Yulius Kaisar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Illchy (bicara) ke revisi terakhir oleh 2001:448A:2040:B592:BDBF:92F3:BB61:A944
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{disambiginfo|Caesar}}
{{disambiginfo|Caesar}}
{{Infobox monarch
{{Infobox monarch
|name =Julius Caesar
|name =Gaius Yulius Kaisar
|title=[[Diktator Romawi|Diktator]] [[Republik Romawi]]
|title=[[Diktator Romawi|Diktator]] [[Republik Romawi]]
|image=0092 - Wien - Kunsthistorisches Museum - Gaius Julius Caesar-edit.jpg
|image=0092 - Wien - Kunsthistorisches Museum - Gaius Julius Caesar-edit.jpg
|caption =
|caption =
|full name =Gaius Julius Caesar
|full name =Gaius Yulius Kaisar
|reign =Oktober 49 SM –<br />15 Maret 44 SM (sebagai diktator dan/atau konsul)
|reign =Oktober 49 SM –<br />15 Maret 44 SM (sebagai diktator dan/atau konsul)
|consort =[[Cornelia Cinna minor]] 84 – 68 SM <br />[[Pompeia (istri Julius Caesar)|Pompeia]] 68 – 63 SM <br />[[Calpurnia Pisonis]] 59 – 44 SM
|consort =[[Cornelia Cinna minor]] 84 – 68 SM <br />[[Pompeia (istri Julius Caesar)|Pompeia]] 68 – 63 SM <br />[[Calpurnia Pisonis]] 59 – 44 SM
|issue=[[Julia (putri Julius Caesar)|Julia Caesaris]] 85/84 – 54 SM<br />[[Caesarion]] 47 – 30 SM<br />[[Augustus]] 63 SM – 14 M (keponakan jauh, diadopsi pasca-kematian sebagai putra Caesar pada tahun 44 SM)
|issue=[[Julia (putri Julius Kaisar)|Julia Caesaris]] 85/84 – 54 SM<br />[[Caesarion]] 47 – 30 SM<br />[[Augustus]] 63 SM – 14 M (keponakan jauh, diadopsi pasca-kematian sebagai putra Kaisar pada tahun 44 SM)
|royal house =[[Dinasti Julius-Claudius|Julius-Claudius]]
|royal house =[[Dinasti Julius-Claudius|Julius-Claudius]]
|father =[[Gaius Iulius Caesar (prokonsul)|Gaius Iulius Cæsar]]
|father =[[Gaius Iulius Caesar (prokonsul)|Gaius Iulius Cæsar]]
Baris 19: Baris 19:
}}
}}


'''Gaius Julius Caesar''' ({{IPA-la|ˈɡaːiʊs ˈjuːliʊs ˈkae̯sar|lang}}; 12 Juli 100 SM 15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus [[Romawi]] yang kekuasaannya terhadap [[Gallia|Gallia Comata]] memperluas dunia Romawi hingga [[Samudra Atlantik|Oceanus Atlanticus]], melancarkan serangan Romawi pertama ke Britain, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap [[Galia]] (sekarang [[Prancis]]), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.
'''Gaius Yulius Kaisar''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: <small>C·IVLIVS·C·F·C·N·CAESAR</small>, atau '''Iulius Caesar''') (''skt.'' 13 Juli 100 SM–15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus [[Romawi]] yang kekuasaannya terhadap [[Gallia|Gallia Comata]] memperluas dunia Romawi hingga [[Samudra Atlantik|Oceanus Atlanticus]], melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap [[Galia]] ([[Prancis]] kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.


Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi [[Diktator Romawi|diktator]] seumur hidup, dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut.
Yulius Kaisar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi [[Diktator Romawi|diktator]] seumur hidup, dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut.


Caesar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh [[Marcus Junius Brutus]] dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari [[Idi Maret]] tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir [[Republik Romawi]] dan awal [[Kekaisaran Romawi]] di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, [[Kaisar Augustus]].
Kaisar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh [[Marcus Junius Brutus]] dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari [[Idi Maret]] tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir [[Republik Romawi]] dan awal [[Kekaisaran Romawi]] di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, [[Kaisar Augustus]].


Kampanye militer Julius Caesar diketahui secara mendetail melalui tulisannya sendiri, ''Kumpulan Komentar'' (''Commentarii''), dan banyak dari kisah hidupnya yang direkam sejarawan seperti [[Suetonius|Gaius Suetonius Tranquillus]], [[Plutarch|Mestrius Plutarch]], dan [[Dio Cassius|Lucius Cassius Dio]].
Kampanye militer Yulius Kaisar diketahui secara mendetail melalui tulisannya sendiri, ''Kumpulan Komentar'' (''Commentarii''), dan banyak dari kisah hidupnya yang direkam sejarawan seperti [[Suetonius|Gaius Suetonius Tranquillus]], [[Plutarch|Mestrius Plutarch]], dan [[Dio Cassius|Lucius Cassius Dio]].


== Perkawinan Julius Caesar dan keturunannya ==
== Perkawinan Yulius Kaisar dan keturunannya ==


* Perkawinan pertama dengan [[Cinna|Cornelia Cinnilla]], putri [[Cinna]]
* Perkawinan pertama dengan [[Cinna|Cornelia Cinnilla]], putri [[Cinna]]
Baris 50: Baris 50:
* 63 SM – Dilantik ''pontifex maximus'' dan ''praetor urbanus''; konspirasi Catilinaria, skandal [[Bona Dea]] dan oleh karena itu perceraikan Kaisar dari Pompeia
* 63 SM – Dilantik ''pontifex maximus'' dan ''praetor urbanus''; konspirasi Catilinaria, skandal [[Bona Dea]] dan oleh karena itu perceraikan Kaisar dari Pompeia
* 59 SM – Jabatan konsul pertama; awal [[Triumvirat Pertama]] dengan [[Marcus Licinius Crassus]] dan [[Gnaeus Pompeius Magnus]], Julia diperistri Pompeius
* 59 SM – Jabatan konsul pertama; awal [[Triumvirat Pertama]] dengan [[Marcus Licinius Crassus]] dan [[Gnaeus Pompeius Magnus]], Julia diperistri Pompeius
* 58 SM (41 tahun) - Mulai kampanye 8 tahun ke Galia dan Britain
* 58 SM (41 tahun) - Mulai kampanye 8 tahun ke Galia dan Britania
* 54 SM – Kematian Julia
* 54 SM – Kematian Julia
* 53 SM – Kematian Crassus: akhir Triumviratus Pertama
* 53 SM – Kematian Crassus: akhir Triumviratus Pertama
Baris 57: Baris 57:
* 49 SM (50 tahun) – Penyeberangan [[Rubicon]] (memasuki Roma), mulainya perang saudara dengan Pompeius dan Cato
* 49 SM (50 tahun) – Penyeberangan [[Rubicon]] (memasuki Roma), mulainya perang saudara dengan Pompeius dan Cato
* 48 SM – Mengalahkan Pompeius di Yunani; menjadi diktator; jabatan konsul kedua
* 48 SM – Mengalahkan Pompeius di Yunani; menjadi diktator; jabatan konsul kedua
* 47 SM – Kampanye di Mesir; bertemu Cleopatra VII
* 47 SM – Kampanye di Mesir; bertemu Kleopatra VII
* 46 SM – Mengalahkan Cato dan Metellus Scipio di Afrika Utara; jabatan konsul ketiga
* 46 SM – Mengalahkan Cato dan Metellus Scipio di Afrika Utara; jabatan konsul ketiga
* 45 SM – Mengalahkan lawan terakhir di Hispania; kembali ke Roma; menjabat konsul ketiga
* 45 SM – Mengalahkan lawan terakhir di Hispania; kembali ke Roma; menjabat konsul ketiga
Baris 64: Baris 64:


