Gangguan dismorfik tubuh: Perbedaan antara revisi
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Body dysmorphic disorder" |
k clean up, added orphan tag |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Orphan|date=Maret 2023}} |
|||
'''Gangguan dismorfik tubuh''' adalah sebuah [[Gangguan jiwa|gangguan mental]] yang membuat korban mengalami kecemasan berlebih atas obsesi terhadap suatu bagian tubuh maupun penampilan cacat. Gangguan ini termasuk ke dalam kategori [[gangguan obsesif kompulsif]]<ref name=":0" />. Para penderitanya sendiri kerap merasakan dorongan untuk menyembunyikan atau memperbaiki bagian yang membuatnya begitu terobsesi. Hal ini lantas sangat berdampak pada kepercayaan diri seseorang terhadap [[citra tubuh]] yang dimilikinya. |
'''Gangguan dismorfik tubuh''' adalah sebuah [[Gangguan jiwa|gangguan mental]] yang membuat korban mengalami kecemasan berlebih atas obsesi terhadap suatu bagian tubuh maupun penampilan cacat. Gangguan ini termasuk ke dalam kategori [[gangguan obsesif kompulsif]]<ref name=":0" />. Para penderitanya sendiri kerap merasakan dorongan untuk menyembunyikan atau memperbaiki bagian yang membuatnya begitu terobsesi. Hal ini lantas sangat berdampak pada kepercayaan diri seseorang terhadap [[citra tubuh]] yang dimilikinya. |
||
| Baris 4: | Baris 6: | ||
== Diagnosis == |
== Diagnosis == |
||
Para penderita gangguan dismorfik tubuh memercayai terdapat kecacatan dan kekurangan pada tubuh mereka. Hal ini memunculkan persepsi buruk seperti mereka yang terlihat tidak menarik, jelek, abnormal, dan sudut pandang destruktif lainnya terhadap citra tubuh. Fokus kecemasan ini biasanya berpusat pada satu bagian tubuh seperti fitur wajah (hidung, mata, rahang, mulut, dsb.), kulit (bekas luka, jerawat, warna kulit, keriput, dsb.) dan lain-lain. Dorongan perasaan ketidakpuasan tersebut muncul secara mendadak, memakan waktu (rata-rata dapat terjadi selama tiga hingga delapan jam), dan sulit untuk dikontrol<ref name=":0">{{Cite book|collaboration=American Psychiatric Association, American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/DIAGNOSTIC_AND_5TH_ED/gIFvuQEACAAJ?hl=en|title=DSM-5|publisher=American Psychiatric Association|pages=242, 243|url-status=live}}</ref>. |
Para penderita gangguan dismorfik tubuh memercayai terdapat kecacatan dan kekurangan pada tubuh mereka. Hal ini memunculkan persepsi buruk seperti mereka yang terlihat tidak menarik, jelek, abnormal, dan sudut pandang destruktif lainnya terhadap citra tubuh. Fokus kecemasan ini biasanya berpusat pada satu bagian tubuh seperti fitur wajah (hidung, mata, rahang, mulut, dsb.), kulit (bekas luka, jerawat, warna kulit, keriput, dsb.) dan lain-lain. Dorongan perasaan ketidakpuasan tersebut muncul secara mendadak, memakan waktu (rata-rata dapat terjadi selama tiga hingga delapan jam), dan sulit untuk dikontrol<ref name=":0">{{Cite book|collaboration=American Psychiatric Association, American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force|date=2013|url=https://www.google.co.id/books/edition/DIAGNOSTIC_AND_5TH_ED/gIFvuQEACAAJ?hl=en|title=DSM-5|publisher=American Psychiatric Association|pages=242, 243|url-status=live}}</ref>. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
<references /> |
<references /> |
||
[[Kategori:Penampilan manusia]] |
[[Kategori:Penampilan manusia]] |
||
[[Kategori:Bentuk tubuh]] |
[[Kategori:Bentuk tubuh]] |
||
Revisi per 28 Maret 2023 09.23
 | Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |
Gangguan dismorfik tubuh adalah sebuah gangguan mental yang membuat korban mengalami kecemasan berlebih atas obsesi terhadap suatu bagian tubuh maupun penampilan cacat. Gangguan ini termasuk ke dalam kategori gangguan obsesif kompulsif[1]. Para penderitanya sendiri kerap merasakan dorongan untuk menyembunyikan atau memperbaiki bagian yang membuatnya begitu terobsesi. Hal ini lantas sangat berdampak pada kepercayaan diri seseorang terhadap citra tubuh yang dimilikinya.
Standar-standar sosial dan media massa sangat berpengaruh pada pembentukan citra tubuh ideal yang melahirkan adanya dorongan untuk mencapai standar tersebut. Umum bagi setiap orang memiliki kekhawatiran akan penampilan, tetapi gangguan dismorfik tubuh bersifat patologis yang intens sehingga mengganggu fungsi sosial seseorang[2].
Diagnosis
Para penderita gangguan dismorfik tubuh memercayai terdapat kecacatan dan kekurangan pada tubuh mereka. Hal ini memunculkan persepsi buruk seperti mereka yang terlihat tidak menarik, jelek, abnormal, dan sudut pandang destruktif lainnya terhadap citra tubuh. Fokus kecemasan ini biasanya berpusat pada satu bagian tubuh seperti fitur wajah (hidung, mata, rahang, mulut, dsb.), kulit (bekas luka, jerawat, warna kulit, keriput, dsb.) dan lain-lain. Dorongan perasaan ketidakpuasan tersebut muncul secara mendadak, memakan waktu (rata-rata dapat terjadi selama tiga hingga delapan jam), dan sulit untuk dikontrol[1].
Referensi
- ^ a b DSM-5. American Psychiatric Association. 2013. hlm. 242, 243.
- ^ Nurlita, Dessy (Desember 2016). "Body Dysmorphic Disorder". Majority. 5 (5): 80–85.