Grup 3/Sandhi Yudha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Atlantic306 (bicara | kontrib)
infobox image format
 
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox military unit
{{Infobox military unit
| unit_name = Grup 3/Sandhi Yudha
| unit_name = Grup 3/Sandhi Yudha
| image = [[Berkas:Logo Grup03.png|200px]]
| image = Lambang Grup 3.jpg
| caption = Lambang Grup 4/Kopassus
| caption = Lambang Grup 3/Kopassus
| start_date = '''[[24 Juli]] [[1967]]'''
| start_date = '''[[24 Juli]] [[1967]]'''
| country = [[Indonesia]]
| country = [[Indonesia]]
Baris 13: Baris 13:
| command_structure = [[Kopassus]]
| command_structure = [[Kopassus]]
| motto = ''Tri Kottaman Wira Naraca Byuha''
| motto = ''Tri Kottaman Wira Naraca Byuha''
|commander1= Kolonel Inf [[Wing Sandya Udayanto|Wing Sandya Udayanto, S.E.]]
|commander1= Letkol Inf. [[Ginda Muhammad Ginanjar]]
|commander1_label= Komandan
|commander1_label= Komandan
|commander2=M.AGUS MAULANA
|commander2=Letkol Inf. [[Jemi Oktis Oil]]
|commander2_label= Wadan
|commander2_label= Wadan
| garrison = [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
| garrison = [[Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]
Baris 21: Baris 21:
| nickname =
| nickname =
| patron =
| patron =
| colors = {{color box|#E12012|'''M E R A H'''}}
| colors = Merah
| colors_label = [[Baret]]
| colors_label = [[Baret]]
| march =
| march =
Baris 28: Baris 28:
| equipment_label =
| equipment_label =
| battles =
| battles =
| anniversaries =
| anniversaries =24 Juli
| decorations =
| decorations =
| battle_honours =
| battle_honours =
Baris 36: Baris 36:
| website = [http://kopassus.mil.id www.kopassus.mil.id]
| website = [http://kopassus.mil.id www.kopassus.mil.id]
}}
}}
'''Grup 3/Sandhi Yudha''' adalah satuan [[Kopassus]] yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia [[''Clandestine Operation'']], termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intel,dan ''counter insurgency'' (kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal [[24 Juli]] [[1967]], bermarkas di Markas Komando [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]. Calon Personel di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.<ref>[http://www.kopassus.mil.id/page.php?lang=id&menu=page_view&page_id=48 "Profil"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150122043332/http://kopassus.mil.id/page.php?lang=id&menu=page_view&page_id=48 |date=2015-01-22 }} ''website kopassus.mil.id''</ref> Dhuaja yang digunakan adalah '''"Tri Kottaman Wira Naraca Byuha"'''.
'''Grup 3/Sandi Yudha''' adalah satuan [[Kopassus]] yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia [[''Clandestine Operation'']], termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intel,dan ''counter insurgency'' (kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal [[24 Juli]] [[1967]], bermarkas di Markas Komando [[Cijantung, Pasar Rebo|Cijantung]], [[Jakarta Timur]]. Calon Personel di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.<ref>[http://www.kopassus.mil.id/page.php?lang=id&menu=page_view&page_id=48 "Profil"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150122043332/http://kopassus.mil.id/page.php?lang=id&menu=page_view&page_id=48 |date=2015-01-22 }} ''website kopassus.mil.id''</ref> Dhuaja yang digunakan adalah '''"Tri Kottaman Wira Naraca Byuha"'''.


== Pelatihan yang dilakukan ==
== Pelatihan yang dilakukan ==
Baris 44: Baris 44:
Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus, Grup 3 adalah satuan yang memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, di mana mereka tergabung dalam SGI (Satuan Gabungan Intelijen). Dalam tugas operasi klandestin (''clandestine''), prajurit Sandhi Yudha bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas, atau tugas penyamaran, misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.
Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus, Grup 3 adalah satuan yang memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, di mana mereka tergabung dalam SGI (Satuan Gabungan Intelijen). Dalam tugas operasi klandestin (''clandestine''), prajurit Sandhi Yudha bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas, atau tugas penyamaran, misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.