== Penaklukan Galia ==
== Penaklukan Galia ==
Caesar memiliki hutang yang sangat besar di awal kariernya. Untuk menutupinya, ia memanfaatkan jabatannya sebagai gubernur, baik melalui pemerasan atau kampanye militer. Caesar memiliki empat legiun di bawah komandonya, sementara dua dari provinsinya berbatasan dengan wilayah yang belum ditaklukkan, dan daerah Galia dikenal tidak stabil. Beberapa suku Galia yang merupakan aliansi Romawi dikalahkan lawan mereka dalam Pertempuran Magetobriga, dengan bantuan suku Jerman. Bangsa Romawi ketakutan mereka akan bermigrasi ke selatan dan memicu perang. Caesar membangun dua legiun baru dan mengalahkan suku ini.<ref>Cicero, ''Letters to Atticus'' [[s:Letters to Atticus/1.19|1.19]]; Julius Caesar, ''[[Commentarii de Bello Gallico|Commentaries on the Gallic War]]'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 1|Book 1]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 3] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/38*.html#31 38.31–50]</ref>
Kaisar memiliki hutang yang sangat besar di awal kariernya. Untuk menutupinya, ia memanfaatkan jabatannya sebagai gubernur, baik melalui pemerasan atau kampanye militer. Kaisar memiliki empat legiun di bawah komandonya, sementara dua dari provinsinya berbatasan dengan wilayah yang belum ditaklukkan, dan daerah Galia dikenal tidak stabil. Beberapa suku Galia yang merupakan aliansi Romawi dikalahkan lawan mereka dalam Pertempuran Magetobriga, dengan bantuan suku Jerman. Bangsa Romawi ketakutan mereka akan bermigrasi ke selatan dan memicu perang. Kaisar membangun dua legiun baru dan mengalahkan suku ini.<ref>Cicero, ''Letters to Atticus'' [[s:Letters to Atticus/1.19|1.19]]; Julius Caesar, ''[[Commentarii de Bello Gallico|Commentaries on the Gallic War]]'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 1|Book 1]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 3] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/38*.html#31 38.31–50]</ref>


Sebagai respon atas aktivitas Caesar, suku-suku di timur laut mulai mempersenjatai diri. Caesar menganggap ini sebagai langkah agresif dan menyerang balik. Sementara itu, salah satu legiunnya mulai menguasai suku-suku di timur jauh, berkebalikan dengan penaklukan Inggris.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 2|Book 2]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#1 39.1–5]</ref>
Sebagai respon atas aktivitas Kaisar, suku-suku di timur laut mulai mempersenjatai diri. Caesar menganggap ini sebagai langkah agresif dan menyerang balik. Sementara itu, salah satu legiunnya mulai menguasai suku-suku di timur jauh, berkebalikan dengan penaklukan Inggris.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 2|Book 2]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#1 39.1–5]</ref>


Selama musim semi 55 SM, Triumvirat mengadakan konferensi, karena Romawi mengalami kekacauan dan aliansi politik Caesar berantakan. Konferensi Lucca memperbaharui Triumvirat Pertama dan memperpanjang jabatan gubernur Caesar selama lima tahun.<ref>Cicero, ''Letters to his brother Quintus'' [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Cic.+Q.+fr.+2.3 2.3]; Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#24 24]; Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#21 21], ''Crassus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Crassus*.html#14 14–15], ''Pompey'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html#51 51]</ref> Penaklukan di utara segera diselesaikan, dengan beberapa kantong masih melakukan perlawanan.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 3|Book 3]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#40 39.40–46]</ref> Kaisar kini memiliki basis untuk penaklukan Britain.
Selama musim semi 55 SM, Triumvirat mengadakan konferensi, karena Romawi mengalami kekacauana dan aliansi politik Kaisar berantakan. Konferensi Lucca memperbaharui Triumvirat Pertama dan memperpanjang jabatan gubernur Kaisar selama lima tahun.<ref>Cicero, ''Letters to his brother Quintus'' [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Cic.+Q.+fr.+2.3 2.3]; Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#24 24]; Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#21 21], ''Crassus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Crassus*.html#14 14–15], ''Pompey'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html#51 51]</ref> Penaklukan di utara segera diselesaikan, dengan beberapa kantong masih melakukan perlawanan.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 3|Book 3]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#40 39.40–46]</ref> Kaisar kini memiliki basis untuk penaklukan Britania.


Pada tahun 55 SM, Caesar mengalahkan serangan ke Gaul oleh dua suku Jerman, dan meresponnya dengan membangun jembatan menyeberangi Sungai Rhine dan membuat pameran kekuatan di daerah Jerman, sebelum pulang dan membongkar kembali jembatan tersebut. Pada akhir musim panas, ia menyeberang ke Britain, mengklaim bahwa Bangsa Britain membantu lawannya tahun lalu, kemungkinan [[Veneti (Gaul)|Veneti]] dari Britain.<ref>{{Cite book|title=A History of the British Isles |author=Black, Jeremy |publisher=Palgrave MacMillan |year=2003 |page=6}}</ref> Laporan intelijen yang didapatnya sangat buruk. Walau ia berhasil menyeberang, tetapi tidak mampu berjalan lebih jauh.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 4|Book 4]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#47 47–53]</ref>
Pada tahun 55 SM, Kaisar mengalahkan serangan ke Gaul oleh dua suku Jerman, dan meresponnya dengan membangun jembatan menyeberangi Sungai Rhine dan membuat pameran kekuatan di daerah Jerman, sebelum pulang dan membongkar kembali jembatan tersebut. Pada akhir musim panas, ia menyeberang ke Britania, mengklaim bahwa Bangsa Britania membantu lawannya tahun lalu, kemungkinan [[Veneti (Gaul)|Veneti]] dari Britania.<ref>{{Cite book|title=A History of the British Isles |author=Black, Jeremy |publisher=Palgrave MacMillan |year=2003 |page=6}}</ref> Laporan intelijen yang didapatnya sangat buruk. Walau ia berhasil menyeberang, tetapi tidak mampu berjalan lebih jauh.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 4|Book 4]]; Appian, ''Gallic Wars'' [http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html Epit. 4] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20151118202222/http://www.livius.org/ap-ark/appian/appian_gallic_1.html |date=2015-11-18 }}; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/39*.html#47 47–53]</ref>


