Haji Miskin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(17 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox person
{{Infobox person
| name = Haji Miskin
|name = Haji Miskin
| image =
|image =
| alt =
|alt =
| caption =
|caption =
| birth_name =
|birth_name =
| birth_date =
|birth_date = Abad ke-18
| birth_place = {{negara|Pagaruyung}} [[Minangkabau]]
|birth_place = {{negara|Pagaruyung}} [[Luhak Agam]], [[Minangkabau]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) --> Abad ke-19
| death_place =
|death_place = {{negara|Pagaruyung}} Minangkabau
| nationality = {{negara|Pagaruyung}} Minangkabau
|nationality = {{negara|Pagaruyung}} Minangkabau
| other_names =
|other_names =
| alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]], [[Kairo]] [[Mesir]]
|alma_mater = [[Universitas Al-Azhar]], [[Kairo]], [[Mesir]]
| occupation = [[Ulama]], [[militer]]
|occupation = [[Ulama]], [[militer]]
| known_for = Tokoh [[Kaum Padri|Padri]]
|known_for = Tokoh penting [[kaum Padri]]
| religion = [[Islam]]
|religion = [[Islam]]
| spouse =
|spouse =
| children =
|children =
| parents =
|parents =
}}
}}
'''Haji Miskin''' adalah seorang [[ulama Minangkabau]] terkemuka dari [[Luhak Agam]]. Ia bersama dua orang koleganya, yaitu [[Haji Piobang]] dari [[Luhak Limopuluah]] dan [[Haji Sumanik]] dari [[Luhak Tanah Datar]] merupakan tokoh penting dalam penyebaran [[Wahabi|faham Wahabi]] di [[Ranah Minang|Minangkabau]], setelah kepulangannya dari [[Timur Tengah]], khususnya [[Arab Saudi]] pada awal abad-19. Haji Miskin dan dua orang koleganya itu bahkan juga dianggap sebagai pelopor gerakan Wahabi di [[nusantara]].<ref>[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/06/22/m60r74-wahabi-indonesia-berawal-dari-kaum-padri-1 ''Wahabi Indonesia, Berawal dari Kaum Padri (1)''] ''[[Republika (surat kabar)|Republika Online]]'', 22 Juni 2012. Diakses 10 Desember 2013.</ref>
'''Haji Miskin''' adalah seorang [[ulama Minangkabau]] terkemuka dari [[Luhak Agam]] dan merupakan tokoh penting [[Kaum Padri]]. Ia bersama dua orang tokoh Padri lainnya, yaitu [[Haji Piobang]] dari [[Luhak Limopuluah]] dan [[Haji Sumanik]] dari [[Luhak Tanah Datar]] merintis gerakan pemurnian [[Islam]] di [[Ranah Minang|Minangkabau]] pada awal abad ke-19. Ketiga ulama tersebut memulai gerakan pemurnian Islam, atau yang disebut juga [[Gerakan Padri]], sekembalinya mereka dari [[Makkah|Mekkah]].

Pada tahun 1803, Haji Miskin kembali ke Minangkabau dan menetap di [[Batu Taba, Ampek Angkek, Agam|Batu Taba]]. Tak berapa lama kemudian, dia pindah ke [[Nagari]] [[Pandai Sikek, X Koto, Tanah Datar|Pandai Sikek]] yang makmur berkat perdagangan [[Kopi di Indonesia|kopi]] dan [[akasia]]. Di sini, Haji Miskin berkhotbah tentang penerapan ajaran Islam dan berusaha memperbaiki kondisi masyarakat yang telah jauh dari syiar-syiar Islam. Haji Miskin dibantu oleh salah seorang penghulu berpengaruh di Nagari Pandai Sikek yang bernama [[Datuk Batuah]].

