Hein Victor Worang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Amaramara (bicara | kontrib)
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21: Baris 21:
| birth_name = Hein Victor Worang
| birth_name = Hein Victor Worang
| othername = H. V. Worang
| othername = H. V. Worang
| religion = Kristen Protestan
| birth_date = {{birth date|1919|3|12}}
| birth_date = {{birth date|1919|3|12}}
| birth_place = [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]], [[Hindia Belanda]]
Baris 30: Baris 29:
| death_place = [[Jakarta]]
| death_place = [[Jakarta]]
| parents = Gerard Worang <br /> Yohana Lengkong
| parents = Gerard Worang <br /> Yohana Lengkong
| honorific prefix = <small>[[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])</small>
| honorific-prefix = <small>[[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]])</small>
| resting_place = [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]
| resting_place = [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]
| children = Dari Nelly Ruth Watupongoh: <br /> 1. Filda Jouke Worang <br /> 2. Robert Freddy Worang <br /> <br /> Dari Henny Roosye Tompunu: <br /> 1. Pinkan Lena Rina Worang <br /> 2. Richard Xaverius Worang <br /> 3. Watok Victorin Worang
| children = Dari Nelly Ruth Watupongoh: <br /> 1. Filda Jouke Worang <br /> 2. Robert Freddy Worang <br /> <br /> Dari Henny Roosye Tompunu: <br /> 1. Pinkan Lena Rina Worang <br /> 2. Richard Xaverius Worang <br /> 3. Watok Victorin Worang
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| serviceyears = 1942-
| servicenumber = 16264
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| rank = [[Berkas:Pdu_mayjendtni_staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
| rank = [[Berkas:Pdu_mayjendtni_staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
Baris 39: Baris 40:
}}
}}


'''Hein Victor Worang''' ({{lahirmati|[[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]|12|3|1919|[[Jakarta]]|3|2|1982}}) adalah tokoh militer dan politik Indonesia. Ia turut berjuang semasa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran Surabaya 1945]] sebagai Kepala Pasukan II dari PRI Sulawesi (PRISAI), menduduki Makassar saat [[Peristiwa Andi Azis|Peristiwa Andi Aziz]] sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang], menumpas RMS dalam [[Invasi Ambon]] sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang,] menjadi [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Komandan Resimen Infanteri (RI)- 24]] di Manado lalu [[Komando Resor Militer 043|Komandan Resimen Infanteri (RI)-6]] di Lampung, Pamen SPRI kemudian Kaspri [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|KASAD]] [[Abdul Haris Nasution|Jenderal A.H. Nasution]] , Komandan Korps Markas Staf Angkatan Bersenjata Departemen Pertahanan Keamanan (DanKORMA HANKAM) dengan pangkat [[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] (1965-1967) hingga jabatan sipil menjadi [[Gubernur Sulawesi Utara]] periode [[1967]]-[[1978]] kemudian sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan (Irjenbang) Sekretariat Negara di [[Bina Graha]], Jakarta dibawah pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]].
'''Hein Victor Worang''' ({{lahirmati|[[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]|12|3|1919|[[Jakarta]]|3|2|1982}}) adalah tokoh militer dan politik Indonesia. Ia turut berjuang semasa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran Surabaya 1945]] sebagai Kepala Pasukan II dari PRI Sulawesi (PRISAI), menduduki Makassar saat [[Peristiwa Andi Azis|Peristiwa Andi Aziz]] sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230817171513/https://www.facebook.com/login/?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fbatalyonworang%2F |date=2023-08-17 }}, menumpas RMS dalam [[Invasi Ambon]] sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang,] kemudian menjadi [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Komandan Resimen Infanteri (RI)- 24]] di Manado setelah itu menjadi [[Komando Resor Militer 043|Komandan Resimen Infanteri (RI)-6]] di Lampung, Menjabat sebagai Pamen SPRI kemudian sebagai Kaspri [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|KASAD]] [[Abdul Haris Nasution|Jenderal A.H. Nasution]] , merangkap sebagai Komandan Korps Markas Staf Angkatan Bersenjata Departemen Pertahanan Keamanan (DanKORMA HANKAM) dengan pangkat [[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] (1965-1967) hingga jabatan sipil menjadi [[Gubernur Sulawesi Utara]] periode [[1967]]-[[1978]] , naik pangkat [[Mayor Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|AD]] pada tahun 1971 dan pensiun dari dinas militer tahun 1976. Hein Victor Worang juga menjadi Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR-RI]] tahun 1970-1976. Setelah lepas jabatan [[Daftar Gubernur Sulawesi Utara|Gubernur Sulawesi Utara]], kemudian menjabat sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan (Irjenbang) [[Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|Sekretariat Negara]] di [[Bina Graha]], Jakarta dibawah pimpinan [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]].