Caesar kembali lagi tahun berikutnya dengan tentara lebih besar dan lebih siap, dan membuat penaklukan lebih baik. Ia berjalan lebih jauh dan membangun beberapa aliansi. Hanya saja, panen yang buruk memicu pemberontakan di Galia. Akibatnya Caesar harus kembali.<ref>Cicero, ''Letters to friends'' [[s:Letters to friends/7.6|7.6]], [[s:Letters to friends/7.7|7.7]], [[s:Letters to friends/7.8|7.8]], [[s:Letters to friends/7.10|7.10]], [[s:Letters to friends/7.17|7.17]]; ''Letters to his brother Quintus'' [[s:Letters to his brother Quintus/2.13|2.13]], [[s:Letters to his brother Quintus/2.15|2.15]], [[s:Letters to his brother Quintus/3.1|3.1]]; ''Letters to Atticus'' [[s:Letters to Atticus/4.15|4.15]], [[s:Letters to Atticus/4.17|4.17]], [[s:Letters to Atticus/4.18|4.18]]; Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 5|Book 5–6]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/40*.html#1 40.1–11]</ref>
Kaisar kembali lagi tahun berikutnya dengan tentara lebih besar dan lebih siap, dan membuat penaklukan lebih baik. Ia berjalan lebih jauh dan membangun beberapa aliansi. Hanya saja, panen yang buruk memicu pemberontakan di Galia. Akibatnya Kaisar harus kembali.<ref>Cicero, ''Letters to friends'' [[s:Letters to friends/7.6|7.6]], [[s:Letters to friends/7.7|7.7]], [[s:Letters to friends/7.8|7.8]], [[s:Letters to friends/7.10|7.10]], [[s:Letters to friends/7.17|7.17]]; ''Letters to his brother Quintus'' [[s:Letters to his brother Quintus/2.13|2.13]], [[s:Letters to his brother Quintus/2.15|2.15]], [[s:Letters to his brother Quintus/3.1|3.1]]; ''Letters to Atticus'' [[s:Letters to Atticus/4.15|4.15]], [[s:Letters to Atticus/4.17|4.17]], [[s:Letters to Atticus/4.18|4.18]]; Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 5|Book 5–6]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/40*.html#1 40.1–11]</ref>


[[Berkas:Siege-alesia-vercingetorix-jules-cesar.jpg|jmpl|270px|[[Vercingetorix]] melucuti senjata di bawah kaki Julius Caesar, simbol kekalahan bangsa [[Gallia]] dalam lukisan [[Lionel Royer]]]]
[[Berkas:Siege-alesia-vercingetorix-jules-cesar.jpg|jmpl|270px|[[Vercingetorix]] melucuti senjata di bawah kaki Yulius Kaisar, simbol kekalahan bangsa [[Gallia]] dalam lukisan [[Lionel Royer]]]]
Saat Caesar di Britain, Julia Caesaris, istri dari Pompey, meninggal saat melahirkan. Caesar kemudian berusaha menjodohkan keponakannya untuk memperbarui aliansi, tetapi ditolak Pompey dan malah menikah dengan anak lawan politiknya. Sementara pada tahun 53 SM Crassus terbunuh dalam Pertempuran Carrhae di timur. Akibatnya Triumvirat hancur berantakan.<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#26]; Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#23.5 23.5], ''Pompey'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html#53 53–55], ''Crassus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Crassus*.html#16 16–33]; Velleius Paterculus, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Velleius_Paterculus/2B*.html#46 46–47]</ref>
Saat Kaisar di Britania, Julia Caesaris, istri dari Pompey, meninggal saat melahirkan. Kaisar kemudian berusaha menjodohkan keponakannya untuk memperbarui aliansi, tetapi ditolak Pompey dan malah menikah dengan anak lawan politiknya. Sementara pada tahun 53 SM Crassus terbunuh dalam Pertempuran Carrhae di timur. Akibatnya Triumvirat hancur berantakan.<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#26]; Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#23.5 23.5], ''Pompey'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html#53 53–55], ''Crassus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Crassus*.html#16 16–33]; Velleius Paterculus, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Velleius_Paterculus/2B*.html#46 46–47]</ref>


Meskipun sebenarnya Bangsa Galia sama kuatnya dengan Romawi, ketidakstabilan politik di sana membuat Caesar menaklukkan mereka dengan mudah. Upaya [[Vercingetorix]] pada 52 SM untuk menyatukan mereka melawan Romawai terlalu terlambat.<ref name="EB_The_Roman_Conquest">{{cite web |url=http://global.britannica.com/EBchecked/topic/215768/France/41196/The-press |title=France: The Roman conquest |website=[[Encyclopædia Britannica Online]] |publisher=[[Encyclopædia Britannica (company)|Encyclopædia Britannica]] |access-date=April 6, 2015 |quote="Because of chronic internal rivalries, Gallic resistance was easily broken, though Vercingetorix’s Great Rebellion of 52 bce had notable successes."}}</ref><ref name="The_first_triumvirate_and_the_conquest_of_Gaul">{{cite web |url=http://global.britannica.com/EBchecked/topic/88114/Julius-Caesar/9735/The-first-triumvirate-and-the-conquest-of-Gaul |title=Julius Caesar: The first triumvirate and the conquest of Gaul |website=[[Encyclopædia Britannica Online]] |publisher=[[Encyclopædia Britannica (company)|Encyclopædia Britannica]] |access-date=February 15, 2015 |quote="Indeed, the Gallic cavalry was probably superior to the Roman, horseman for horseman. Rome’s military superiority lay in its mastery of strategy, tactics, discipline, and military engineering. In Gaul, Rome also had the advantage of being able to deal separately with dozens of relatively small, independent, and uncooperative states. Caesar conquered these piecemeal, and the concerted attempt made by a number of them in 52 bce to shake off the Roman yoke came too late."}}</ref> Vercingetorix terbukti sebagai komandan yang mumpuni, mampu mengalahkan Caesar beberapa kali, tetapi pengepungan dalam [[Pertempuran Alesia]] membuatnya harus menyerah.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 7|Book 7]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/40*.html#33 40.33–42]</ref>
Meskipun sebenarnya Bangsa Galia sama kuatnya dengan Romawi, ketidakstabilan politik di sana membuat Kaisar menaklukkan mereka dengan mudah. Upaya [[Vercingetorix]] pada 52 SM untuk menyatukan mereka melawan Romawai terlalu terlambat.<ref name="EB_The_Roman_Conquest">{{cite web |url=http://global.britannica.com/EBchecked/topic/215768/France/41196/The-press |title=France: The Roman conquest |website=[[Encyclopædia Britannica Online]] |publisher=[[Encyclopædia Britannica (company)|Encyclopædia Britannica]] |access-date=April 6, 2015 |quote="Because of chronic internal rivalries, Gallic resistance was easily broken, though Vercingetorix’s Great Rebellion of 52 bce had notable successes."}}</ref><ref name="The_first_triumvirate_and_the_conquest_of_Gaul">{{cite web |url=http://global.britannica.com/EBchecked/topic/88114/Julius-Caesar/9735/The-first-triumvirate-and-the-conquest-of-Gaul |title=Julius Caesar: The first triumvirate and the conquest of Gaul |website=[[Encyclopædia Britannica Online]] |publisher=[[Encyclopædia Britannica (company)|Encyclopædia Britannica]] |access-date=February 15, 2015 |quote="Indeed, the Gallic cavalry was probably superior to the Roman, horseman for horseman. Rome’s military superiority lay in its mastery of strategy, tactics, discipline, and military engineering. In Gaul, Rome also had the advantage of being able to deal separately with dozens of relatively small, independent, and uncooperative states. Caesar conquered these piecemeal, and the concerted attempt made by a number of them in 52 bce to shake off the Roman yoke came too late."}}</ref> Vercingetorix terbukti sebagai komandan yang mumpuni, mampu mengalahkan Kaisar beberapa kali, tetapi pengepungan dalam [[Pertempuran Alesia]] membuatnya harus menyerah.<ref>Julius Caesar, ''Commentaries on the Gallic War'' [[s:Commentaries on the Gallic War/Book 7|Book 7]]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/40*.html#33 40.33–42]</ref>