Karena kemampuannya dalam operasi ''clandestine'' ini, maka pada masa sebelum era reformasi, satuan Sandhi Yudha ini banyak disalah-gunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan semata, sehingga sering menimbulkan ekses negatif. Termasuk kasus kasus terbunuhnya [[Theys Hiyo Eluay]]), kasus penculikan aktivis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam [[Tim Mawar]]. BIN ([[Badan Intelijen Negara]]), adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi buat mereka. Mereka juga sering menjadi pelaku ''black market'' di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.
Karena kemampuannya dalam operasi ''clandestine'' ini, maka pada masa sebelum era reformasi, satuan Sandhi Yudha ini banyak disalah-gunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan semata, sehingga sering menimbulkan ekses negatif. Termasuk kasus kasus terbunuhnya [[Theys Hiyo Eluay]], kasus penculikan aktivis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam [[Tim Mawar]]. BIN ([[Badan Intelijen Negara]]), adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi untuk mereka. Mereka juga sering menjadi pelaku ''black market'' di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.


=== Informasi yang diperoleh ===
=== Informasi yang diperoleh ===
Tetapi terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di Negeri ini. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan separatisme, teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain dalam mengganggu keutuhan NKRI. Mereka bermain di belakang layar tanpa kelihatan dengan menghadapi risiko tugas yang sangat berat dan jauh dari keluarganya bahkan tidak sedikit daripada prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena lamanya di dalam medan operasi. lebih baik pulang nama daripada gagal di medan perang/tugas.
Terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di Indonesia. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan separatisme dan teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain dalam mengganggu keutuhan [[NKRI]]. Mereka "bermain" di belakang layar tanpa diketahui dengan menghadapi risiko tugas yang sangat berat dan jauh dari keluarga, bahkan tidak sedikit daripada prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal oleh anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena durasi yang lama di dalam medan operasi.


== Satuan ==
== Satuan ==
# [[Batalyon 31|Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama]]
# [[Batalyon 31|Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama]]
# [[Batalyon 32|Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama]]
# [[Batalyon 32|Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama]]
# [[Batalyon 33/ Wira Sandi Yudha Cakti|Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti]]
# [[Batalyon 33|Batalyon 33/Wira Sandi Yudha Cakti]]


== Komandan ==
== Komandan ==
Baris 81: Baris 81:
# [[Hendri Paruhuman Lubis|Kolonel Inf Hendri Paruhuman Lubis]] (2008-2010)⭐⭐
# [[Hendri Paruhuman Lubis|Kolonel Inf Hendri Paruhuman Lubis]] (2008-2010)⭐⭐
# [[Handy Geniardi|Kolonel Inf Handy Geniardi, S.E., M.M.]] (2010-2011)⭐⭐
# [[Handy Geniardi|Kolonel Inf Handy Geniardi, S.E., M.M.]] (2010-2011)⭐⭐
# [[Izak Pangemanan|Kolonel Inf Izak Pangemanan]] (2011-2013)
# [[Izak Pangemanan|Kolonel Inf Izak Pangemanan]] (2011-2013)⭐⭐
# [[Aswardi|Kolonel Inf Aswardi]] (2013-2015)⭐⭐
# [[Aswardi|Kolonel Inf Aswardi]] (2013-2015)⭐⭐
# [[Juinta Omboh Sembiring|Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring]] (2015-2015)⭐
# [[Juinta Omboh Sembiring|Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring]] (2015-2015)⭐
# [[Richard Tampubolon|Kolonel Inf Richard T. H. Tampubolon]] (2015-2015)⭐⭐⭐
# [[Richard Tampubolon|Kolonel Inf Richard T.H. Tampubolon]] (2015-2015)⭐⭐⭐
# [[Agustinus Dedy Prasetyo|Kolonel Inf Agustinus Dedy Prasetyo]] (2015-2017)⭐
# [[Agustinus Dedy Prasetyo|Kolonel Inf Agustinus Dedy Prasetyo]] (2015-2017)⭐
# [[Safta Feryansyah|Kolonel Inf Safta Feryansyah]] (2017-2018)⭐
# [[Safta Feryansyah|Kolonel Inf Safta Feryansyah]] (2017-2018)⭐
# [[Ahmad Fikri Musmar|Kolonel Inf Fikri Musmar]] (2018-2019)
# [[Ahmad Fikri Musmar|Kolonel Inf Fikri Musmar]] (2018-2019)
# [[Ari Prasetya (militer)|Kolonel Inf Ari Prasetya]] (2019-2020)
# [[Ari Prasetya (militer)|Kolonel Inf Ari Prasetya]] (2019-2020)
# [[Elvino Yudha Kurniawan|Kolonel Inf Elvino Yudha Kurniawan]] (2020-2022)
# [[Elvino Yudha Kurniawan|Kolonel Inf Elvino Yudha Kurniawan]] (2020-2022)
# [[R. Moch. Iskandarmanto|Kolonel Inf R. Moch. Iskandarmanto, S.E.]] (2022-2022)
# [[R. Moch. Iskandarmanto|Kolonel Inf R. Moch. Iskandarmanto, S.E.]] (2022-2022)
# [[Donny Pramono|Kolonel Inf Donny Pramono, S.E.]] (2022-2023)
# [[Donny Pramono|Kolonel Inf Donny Pramono, S.E.]] (2022-2023)
# [[Wing Sandya Udayanto|Kolonel Inf Wing Sandya Udayanto, S.E.]] (2023-Sekarang)
# [[Wing Sandya Udayanto|Kolonel Inf Wing Sandya Udayanto, S.E.]] (2023-2024)
# [[Ginda Muhammad Ginanjar|Letkol Inf Ginda Muhammad Ginanjar]] (2024-Sekarang)
{{end-col}}
{{end-col}}