== Riwayat Pekerjaan ==
== Riwayat Pekerjaan ==
Baris 52: Baris 53:
* Komandan Batalyon “X-02” TNI KRU (Kesatuan Reserve Umum) X TNI AD., Jawa Timur, 1947
* Komandan Batalyon “X-02” TNI KRU (Kesatuan Reserve Umum) X TNI AD., Jawa Timur, 1947
* Komandan Batalyon B, TNI Brigade XVI, Jawa Timur, 1948-1949
* Komandan Batalyon B, TNI Brigade XVI, Jawa Timur, 1948-1949
* Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang Batalyon Worang], 1950-1951
* Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang Batalyon Worang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230817171523/https://www.facebook.com/login/?next=https%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fbatalyonworang |date=2023-08-17 }}, 1950-1951
* Komandan Pasukan B, T. T. (Tentara & Teritorium) VII Wirabuana, Sulawesi Utara, 1951
* Komandan Pasukan B, T. T. (Tentara & Teritorium) VII Wirabuana, Sulawesi Utara, 1951
* Komandan [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Resimen Infanteri 24, T.T. VII Wirabuana]], Sulawesi Utara, 1952-1956
* Komandan [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Resimen Infanteri 24, T.T. VII Wirabuana]], Sulawesi Utara, 1952-1956
Baris 85: Baris 86:


== Kematian ==
== Kematian ==
Hein Victor Worang meninggal dunia pada hari Rabu, 3 Februari 1982 pukul 15.00 WIB pada usia 62 tahun di kediamannya Jalan Simprug Golf 6 Kavling 117, [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]. Pelayat yang hadir di rumah duka diantaranya [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]] dan Ibu Negara [[Siti Hartinah]], juga hadir rekan-rekan antara lain [[Soedharmono]], [[Poniman]], [[Widjojo Soejono]], [[M. Jusuf|M Jusuf]], [[Surono Reksodimedjo]], [[Soemitro]], [[Bustanil Arifin]] juga tokoh-tokoh Minahasa antara lain [[Arnold Mononutu]], [[Ventje Sumual]] dan lainnya. Hein Victor Worang dimakamkan secara militer di Desa [[Tontalete, Kema, Minahasa Utara|Tontalete]] pada tanggal 6 Februari 1982, yang bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD (Purn) [[Solihin G. P.|Solihin G.P]]. dan Komandan upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD [[Himawan Soetanto]].
Hein Victor Worang meninggal dunia karena serangan jantung pada hari Rabu, 3 Februari 1982 pukul 15.00 WIB pada usia 62 tahun di kediamannya Jalan Simprug Golf 6 Kavling 117, [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]]. Pelayat yang hadir di rumah duka diantaranya [[Presiden Indonesia|Presiden Republik Indonesia]] [[Soeharto]] dan Ibu Negara [[Siti Hartinah]], juga hadir rekan-rekan antara lain [[Daftar Menteri Sekretaris Negara Indonesia|Menteri Sekretaris Negara]] [[Soedharmono]], [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat|KASAD]] [[Poniman]], Kepala Staf [[Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban|Kopkamtib]] [[Widjojo Soejono]], [[Menhankam]]/[[Panglima ABRI]] [[M. Jusuf|M Jusuf]], [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia|Menkopolkam]] [[Surono Reksodimedjo]], Panglima [[Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban|Kopkamtib]] [[Soemitro]], Kabulog [[Bustanil Arifin]] juga tokoh-tokoh Minahasa antara lain [[Arnold Mononutu]], [[Ventje Sumual]] dan lainnya. Hein Victor Worang dimakamkan secara militer di Desa [[Tontalete, Kema, Minahasa Utara|Tontalete]] pada tanggal 6 Februari 1982, yang bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD (Purn) [[Solihin G. P.|Solihin G.P]]. dan Komandan upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD [[Himawan Soetanto]].


