Fez: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat skrip halaman dengan galat kutipan
HaEr48 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat skrip halaman dengan galat kutipan
Baris 151: Baris 151:


Fes terus berkembang pada masa kekuasaan Maghrawa ini, meskipun terjadi pertikaian politik antara Madinah Fas dan Al-'Aliyyah. Ziri bin 'Atiyyah adalah pemimpin pertama dinasti ini, dan masa kekuasaannya tidak berjalan dengan mulus.<ref name=":03" />{{Rp|50}} Namun, keturunannya Dunas bin Hamamah (berkuasa 1037-1049) membangun banyak infrastruktur kota.<ref name=":3322">{{Cite journal|last=Madani|first=Tariq|date=1999|title=Le réseau hydraulique de la ville de Fès|journal=Archéologie islamique|volume=8-9|pages=119–142}}</ref> Ia membangun sistem pengadaan air bersih, yang masih bertahan hingga kini.<ref name=":3322"/><ref name=":422">{{Cite journal|last1=Marcos Cobaleda|first1=Maria|last2=Villalba Sola|first2=Dolores|date=2018|title=Transformations in medieval Fez: Almoravid hydraulic system and changes in the Almohad walls|journal=The Journal of North African Studies|volume=23|issue=4|pages=591–623|doi=10.1080/13629387.2017.1371596|s2cid=219625871}}</ref> Ia juga membangun berbagai [[hamam]] (rumah pemandian), masjid-masjid, dan jembatan-jembatan untuk menyeberangi Sungai Jauhar.<ref name=":03" />{{Rp|51}}<ref name=":3322"/><ref name=":52">{{Cite book|last=Gaillard|first=Henri|url=https://archive.org/details/unevilledelisla00gailgoog|title=Une ville de l'Islam: Fès|publisher=J. André|year=1905|location=Paris|pages=[https://archive.org/details/unevilledelisla00gailgoog/page/n55 32]}}</ref><ref name=":07">{{cite web|title=La magnifique rénovation des 27 monuments de Fès – Conseil Régional du Tourisme (CRT) de Fès|url=http://visitefes.com/la-magnifique-renovation-des-27-monuments-de-fes/|access-date=2020-03-31|language=fr-FR|archive-date=2021-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210227004933/http://visitefes.com/la-magnifique-renovation-des-27-monuments-de-fes/|url-status=live}}</ref> Madinah Fas dan Al-'Aliyyah menjadi semakin tersatukan: kawasan di antara kedua kota ini dipenuhi rumah-rumah baru dan enam jembatan di atas Sungai Jauhar memudahkan transportasi antar kedua belahan ini.<ref name=":2" />{{Rp|36}} Antara tahun 1059 dan 1061, kedua kota ini terpecah di bawah dua saudara yang saling bertikai: Al-'Aliyyah dikuasai Al-Gisa dan Madinah Fas dikuasai Al-Futuh. Kedua pemimpin ini memperkuat kubunya masing-masing, dan nama mereka diabadikan dalam nama dua dari gerbang-gerbang kota yang masih ada saat ini: [[Bab Guissa]] (Bab al-Gisa) di utara dan [[Bab Ftouh]] (Bab al-Futuh) di selatan.<ref name=":55" />{{Rp|31}}<ref name=":03" />{{Rp|50, 53, 110}}
Fes terus berkembang pada masa kekuasaan Maghrawa ini, meskipun terjadi pertikaian politik antara Madinah Fas dan Al-'Aliyyah. Ziri bin 'Atiyyah adalah pemimpin pertama dinasti ini, dan masa kekuasaannya tidak berjalan dengan mulus.<ref name=":03" />{{Rp|50}} Namun, keturunannya Dunas bin Hamamah (berkuasa 1037-1049) membangun banyak infrastruktur kota.<ref name=":3322">{{Cite journal|last=Madani|first=Tariq|date=1999|title=Le réseau hydraulique de la ville de Fès|journal=Archéologie islamique|volume=8-9|pages=119–142}}</ref> Ia membangun sistem pengadaan air bersih, yang masih bertahan hingga kini.<ref name=":3322"/><ref name=":422">{{Cite journal|last1=Marcos Cobaleda|first1=Maria|last2=Villalba Sola|first2=Dolores|date=2018|title=Transformations in medieval Fez: Almoravid hydraulic system and changes in the Almohad walls|journal=The Journal of North African Studies|volume=23|issue=4|pages=591–623|doi=10.1080/13629387.2017.1371596|s2cid=219625871}}</ref> Ia juga membangun berbagai [[hamam]] (rumah pemandian), masjid-masjid, dan jembatan-jembatan untuk menyeberangi Sungai Jauhar.<ref name=":03" />{{Rp|51}}<ref name=":3322"/><ref name=":52">{{Cite book|last=Gaillard|first=Henri|url=https://archive.org/details/unevilledelisla00gailgoog|title=Une ville de l'Islam: Fès|publisher=J. André|year=1905|location=Paris|pages=[https://archive.org/details/unevilledelisla00gailgoog/page/n55 32]}}</ref><ref name=":07">{{cite web|title=La magnifique rénovation des 27 monuments de Fès – Conseil Régional du Tourisme (CRT) de Fès|url=http://visitefes.com/la-magnifique-renovation-des-27-monuments-de-fes/|access-date=2020-03-31|language=fr-FR|archive-date=2021-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210227004933/http://visitefes.com/la-magnifique-renovation-des-27-monuments-de-fes/|url-status=live}}</ref> Madinah Fas dan Al-'Aliyyah menjadi semakin tersatukan: kawasan di antara kedua kota ini dipenuhi rumah-rumah baru dan enam jembatan di atas Sungai Jauhar memudahkan transportasi antar kedua belahan ini.<ref name=":2" />{{Rp|36}} Antara tahun 1059 dan 1061, kedua kota ini terpecah di bawah dua saudara yang saling bertikai: Al-'Aliyyah dikuasai Al-Gisa dan Madinah Fas dikuasai Al-Futuh. Kedua pemimpin ini memperkuat kubunya masing-masing, dan nama mereka diabadikan dalam nama dua dari gerbang-gerbang kota yang masih ada saat ini: [[Bab Guissa]] (Bab al-Gisa) di utara dan [[Bab Ftouh]] (Bab al-Futuh) di selatan.<ref name=":55" />{{Rp|31}}<ref name=":03" />{{Rp|50, 53, 110}}

