Lompat ke isi

Harta Nasional Korea Selatan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Harta Nasional Korea Selatan
[[Berkas:|150px|alt=]]
Patung Buddha di Seokguram, Harta Nasional Korea Selatan yang ke-24
Hangeul대한민국 국보
Hanja大韓民國國寶
Alih Aksara yang Disempurnakandaehanmin-guk gukbo
McCune–Reischauertaehanmin'guk kukpo

Harta Nasional Korea Selatan adalah sejumlah artefak, situs-situs bersejarah dan bangunan-bangunan yang dianggap oleh pemerintah Korea Selatan memilki nilai budaya tinggi. Beberapa harta nasional merupakan objek wisata yang terkenal.

Pencatatan harta nasional Korea Selatan pertama kali dilakukan tahun 1938 pada masa penjajahan Jepang, dan dimodelkan dari Harta Nasional Jepang (Japanese National Treasure). Saat ini terdapat 307 buah entri yang dimasukkan ke dalam daftar, beberapa di antaranya terdiri dari sejumlah besar sub-entri (isi).

Daftar Harta Nasional

[sunting | sunting sumber]

Diresmikan pada 20 Desember 1962

[sunting | sunting sumber]
  1. Gerbang Namdaemun, juga dikenal dengan gerbang Sungnyemun, Jung-gu, Seoul.
  2. Pagoda Wongaksa, pagoda 10 tingkat di Kuil Wongak, Taman Tapkol, Jongno-gu, Seoul.
  3. Monumen Bukhansan yang berisikan inspeksi perbatasan dari Raja Jinheung dari Kerajaan Silla, sekarang ditempatkan di National Museum of Korea, Seoul
  4. Stupa Godal dari situs Kuil Godal Yeoju
  5. Lentera singa kembar di Kuil Beopju,Boeun
  6. Pagoda tujuh tingkat di Tap-pyeong-ri, Chungju
  7. Prasasti Bongseon Honggyeongsa, Cheonan
  8. Prasasti pendeta Buddha Nanghyehwasang di Kuil Seongju, Boryeong
  9. Pagoda 5 tingkat Jeongnimsa, Buyeo
  10. Pagoda 3 tingkat di depan Pertapaan (Hermitage) Baekjangam, Kuil Silsang, Namwon
  11. Pagoda batu Mireuksa di Kuil Mireuk, Iksan
  12. Lentera di depan Halaman Gakhwangjeon di Kuil Hwaeom, Gurye
  13. Halaman Geungnakjeon (Geungnakjeon Hall) di Kuil Muwi Gangjin
  14. Halaman Yeongsanjeon (Yeongsanjeon Hall) di Pertapaan Geojoam, di Kuil Eunhae, Yeongcheon
  15. Halaman Geungnakjeon (Geungnakjeon Hall) di Kuil Bongjeong, Andong
  16. Pagoda batu tujuh tingkat di Sinse-dong, Andong
  17. Lentera di depan Halaman Muryangsujeon (Muryangsujeon Hall) di Kuil Buseok, Yeongju
  18. Halaman Muryangsujeon (Muryangsujeon Hall) di kuil Kuil Buseok
  19. Halaman Josadang (Josadang Hall) di Kuil Buseok, Yeongju
  20. Pagoda Dabo di Kuil Bulguk, Gyeongju
  21. Pagoda Seokga (Pagoda Sakyamuni), yaitu pagoda 3 tingkat di Kuil Bulguk, Gyeongju
  22. Jembatan Yeonhwa dan Chilbo di Kuil Bulguk, Gyeongju
  23. Jembatan Cheongun dan Baegun, jembatan berbentuk dobel yang merupakan tangga untuk masuk ke Kuil Bulguk
  24. Seokguram, situs Buddha di dalam gua batu, Gyeongju
  25. Monumen Raja Muyeol dari Silla, Gyeongju
  26. Patung Buddha Vairocana di Kuil Bulguk, Gyeongju
  27. Patung Buddha Amitabha di Kuil Bulguk, Gyeongju
  28. Patung Buddha Bhaisajyaguru dari Kuil Baengnyul, Gyeongju
  29. Bel Raja Seongdeok. Bel suci Raja Seongdeok dari Silla, Gyeongju National Museum, Gyeongju
  30. Pagoda batu Kuil Bunhwang, Gyeongju
  31. Cheomseongdae, Gyeongju