== Penghargaan ==
== Penghargaan ==


=== Tanda Jasa ===
=== Tanda Kehormatan ===
Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahkan berbagai tanda kehormatan, diantaranya;
Hein Victor Worang juga menerima Lencana Melati Pramuka (Praja Muda Karana) dan gelar kehormatan adat Minahasa, Tonaas Wangko Um Banua tahun 1974.


{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Bhakti.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Bhakti.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. III.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. III.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. V.gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana G.O.M. V.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana_Satya_Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana_Satya_Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}

|-
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Pembangunan.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Pembangunan.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Lencana Melati - Gerakan Pramuka.png|width=100}}

|-
|-


{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"
{| class="wikitable" style="margin:1em auto; text-align:center;"

!Baris ke-1
!Baris ke-1
| colspan="3" |[[Bintang Mahaputera Utama]] (13 Agustus 1999)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=3 September 2021}}</ref>
| colspan="1" |[[Bintang Mahaputera Utama]]
| colspan="1" |[[Bintang Dharma]]
| colspan="1" |[[Bintang Gerilya]]
|-
|-
!Baris ke-2
!Baris ke-2
| colspan="1" |[[Bintang Dharma]]
| colspan="1" |[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1" |[[Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
| colspan="1" |[[Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1" |[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Nararya]]
| colspan="1" |[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Nararya]]
| colspan="1" |[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
| colspan="1" |[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1" |[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu Angkatan Darat Republik Indonesia]]
| colspan="1" |[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu Angkatan Darat Republik Indonesia]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1" |[[Satyalancana Bhakti]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Bhakti]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Kesetiaan|Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Kesetiaan|Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
|-
|-
!Baris ke-4
!Baris ke-5
|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M II]]
|-
|-
!Baris ke-5
!Baris ke-6
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M II]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M III]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M III]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M IV]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1" |[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1" |[https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/1964/PP0311958.htm?fbclid=IwAR1-vpfBxhGYDyq8EN0d89jjtJFUJaGs2-Gi2cazkYVs6w2mh1Sc0ZieeF8 Satyalancana Sapta Marga]
| colspan="1" |[https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2405/PP0171962.htm?fbclid=IwAR1tdzMceaq0gy9eghPwqJlIX5ypDH4tSsp-4Zb9ZhqsedBAFSAnxkJdLJE Satyalancana Satya Dharma]
|-
|-
!Baris ke-7
!Baris ke-7
| colspan="1" |[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1" |[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Satya Dharma]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Wira Dharma]]
|-
!Baris ke-8
| colspan="1" |[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Pembangunan]]
| colspan="1" |[[Satyalancana Pembangunan]]
| colspan="1" |Lencana Melati - Gerakan Pramuka
|}
|}
=== Gelar Adat ===
* gelar kehormatan adat Minahasa, Tonaas Wangko Um Banua (1974)

== Referensi ==
{{reflist}}

== Pranala luar ==
{{Commonscat}}

{{kotak mulai}}
{{kotak mulai}}
{{s-off}}
{{s-off}}
Baris 184: Baris 189:
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]


{{Indo-politikus-stub}}
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]

Revisi terkini sejak 24 Maret 2024 06.12

Hein Victor Worang
Gubernur Sulawesi Utara Ke-5
Masa jabatan
2 Maret 1967 – 21 Juni 1978
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Abdullah Amu
Pengganti
Willy Lasut
Sebelum
Wali Kota Manado Ke-13
Masa jabatan
31 Januari 1975 – 23 Agustus 1975
PresidenSoeharto
GubernurHein Victor Worang
Informasi pribadi
Lahir
Hein Victor Worang

(1919-03-12)12 Maret 1919
Tontalete, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal3 Februari 1982(1982-02-03) (umur 62)
Jakarta
MakamTontalete, Sulawesi Utara
Suami/istriNelly Ruth Watupongoh (m. 1940; wafat 1968)
Henny Roosye Tompunu (m. 1968)
AnakDari Nelly Ruth Watupongoh:
1. Filda Jouke Worang
2. Robert Freddy Worang