=== Masa keemasan di bawah dinasti Murabithun, Muwahidun, dan Mariniyun ===
Pada 1069–1070 (atau beberapa tahun setelahnya<ref name=":0523" />), Fez ditaklukkan oleh dinasti [[Murabithun]] di bawah pimpinan [[Yusuf bin Tasyfin]]. Pada tahun penaklukan ini Yusuf bin Tasyfin melebur Madinah Fas dan Al-'Aliyyah menjadi satu kota. Tembok yang memisahkan kedua kota diruntuhkan, jembatan-jembatan penghubung dibangun atau diperbaiki, dan tembok kota baru dibangun untuk melingkari kedua belahan tersebut. Sebuah [[qasbah]] (benteng) didirikan di pinggir barat kota (sebelah barat [[Bab Bou Jeloud]] saat ini) untuk ditempati wali kota dan prajurit kota.<ref name=":03" />{{Rp|53}}<ref name=":422"/> Di bawah kekuasaan Murabithun, Masjid al-Qarawiyyin mengalami perluasan dan renovasi terbesarnya, yaitu antara 1135–1143.<ref name=":010" />{{Rp|18–20} Walaupun dinasti ini memindahkan ibukota ke Marrakesh, Fes tetap menjadi pusat penting perdagangan dan ekonomi, dan menjadi pusat keilmuan fikih (hukum) [[mazhab Maliki]].<ref name=":03" />{{Rp|52–54}}<ref name=":01" />{{Rp|17–18}} Pengaruh dinasti Murabithun dalam arsitektur kota begitu besar sehingga kadang Yusuf bin Tasyfin dianggap sebagai pendiri kedua Fes.<ref>{{Google books |id=Rfxoq5MzHa4C |page=43 |title=The Almoravids and the Meanings of Jihad }} (p.51)</ref>

[[File:Fes medina walls DSCF3737.jpg|thumb|Bekas tembok pertahanan di sebelah utara Fes el-Bali, yang dibangun pada masa Muwahidun (abad 12-13 M)]]
Pada tahun 1145 pemimpin dinasti [[Muwahidun]] dibawah pimpinan [[Abdul Mukmin]] mengepung dan menaklukkan kota Fes, di tengah perang yang berakhir dengan digulingkannya dinasti Murabithun oleh dinasti Muwahidun. Karena sengitnya perlawanan penduduk Fes saat dikepung, pasukan Muwahidun kemudian meruntuhkan struktur pertahanan kota.<ref name=":03" />{{Rp|55}}<ref name=":422"/> Namun, karena pentingnya posisi Fes secara militer maupun ekonomi, Khalifah Muwahidun [[Abu Yusuf Yaqub al-Mansur|Yaqub al-Mansur]] memerintahkan pertahanan kota dibangun kembali.<ref name=":55">{{Cite book|last=Gaillard|first=Henri|url=https://archive.org/details/unevilledelisla01gailgoog|title=Une ville de l'Islam: Fès|publisher=J. André|year=1905|location=Paris}}</ref>{{Rp|36}}<ref name=":422"/>{{Rp|606}} Lingkaran tembok pertahanan yang baru ini lebih besar dari tembok sebelumnya dikarenakan perkembangan kota.<ref name=":422"/>{{Rp|607}} Pembangunan ini selesai pada masa putranya [[Muhammad al-Nasir]] pada tahun 1204.<ref name=":55"/>{{Rp|36}} Tembok ini menentukan geografi dan batas kota yang bertahan untuk Fes el-Bali.<ref name=":03" />{{Rp|56}}<ref name=":422"/><ref name=":25">{{Cite book|last=Métalsi|first=Mohamed|title=Fès: La ville essentielle|publisher=ACR Édition Internationale|year=2003|isbn=978-2867701528|location=Paris}}</ref>{{Rp|19}} Dinasti Muwahidun membangun Qasbah Bou Jeloud di lokasi bekas qasbah buatan Murabithun, dan juga membangun qasbah pertama yang sekarang menjadi bagian kompleks Qasbah An-Nouar.<ref name=":2" />{{Rp|72}}<ref name=":55"/>{{Rp|109}} Tidak semua lahan di dalam tembok kota dipadati penduduk, masih banyak kawasan yang belum dibangun dan ditanami kebun dan taman untuk digunakan para penduduk.<ref name=":25"/>{{Rp|19}} Pada abad ke-12 M, Fes adalah salah satu kota terbesar di dunia, dengan perkiraan populasi 200.000.<ref>{{Google books |id=hEvCpNW2qBwC |page=252 |title=Morocco 2009 }} (p.252)</ref>
[[File:Medersa Bouinania (588782572).jpg|left|thumb|[[Madrasah Abu Inaniyah]] atau ''Bou Inania'', salah satu madrasah terpenting peninggalan Dinasti Mariniyah (abad ke-14 M)]]