== Rumor homoseksualitas ==
== Rumor homoseksualitas ==
Kebudayaan Romawi menganggap peran pasif dalam seksualitas, sebagai tanda lemah atau tunduk. Suetonius berkata bahwa dalam kemenangan Caesad atas bangsa Galia, prajuritnya bernyanyi bahwa "Caesar mungkin menundukkan Galia, tetapi sebaliknya Nicomedes menundukkan Caesar .""<ref name="Suet.1.49">Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#49 49]</ref> Berdasarkan pendapat Cicero, [[Marcus Calpurnius Bibulus|Bibulus]], [[Gaius Memmius (poet)|Gaius Memmius]], dan lainnya (kebanyakan adalah musuh Caesar ), ia punya hubungan dengan [[Nicomedes IV dari Bithynia]] di awal kariernya. Cerita ini diulang-ulang, dengan merujuk Kaisar sebagai Ratu Bithynia, oleh beberapa politikus Romawi sebagai upaya mempermalukannya. Kaisar berkali-kali membantah hal ini sepanjang hidupnya. Dan berdasarkan Cassius Dio, bahkan di bawah sumpah.<ref name="Suet.1.2">Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#49 49]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/43*.html#20 43.20]</ref> Pencemaran nama baik seperti ini sangat populer digunakan dalam masa Republik Romawi untuk menjatuhkan lawan politik. Taktik favorit yang digunakan oleh oposisi adalah menuduh lawan politik masih menganut gaya helenistik dari Yunani dan Timur, di mana homoseksualitas dan hidup berfoya-foya lebih disukai ketimbang Budaya Romawi.{{Citation needed|date=November 2011}}
Kebudayaan Romawi menganggap peran pasif dalam seksualitas, sebagai tanda lemah atau tunduk. Suetonius berkata bahwa dalam kemenangan Kaisar atas bangsa Galia, prajuritnya bernyanyi bahwa "Kaisar mungkin menundukkan Galia, tetapi sebaliknya Nicomedes menundukkan Kaisar .""<ref name="Suet.1.49">Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#49 49]</ref> Berdasarkan pendapat Cicero, [[Marcus Calpurnius Bibulus|Bibulus]], [[Gaius Memmius (poet)|Gaius Memmius]], dan lainnya (kebanyakan adalah musuh Kaisar ), ia punya hubungan dengan [[Nicomedes IV dari Bithynia]] di awal kariernya. Cerita ini diulang-ulang, dengan merujuk Kaisar sebagai Ratu Bithynia, oleh beberapa politikus Romawi sebagai upaya mempermalukannya. Kaisar berkali-kali membantah hal ini sepanjang hidupnya. Dan berdasarkan Cassius Dio, bahkan di bawah sumpah.<ref name="Suet.1.2">Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#49 49]; Cassius Dio, ''Roman History'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/43*.html#20 43.20]</ref> Pencemaran nama baik seperti ini sangat populer digunakan dalam masa Republik Romawi untuk menjatuhkan lawan politik. Taktik favorit yang digunakan oleh oposisi adalah menuduh lawan politik masih menganut gaya helenistik dari Yunani dan Timur, di mana homoseksualitas dan hidup berfoya-foya lebih disukai ketimbang Budaya Romawi.{{Citation needed|date=November 2011}}


[[Catullus]] menulis dua puisi yang menyatakan Caesar dan insinyurnya, [[Mamurra]] adalah sepasang kekasih,<ref>[[Catullus]], ''Carmina'' [http://www.vroma.org/~hwalker/VRomaCatullus/029x.html 29], [http://www.vroma.org/~hwalker/VRomaCatullus/057x.html 57]</ref> namun kemudian minta maaf.<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#73 73]</ref>
[[Catullus]] menulis dua puisi yang menyatakan Kaisar dan insinyurnya, [[Mamurra]] adalah sepasang kekasih,<ref>[[Catullus]], ''Carmina'' [http://www.vroma.org/~hwalker/VRomaCatullus/029x.html 29], [http://www.vroma.org/~hwalker/VRomaCatullus/057x.html 57]</ref> namun kemudian minta maaf.<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#73 73]</ref>


[[Mark Antony]] menuduh bahwa Octavianus diadopsi oleh Caesar karena ketertarikan seksual. Suetonius menulis bahwa tuduhan Antony adalah pencemaran nama baik dalam politik. Octavianus kemudian menjadi Kaisar Romawi pertama sebagai Kaisar Augustus.<ref name="Suet.2.68">Suetonius, ''Augustus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html#68 68], [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html#71 71]</ref>
[[Mark Antony]] menuduh bahwa Oktavianus diadopsi oleh Kaisar karena ketertarikan seksual. Suetonius menulis bahwa tuduhan Antony adalah pencemaran nama baik dalam politik. Oktavianus kemudian menjadi Kaisar Romawi pertama sebagai Kaisar Agustus.<ref name="Suet.2.68">Suetonius, ''Augustus'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html#68 68], [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Augustus*.html#71 71]</ref>


== Pembunuhan ==
== Pembunuhan ==
Pada tanggal 15 Maret 44 SM, Kaisar dijadwalkan sebuah sesi di senat. Beberapa senator berkonspirasi untuk membunuhnya. Mark Antony, yang sudah mengetahui rencana ini malam sebelumnya dari seorang ''liberator'' yang ketakutan bernama [[Servilius Caca]], takut akan terjadi hal terburuk, lalu menghadap Caesar. Para konspirator, yang sudah memperkirakan ini, mengirimkan Trebonius untuk menghadangnya sebelum mencapai Theater Pompey, tempat di mana sesi akan diadakan dan menahannya di luar.<ref>{{Cite book|last=Huzar|first=Eleanor Goltz|title=Mark Antony, a biography By Eleanor Goltz Huzar|url=https://archive.org/details/markantonybiogra00huza_0|publisher=University of Minnesota Press|location=Minneapolis, MN|year=1978|pages=[https://archive.org/details/markantonybiogra00huza_0/page/79 79]–80|isbn=978-0-8166-0863-8}}</ref>
Pada tanggal 15 Maret 44 SM, Kaisar dijadwalkan sebuah sesi di senat. Beberapa senator berkonspirasi untuk membunuhnya. Mark Antony, yang sudah mengetahui rencana ini malam sebelumnya dari seorang ''liberator'' yang ketakutan bernama [[Servilius Caca]], takut akan terjadi hal terburuk, lalu menghadap Kaisar. Para konspirator, yang sudah memperkirakan ini, mengirimkan Trebonius untuk menghadangnya sebelum mencapai Theater Pompey, tempat di mana sesi akan diadakan dan menahannya di luar.<ref>{{Cite book|last=Huzar|first=Eleanor Goltz|title=Mark Antony, a biography By Eleanor Goltz Huzar|url=https://archive.org/details/markantonybiogra00huza_0|publisher=University of Minnesota Press|location=Minneapolis, MN|year=1978|pages=[https://archive.org/details/markantonybiogra00huza_0/page/79 79]–80|isbn=978-0-8166-0863-8}}</ref>