Revisi terkini sejak 15 April 2024 22.56

Grup 3/Sandhi Yudha
Lambang Grup 3/Kopassus
Dibentuk24 Juli 1967
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitPasukan Khusus
PeranClandestine operation Direct Action
Bagian dariKopassus
MakoCijantung, Jakarta Timur
MotoTri Kottaman Wira Naraca Byuha
BaretMerah
Ulang tahun24 Juli
Situs webwww.kopassus.mil.id
Tokoh
KomandanLetkol Inf. Ginda Muhammad Ginanjar
WadanLetkol Inf. Jemi Oktis Oil

Grup 3/Sandi Yudha adalah satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ''Clandestine Operation'', termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intel,dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Grup 3 dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967, bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personel di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.[1] Dhuaja yang digunakan adalah "Tri Kottaman Wira Naraca Byuha".

Pelatihan yang dilakukan[sunting | sunting sumber]

Dasar latihannya sama dengan Prajurit Kopassus lainnya yaitu Kursus Para (2,5 bulan), Sekolah Komando (7 bulan) ditambah kursus lainnya seperti PH (Perang Hutan), PJD (Perang Jarak Dekat), Spursus (Sekolah tempur khusus), Dakibu (Pendaki Serbu) tetapi setelah itu para calon intel tempur ini dididik lebih khusus lagi yaitu pendidikan Sandhi Yudha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung yang materi pendidikannya adalah intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen dan lain-lain. Bahkan beberapa personel terpilih dari Grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. Di antara seluruh jenis prajurit di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya adalah prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha.

Operasi lapangan[sunting | sunting sumber]

Dalam operasi militer, sebelum gerakan pasukan besar maka dilakukan operasi intelijen tempur (combat intell), untuk mengetahui kondisi dan situasi lapangan, fungsi inilah yang diemban oleh personel dengan kemampuan Sandhi Yudha. Dalam jajaran Kopassus, Grup 3 adalah satuan yang memiliki kualifikasi combat intelligence. Satuan Sandhi Yudha ini juga sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, di mana mereka tergabung dalam SGI (Satuan Gabungan Intelijen). Dalam tugas operasi klandestin (clandestine), prajurit Sandhi Yudha bisa bergerak tanpa identitas satuan yang jelas, atau tugas penyamaran, misalnya dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja.

Karena kemampuannya dalam operasi clandestine ini, maka pada masa sebelum era reformasi, satuan Sandhi Yudha ini banyak disalah-gunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan semata, sehingga sering menimbulkan ekses negatif. Termasuk kasus kasus terbunuhnya Theys Hiyo Eluay, kasus penculikan aktivis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam Tim Mawar. BIN (Badan Intelijen Negara), adalah salah satu institusi yang banyak memanfaatkan personel yang memiliki latar belakang Sandhi Yudha. Dalam operasi BIN, dalam kondisi yang sangat dibutuhkan, maka masih sering memakai personel aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi untuk mereka. Mereka juga sering menjadi pelaku black market di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.