Pada 1250, Fes kembali menjadi ibu kota kerajaan, di bawah kekuasaan [[Dinasti Mariniyyah]]. Pada 1276, terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan Mariniyyah, yang diikuti dengan pembantaian kaum Yahudi sebelum dihentikan oleh intervensi Sultan [[Abu Yusuf Yaqub ibn Abd al-Haqq|Abu Yusuf Yaqub]].<ref>{{Google books |id=1eqtODKlq1cC |page=459 |title=Roudh el-Kartas: Histoire des souverains du Maghreb }}</ref><ref name=":1322" /> Setelah pemberontakan ini, Abu Yusuf Yaqub mendiirkan [[Fes Jdid]] sebagai pusat pemerintahan dan militer baru. Di bawah kekuasaan Mariniyyah, banyak bangunan-bangunan penting di kota ini dibangun, dan kota Fes mendapat reputasi sebagai pusat keilmuan yang penting.<ref name=":03" />{{Rp|61–78}}<ref>{{Google books |id=9JQ3AAAAIAAJ |page=896 |title=Encyclopedia of Islam }} (p. 605)</ref> Antara 1271 dan 1357 dibangun tujuh [[madrasah]] yang termasuk bangunan yang paling terhias di kota ini, dan kini bernilai penting dalam arsitektur Maroko.<ref name=":022">{{Cite book|last=Marçais|first=Georges|title=L'architecture musulmane d'Occident|publisher=Arts et métiers graphiques|year=1954|location=Paris}}</ref>{{Rp|285–289, 291–293}}<ref name=":12" /><ref name=":02" />{{Rp|312–314}} Masa kekuasaan Mariniyah ini dianggap sebagai puncak masa keemasan Fes.<ref name=":26">{{Cite book|last=O'Meara|first=Simon M.|url=http://etheses.whiterose.ac.uk/348/1/uk_bl_ethos_426809.pdf|title=An architectural Investigation of Marinid and Wattasid Fes Medina (674-961/1276-1554), in Terms of Gender, Legend, and Law|publisher=University of Leeds|year=2004|isbn=|location=|pages=|access-date=2012-02-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20181102071616/http://etheses.whiterose.ac.uk/348/1/uk_bl_ethos_426809.pdf|archive-date=2018-11-02|url-status=live}}</ref>{{Rp|16}}<ref name=":03" />{{Rp|61–78}}<ref name=":01" />{{Rp|20}}

[[File:Jews of Fez.jpg|thumb|Kaum Yahudi di Fes pada dasawarsa 1900-an. [[Mellah]] di kota Fes menjadi distrik tradisional untuk kaum Yahudi sejak abad ke-15.]]
Distrik Yahudi di kota Fes, yaitu [[Mellah]], didirikan di dalam Fes Jdid pada masa Mariniyyah. Tahun maupun asal-usulnya tidak begitu pasti,<ref name=":64">{{Cite journal|last=García-Arenal|first=Mercedes|date=1987|title=Les Bildiyyīn de Fès, un groupe de néo-musulmans d'origine juive|url=|journal=Studia Islamica|volume=66|issue=66|pages=113–143|doi=10.2307/1595913|jstor=1595913}}</ref><ref name=":1322">{{Cite book|last=Rguig|first=Hicham|title=Maroc médiéval: Un empire de l'Afrique à l'Espagne|publisher=Louvre éditions|year=2014|isbn=9782350314907|editor-last=Lintz|editor-first=Yannick|location=Paris|pages=452–454|chapter=Quand Fès inventait le Mellah|editor-last2=Déléry|editor-first2=Claire|editor-last3=Tuil Leonetti|editor-first3=Bulle}}</ref> tetapi sejarawan memperkirakan pemindahan penduduk Yahudi ke Mellah ini terjadi pada abad ke-15 saat terjadi gejolak politik. Tulisan-tulisan peninggalan Yahudi menyebut bahwa pemindahan ini terjadi setelah ditemukannya jasad Idris II di tengah kota pada 1437, yang mengakibatkan kawasan sekitarnya dianggap "suci" sehingga kaum non-Muslim dipindahkan dari kawasan tersebut.<ref name=":64" /><ref name=":44">{{Cite book|last=Zafrani|first=H.|title=Encyclopaedia of Islam, Second Edition|publisher=Brill|editor-last=Bearman|editor-first=P.|chapter=Mallāḥ|editor-last2=Bianquis|editor-first2=Th.|editor-last3=Bosworth|editor-first3=C.E.|editor-last4=van Donzel|editor-first4=E.|editor-last5=Heinrichs|editor-first5=W.P.}}</ref><ref name=":7">{{Cite journal|last1=Gilson Miller|first1=Susan|last2=Petruccioli|first2=Attilio|last3=Bertagnin|first3=Mauro|date=2001|title=Inscribing Minority Space in the Islamic City: The Jewish Quarter of Fez (1438-1912)|journal=Journal of the Society of Architectural Historians|volume=60|issue=3|pages=310–327|doi=10.2307/991758|jstor=991758}}</ref><ref name=":82">{{Cite book|last1=Ben-Layashi|first1=Samir|chapter-url=https://books.google.com/books?id=4Hp0DwAAQBAJ&pg=PP1|title=Sites of Jewish Memory: Jews in and From Islamic Lands|last2=Maddy-Weitzman|first2=Bruce|publisher=Routledge|year=2018|isbn=9781317751601|editor-last=Abramson|editor-first=Glenda|location=|pages=|chapter=Myth, History, and Realpolitik: Morocco and its Jewish Community|access-date=2021-02-13|archive-date=2021-09-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210903085644/https://books.google.com/books?id=4Hp0DwAAQBAJ&pg=PP1|url-status=live}}</ref> Penduduk Yahudi di Fes awalnya merupakan masyarakat pribumi, tetapi kemudian ditambahi oleh kaum [[Yahudi Sefardi]] dari bekas wilayah Al-Andalus (mereka disebut Megorasyim, "Para Terusir"), terutama setelah [[Dekret Alhambra|Pengusiran kaum Yahudi oleh penguasa Katolik Spanyol]] pada tahun 1492.<ref name=":132">{{Cite book|last=Chetrit|first=Joseph|title=Maroc médiéval: Un empire de l'Afrique à l'Espagne|publisher=Louvre éditions|year=2014|isbn=9782350314907|editor-last=Lintz|editor-first=Yannick|location=Paris|pages=309–311|chapter=Juifs du Maroc et Juifs d'Espagne: deux destins imbriqués|editor-last2=Déléry|editor-first2=Claire|editor-last3=Tuil Leonetti|editor-first3=Bulle}}</ref>

