Hein Victor Worang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Gubernur Sulawesi Utara: merapikan templat stub
Amaramara (bicara | kontrib)
Baris 21: Baris 21:
| birth_name = Hein Victor Worang
| birth_name = Hein Victor Worang
| othername = H. V. Worang
| othername = H. V. Worang
| religion =
| religion =Kristen Protestan
| birth_date = {{birth date|1919|3|12}}
| birth_date = {{birth date|1919|3|12}}
| birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]], [[Hindia Belanda]]
| birth_place = {{flagicon|Belanda}} [[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]], [[Hindia Belanda]]
| location =
| location =
| occupation =
| occupation =
| spouse =
| spouse =Nelly Ruth Watupongoh
| death_date = {{death date and age|1982|2|3|1919|3|12}}
| death_date = {{death date and age|1982|2|3|1919|3|12}}
| death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]]
| death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]]
| parents =Gerard Worang, Yohana Lengkong
| location =
| parents =
}}
}}


'''Hein Victor Worang''' ({{lahirmati|[[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]|12|3|1919|[[Jakarta]]|3|2|1982}}) adalah tokoh militer dan politik Indonesia. Ia turut berjuang semasa [[Pertempuran Surabaya|Pertempuran Surabaya 1945]] sebagai Kepala Pasukan II dari PRI Sulawesi (PRISAI), menduduki Makassar saat [[Peristiwa Andi Azis|Peristiwa Andi Aziz]] sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang], menumpas RMS dalam Invasi Ambon sebagai Komandan [https://www.facebook.com/batalyonworang/ Batalyon Worang,] menjadi [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Komandan Resimen Infanteri (RI)- 24]] di Manado lalu [[Komando Resor Militer 043|Komandan Resimen Infanteri (RI)-6]] di Lampung, Aspri kemudian Kaspri dari [[Abdul Haris Nasution|Jenderal A.H. Nasution]] hingga jabatan sipil menjadi [[Gubernur Sulawesi Utara]] periode [[1967]]-[[1978]] kemudian sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan (Irjenbang) Sekretariat Negara di [[Bina Graha]], Jakarta.
'''Hein Victor Worang''' ({{lahirmati|[[Tontalete, Minahasa|Tontalete]], [[Sulawesi Utara]]|12|3|1919|[[Jakarta]]|3|2|1982}}) adalah [[Gubernur Sulawesi Utara]] periode [[1967]]-[[1978]].


== Riwayat Hidup ==
== Riwayat Hidup ==

Revisi per 11 Mei 2022 13.17

Hein Victor Worang
Gubernur Sulawesi Utara Ke-5
Masa jabatan
2 Maret 1967 – 21 Juni 1978
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Abdullah Amu
Pengganti
Willy Lasut
Sebelum
[[Wali Kota Manado]] Ke-13
Masa jabatan
31 Januari 1975 – 23 Agustus 1975
PresidenSoeharto
GubernurHein Victor Worang
Informasi pribadi
Lahir
Hein Victor Worang

(1919-03-12)12 Maret 1919
Belanda Tontalete, Sulawesi Utara, Hindia Belanda
Meninggal3 Februari 1982(1982-02-03) (umur 62)
Indonesia Jakarta
Suami/istriNelly Ruth Watupongoh
Orang tuaGerard Worang, Yohana Lengkong
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Hein Victor Worang (12 Maret 1919 – 3 Februari 1982) adalah tokoh militer dan politik Indonesia. Ia turut berjuang semasa Pertempuran Surabaya 1945 sebagai Kepala Pasukan II dari PRI Sulawesi (PRISAI), menduduki Makassar saat Peristiwa Andi Aziz sebagai Komandan Batalyon Worang, menumpas RMS dalam Invasi Ambon sebagai Komandan Batalyon Worang, menjadi Komandan Resimen Infanteri (RI)- 24 di Manado lalu Komandan Resimen Infanteri (RI)-6 di Lampung, Aspri kemudian Kaspri dari Jenderal A.H. Nasution hingga jabatan sipil menjadi Gubernur Sulawesi Utara periode 1967-1978 kemudian sebagai Inspektur Jenderal Pembangunan (Irjenbang) Sekretariat Negara di Bina Graha, Jakarta.

Riwayat Hidup

Gubernur Sulawesi Utara

Worang (duduk) sebagai komandan Batalion Worang, 1950.

Pada saat-saat permulaan masa jabatannya pada tahun 1967, ia harus berhadapan dengan berbagai pihak yang menantangnya. Pada waktu itu, misalnya, terkenal Peristiwa 2 September 1968 yang dengan pelopor Corps Tuhanura berusaha mengusir Worang dari jabatannya sebagai gubernur.

Tidak lama setelah ia berhasil menyelesaikan hal tersebut dan tantangan berikutnya adalah membereskan provinsi yang lumpuh akibat pergolakan PRRI/Permesta. Belum lagi keadaan perekonomian yang belum pulih seperti kopra diakibatkan kebun kelapa yang tak terurus selama bertahun-tahun, maupun sebab prasarana jalan hampir tiada bekas lagi.

Akhirnya pada masanya infrastruktur dibangun kembali sehingga menjadi tolak pembangunan di Sulawesi Utara sepanjang Pelita I dan Pelita II. Sasarannya adalah jalan-jalan ke perkebunan kopra dan cengkih. Sampai tahun 1976, hampir 2000 km di antaranya sudah dapat dilalui kendaraan bermotor sehingga pusat-pusat perkebunan cengkih dan kopra pun bisa diakses dan hasil bumi dari dua penghasilan pokok daerah ini, di samping pala dapat dijual di pasar nasional maupun internasional.

Jabatan politik
Didahului oleh:
Abdullah Amu
Gubernur Sulawesi Utara
1967-1978
Diteruskan oleh:
Willy Lasut