Menurut [[Plutarch]], begitu Julius Caesar sampai di senat, [[Tillius Cimber]] memperlihatkan kepadanya petisi untuk memanggil kembali saudaranya yang diasingkan.<ref>{{cite web|url=http://classics.mit.edu/Plutarch/m_brutus.html |title=Plutarch – Life of Brutus |publisher=Classics.mit.edu |accessdate=28 April 2010}}</ref> Konspirator lainnya mengelilingi Caesar untuk memberikan dukungan. Plutarch dan Suetonius mengatakan bahwa Caesar mengusirnya, tapi Cimber meraih bahunya dan menarik tunik Caesar. Caesar berteriak kepada Cimber "Ini perbuatan yang kasar!" (''Ista quidem vis est!'').<ref name = "suetonius">{{cite web|url=http://www.fordham.edu/halsall/ancient/suetonius-julius.html |title=Suetonius, 'Life of the Caesars, Julius', trans. J C Rolfe |publisher=Fordham.edu |accessdate=28 April 2010}}</ref>
Menurut [[Plutarkos]], begitu Yulius Kaisar sampai di senat, [[Tillius Cimber]] memperlihatkan kepadanya petisi untuk memanggil kembali saudaranya yang diasingkan.<ref>{{cite web|url=http://classics.mit.edu/Plutarch/m_brutus.html |title=Plutarch – Life of Brutus |publisher=Classics.mit.edu |accessdate=28 April 2010}}</ref> Konspirator lainnya mengelilingi Kaisar untuk memberikan dukungan. Plutarch dan Suetonius mengatakan bahwa Kaisar mengusirnya, tapi Cimber meraih bahunya dan menarik tunik Kaisar. Kaisar berteriak kepada Cimber "Ini perbuatan yang kasar!" (''Ista quidem vis est!'').<ref name = "suetonius">{{cite web|url=http://www.fordham.edu/halsall/ancient/suetonius-julius.html |title=Suetonius, 'Life of the Caesars, Julius', trans. J C Rolfe |publisher=Fordham.edu |accessdate=28 April 2010}}</ref>


[[Berkas:Karl Theodor von Piloty Murder of Caesar 1865.jpg|jmpl|kiri|300px|Para senator mengelilingi Caesar, interpretasi peristiwa abad ke-19 oleh [[Carl Theodor von Piloty]]]]
[[Berkas:Karl Theodor von Piloty Murder of Caesar 1865.jpg|jmpl|kiri|300px|Para senator mengelilingi Caesar, interpretasi peristiwa abad ke-19 oleh [[Carl Theodor von Piloty]]]]
Pada saat yang sama, Casca mengambil pisaunya dan akan menusuk leher sang diktator. Caesar berbalik dan memegang tangan Casca. Berdasarkan keterangan Plutarch, ia berseru dalam bahasa Latin, "Casca, kau penjahat, apa yang sedang kau lakukan?"<ref>Plutarch, ''Life of Caesar'', ch. 66: "{{lang|grc|ὁ μεν πληγείς, Ῥωμαιστί· 'Μιαρώτατε Κάσκα, τί ποιεῖς;}}'"</ref> Casca, ketakutan, berteriak, "Tolong, saudaraku!"<!-- mengapa perlu dijelaskan dalam bahasa Yunani? padahal bahasa mereka Latin--><!-- dalam bahasa Yunani. ("{{lang|grc|ἀδελφέ, βοήθει}}", "''adelphe, boethei''")-->. Dalam sekejap, seluruh kelompok, termasuk Brutus, memukuli sang diktator. Caesar berusaha lari, tetapi dibutakan oleh darahnya, terpeleset dan jatuh. Orang-orang terus menusuki badannya yang tanpa pertahanan di bawah portico. Berdasarkan [[Eutropius (sejarahwan)|Eutropius]], sekitar 60 orang ambil bagian dalam pembunuhan ini. Ia ditusuk 23 kali.<ref>Woolf Greg (2006), ''Et Tu Brute? – The Murder of Caesar and Political Assassination'', 199 pages – {{ISBN|1-86197-741-7}}</ref>
Pada saat yang sama, Casca mengambil pisaunya dan akan menusuk leher sang diktator. Kaisar berbalik dan memegang tangan Casca. Berdasarkan keterangan Plutarch, ia berseru dalam bahasa latin, "Casca, kau penjahat, apa yang sedang kau lakukan?"<ref>Plutarch, ''Life of Caesar'', ch. 66: "{{lang|grc|ὁ μεν πληγείς, Ῥωμαιστί· 'Μιαρώτατε Κάσκα, τί ποιεῖς;}}'"</ref> Casca, ketakutan, berteriak, "Tolong, saudaraku!"<!-- mengapa perlu dijelaskan dalam bahasa Yunani? padahal bahasa mereka Latin--><!-- dalam bahasa Yunani. ("{{lang|grc|ἀδελφέ, βοήθει}}", "''adelphe, boethei''")-->. Dalam sekejap, seluruh kelompok, termasuk Brutus, memukuli sang diktator. Kaisar berusaha lari, tetapi dibutakan oleh darahnya, terpeleset dan jatuh. Orang-orang terus menusuki badannya yang tanpa pertahanan di bawah portico. Berdasarkan [[Eutropius (sejarahwan)|Eutropius]], sekitar 60 orang ambil bagian dalam pembunuhan ini. Ia ditusuk 23 kali.<ref>Woolf Greg (2006), ''Et Tu Brute? – The Murder of Caesar and Political Assassination'', 199 pages – {{ISBN|1-86197-741-7}}</ref>


Menurut Suetonius, seorang dokter, sebenarnya hanya satu luka, luka kedua di dada, yang berperan dalam kematian Caesar.<ref>Suetonius, ''Julius'', c. 82.</ref>
Menurut Suetonius, seorang dokter, sebenarnya hanya satu luka, luka kedua di dada, yang berperan dalam kematian Kaisar.<ref>Suetonius, ''Julius'', c. 82.</ref>


Kata-kata terakhir Caesar tidak terlalu jelas, dan menjadi bahan perdebatan akademisi dan sejarawan. Suetonius berpendapat bahwa kalimat terakhir Caesar dalam kepada Brutus "{{lang|grc|καὶ σύ, τέκνον;}}"<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/L/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#82.2 82.2]</ref> (dibaca "''Kai su, teknon?''": "Kamu juga, nak?"). Namun terhadap dirinya sendiri, Caesar tidak berkata apa-apa..<ref>From the [[John Carew Rolfe|J. C. Rolfe]] translation of 1914: "...he was stabbed with three and twenty wounds, uttering not a word, but merely a groan at the first stroke, though some have written that when [[Marcus Brutus]] rushed at him, he said in Greek, 'You too, my child?".</ref>
Kata-kata terakhir Kaisar tidak terlalu jelas, dan menjadi bahan perdebatan akademisi dan sejarawan. Suetonius berpendapat bahwa kalimat terakhir Kaisar dalam kepada Brutus "{{lang|grc|καὶ σύ, τέκνον;}}"<ref>Suetonius, ''Julius'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/L/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Julius*.html#82.2 82.2]</ref> (dibaca "''Kai su, teknon?''": "Kamu juga, nak?"). Namun terhadap dirinya sendiri, Kaisar tidak berkata apa-apa..<ref>From the [[John Carew Rolfe|J. C. Rolfe]] translation of 1914: "...he was stabbed with three and twenty wounds, uttering not a word, but merely a groan at the first stroke, though some have written that when [[Marcus Brutus]] rushed at him, he said in Greek, 'You too, my child?".</ref>