Sultan Mariniyyah terakhir, [[Abdul Haqq II]], digulingkan dalam [[Pemberontakan Maroko 1465|pemberontakan tahun 1465]]. Pada 1492, [[Dinasti Wattasiyun]], yang berasal dari kabilah suku Zanata lain yang menjadi [[wazir]] pada masa Mariniyah, menjadi penguasa Maghreb dengan pusat di Fes.<ref name=":134" />{{Rp|114–115}}<ref>{{Cite book|last=Bosworth|first=Clifford Edmund|url=https://books.google.com/books?id=mKpz_2CkoWEC&q=new+islamic+dynasties|title=The New Islamic Dynasties: A Chronological and Genealogical Manual|publisher=Edinburgh University Press|year=2004|isbn=9780748696482|location=|pages=|chapter=The Waṭṭāsids}}</ref> Dinasti ini mempertahankan struktur pemerintahan maupun kebijakan politik Mariniyyah, tetapi tidak mampu menancapkan kekuasaannya ke seluruh Maghreb. Dinasti ini tidak meninggalkan banyak pengaruh ke struktur kota Fes.<ref name=":0522">{{Cite book|last=O'Meara|first=Simon|title=Encyclopaedia of Islam, Three|publisher=Brill|year=2013|isbn=9789004252677|editor-last=Fleet|editor-first=Kate|location=|pages=|chapter=Fez|issn=1873-9830|editor-last2=Krämer|editor-first2=Gudrun|editor-last3=Matringe|editor-first3=Denis|editor-last4=Nawas|editor-first4=John|editor-last5=Rowson|editor-first5=Everett}}</ref>

=== Kekuasaan para syarif: Dinasti Saadiyun dan Alawiyun ===
[[File:Borj Nord DSCF2747.jpg|thumb|[[Borj Nord]], benteng peninggalan [[Dinasti Saadiyun]] yang dibangun pada abad ke-16, di utara Fes.]]
Pada abad ke-15 [[Dinasti Saadiyun]], yang mengklaim status [[syarif]] (keturunan Nabi [[Muhammad]]) berkuasa di selatan Maghreb dan menyaingi dinasti Wattasiyun. Pada masa yang sama [[Turki Utsmani]] juga mendekati wilayah ini setelah menaklukkan [[Aljazair]]. Pada Januari 1549, Sultan Saadiyah [[Muhammad asy-Syaikh]] menaklukan Fes dan menggulingkan sultan terakhir Wattasiyah [[Ali Abu Hasun]]. Dinasti Wattasiyun [[Pertempuran Fes (1554)|merebut kembali]] kota ini dengan bantuan Utsmaniyah, tetapi kekuasaan mereka berumur pendek dan pada tahun yang sama Dinasti Saadiyun mengalahkan Wattasiyun.<ref name=":21" />{{Rp|157}} Pasukan Utsmaniyah menyerang Maghreb setelah kematian Muhammad asy-Syaikh pada tahun 1558, tetapi serangan ini dihentikan putranya, [[Abdullah al-Ghalib]], dalam [[Pertempuran Wadi al-Laban]] yang terjadi di utara Fes.<ref name=":21" />{{Rp|158}}


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 18 April 2022 00.45

Fez
Clockwise from top:
Al-Qarawiyyin Mosque/University, Avenue Hassan II in the Ville Nouvelle ("new city"), gates of the Royal Palace, the Zawiya of Moulay Idris II on the skyline of Fes el-Bali, Chouara Tannery, and Bab Bou Jeloud gate
Fez di Maroko
Fez
Fez
Location of Fez within Morocco
Fez di Afrika
Fez
Fez
Fez (Afrika)
Koordinat: 34°02′36″N 05°00′12″W / 34.04333°N 5.00333°W / 34.04333; -5.00333Koordinat: 34°02′36″N 05°00′12″W / 34.04333°N 5.00333°W / 34.04333; -5.00333
Country Morocco
RegionFès-Meknès
Founded789
PendiriDinasti Idrisi
Pemerintahan
 • MayorIdriss Azami Al Idrissi
 • GovernorSaid Zniber
Luas
 • Luas perkotaan
320 km2 (120 sq mi)
Ketinggian410 m (1,350 ft)
Populasi
 (2020)[2]
 • Kota1.224.000
 • Peringkat2nd in Morocco
 • Demonym
Fasi
Zona waktuUTC+1 (CET)
Kode area telepon+212 (55)
Situs webwww.fes-city.com
Nama resmiMedina of Fez
JenisCultural
Kriteriaiii, iv
Ditetapkan1981
No. referensi[3]
State PartyMorocco
RegionArab States

Fes (atau Fez, atau Fas, bahasa Arab: فـاس [Fās], bahasa Prancis: Fès) adalah kota terbesar ketiga Maroko, yang terletak di bagian utara pedalaman Maroko, dan merupakan ibukota wilayah administrasi Fes-Meknes. Menurut sensus 2014, Fes memiliki populasi 1,15 juta jiwa. Terletak di arah timur laut dari Pegunungan Atlas, Fes terhubung dengan kota-kota penting di berbagai bagian Maroko: sekitar 206 km di tenggara Tangier, 246 km dari Casablanca, dan 189 km di sebelah timur Rabat. Rute dagang lintas Sahara dapat dimasuki melalui Marrakesh yang terletak 387 km di barat laut Fes. Fes dikelilingi perbukitan, dan Sungai Fes (Oued Fes atau Wadi Fas) mengalir di tengah-tengah kawasan kota tuanya.

Fes didirikan pada masa dinasti Idrisiyah pada abad ke 8 atau 9 M, awalnya terdiri dari dua pemukiman yang mandiri dan saling bersaing. Gelombang perpindahan penduduk dari Ifriqiyah (sekarang Tunisia) dan Al-Andalus (Spanyol dan Portugal) memperbesar kota ini dan membawa budaya Arab. Setelah jatuhnya dinastri Idrisiyah, berbagai kerajaan datang dan pergi di kota ini, hingga pada abad ke-11 M Sultan Yusuf bin Tasyfin dari Dinasti Murabithun menyatukan dua pemukiman awal ini menjadi Fes el-Bali. Pada masa Murabithun, Fes mulai dikenal sebagai pusat ilmu agama dan perdagangan.

