Ema (Shinto)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Januari 2013 12.01 oleh Midori (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Ema dari Tsuruoka Hachimangu
Tempat menggantung ema

Ema (絵馬) adalah plakat kayu bergambar kuda yang dipersembahkan di kuil Shinto dan kuil Buddha di Jepang sebagai bentuk permintaan, janji, atau ucapan terima kasih. Pengunjung kuil menuliskan permintaan atau doa pada permukaan ema, lalu menggantungnya di tempat menggantung ema bersama-sama dengan ema dari pengunjung kuil lainnya.

Ukuran ema ini berbeda-beda bergantung kepada kemampuan keuangan orang yang mempersembahkannya. Ema berukuran besar diberi bingkai, dan dilukis oleh pelukis profesional. Lukisan pada ema berukuran kecil digambar oleh pelukis tidak terkenal, atau bahkan dilukis sendiri oleh orang yang mempersembahkannya.[1]

Ema berukuran kecil dipersembahkan oleh perorangan, dibeli di toko penjualan benda-benda kuil. Permintaan atau doa berikut nama pemohon ditulis di ruang kosong yang terdapat di sisi lukisan kuda, atau ditulis di bagian belakang ema. Ema berukuran besar merupakan persembahan kolektif dan dipersiapkan lebih dulu sebelum dibawa ke kuil. Ema berukuran kecil biasanya berbentuk segi lima (bentuk rumah berikut atapnya).

Sejarah

Lukisan kuda pada plakat ini berasal dari kepercayaan zaman kuno tentang kuda sebagai hewan tunggangan para Kami. Orang Jepang kemudian mempersembahkan kuda hidup kepada kuil Shinto sebagai bagian dari doa. Kuda berharga sangat mahal sehingga persembahan dalam bentuk kuda diganti dengan patung kuda, lalu diganti menjadi lukisan kuda di atas papan kayu.

Tradisi mempersembahkan ema sudah dikenal sejak zaman Nara berdasarkan artefak yang ditemukan di Situs Arkeologi Iba (Hamamatsu) dan Hieda (Yamatokōriyama).[1] Pada awalnya, semua ema bergambar kuda, namun ema bergambarkan hewan lainnya mulai dijual pada zaman Muromachi. Ukuran ema juga makin bertambah besar. Sementara itu, ema berukuran kecil juga menjadi populer berkat pengaruh tradisi kuno menggantung simbol-simbol keagamaan di Jepang. Tradisi ema menggantung ema berukuran kecil akhirnya diteruskan turun temurun hingga kini.

Referensi

  1. ^ a b Hiroshi Iwai. "Ema". Encyclopedia of Shinto. Diakses tanggal 2013-01-08. 

Pranala luar

Media terkait Ema di Wikimedia Commons