Indon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pravito (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Indon''' adalah sebuah istilah yang digunakan [[Malaysia]] beserta [[Pemerintah Malaysia]] untuk penyebutan negara dan rakyat [[Indonesia]].<ref>[http://www.urbandictionary.com/define.php?term=indon Urban Dictionary]</ref> Di Indonesia sendiri, istilah ini berkonotasi negatif dan dianggap sebagai ejekan atau penghinaan yang setara dengan istilah [[negro]] (''nigger'') yang digunakan dunia berbahasa Inggris untuk [[ras Negroid]]. Rakyat dan [[Pemerintah Indonesia]] menentang penggunaan istilah Indon tersebut. [[Kedutaan Besar Republik Indonesia]] (KBRI) di [[Kuala Lumpur]] telah berulang-ulang melayangkan surat protes kepada media di Malaysia yang bersikukuh menggunakan istilah ini meski dinilai memiliki konotasi negatif.
'''Indon''' adalah sebuah istilah yang digunakan [[Malaysia]] beserta [[Pemerintah Malaysia]] untuk penyebutan negara dan rakyat [[Indonesia]].<ref>[http://www.urbandictionary.com/define.php?term=indon Urban Dictionary]</ref> Di Indonesia sendiri, istilah ini berkonotasi negatif dan dianggap sebagai perkataan rasis yang setara dengan istilah [[negro]] (''nigga'') yang digunakan dunia berbahasa Inggris untuk [[ras Negroid]]. Rakyat dan [[Pemerintah Indonesia]] menentang penggunaan istilah Indon tersebut. [[Kedutaan Besar Republik Indonesia]] (KBRI) di [[Kuala Lumpur]] telah berulang-ulang melayangkan surat protes kepada media di Malaysia yang bersikukuh menggunakan istilah ini meski dinilai memiliki konotasi negatif.


Sehubungan dengan itu, pihak Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI, Eka A. Suripto menjelaskan bahwa pihak Duta Indonesia sudah menyampaikan protes secara resmi kepada duta Malaysia di Indonesia pada [[13 Mei]] [[2007]]. Pemerintah Malaysia kemudian mengambil tindakan dengan mengeluarkan larangan penggunaan istilah ini secara resmi oleh Kementerian Penerangan Malaysia, pada [[24 Mei]] [[2007]].<ref>[http://www.antaranews.com/berita/89432/umno-minta-rakyat-dan-media-massa-hentikan-panggilan-indon UMNO Minta Rakyat dan Media Massa Hentikan Panggilan "Indon".]</ref>
Sehubungan dengan itu, pihak Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI, Eka A. Suripto menjelaskan bahwa pihak Duta Indonesia sudah menyampaikan protes secara resmi kepada duta Malaysia di Indonesia pada [[13 Mei]] [[2007]]. Pemerintah Malaysia kemudian mengambil tindakan dengan mengeluarkan larangan penggunaan istilah ini secara resmi oleh Kementerian Penerangan Malaysia, pada [[24 Mei]] [[2007]].<ref>[http://www.antaranews.com/berita/89432/umno-minta-rakyat-dan-media-massa-hentikan-panggilan-indon UMNO Minta Rakyat dan Media Massa Hentikan Panggilan "Indon".]</ref>

Revisi per 3 Februari 2015 09.06

Indon adalah sebuah istilah yang digunakan Malaysia beserta Pemerintah Malaysia untuk penyebutan negara dan rakyat Indonesia.[1] Di Indonesia sendiri, istilah ini berkonotasi negatif dan dianggap sebagai perkataan rasis yang setara dengan istilah negro (nigga) yang digunakan dunia berbahasa Inggris untuk ras Negroid. Rakyat dan Pemerintah Indonesia menentang penggunaan istilah Indon tersebut. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah berulang-ulang melayangkan surat protes kepada media di Malaysia yang bersikukuh menggunakan istilah ini meski dinilai memiliki konotasi negatif.

Sehubungan dengan itu, pihak Pemerintah Indonesia melalui Sekretaris I Penerangan & Humas KBRI, Eka A. Suripto menjelaskan bahwa pihak Duta Indonesia sudah menyampaikan protes secara resmi kepada duta Malaysia di Indonesia pada 13 Mei 2007. Pemerintah Malaysia kemudian mengambil tindakan dengan mengeluarkan larangan penggunaan istilah ini secara resmi oleh Kementerian Penerangan Malaysia, pada 24 Mei 2007.[2]

Penggunaan awal istilah ini adalah dalam The Encyclopedia Americana‎ oleh Bernard S. Cayne, Robert S Anderson, Sue R Brandt (1829).[3] Sebagian media Indonesia pernah menggunakan istilah ini pada tahun 1963 sampai 1982.[4][5][6][7]

Maggie mie Malaysia menggunakan kata Indon pada produk mi instan mereka dan hal ini menuai protes dari KBRI di Kuala Lumpur. Menurut hasil survei Nestle (Malaysia), kata "indon" sangat populer serta merupakan sesuatu yang positif dan potensial bagi pemasaran kepada generasi muda berusia 15-24 tahun dan 25-29 tahun. [8]

Munculnya pendefinisian Indon sebagai karakter bangsa Indonesia yang berkonotasi negatif ini berawal dari keprihatinan rakyat Indonesia, khususnya WNI yang berada di Malaysia, atas penggunaan liar kata Indon yang berkembang di sana. [9]

Referensi

Pranala luar