Fes mencapai puncak kejayaannya pada masa dinasti Mariniyah (abad 13-15 M), dan kembali dijadikan ibu kota kerajaan. Pada masa ini berbagai madrasah dan masjid besar didirikan; banyak bangunan-bangunan ini masih berdiri hingga sekarang, dan sebagian yang lain telah dipulihkan kembali. Bangunan-bangunan ini termasuk ciri khas langgam arsitektur Andalusia maupun Maghreb/Maroko. Pada tahun 1276 Sultan Mariniyah Abu Yusuf Yaqub mendirikan distrik Fes Jdid yang menjadi pusat pemerintahan dan tempat berdirinya Darul Makhzen (Istana Kerajaan) dan kelak Taman el-Mosara. Pada masa ini juga, kaum Yahudi di kota ini berkembang dan sebuah Mellah (distrik Yahudi) didirikan di bagian selatan Fes Jdid. Setelah jatuhnya Kesultanan Mariniyah, Fes mengalami kemunduran dan pengaruhnya di bidang politik dan kebudayaan disaingi oleh Marrakesh. Fes kembali menjadi ibu kota saat berdirinya Dinasti Alawi di Maroko, hingga tahun 1912.

Saat ini, kota Fes terdiri dari dua kota tua (madinatul qadimah), yaitu Fes el-Bali dan Fes Jdid, dan bagian modern yang lebih luas, yang didirikan pada masa kolonial Prancis dan disebut Ville Nouvelle (Kota Baru). Kota tua Fes masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO dan dianggap sebagai kawasan pejalan kaki tertua di dunia. Kota ini juga merupakan lokasi Universitas Al-Qarawiyyin yang didirikan pada tahun 857 dan menurut sebagian pihak (tergantung kriteria yang digunakan) merupakan lembaga pendidikan tinggi tertua di dunia yang masih beroperasi hingga sekarang. Tempat Penyamakan Chouara (Syuwarah) di kota ini (didirikan abad ke-11 M), merupakan salah satu tempat penyamakan tertua di dunia. Kota ini dianggap sebagai pusat keagamaan dan kebudayaan Maroko saat ini, dan dijuluki "Mekkah dari Maghreb" dan "Athena dari Afrika".

Asal nama

Nama kota ini, yaitu فاس (Fas) dalam bahasa Arab, atau dieja Fes dalam bahasa Inggris (kecuali bahasa Inggris Amerika yang mengejanya dengan "Fez") ataupun Fès dalam bahasa Prancis, berasal dari kata Arab فأس Faʾs yang berarti gancu (alat seperti cangkul yang berujung runcing untuk menggali atau membelah). Ada beberapa legenda yang menjelaskan asal usul nama ini, salah satunya menyebut keberadaan gancu emas saat pembangunan kota ini. Legenda lain menyebut bahwa pendiri Dinasti Idrisyah, Sultan Idris I, menggunakan gancu emas dan perak untuk melakukan penggalian bersama para pekerjanya.[4]:26[5][6] Penulis abad ke-14 Ibnu Abi Zar meriwayatkan satu versi lain, yang menyebut bahwa sebuah kota tua "Sef" pernah berdiri di lokasi yang sama, dan Idris I membalik namanya sehingga kota baru ini disebut Fes.[4]:26–27[5]

Selama masa Idrisiyah, kota ini sebenarnya terbagi dua: Fas yang didirikan oleh Idris I,[7] dan al-'Aliyyah yang didirikan putranya, Idris II. Kawasan ibukota kerajaan berada di Al-'Aliyyah, sedangkan nama Fas hanya digunakan untuk kawasan di seberang sungai. Dinar emas yang dicetak pada masa Idrisiyah hanya mengandung nama al-'Aliyyah atau al-'Aliyyah Madinah Idris, dan tidak ditemukan kepingan dinar dengan nama Fas. Tidak diketahui apakah nama Al-'Aliyyah juga digunakan untuk menyebut gabungan kedua kota ini. Kedua kota ini dilebur pada tahun 1070 dan nama Fas dipakai untuk menyebut kota gabungan yang terbentuk.[8]

Sejarah

Berdirinya kota dan masa Idrisiyah

Pemandangan Fes el-Bali beserta menara Zawiyah Maulay Idris II, yang didirikan di makam Idris II, salah satu pendiri Fes

Madinah Fas (Kota Fas) didirikan pada tahun 789 di sisi tenggara Sungai Jauhar (kini dikenal sebagai Sungai Fes) oleh Idris I yang juga merupakan pendiri Dinasti Idrisiyah. Putranya, Idris II[9] membangun Al-'Aliyyah di seberang sungai Madinah Fas, dan memindahkan ibukota kerajaan dari Walili (Volubilis) ke Al-'Aliyyah.[10]:35[11]:35[12]:83 Penduduk awalnya mayoritas berasal dari suku Berber, bersama dengan ratusan prajurit Arab dari Al-Qayrawan (kini berada di Tunisia) yang datang bersama Idris II.[10]:35, 41[12]:82

Selanjutnya, populasi Arab di kota ini meningkat dengan adanya migrasi. Salah satu gelombang besar adalah pendatang dari Al-Andalus, dengan komposisi ras Arab maupun Eropa,[13] yang terusir dari Córdoba (Qurthubah) setelah adanya pemberontakan melawan Amir Al-Hakam I pada tahun 817–818. Para pendatang dari Al-Andalus ini bermukim di Madinah Fas.[10]:46–47 Gelombang lain adalah penduduk Arab yang diasingkan dari Al-Qayrawan setelah pemberontakan di sana sekitar tahun 825, juga datang dan bermukim di Al-'Aliyyah.[10]:47 Kedua gelombang ini memberi Fes karakter Arabnya, dan merupakan asal usul dari nama distrik Udwah al-Andalusiyyin dan Udwah al-Qarawiyyin.[14]:51 Pada masa itu, kota ini juga memiliki penduduk Yahudi dengan komunitas yang kuat, yang berasal dari kabilah Zanata yang telah memeluk agama tersebut, dan juga penduduk Kristen yang telah bermukim sejak lama. Sebagian besar penduduk Yahudi bermukim di kawasan timur laut Al-'Aliyyah, di sebuah distrik yang di sebut Funduq al-Yahudi (kini dekat gerbang Bab Guissa).[10]:42–44

