Hubungan Gereja Ortodoks Timur dengan Yudaisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
Pertemuan Akademik Kelima antara [[Yahudi (agama)|Yudaisme]] dan Kristen Ortodoks diadakan di [[Thessaloniki]], [[Yunani]], pada tanggal 27-29 Mei 2003. Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Metropolitan Emmanuel dari [[Perancis]], yang mengepalai Kantor Urusan Internasional dan Antar Budaya pada Kantor Penghubung Ekumenis Patriarkat ke [[Uni Eropa]], [[Brussel]], bekerja sama dengan Komite Yahudi Internasional untuk Konsultasi Antaragama, New York, Diketuai Bersama oleh [[Rabbi]] [[Israel Singer]] yang juga Ketua [[Kongres Yahudi Dunia]], dan Rabbi Joel Meyers yang juga Wakil Presiden Eksekutif dari Majelis Kerabian. Dalam pidato pembukaannya, [[Patriark]] Ekumenis Bartholomew mengecam fanatisme agama dan menolak upaya agama mana pun untuk merendahkan agama lain. |
Pertemuan Akademik Kelima antara [[Yahudi (agama)|Yudaisme]] dan Kristen Ortodoks diadakan di [[Thessaloniki]], [[Yunani]], pada tanggal 27-29 Mei 2003. Pertemuan tersebut diselenggarakan oleh Metropolitan Emmanuel dari [[Perancis]], yang mengepalai Kantor Urusan Internasional dan Antar Budaya pada Kantor Penghubung Ekumenis Patriarkat ke [[Uni Eropa]], [[Brussel]], bekerja sama dengan Komite Yahudi Internasional untuk Konsultasi Antaragama, New York, Diketuai Bersama oleh [[Rabbi]] [[Israel Singer]] yang juga Ketua [[Kongres Yahudi Dunia]], dan Rabbi Joel Meyers yang juga Wakil Presiden Eksekutif dari Majelis Kerabian. Dalam pidato pembukaannya, [[Patriark]] Ekumenis Bartholomew mengecam fanatisme agama dan menolak upaya agama mana pun untuk merendahkan agama lain. |
||
Prinsip hubungan |
|||
sunting |
|||
Prinsip-prinsip berikut diadopsi pada pertemuan tersebut: [3] |
|||
* Yudaisme dan Kristen, sambil mendengarkan sumber-sumber yang sama, tetap mempertahankan individualitas dan partikularitas internal mereka. |
|||
* Tujuan dari dialog kita adalah untuk menghilangkan prasangka dan untuk meningkatkan semangat saling pengertian dan kerja sama yang konstruktif untuk menghadapi masalah bersama. |
|||
* Proposal khusus akan dikembangkan untuk mendidik umat kedua agama untuk meningkatkan hubungan yang sehat berdasarkan rasa saling menghormati dan memahami untuk menghadapi kefanatikan dan fanatisme. |
|||
* Menyadari krisis nilai-nilai etika dan spiritual di dunia kontemporer, kami akan berupaya mengidentifikasi model-model historis hidup berdampingan secara damai, yang dapat diterapkan pada komunitas minoritas Yahudi dan Ortodoks di Diaspora. |
|||
* Kami akan memanfaatkan sumber-sumber spiritual kami untuk mengembangkan program-program guna memajukan dan meningkatkan nilai-nilai bersama seperti perdamaian, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, khususnya dalam menangani permasalahan kelompok agama minoritas. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |