Identitas: Perbedaan antara revisi
Tag: BP2014 |
Tag: BP2014 |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
=== Identitas agama === |
=== Identitas agama === |
||
Identitas agama merupakan dimensi yang penting dalam identitas seseorang.<ref name="intercultural"/> Identitas tersebut merupakan pemberian secara sosial dan budaya, bukan hasil dari pilihan individu.<ref name="bc"/> Hanya pada era moderm, identitas agama menjadi hal yang bisa dipilih, bukan identitas yang diperoleh saat lahir.<ref name="bc"> {{en}} {{cite web|title=The Formation and Reformation of Religious Identity|author=Edward L. Queen II|url=http://www.bc.edu/dam/files/research_sites/cjl/sites/partners/erpp/CJC_Queen.htm}}</ref> Identitas agama ditandai dengan adanya ritual yang dilakukan oleh pemeluk agama tersebut.<ref name="intercultural"/> Identitas agama juga ditandai dengan busana yang dipakai.<ref name="intercultural"/> |
Identitas agama merupakan dimensi yang penting dalam identitas seseorang.<ref name="intercultural"/> Identitas tersebut merupakan pemberian secara sosial dan budaya, bukan hasil dari pilihan individu.<ref name="bc"/> Hanya pada era moderm, identitas agama menjadi hal yang bisa dipilih, bukan identitas yang diperoleh saat lahir.<ref name="bc"> {{en}} {{cite web|title=The Formation and Reformation of Religious Identity|author=Edward L. Queen II|url=http://www.bc.edu/dam/files/research_sites/cjl/sites/partners/erpp/CJC_Queen.htm|accessdate=7 Mei 2014}}</ref> Identitas agama ditandai dengan adanya ritual yang dilakukan oleh pemeluk agama tersebut.<ref name="intercultural"/> Identitas agama juga ditandai dengan busana yang dipakai.<ref name="intercultural"/> |
||
=== Identitas nasional === |
=== Identitas nasional === |
Revisi per 7 Mei 2014 03.43
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3661 hari 73 menit lalu. |
Identitas merupakan sebuah konsep yang abstrak, kompleks dan dinamis. Oleh sebab itu, identitas tidak mudah untuk didefinisikan.[1] Meskipun begitu, beberapa sarjana komunikasi memberikan berbagai deskripsi mengenai hal tersebut. Gardiner dan Kosmitzki melihat identitas sebagai pendefinisian diri seseorang sebagai individu yang berbeda dalam perilaku, keyakinan dan sikap.[1] Ting Toomey menganggap identitas sebagai refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi.[1] Identitas pada dasarnya merujuk pada refleksi dari diri kita sendiri dan persepsi orang lain terhadap diri kita.[1]
Sejarah
Identitas berawal dari teori identitas sosial yang dikemukakan oleh Tajfel dan Turner pada tahun 1979.[2] Teori tersebut awalnya dikembangkan untuk memahami dasar psikologis dari diskriminasi antarkelompok.[2] Tajfel dan Turner berusaha untuk mengidentifikasi kondisi minimal yang akan membawa anggota dari suatu kelompok untuk melakukan diskriminasi terhadap anggota kelompok lain.[2]
Jenis identitas
Identitas seksual
Identitas seksual mengacu pada identifikasi seseorang dengan berbagai kategori seksualitas.[3] Bisa berupa heteroseksual, gay, lesbian dan biseksual.[3] Identitas seksual yang kita miliki akan mempengaruhi apa yang kita konsumsi.[3] Program televisi apa yang akan kita lihat atau majalah apa yang akan kita baca.[3] Identitas seksual juga dapat mempengaruhi pekerjaan seseorang.[3]
Identitas gender
Identitas gender merupakan pandangan mengenai maskulinitas dan feminitas dan apa arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan.[3] Arti menjadi seorang perempuan atau laki-laki sangat dipengaruhi oleh pandangan budaya.[3] Misalnya saja kegiatan yang dianggap lebih maskulin atau lebih feminim.[3] Ungkapan gender tidak hanya mengkomunikasikan siapa kita, tetapi juga mengkonstruksi rasa yang kita inginkan.[3] Identitas gender juga ditunjukkan oleh gaya komunikasi.[3] Gaya komunikasi perempuan sering digambarkan sebagai suportif, egaliter, personal dan disclosive, sedangkan gaya komunikasi laki-laki digambarkan sebagai kompetitif dan tegas.[3]
Identitas pribadi
Identitas pribadi merupakan karakteristik unik yang membedakannya dengan orang lain.[1] Setiap orang mempunyai identitas pribadinya masing-masing sehingga tidak akan sama dengan identitas orang lain.[1] Pengaruh budaya juga turut mempengaruhi identitas pribadi seseorang.[1] Orang yang berasal dari budaya individualistis seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat berusaha untuk menunjukkan perbedaan dirinya dengan orang lain.[1] Sementara itu, orang yang berasal dari budaya kolektif cenderung menonjolkan keanggotaan mereka kepada orang lain.[1] Identitas pribadi juga bisa diartikan sebagai aturan moral pribadi atau prinsip moral yang digunakan seseorang sebagai kerangka normatif dan panduan dalam bertindak.[4]
Identitas agama
Identitas agama merupakan dimensi yang penting dalam identitas seseorang.[3] Identitas tersebut merupakan pemberian secara sosial dan budaya, bukan hasil dari pilihan individu.[5] Hanya pada era moderm, identitas agama menjadi hal yang bisa dipilih, bukan identitas yang diperoleh saat lahir.[5] Identitas agama ditandai dengan adanya ritual yang dilakukan oleh pemeluk agama tersebut.[3] Identitas agama juga ditandai dengan busana yang dipakai.[3]
Identitas nasional
Identitas nasional merujuk pada kebangsaan seseorang.[1] Mayoritas dari masyarakat mengasosiasikan identitas nasional mereka dengan negara di mana mereka dilahirkan.[1] Akan tetapi, identitas nasional dapat juga diperoleh melalui imigrasi dan naturalisasi.[1] Identitas nasional biasanya menjadi sering diucapkan saat seseorang berada di negara lain.[1] Orang yang identitas nasionalnya berbeda dari tempat ia dilahirkan pada akhirnya akan mulai mengadopsi aspek identitas nasional yang baru.[1] Namun, hal ini tergantung pada keterikatan pada negara yang baru tersebut.[1] Sementara itu, orang yang secara permanen tinggal di negara lain mungkin akan mempertahankan identitas negara tempat ia lahir.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R. McDaniel (2009). Communication Between Cultures. Cengage Learning. hlm. 154-161. ISBN 0495567442.
- ^ a b c (Inggris) "Social Identity Theory". Diakses tanggal 7 Mei 2014.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n (Inggris) Judith N. Martin, Thomas K. Nakayama (2009). Intercultural Communication in Contexts. McGraw Hill. hlm. 180-192. ISBN 978-0-07-338512-9.
- ^ (Inggris) James D. Fearon. "What is Identity (As We Know Use The Word)" (PDF). Diakses tanggal 7 Mei 2014.
- ^ a b (Inggris) Edward L. Queen II. "The Formation and Reformation of Religious Identity". Diakses tanggal 7 Mei 2014.