Haji Miskin dan Datuk Batuah menjalankan gerakannya di Pasar Pandai Sikek. Di pasar ini, sering terjadi aktivitas-aktivitas masyarakat yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti adu ayam, minum tuak, dan mengisap candu. Ajakan Haji Miskin kepada masyarakat Pandai Sikek untuk kembali hidup sesuai dengan pedoman Islam tidak membuahkan hasil. Akibatnya, Haji Miskin dan Datuk Batuah membakar pasar tersebut dan kemudian melarikan diri ke [[Koto Laweh, X Koto, Tanah Datar|Kota Lawas]].<ref>{{Cite book|last=Dobbin|first=Christine|date=2008|title=Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Padri|location=Depok|publisher=Komunitas Bambu|isbn=979-3731-26-5|pages=206-207|url-status=live}}</ref>

== Referensi ==


== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
*[http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&pg=PA161&lpg=PA161&dq=haji+piobang&source=bl&ots=MA-hpzWxF7&sig=fWVShRXgk3jUC0ulRo08pm7mKH8&hl=en&sa=X&ei=dPG1Ue6uFKrO0QGer4DoDg&ved=0CHEQ6AEwCTgK#v=onepage&q=haji%20piobang&f=false ''Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara''] ''PT LKiS Pelangi Aksara'', Slamet Muljana. Diakses 10 Desember 2013.


* [http://books.google.co.id/books?id=j9ZOKjMxVdIC&pg=PA161&lpg=PA161&dq=haji+piobang&source=bl&ots=MA-hpzWxF7&sig=fWVShRXgk3jUC0ulRo08pm7mKH8&hl=en&sa=X&ei=dPG1Ue6uFKrO0QGer4DoDg&ved=0CHEQ6AEwCTgK#v=onepage&q=haji%20piobang&f=false ''Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara''] ''PT LKiS Pelangi Aksara'', Slamet Muljana. Diakses 10 Desember 2013.
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]

[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Miskin]]
[[Kategori:Ulama Agam|Miskin]]


{{Bio-stub}}

Revisi terkini sejak 29 November 2022 17.34

Haji Miskin
LahirAbad ke-18
Kerajaan Pagaruyung Luhak Agam, Minangkabau
MeninggalAbad ke-19
Kerajaan Pagaruyung Minangkabau
KebangsaanKerajaan Pagaruyung Minangkabau
AlmamaterUniversitas Al-Azhar, Kairo, Mesir
PekerjaanUlama, militer
Dikenal atasTokoh penting kaum Padri

Haji Miskin adalah seorang ulama Minangkabau terkemuka dari Luhak Agam dan merupakan tokoh penting Kaum Padri. Ia bersama dua orang tokoh Padri lainnya, yaitu Haji Piobang dari Luhak Limopuluah dan Haji Sumanik dari Luhak Tanah Datar merintis gerakan pemurnian Islam di Minangkabau pada awal abad ke-19. Ketiga ulama tersebut memulai gerakan pemurnian Islam, atau yang disebut juga Gerakan Padri, sekembalinya mereka dari Mekkah.

Pada tahun 1803, Haji Miskin kembali ke Minangkabau dan menetap di Batu Taba. Tak berapa lama kemudian, dia pindah ke Nagari Pandai Sikek yang makmur berkat perdagangan kopi dan akasia. Di sini, Haji Miskin berkhotbah tentang penerapan ajaran Islam dan berusaha memperbaiki kondisi masyarakat yang telah jauh dari syiar-syiar Islam. Haji Miskin dibantu oleh salah seorang penghulu berpengaruh di Nagari Pandai Sikek yang bernama Datuk Batuah.

Haji Miskin dan Datuk Batuah menjalankan gerakannya di Pasar Pandai Sikek. Di pasar ini, sering terjadi aktivitas-aktivitas masyarakat yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti adu ayam, minum tuak, dan mengisap candu. Ajakan Haji Miskin kepada masyarakat Pandai Sikek untuk kembali hidup sesuai dengan pedoman Islam tidak membuahkan hasil. Akibatnya, Haji Miskin dan Datuk Batuah membakar pasar tersebut dan kemudian melarikan diri ke Kota Lawas.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dobbin, Christine (2008). Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Padri. Depok: Komunitas Bambu. hlm. 206–207. ISBN 979-3731-26-5. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]