Gelombang merah jambu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 19 Januari 2022 10.04 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Rafael Correa, Evo Morales, Néstor Kirchner, Cristina Fernández, Luiz Inácio Lula da Silva, Nicanor Duarte, dan Hugo Chávez menandatangani piagam pendirian Bank of the South

Istilah "gelombang merah jambu" (Spanyol: marea rosa, Portugis: onda rosa) atau "kembali ke Kiri" (Sp.: vuelta hacia la izquierda, Pt.: Guinada à Esquerda) adalah istilah yang digunakan dalam analisis politik pada awal abad ke-21 yang mendeskripsikan persepsi bahwa negara-negara demokrasi di Amerika Latin telah berpaling ke pemerintahan sayap kiri dan menjauhi sistem ekonomi neoliberal, sehingga negara yang dilanda oleh "gelombang merah jambu" pun menerapkan kebijakan-kebijakan sosialis dan progresif, seperti kebijakan Bolsa Família di Brasil.

Negara-negara Amerika Latin yang dipandang menjadi bagian dari tren ideologi tersebut dijuluki "negara Gelombang Merah Jambu".[1] Istilah pasca-neoliberalisme juga telah digunakan sebagai istilah yang merujuk kepada Gelombang Merah Jambu. Beberapa contoh negara yang dilanda gelombang ini adalah Argentina, Brasil, dan Venezuela.[2]

Gelombang merah jambu digantikan oleh gelombang konservatif pada pertengahan dasawarsa 2010-an.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ [1] Diarsipkan 2008-11-20 di Wayback Machine. SustainabiliTank: Guatemala
  2. ^ Lopes, Arthur (Spring 2016). "¿Viva la Contrarrevolución? South America's Left Begins to Wave Goodbye". Harvard International Review. 37 (3): 12–14. South America, a historical bastion of populism, has always had a penchant for the left, but the continent's predilection for unsustainable welfarism might be approaching a dramatic end. ... This "pink tide" also included the rise of populist ideologies in some of these countries, such as Kirchnerismo in Argentina, Chavismo in Venezuela, and Lulopetismo in Brazil.