Saat Idris II meninggal pada tahun 828, daerah kerajaan dibagi oleh putra-putranya. Fes diberi kepada putra tertuanya, Muhammad bin Idris, tetapi adik-adiknya berupaya memisahkan diri dari kekuasaannya sehingga terjadilah perang saudara. Daulah Idrisiyah dipersatukan kembali pada masa putra Muhammad, yaitu Ali bin Muhammad dan Yahya bin Muhammad, tetapi kemudian mengalami kemunduran pada abad ke-9 M.[15] Menurut buku Raudhal Qirthas karya Ibu Abi Zar, yang merupakan salah satu sumber sejarah utama tentang masa ini, Masjid dan Universitas al-Qarawiyyin ("Masjid orang-orang Al-Qayrawan") didirikan pada 859 oleh Fatimah al-Fihri, seorang putri keluarga pendatang dari Al-Qayrawan yang menjadi pedagang yang makmur. Konon saudari dari Fatimah yang bernama Maryam juga mendirikan Masjid Al-Andalusiyyin ("Masjid orang-orang Al-Andalus") pada tahun yang sama.[16]:7–8[10]:48

Pada abad ke-10, kota ini diperebutkan oleh Kekhalifahan Umayyah di Córdoba dan Kekhalifahan Fatimiyyah di Ifriqiya (Tunisia), yang mengendalikan kota ini melalui penguasa-penguasa perantara dari suku Zanata.[12]:88–91[15][17]:63–64, 74–75 Pertama, Kekhalifahan Fatimiyyah merebut kota ini dari Dinasti Idrisiyah pada tahun 927, dan menempatkan sekutunya dari kabilah Miknasah (salah satu kabilah dari suku Zanata) untuk memerintah kota ini. Kendali atas Fes dan kota-kota lain di utara Maghreb terus berganti antara sekutu-sekutu Umayyah maupun Fatimiyyah selama beberapa dekade. Pasukan Buluggin bin Ziri merebut kota ini pada 979 dan kemudian Dinasti Fatimiyah menguasai Fes dalam jangka pendek, tetapi selanjutnya pasukan Muhammad al-Mansur dari Córdoba menaklukkan kawasan ini dan mengakhiri kekuasaan Fatimiyyah. Sejak tahun 980 (atau 986[18][10]), Fes diperintah oleh sebuah dinasti dari kabilah Maghrawah, anggota suku Zenata yang bersekutu dengan Kekhalifahan Umayyah. Dinasti ini terus memerintah Fes bahkan setelah runtuhnya kekhalifahan Umayyah di Córdoba, hingga ditaklukkan oleh dinasti Murabithun sekitar tahun 1070.[11]:16[18][12]:91

Fes terus berkembang pada masa kekuasaan Maghrawa ini, meskipun terjadi pertikaian politik antara Madinah Fas dan Al-'Aliyyah. Ziri bin 'Atiyyah adalah pemimpin pertama dinasti ini, dan masa kekuasaannya tidak berjalan dengan mulus.[10]:50 Namun, keturunannya Dunas bin Hamamah (berkuasa 1037-1049) membangun banyak infrastruktur kota.[19] Ia membangun sistem pengadaan air bersih, yang masih bertahan hingga kini.[19][20] Ia juga membangun berbagai hamam (rumah pemandian), masjid-masjid, dan jembatan-jembatan untuk menyeberangi Sungai Jauhar.[10]:51[19][21][22] Madinah Fas dan Al-'Aliyyah menjadi semakin tersatukan: kawasan di antara kedua kota ini dipenuhi rumah-rumah baru dan enam jembatan di atas Sungai Jauhar memudahkan transportasi antar kedua belahan ini.[4]:36 Antara tahun 1059 dan 1061, kedua kota ini terpecah di bawah dua saudara yang saling bertikai: Al-'Aliyyah dikuasai Al-Gisa dan Madinah Fas dikuasai Al-Futuh. Kedua pemimpin ini memperkuat kubunya masing-masing, dan nama mereka diabadikan dalam nama dua dari gerbang-gerbang kota yang masih ada saat ini: Bab Guissa (Bab al-Gisa) di utara dan Bab Ftouh (Bab al-Futuh) di selatan.[23]:31[10]:50, 53, 110

Masa keemasan di bawah dinasti Murabithun, Muwahidun, dan Mariniyun

Pada 1069–1070 (atau beberapa tahun setelahnya[18]), Fez ditaklukkan oleh dinasti Murabithun di bawah pimpinan Yusuf bin Tasyfin. Pada tahun penaklukan ini Yusuf bin Tasyfin melebur Madinah Fas dan Al-'Aliyyah menjadi satu kota. Tembok yang memisahkan kedua kota diruntuhkan, jembatan-jembatan penghubung dibangun atau diperbaiki, dan tembok kota baru dibangun untuk melingkari kedua belahan tersebut. Sebuah qasbah (benteng) didirikan di pinggir barat kota (sebelah barat Bab Bou Jeloud saat ini) untuk ditempati wali kota dan prajurit kota.[10]:53[20] Di bawah kekuasaan Murabithun, Masjid al-Qarawiyyin mengalami perluasan dan renovasi terbesarnya, yaitu antara 1135–1143.[24]{{Rp|18–20} Walaupun dinasti ini memindahkan ibukota ke Marrakesh, Fes tetap menjadi pusat penting perdagangan dan ekonomi, dan menjadi pusat keilmuan fikih (hukum) mazhab Maliki.[10]:52–54[11]:17–18 Pengaruh dinasti Murabithun dalam arsitektur kota begitu besar sehingga kadang Yusuf bin Tasyfin dianggap sebagai pendiri kedua Fes.[25]

Bekas tembok pertahanan di sebelah utara Fes el-Bali, yang dibangun pada masa Muwahidun (abad 12-13 M)