Dari Henny Roosye Tompunu:
1. Pinkan Lena Rina Worang
2. Richard Xaverius Worang
3. Watok Victorin Worang
Orang tuaGerard Worang
Yohana Lengkong
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1942-
Pangkat Mayor Jenderal TNI
NRP16264
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hein Victor Worang (12 Maret 1919 – 3 Februari 1982) adalah tokoh militer dan politik Indonesia. Ia turut berjuang semasa Pertempuran Surabaya 1945 sebagai Kepala Pasukan II dari PRI Sulawesi (PRISAI), menduduki Makassar saat Peristiwa Andi Aziz sebagai Komandan Batalyon Worang Diarsipkan 2023-08-17 di Wayback Machine., menumpas RMS dalam Invasi Ambon sebagai Komandan Batalyon Worang, kemudian menjadi Komandan Resimen Infanteri (RI)- 24 di Manado setelah itu menjadi Komandan Resimen Infanteri (RI)-6 di Lampung, Menjabat sebagai Pamen SPRI kemudian sebagai Kaspri KASAD Jenderal A.H. Nasution , merangkap sebagai Komandan Korps Markas Staf Angkatan Bersenjata Departemen Pertahanan Keamanan (DanKORMA HANKAM) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI AD (1965-1967) hingga jabatan sipil menjadi Gubernur Sulawesi Utara periode 1967-1978 , naik pangkat Mayor Jenderal TNI AD pada tahun 1971 dan pensiun dari dinas militer tahun 1976. Hein Victor Worang juga menjadi Anggota MPR-RI tahun 1970-1976. Setelah lepas jabatan Gubernur Sulawesi Utara, kemudian menjabat sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan (Irjenbang) Sekretariat Negara di Bina Graha, Jakarta dibawah pimpinan Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Riwayat Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

  • Pegawai Perusahaan Pelayaran KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij), 1937-1938
  • Siswa Sekolah Militer di Pusat Pendidikan KNIL Cimahi,1940-1942
  • Tentara Anggota Batalyon Zeni Tempur KNIL, 1942
  • Tentara Heiho-Kaigun, Jepang, 1942-1944
  • Kepala Pasukan dan Pelatih PRI Utara (Pemuda Republik Indonesia Utara), Surabaya, 1945
  • Komandan Detasemen Kesatuan T.L.R.I. (Tentara Laut Republik Indonesia) Divisi VI, Jawa Timur, 1946
  • Komandan Kesatuan IX T.L.R.I, Jawa Timur, 1947
  • Komandan Batalyon “X-02” TNI KRU (Kesatuan Reserve Umum) X TNI AD., Jawa Timur, 1947
  • Komandan Batalyon B, TNI Brigade XVI, Jawa Timur, 1948-1949
  • Komandan Batalyon Worang Diarsipkan 2023-08-17 di Wayback Machine., 1950-1951
  • Komandan Pasukan B, T. T. (Tentara & Teritorium) VII Wirabuana, Sulawesi Utara, 1951
  • Komandan Resimen Infanteri 24, T.T. VII Wirabuana, Sulawesi Utara, 1952-1956
  • Komandan R.T.P. (Resimen Tim Pertempuran) 24, T.T VII Wirabuana, penugasan di Sulawesi Selatan (sekarang termasuk area Sulawesi Barat), 1954
  • Komandan Resimen Infanteri 6, T.T. II Sriwijaya, Lampung, 1956-1958
  • Pamen SPRI (Perwira Menengah Staf Pribadi) KASAD Mayor Jenderal A.H. Nasution, Jakarta, 1959
  • KASPRI (Kepala Staff Pribadi) KASAD Letnan Jenderal A.H. Nasution, Jakarta, 1960-1963
  • Anggota DPRS dan MPRS utusan ABRI, Jakarta, 1960-1966
  • Kaspri WAMPA (Wakil Menteri Pertama) HANKAM/KASAB (Kepala Staf Angkatan Bersenjata) Jenderal A.H. Nasution, 1963-1964
  • Komandan Kesatuan Staf WAMPA HANKAM/KASAB, 1963-1964
  • Kaspri WAMPA HANKAM/KASAB, Jenderal A.H. Nasution, 1965-1967
  • Komandan Korps Markas (Dan Korma) HANKAM/SAB (Staf Angkatan Bersenjata), Jakarta, 1965-1967
  • Gubernur KDH Tingkat I Sulawesi Utara. Periode I: 2 Maret 1967 - 2 Maret 1972
  • Anggota MPR RI, 1970-1976
  • Pejabat Gubernur Sulawesi Utara, 2 Maret 1972 - September 1972
  • Pejabat Walikota Manado, 1975
  • Gubernur KDH Tingkat I Sulawesi Utara. Periode II: September 1972 - September 1977
  • Pejabat Gubernur Sulawesi Utara, September 1977 - 21 Juni 1978
  • Inspektur Jenderal Pembangunan, 1978-1982