Informasi yang diperoleh[sunting | sunting sumber]

Terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di Indonesia. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan separatisme dan teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain dalam mengganggu keutuhan NKRI. Mereka "bermain" di belakang layar tanpa diketahui dengan menghadapi risiko tugas yang sangat berat dan jauh dari keluarga, bahkan tidak sedikit daripada prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal oleh anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena durasi yang lama di dalam medan operasi.

Satuan[sunting | sunting sumber]

  1. Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama
  2. Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama
  3. Batalyon 33/Wira Sandi Yudha Cakti

Komandan[sunting | sunting sumber]

Daftar Komandan Grup-3 Kopassus dari masa ke masan :


  1. Letkol Inf C.I. Santoso (1967-1971)⭐⭐
  2. Kolonel Inf Soeryo H. (1971-1973)
  3. Kolonel Inf Edi Sudradjat (1973-1975)⭐⭐⭐⭐
  4. Kolonel Inf Soetedjo (1975-1977)⭐⭐⭐
  5. Kolonel Inf Soegiarto (1977-1978)⭐⭐⭐
  6. Kolonel Inf Soeharto T.J (1978-1978)
  7. Kolonel Inf Sintong Panjaitan (1982-1983)⭐⭐⭐
  8. Kolonel Inf Soeparno K (1983-1985) ⭐⭐
  9. Kolonel Inf Tarub (1985)⭐⭐⭐
  10. Kolonel Inf Pieter Sitompul (1985-1987) ⭐⭐
  11. Kolonel Inf Luhut Binsar Panjaitan (1990-1992)⭐⭐⭐⭐
  12. Kolonel Inf Thomas Albert Umboh (1992-1994)⭐⭐
  13. Kolonel Inf V. Suhartono Suratman (1994 -1996)⭐⭐
  14. Kolonel Inf Chairawan K. Nusyirwan (1996-1998)⭐⭐
  15. Kolonel Inf Poniman Dasuki (1998-1998)⭐
  16. Kolonel Inf Erwin Hudawi Lubis (1998 - 2000)⭐⭐
  17. Kolonel Inf Hotmangaraja Panjaitan (2000-2002)⭐⭐⭐
  18. Kolonel Inf Agus Surya Bakti, M.I.Kom. (2002-2005)⭐⭐⭐
  19. Kolonel Inf H. Liston Arifin Simanjuntak, S.Sos., M.Si.(Han). (2005-2006)⭐⭐
  20. Kolonel Inf Rubiono Prawiro (2006-2007)⭐
  21. Kolonel Inf Nunu Nugraha (2007-2008)⭐⭐
  22. Kolonel Inf Hendri Paruhuman Lubis (2008-2010)⭐⭐
  23. Kolonel Inf Handy Geniardi, S.E., M.M. (2010-2011)⭐⭐
  24. Kolonel Inf Izak Pangemanan (2011-2013)⭐⭐
  25. Kolonel Inf Aswardi (2013-2015)⭐⭐
  26. Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring (2015-2015)⭐
  27. Kolonel Inf Richard T.H. Tampubolon (2015-2015)⭐⭐⭐
  28. Kolonel Inf Agustinus Dedy Prasetyo (2015-2017)⭐
  29. Kolonel Inf Safta Feryansyah (2017-2018)⭐
  30. Kolonel Inf Fikri Musmar (2018-2019)⭐
  31. Kolonel Inf Ari Prasetya (2019-2020)
  32. Kolonel Inf Elvino Yudha Kurniawan (2020-2022)
  33. Kolonel Inf R. Moch. Iskandarmanto, S.E. (2022-2022)
  34. Kolonel Inf Donny Pramono, S.E. (2022-2023)
  35. Kolonel Inf Wing Sandya Udayanto, S.E. (2023-2024)
  36. Letkol Inf Ginda Muhammad Ginanjar (2024-Sekarang)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Profil" Diarsipkan 2015-01-22 di Wayback Machine. website kopassus.mil.id