Pada tahun 1145 pemimpin dinasti Muwahidun dibawah pimpinan Abdul Mukmin mengepung dan menaklukkan kota Fes, di tengah perang yang berakhir dengan digulingkannya dinasti Murabithun oleh dinasti Muwahidun. Karena sengitnya perlawanan penduduk Fes saat dikepung, pasukan Muwahidun kemudian meruntuhkan struktur pertahanan kota.[10]:55[20] Namun, karena pentingnya posisi Fes secara militer maupun ekonomi, Khalifah Muwahidun Yaqub al-Mansur memerintahkan pertahanan kota dibangun kembali.[23]:36[20]:606 Lingkaran tembok pertahanan yang baru ini lebih besar dari tembok sebelumnya dikarenakan perkembangan kota.[20]:607 Pembangunan ini selesai pada masa putranya Muhammad al-Nasir pada tahun 1204.[23]:36 Tembok ini menentukan geografi dan batas kota yang bertahan untuk Fes el-Bali.[10]:56[20][26]:19 Dinasti Muwahidun membangun Qasbah Bou Jeloud di lokasi bekas qasbah buatan Murabithun, dan juga membangun qasbah pertama yang sekarang menjadi bagian kompleks Qasbah An-Nouar.[4]:72[23]:109 Tidak semua lahan di dalam tembok kota dipadati penduduk, masih banyak kawasan yang belum dibangun dan ditanami kebun dan taman untuk digunakan para penduduk.[26]:19 Pada abad ke-12 M, Fes adalah salah satu kota terbesar di dunia, dengan perkiraan populasi 200.000.[27]

Madrasah Abu Inaniyah atau Bou Inania, salah satu madrasah terpenting peninggalan Dinasti Mariniyah (abad ke-14 M)

Pada 1250, Fes kembali menjadi ibu kota kerajaan, di bawah kekuasaan Dinasti Mariniyyah. Pada 1276, terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan Mariniyyah, yang diikuti dengan pembantaian kaum Yahudi sebelum dihentikan oleh intervensi Sultan Abu Yusuf Yaqub.[28][29] Setelah pemberontakan ini, Abu Yusuf Yaqub mendiirkan Fes Jdid sebagai pusat pemerintahan dan militer baru. Di bawah kekuasaan Mariniyyah, banyak bangunan-bangunan penting di kota ini dibangun, dan kota Fes mendapat reputasi sebagai pusat keilmuan yang penting.[10]:61–78[30] Antara 1271 dan 1357 dibangun tujuh madrasah yang termasuk bangunan yang paling terhias di kota ini, dan kini bernilai penting dalam arsitektur Maroko.[31]:285–289, 291–293[32][33]:312–314 Masa kekuasaan Mariniyah ini dianggap sebagai puncak masa keemasan Fes.[34]:16[10]:61–78[11]:20

Kaum Yahudi di Fes pada dasawarsa 1900-an. Mellah di kota Fes menjadi distrik tradisional untuk kaum Yahudi sejak abad ke-15.

Distrik Yahudi di kota Fes, yaitu Mellah, didirikan di dalam Fes Jdid pada masa Mariniyyah. Tahun maupun asal-usulnya tidak begitu pasti,[35][29] tetapi sejarawan memperkirakan pemindahan penduduk Yahudi ke Mellah ini terjadi pada abad ke-15 saat terjadi gejolak politik. Tulisan-tulisan peninggalan Yahudi menyebut bahwa pemindahan ini terjadi setelah ditemukannya jasad Idris II di tengah kota pada 1437, yang mengakibatkan kawasan sekitarnya dianggap "suci" sehingga kaum non-Muslim dipindahkan dari kawasan tersebut.[35][36][37][38] Penduduk Yahudi di Fes awalnya merupakan masyarakat pribumi, tetapi kemudian ditambahi oleh kaum Yahudi Sefardi dari bekas wilayah Al-Andalus (mereka disebut Megorasyim, "Para Terusir"), terutama setelah Pengusiran kaum Yahudi oleh penguasa Katolik Spanyol pada tahun 1492.[39]

Sultan Mariniyyah terakhir, Abdul Haqq II, digulingkan dalam pemberontakan tahun 1465. Pada 1492, Dinasti Wattasiyun, yang berasal dari kabilah suku Zanata lain yang menjadi wazir pada masa Mariniyah, menjadi penguasa Maghreb dengan pusat di Fes.[17]:114–115[40] Dinasti ini mempertahankan struktur pemerintahan maupun kebijakan politik Mariniyyah, tetapi tidak mampu menancapkan kekuasaannya ke seluruh Maghreb. Dinasti ini tidak meninggalkan banyak pengaruh ke struktur kota Fes.[41]

Kekuasaan para syarif: Dinasti Saadiyun dan Alawiyun

Borj Nord, benteng peninggalan Dinasti Saadiyun yang dibangun pada abad ke-16, di utara Fes.

Pada abad ke-15 Dinasti Saadiyun, yang mengklaim status syarif (keturunan Nabi Muhammad) berkuasa di selatan Maghreb dan menyaingi dinasti Wattasiyun. Pada masa yang sama Turki Utsmani juga mendekati wilayah ini setelah menaklukkan Aljazair. Pada Januari 1549, Sultan Saadiyah Muhammad asy-Syaikh menaklukan Fes dan menggulingkan sultan terakhir Wattasiyah Ali Abu Hasun. Dinasti Wattasiyun merebut kembali kota ini dengan bantuan Utsmaniyah, tetapi kekuasaan mereka berumur pendek dan pada tahun yang sama Dinasti Saadiyun mengalahkan Wattasiyun.[14]:157 Pasukan Utsmaniyah menyerang Maghreb setelah kematian Muhammad asy-Syaikh pada tahun 1558, tetapi serangan ini dihentikan putranya, Abdullah al-Ghalib, dalam Pertempuran Wadi al-Laban yang terjadi di utara Fes.[14]:158