Plutarch melaporkan bahwa Caesar tidak berkata apa-apa, ia menarik toganya menutupi kepala saat ia juga melihat Brutus terlibat sebagai konspirator.<ref>Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#66.9 66.9]</ref> Versi yang banyak dikenal dalam negara-negara berbahasa Inggris adalah frasa [[Latin language|Latin]] "''[[Et tu, Brute?]]''" ("Kau juga, Brutus?");<ref>{{Cite book|last=Stone|first=Jon R.|title=The Routledge Dictionary of Latin Quotations|url=https://archive.org/details/dictionarylatinq00ston|publisher=Routledge|location=London|year=2005|page=[https://archive.org/details/dictionarylatinq00ston/page/n268 250]|isbn=0-415-96909-3}}</ref><ref>{{Cite book|last=Morwood|first=James|title=The Pocket Oxford Latin Dictionary (Latin-English)|publisher=Oxford University Press|location=Oxford, England|year=1994|chapter=|isbn=0-19-860283-9 }}</ref> ini berasal dari karya Shakespeare ''[[Julius Caesar (drama)|Julius Caesar]]'', yang berasal dari kalimat pertama dalam karyanya: "''Et tu, Brute?'' kemudian jatuhlah Caesar." Tidak ada dasar dalam fakta sejarah dan penggunaan Bahasa Latin di sini tidak merujuk pada penggunaan Bahasa ini oleh Caesar,
Plutarch melaporkan bahwa Kaisar tidak berkata apa-apa, ia menarik toganya menutupi kepala saat ia juga melihat Brutus terlibat sebagai konspirator.<ref>Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#66.9 66.9]</ref> Versi yang banyak dikenal dalam negara-negara berbahasa Inggris adalah frasa [[Latin language|Latin]] "''[[Et tu, Brute?]]''" ("Kau juga, Brutus?");<ref>{{Cite book|last=Stone|first=Jon R.|title=The Routledge Dictionary of Latin Quotations|url=https://archive.org/details/dictionarylatinq00ston|publisher=Routledge|location=London|year=2005|page=[https://archive.org/details/dictionarylatinq00ston/page/n268 250]|isbn=0-415-96909-3}}</ref><ref>{{Cite book|last=Morwood|first=James|title=The Pocket Oxford Latin Dictionary (Latin-English)|publisher=Oxford University Press|location=Oxford, England|year=1994|chapter=|isbn=0-19-860283-9 }}</ref> ini berasal dari karya Shakespeare ''[[Julius Caesar (play)|Julius Caesar]]'', yang berasal dari kalimat pertama dalam karyanya: "''Et tu, Brute?'' kemudian jatuhlah Kaisar." Tidak ada dasar dalam fakta sejarah dan penggunaan Bahasa Latin di sini tidak merujuk pada penggunaan Bahasa ini oleh Kaisar,


Berdasarkan catatan Plutarch, setelah pembunuhan, Brutus maju dan akan mengatakan sesuatu kepada rekan senatornya. Hanya saja, mereka malah lari dari bangunan tersebu.<ref>Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#67 67]</ref> Brutus dan rekannya berjalan ke Capitol sambil beteriak kepada kota yang mereka cintai, "Rakyat Roma, kita sekali lagi telah terbebas!" Mereka ditanggapi keheningan, para penduduk Roma mengunci dirinya di rumah karena rumor kejadian tersebut sudah tersebar sebelumya. Jenazah Caesar sudah terbaring tiga jam sebelum dibereskan oleh petugas berwenang.
Berdasarkan catatan Plutarch, setelah pembunuhan, Brutus maju dan akan mengatakan sesuatu kepada rekan senatornya. Hanya saja, mereka malah lari dari bangunan tersebu.<ref>Plutarch, ''Caesar'' [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Caesar*.html#67 67]</ref> Brutus dan rekannya berjalan ke Capitol sambil beteriak kepada kota yang mereka cintai, "Rakyat Roma, kita sekali lagi telah terbebas!" Mereka ditanggapi keheningan, para penduduk Roma mengunci dirinya di rumah karena rumor kejadian tersebut sudah tersebar sebelumya. Jenazah Kaisar sudah terbaring tiga jam sebelum dibereskan oleh petugas berwenang.


Tubuh Caesar dikremasi, dan di tempat kremasinya [[Kuil Caesar]] dibangun beberapa tahun setelahnya daerah [[Forum Roma]]). Hanya altarnya saja yang tersisa hingga kini.<ref>{{cite web|url=http://anamericaninrome.com/wp/2011/07/caesars-grave/ |title=Temple of Caesar |publisher=Anamericaninrome.com |accessdate=8 January 2012}}</ref> Sebuah patung lilin Caesar ukuran penuh dibangun di forum tersebut, memperlihatkan luka 23 tusukan yang terjadi. Massa yang berkumpul di sana telah menyalakan api yang merusak forum dan bangunan sekitarnya. Menyusul keributan yang ada, Mark Antony, Octavian (kemudian menjadi Kaisar Augustus), dan lainnya bertempur dalam lima perang saudara, yang berakhir dengan pembentukan Kekaisaran Romawi.
Tubuh Kaisar dikremasi, dan di tempat kremasinya [[Kuil Caesar|Kuil Kaisar]] dibangun beberapa tahun setelahnya daerah [[Forum Roma]]). Hanya altarnya saja yang tersisa hingga kini.<ref>{{cite web|url=http://anamericaninrome.com/wp/2011/07/caesars-grave/ |title=Temple of Caesar |publisher=Anamericaninrome.com |accessdate=8 January 2012}}</ref> Sebuah patung lilin Kaisar ukuran penuh dibangun di forum tersebut, memperlihatkan luka 23 tusukan yang terjadi. Massa yang berkumpul di sana telah menyalakan api yang merusak forum dan bangunan sekitarnya. Menyusul keributan yang ada, Mark Antony, Octavian (kemudian menjadi Kaisar Agustus), dan lainnya bertempur dalam lima perang saudara, yang berakhir dengan pembentukan Kekaisaran Romawi.


== Keterangan ==
== Keterangan ==
<small>1- ''Gaius Iulius Gaii Filius Gaii Nepos Caesar'', dalam bahasa Indonesia "Gaius Julius Caesar, putra Gaius, cucu Gaius".</small>
<small>1- ''Gaius Iulius Gaii Filius Gaii Nepos Caesar'', dalam bahasa Indonesia "Kaisar Iulius Gaius, putra Gaius, cucu Gaius".</small>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 118: Baris 118:
* [[Kaisar Romawi]]
* [[Kaisar Romawi]]
* [[Sandi Caesar]]
* [[Sandi Caesar]]
* [[Rencana serangan Julius Caesar ke Kekaisaran Parthia]]
* [[Rencana serangan Yulius Kaisar ke Kekaisaran Parthia]]
{{Commonscat|Iulius Caesar}}
{{Commonscat|Iulius Caesar}}



Revisi per 26 Maret 2024 04.56

Gaius Yulius Kaisar
Diktator Republik Romawi
BerkuasaOktober 49 SM –
15 Maret 44 SM (sebagai diktator dan/atau konsul)
Kelahiran13 Juli 100 SM
Subura, Roma
Kematian15 Maret 44 SM (55 tahun)
Curia Pompey, Roma
WangsaJulius-Claudius
Nama lengkap
Gaius Yulius Kaisar
AyahGaius Iulius Cæsar
IbuAurelia Cotta[1]
AnakJulia Caesaris 85/84 – 54 SM
Caesarion 47 – 30 SM
Augustus 63 SM – 14 M (keponakan jauh, diadopsi pasca-kematian sebagai putra Kaisar pada tahun 44 SM)

Gaius Yulius Kaisar (Latin: C·IVLIVS·C·F·C·N·CAESAR, atau Iulius Caesar) (skt. 13 Juli 100 SM–15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Galia (Prancis kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.