Riwayat Hidup[sunting | sunting sumber]

Gubernur Sulawesi Utara[sunting | sunting sumber]

Worang (duduk) sebagai komandan Batalion Worang, 1950.

Pada saat-saat permulaan masa jabatannya pada tahun 1967, ia harus berhadapan dengan berbagai pihak yang menantangnya. Pada waktu itu, misalnya, terkenal Peristiwa 2 September 1968 yang dengan pelopor Corps Tuhanura berusaha mengusir Worang dari jabatannya sebagai gubernur.

Tidak lama setelah ia berhasil menyelesaikan hal tersebut dan tantangan berikutnya adalah membereskan provinsi yang lumpuh akibat pergolakan PRRI/Permesta. Belum lagi keadaan perekonomian yang belum pulih seperti kopra diakibatkan kebun kelapa yang tak terurus selama bertahun-tahun, maupun sebab prasarana jalan hampir tiada bekas lagi.

Akhirnya pada masanya infrastruktur dibangun kembali sehingga menjadi tolak pembangunan di Sulawesi Utara sepanjang Pelita I dan Pelita II. Sasarannya adalah jalan-jalan ke perkebunan kopra dan cengkih. Sampai tahun 1976, hampir 2000 km di antaranya sudah dapat dilalui kendaraan bermotor sehingga pusat-pusat perkebunan cengkih dan kopra pun bisa diakses dan hasil bumi dari dua penghasilan pokok daerah ini, di samping pala dapat dijual di pasar nasional maupun internasional.

Kematian[sunting | sunting sumber]

Hein Victor Worang meninggal dunia karena serangan jantung pada hari Rabu, 3 Februari 1982 pukul 15.00 WIB pada usia 62 tahun di kediamannya Jalan Simprug Golf 6 Kavling 117, Jakarta Selatan. Pelayat yang hadir di rumah duka diantaranya Presiden Republik Indonesia Soeharto dan Ibu Negara Siti Hartinah, juga hadir rekan-rekan antara lain Menteri Sekretaris Negara Soedharmono, KASAD Poniman, Kepala Staf Kopkamtib Widjojo Soejono, Menhankam/Panglima ABRI M Jusuf, Menkopolkam Surono Reksodimedjo, Panglima Kopkamtib Soemitro, Kabulog Bustanil Arifin juga tokoh-tokoh Minahasa antara lain Arnold Mononutu, Ventje Sumual dan lainnya. Hein Victor Worang dimakamkan secara militer di Desa Tontalete pada tanggal 6 Februari 1982, yang bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD (Purn) Solihin G.P. dan Komandan upacara adalah Letnan Jenderal TNI AD Himawan Soetanto.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan[sunting | sunting sumber]

Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahkan berbagai tanda kehormatan, diantaranya;

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (13 Agustus 1999)[1]
Baris ke-2 Bintang Dharma Bintang Gerilya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-3 Bintang Jalasena Nararya Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya Bintang Sewindu Angkatan Darat Republik Indonesia
Baris ke-4 Satyalancana Bhakti Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Perang Kemerdekaan I
Baris ke-5 Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana G.O.M I Satyalancana G.O.M II
Baris ke-6 Satyalancana G.O.M III Satyalancana G.O.M IV Satyalancana G.O.M V
Baris ke-7 Satyalancana Sapta Marga Satyalancana Satya Dharma Satyalancana Wira Dharma
Baris ke-8 Satyalancana Penegak Satyalancana Pembangunan Lencana Melati - Gerakan Pramuka

Gelar Adat[sunting | sunting sumber]

  • gelar kehormatan adat Minahasa, Tonaas Wangko Um Banua (1974)

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan politik
Didahului oleh:
Abdullah Amu
Gubernur Sulawesi Utara
1967-1978
Diteruskan oleh:
Willy Lasut