  32. Tripitaka Koreana di Kuil Haein, Hapcheon
  33. Monumen di Changnyeong yang memperingati inspeksi perbatasan oleh Raja Jinheung dari Silla, Changnyeong
  34. Pagoda 3 tingkat di Suljeong-ri, Changnyeong
  35. Pagoda 3 tingkat yang didasarkan oleh 4 patung singa di Kuil Hwaeom, Gurye
  36. Bel perunggu di Kuil Sangwon, Pyeongchang
  37. Pagoda batu 3 tingkat di Guhwang-dong, Gyeongju
  38. Pagoda batu 3 tingkat di situs Kuil Goseon, Gyeongju
  39. Pagoda batu 5 tingkat di Nawon-ri, Wolseong, Gyeongju
  40. Pagoda 13 tingkat di situs Kuil Jeonghye, Gyeongju
  41. Tiang bendera besi Buddha di situs Kuil Yongdu, Cheongju
  42. Tripitaka kayu di Kuil Songgwang, Suncheon
  43. Surat perintah Raja Kojong dari Koryo, Kuil Songgwang, Suncheon
  44. Pagoda batu 3 tingkat lentera Kuil Borim, Jangheung
  45. Patung Buddha di Kuil Buseok, Yeongju
  46. Lukisan dinding di Halaman Josadang di Kuil Buseok, Yeongju
  47. Prasasti pendeta Buddha Jingamseonsa di Kuil Ssanggye, Hadong
  48. Pagoda 9 tingkat berbentuk Oktagonal di Kuil Woljeong, Pyeongchang
  49. Halaman Daeungjeon of Kuil Sudeok, Yesan
  50. Gerbang Haetal di Kuil Dogap, Yeongam
  51. Gerbang penginapan tua di Gangneung
  52. Jangkyeongpanjeon - struktur yang menjadi tempat penyimpanan Tripitaka Koreana (Haeinsa Janggyeong Panjeon)
  53. Stupa Timur Yeongoksa, kuil dari zaman Silla di kaki gunung Jirisan, di Kabupaten Gurye
  54. Stupa Utara Yeongoksa, Kabupaten Gurye
  55. Palsangjeon Halaman dari Beopjusa, Kabupaten Boeun
  56. Halaman Guksajeon di Songgwangsa, Suncheon
  57. Pagoda batu biksu Cheolgamseonsa di Ssangbongsa, Kabupaten Hwasun
  58. Patung besi duduk Buddha Bhaisajyaguru di Janggoksa, Kabupaten Cheongyang
  59. Prasasti Jigwangguksa di Beopcheonsa, Wonju
  60. Seladon pembakar dupa, National Museum of Korea, Seoul
  61. Seladon poci teh berbentuk naga, National Museum of Korea, Seoul
  62. Halaman Mireukjeon di Geumsansa, Gimje
  63. Patung Buddha Vairocana duduk di Dopiansa, Kabupaten Cheolwon
  64. Kolam berbentuk seroja di Beopjusa, Kabupaten Boeun
  65. Seladon pembakar dupa dengan penutup berbentuk kuda sembrani, Gansong Art Museum, Seoul
  66. Seladon kundika dengan desain berpola dedalu, bambu, seroja, dan berbagai tanaman lain, Gansong Art Museum, Seoul
  67. Halaman Gakhwangjeon di Hwaeomsa, Kabupaten Gurye
  68. Vas seladon dengan hiasan dan desain awan dan bangau Gansong Art Museum, Seoul
  69. Serifikat Sim Jibaek, Dong-A University, Busan
  70. Hunminjeongeum
  71. Dongguk Jeongun, kamus pelafalan bahasa Korea yang tepat
  72. Patung triad Buddha dengan inskripsi dari tahun Gyemi (563 M)
  73. Patung triad Buddha dengan kuil miniatur
  74. Seladon untuk tempat air yang berbentuk itik
  75. Pembakar dupa dari perunggu dengan dekorasi dari perak di kuil Pyochungsa, Miryang
  76. Nanjung Ilgi, surat dan laporan perang yang ditulis Admiral Yi Sunsin, Hyeonchungsa, Asan
  77. Pagoda 5 tingkat di Tamni, Kabupaten Uiseong
  78. Geumdong Mireuk Bosal Bangasang, Patung maitreya disepuh perunggu, National Museum of Korea, Seoul

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]