Yulius Kaisar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi diktator seumur hidup, dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut.

Kaisar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari Idi Maret tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Republik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.

Kampanye militer Yulius Kaisar diketahui secara mendetail melalui tulisannya sendiri, Kumpulan Komentar (Commentarii), dan banyak dari kisah hidupnya yang direkam sejarawan seperti Gaius Suetonius Tranquillus, Mestrius Plutarch, dan Lucius Cassius Dio.

Perkawinan Yulius Kaisar dan keturunannya

Kronologi

C. Iulii Caesaris quae extant, 1678
  • 13 Juli 100 SM – Lahir di Roma
  • 84 SM (16 tahun) – Perkawinan pertama dengan Cornelia
  • 82 SM – Lepas dari hukuman mati Sulla
  • 81/79 SM – Dinas militer di Asia dan Cilicia; pertemuan dengan Nicomedes dari Bithynia
  • 70-an SM – Berkarier sebagai advokat
  • 69 SM – Quaestor (semacam bendahara) di Hispania Ulterior
  • 65 SM – Curule aedile
  • 63 SM – Dilantik pontifex maximus dan praetor urbanus; konspirasi Catilinaria, skandal Bona Dea dan oleh karena itu perceraikan Kaisar dari Pompeia
  • 59 SM – Jabatan konsul pertama; awal Triumvirat Pertama dengan Marcus Licinius Crassus dan Gnaeus Pompeius Magnus, Julia diperistri Pompeius
  • 58 SM (41 tahun) - Mulai kampanye 8 tahun ke Galia dan Britania
  • 54 SM – Kematian Julia
  • 53 SM – Kematian Crassus: akhir Triumviratus Pertama
  • 52 SM – Pertempuran Alesia yang mengalahkan suku-suku Galia
  • 50 SM - akhir Perang Galia
  • 49 SM (50 tahun) – Penyeberangan Rubicon (memasuki Roma), mulainya perang saudara dengan Pompeius dan Cato
  • 48 SM – Mengalahkan Pompeius di Yunani; menjadi diktator; jabatan konsul kedua
  • 47 SM – Kampanye di Mesir; bertemu Kleopatra VII
  • 46 SM – Mengalahkan Cato dan Metellus Scipio di Afrika Utara; jabatan konsul ketiga
  • 45 SM – Mengalahkan lawan terakhir di Hispania; kembali ke Roma; menjabat konsul ketiga
  • 44 SM (55 tahun) – dilantik menjadi diktator seumur hidup; Februari, menolak diadem yang ditawarkan Antonius

Penaklukan Galia

Kaisar memiliki hutang yang sangat besar di awal kariernya. Untuk menutupinya, ia memanfaatkan jabatannya sebagai gubernur, baik melalui pemerasan atau kampanye militer. Kaisar memiliki empat legiun di bawah komandonya, sementara dua dari provinsinya berbatasan dengan wilayah yang belum ditaklukkan, dan daerah Galia dikenal tidak stabil. Beberapa suku Galia yang merupakan aliansi Romawi dikalahkan lawan mereka dalam Pertempuran Magetobriga, dengan bantuan suku Jerman. Bangsa Romawi ketakutan mereka akan bermigrasi ke selatan dan memicu perang. Kaisar membangun dua legiun baru dan mengalahkan suku ini.[2]

Sebagai respon atas aktivitas Kaisar, suku-suku di timur laut mulai mempersenjatai diri. Caesar menganggap ini sebagai langkah agresif dan menyerang balik. Sementara itu, salah satu legiunnya mulai menguasai suku-suku di timur jauh, berkebalikan dengan penaklukan Inggris.[3]

Selama musim semi 55 SM, Triumvirat mengadakan konferensi, karena Romawi mengalami kekacauana dan aliansi politik Kaisar berantakan. Konferensi Lucca memperbaharui Triumvirat Pertama dan memperpanjang jabatan gubernur Kaisar selama lima tahun.[4] Penaklukan di utara segera diselesaikan, dengan beberapa kantong masih melakukan perlawanan.[5] Kaisar kini memiliki basis untuk penaklukan Britania.

Pada tahun 55 SM, Kaisar mengalahkan serangan ke Gaul oleh dua suku Jerman, dan meresponnya dengan membangun jembatan menyeberangi Sungai Rhine dan membuat pameran kekuatan di daerah Jerman, sebelum pulang dan membongkar kembali jembatan tersebut. Pada akhir musim panas, ia menyeberang ke Britania, mengklaim bahwa Bangsa Britania membantu lawannya tahun lalu, kemungkinan Veneti dari Britania.[6] Laporan intelijen yang didapatnya sangat buruk. Walau ia berhasil menyeberang, tetapi tidak mampu berjalan lebih jauh.[7]

Kaisar kembali lagi tahun berikutnya dengan tentara lebih besar dan lebih siap, dan membuat penaklukan lebih baik. Ia berjalan lebih jauh dan membangun beberapa aliansi. Hanya saja, panen yang buruk memicu pemberontakan di Galia. Akibatnya Kaisar harus kembali.[8]

Vercingetorix melucuti senjata di bawah kaki Yulius Kaisar, simbol kekalahan bangsa Gallia dalam lukisan Lionel Royer

Saat Kaisar di Britania, Julia Caesaris, istri dari Pompey, meninggal saat melahirkan. Kaisar kemudian berusaha menjodohkan keponakannya untuk memperbarui aliansi, tetapi ditolak Pompey dan malah menikah dengan anak lawan politiknya. Sementara pada tahun 53 SM Crassus terbunuh dalam Pertempuran Carrhae di timur. Akibatnya Triumvirat hancur berantakan.[9]

Meskipun sebenarnya Bangsa Galia sama kuatnya dengan Romawi, ketidakstabilan politik di sana membuat Kaisar menaklukkan mereka dengan mudah. Upaya Vercingetorix pada 52 SM untuk menyatukan mereka melawan Romawai terlalu terlambat.[10][11] Vercingetorix terbukti sebagai komandan yang mumpuni, mampu mengalahkan Kaisar beberapa kali, tetapi pengepungan dalam Pertempuran Alesia membuatnya harus menyerah.[12]

Rumor homoseksualitas

Kebudayaan Romawi menganggap peran pasif dalam seksualitas, sebagai tanda lemah atau tunduk. Suetonius berkata bahwa dalam kemenangan Kaisar atas bangsa Galia, prajuritnya bernyanyi bahwa "Kaisar mungkin menundukkan Galia, tetapi sebaliknya Nicomedes menundukkan Kaisar .""[13] Berdasarkan pendapat Cicero, Bibulus, Gaius Memmius, dan lainnya (kebanyakan adalah musuh Kaisar ), ia punya hubungan dengan Nicomedes IV dari Bithynia di awal kariernya. Cerita ini diulang-ulang, dengan merujuk Kaisar sebagai Ratu Bithynia, oleh beberapa politikus Romawi sebagai upaya mempermalukannya. Kaisar berkali-kali membantah hal ini sepanjang hidupnya. Dan berdasarkan Cassius Dio, bahkan di bawah sumpah.[14] Pencemaran nama baik seperti ini sangat populer digunakan dalam masa Republik Romawi untuk menjatuhkan lawan politik. Taktik favorit yang digunakan oleh oposisi adalah menuduh lawan politik masih menganut gaya helenistik dari Yunani dan Timur, di mana homoseksualitas dan hidup berfoya-foya lebih disukai ketimbang Budaya Romawi.[butuh rujukan]