Referensi

  1. ^ "Fez, Kingdom of Morocco", Lat34North.com & Yahoo! Weather, 2009, webpages: L34-Fes Diarsipkan 2018-08-30 di Wayback Machine. and Yahoo-Fes-stats.
  2. ^ Morocco 2014 Census
  3. ^ UNESCO World Heritage Centre. "Medina of Fez – UNESCO World Heritage Centre". Whc.unesco.org. Diakses tanggal 2017-09-20. 
  4. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :2
  5. ^ a b Bressolette, Henri (2016). "Fondation de Fès El Bali par Idriss Ier et Idriss II". A la découverte de Fès. L'Harmattan. ISBN 978-2343090221. 
  6. ^ Dumper, Michael R. T.; Stanley, Bruce E., ed. (2007). Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. hlm. 151. ISBN 978-1-57607-919-5. 
  7. ^ Bigon, Liora (2016-06-06). Place Names in Africa: Colonial Urban Legacies, Entangled Histories (dalam bahasa Inggris). Springer. hlm. 83. ISBN 9783319324852. 
  8. ^ "An architectural Investigation of Marinid and Watasid Fes" (PDF). Etheses.whiterose.ac.uk. hlm. 19. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 November 2018. Diakses tanggal 22 August 2018. 
  9. ^ "Fes". Encyclopædia Britannica. 2007. Britannica Concise Encyclopedia. 3 Mar. 2007
  10. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :03
  11. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :01
  12. ^ a b c d Rivet, Daniel (2012). Histoire du Maroc: de Moulay Idrîs à Mohammed VI. Fayard. 
  13. ^ The Places Where Men Pray Together, hlm. 463, di Google Books p. 55
  14. ^ a b c Abun-Nasr, Jamil M.; Abun-Nasr, Abun-Nasr, Jamil Mirʻi (1987). A History of the Maghrib in the Islamic Period (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 9780521337670. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-03. Diakses tanggal 2020-10-17. 
  15. ^ a b Eustache, D. (2012). "Idrīsids". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Brill. 
  16. ^ Terrasse, Henri (1942). La mosquée des Andalous à Fès. Paris: Les Éditions d'art et d'histoire. 
  17. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :134
  18. ^ a b c Le Tourneau, Roger; Terrasse, Henri (2012). "Fās". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Brill. 
  19. ^ a b c Madani, Tariq (1999). "Le réseau hydraulique de la ville de Fès". Archéologie islamique. 8–9: 119–142. 
  20. ^ a b c d e f Marcos Cobaleda, Maria; Villalba Sola, Dolores (2018). "Transformations in medieval Fez: Almoravid hydraulic system and changes in the Almohad walls". The Journal of North African Studies. 23 (4): 591–623. doi:10.1080/13629387.2017.1371596. 
  21. ^ Gaillard, Henri (1905). Une ville de l'Islam: Fès. Paris: J. André. hlm. 32. 
  22. ^ "La magnifique rénovation des 27 monuments de Fès – Conseil Régional du Tourisme (CRT) de Fès" (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-27. Diakses tanggal 2020-03-31. 
  23. ^ a b c d Gaillard, Henri (1905). Une ville de l'Islam: Fès. Paris: J. André. 
  24. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :010
  25. ^ The Almoravids and the Meanings of Jihad, hlm. 43, di Google Books (p.51)
  26. ^ a b Métalsi, Mohamed (2003). Fès: La ville essentielle. Paris: ACR Édition Internationale. ISBN 978-2867701528. 
  27. ^ Morocco 2009, hlm. 252, di Google Books (p.252)
  28. ^ Roudh el-Kartas: Histoire des souverains du Maghreb, hlm. 459, di Google Books
  29. ^ a b Rguig, Hicham (2014). "Quand Fès inventait le Mellah". Dalam Lintz, Yannick; Déléry, Claire; Tuil Leonetti, Bulle. Maroc médiéval: Un empire de l'Afrique à l'Espagne. Paris: Louvre éditions. hlm. 452–454. ISBN 9782350314907. 
  30. ^ Encyclopedia of Islam, hlm. 896, di Google Books (p. 605)
  31. ^ Marçais, Georges (1954). L'architecture musulmane d'Occident. Paris: Arts et métiers graphiques. 
  32. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :12
  33. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :02
  34. ^ O'Meara, Simon M. (2004). An architectural Investigation of Marinid and Wattasid Fes Medina (674-961/1276-1554), in Terms of Gender, Legend, and Law (PDF). University of Leeds. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-11-02. Diakses tanggal 2012-02-25. 
  35. ^ a b García-Arenal, Mercedes (1987). "Les Bildiyyīn de Fès, un groupe de néo-musulmans d'origine juive". Studia Islamica. 66 (66): 113–143. doi:10.2307/1595913. JSTOR 1595913. 
  36. ^ Zafrani, H. "Mallāḥ". Dalam Bearman, P.; Bianquis, Th.; Bosworth, C.E.; van Donzel, E.; Heinrichs, W.P. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. Brill. 
  37. ^ Gilson Miller, Susan; Petruccioli, Attilio; Bertagnin, Mauro (2001). "Inscribing Minority Space in the Islamic City: The Jewish Quarter of Fez (1438-1912)". Journal of the Society of Architectural Historians. 60 (3): 310–327. doi:10.2307/991758. JSTOR 991758. 
  38. ^ Ben-Layashi, Samir; Maddy-Weitzman, Bruce (2018). "Myth, History, and Realpolitik: Morocco and its Jewish Community". Dalam Abramson, Glenda. Sites of Jewish Memory: Jews in and From Islamic Lands. Routledge. ISBN 9781317751601. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-03. Diakses tanggal 2021-02-13. 
  39. ^ Chetrit, Joseph (2014). "Juifs du Maroc et Juifs d'Espagne: deux destins imbriqués". Dalam Lintz, Yannick; Déléry, Claire; Tuil Leonetti, Bulle. Maroc médiéval: Un empire de l'Afrique à l'Espagne. Paris: Louvre éditions. hlm. 309–311. ISBN 9782350314907. 
  40. ^ Bosworth, Clifford Edmund (2004). "The Waṭṭāsids". The New Islamic Dynasties: A Chronological and Genealogical Manual. Edinburgh University Press. ISBN 9780748696482. 
  41. ^ O'Meara, Simon (2013). "Fez". Dalam Fleet, Kate; Krämer, Gudrun; Matringe, Denis; Nawas, John; Rowson, Everett. Encyclopaedia of Islam, Three. Brill. ISBN 9789004252677. ISSN 1873-9830.