Catullus menulis dua puisi yang menyatakan Kaisar dan insinyurnya, Mamurra adalah sepasang kekasih,[15] namun kemudian minta maaf.[16]

Mark Antony menuduh bahwa Oktavianus diadopsi oleh Kaisar karena ketertarikan seksual. Suetonius menulis bahwa tuduhan Antony adalah pencemaran nama baik dalam politik. Oktavianus kemudian menjadi Kaisar Romawi pertama sebagai Kaisar Agustus.[17]

Pembunuhan

Pada tanggal 15 Maret 44 SM, Kaisar dijadwalkan sebuah sesi di senat. Beberapa senator berkonspirasi untuk membunuhnya. Mark Antony, yang sudah mengetahui rencana ini malam sebelumnya dari seorang liberator yang ketakutan bernama Servilius Caca, takut akan terjadi hal terburuk, lalu menghadap Kaisar. Para konspirator, yang sudah memperkirakan ini, mengirimkan Trebonius untuk menghadangnya sebelum mencapai Theater Pompey, tempat di mana sesi akan diadakan dan menahannya di luar.[18]

Menurut Plutarkos, begitu Yulius Kaisar sampai di senat, Tillius Cimber memperlihatkan kepadanya petisi untuk memanggil kembali saudaranya yang diasingkan.[19] Konspirator lainnya mengelilingi Kaisar untuk memberikan dukungan. Plutarch dan Suetonius mengatakan bahwa Kaisar mengusirnya, tapi Cimber meraih bahunya dan menarik tunik Kaisar. Kaisar berteriak kepada Cimber "Ini perbuatan yang kasar!" (Ista quidem vis est!).[20]

Para senator mengelilingi Caesar, interpretasi peristiwa abad ke-19 oleh Carl Theodor von Piloty

Pada saat yang sama, Casca mengambil pisaunya dan akan menusuk leher sang diktator. Kaisar berbalik dan memegang tangan Casca. Berdasarkan keterangan Plutarch, ia berseru dalam bahasa latin, "Casca, kau penjahat, apa yang sedang kau lakukan?"[21] Casca, ketakutan, berteriak, "Tolong, saudaraku!". Dalam sekejap, seluruh kelompok, termasuk Brutus, memukuli sang diktator. Kaisar berusaha lari, tetapi dibutakan oleh darahnya, terpeleset dan jatuh. Orang-orang terus menusuki badannya yang tanpa pertahanan di bawah portico. Berdasarkan Eutropius, sekitar 60 orang ambil bagian dalam pembunuhan ini. Ia ditusuk 23 kali.[22]

Menurut Suetonius, seorang dokter, sebenarnya hanya satu luka, luka kedua di dada, yang berperan dalam kematian Kaisar.[23]

Kata-kata terakhir Kaisar tidak terlalu jelas, dan menjadi bahan perdebatan akademisi dan sejarawan. Suetonius berpendapat bahwa kalimat terakhir Kaisar dalam kepada Brutus "καὶ σύ, τέκνον;"[24] (dibaca "Kai su, teknon?": "Kamu juga, nak?"). Namun terhadap dirinya sendiri, Kaisar tidak berkata apa-apa..[25]

Plutarch melaporkan bahwa Kaisar tidak berkata apa-apa, ia menarik toganya menutupi kepala saat ia juga melihat Brutus terlibat sebagai konspirator.[26] Versi yang banyak dikenal dalam negara-negara berbahasa Inggris adalah frasa Latin "Et tu, Brute?" ("Kau juga, Brutus?");[27][28] ini berasal dari karya Shakespeare Julius Caesar, yang berasal dari kalimat pertama dalam karyanya: "Et tu, Brute? kemudian jatuhlah Kaisar." Tidak ada dasar dalam fakta sejarah dan penggunaan Bahasa Latin di sini tidak merujuk pada penggunaan Bahasa ini oleh Kaisar,

Berdasarkan catatan Plutarch, setelah pembunuhan, Brutus maju dan akan mengatakan sesuatu kepada rekan senatornya. Hanya saja, mereka malah lari dari bangunan tersebu.[29] Brutus dan rekannya berjalan ke Capitol sambil beteriak kepada kota yang mereka cintai, "Rakyat Roma, kita sekali lagi telah terbebas!" Mereka ditanggapi keheningan, para penduduk Roma mengunci dirinya di rumah karena rumor kejadian tersebut sudah tersebar sebelumya. Jenazah Kaisar sudah terbaring tiga jam sebelum dibereskan oleh petugas berwenang.

Tubuh Kaisar dikremasi, dan di tempat kremasinya Kuil Kaisar dibangun beberapa tahun setelahnya daerah Forum Roma). Hanya altarnya saja yang tersisa hingga kini.[30] Sebuah patung lilin Kaisar ukuran penuh dibangun di forum tersebut, memperlihatkan luka 23 tusukan yang terjadi. Massa yang berkumpul di sana telah menyalakan api yang merusak forum dan bangunan sekitarnya. Menyusul keributan yang ada, Mark Antony, Octavian (kemudian menjadi Kaisar Agustus), dan lainnya bertempur dalam lima perang saudara, yang berakhir dengan pembentukan Kekaisaran Romawi.

Keterangan

1- Gaius Iulius Gaii Filius Gaii Nepos Caesar, dalam bahasa Indonesia "Kaisar Iulius Gaius, putra Gaius, cucu Gaius".

Catatan kaki

  1. ^ "Julius Caesar". Roman-colosseum.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-19. Diakses tanggal 8 January 2012. 
  2. ^ Cicero, Letters to Atticus 1.19; Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 1; Appian, Gallic Wars Epit. 3 Diarsipkan 2015-11-18 di Wayback Machine.; Cassius Dio, Roman History 38.31–50
  3. ^ Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 2; Appian, Gallic Wars Epit. 4 Diarsipkan 2015-11-18 di Wayback Machine.; Cassius Dio, Roman History 39.1–5
  4. ^ Cicero, Letters to his brother Quintus 2.3; Suetonius, Julius 24; Plutarch, Caesar 21, Crassus 14–15, Pompey 51
  5. ^ Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 3; Cassius Dio, Roman History 39.40–46
  6. ^ Black, Jeremy (2003). A History of the British Isles. Palgrave MacMillan. hlm. 6. 
  7. ^ Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 4; Appian, Gallic Wars Epit. 4 Diarsipkan 2015-11-18 di Wayback Machine.; Cassius Dio, Roman History 47–53
  8. ^ Cicero, Letters to friends 7.6, 7.7, 7.8, 7.10, 7.17; Letters to his brother Quintus 2.13, 2.15, 3.1; Letters to Atticus 4.15, 4.17, 4.18; Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 5–6; Cassius Dio, Roman History 40.1–11
  9. ^ Suetonius, Julius [1]; Plutarch, Caesar 23.5, Pompey 53–55, Crassus 16–33; Velleius Paterculus, Roman History 46–47
  10. ^ "France: The Roman conquest". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal April 6, 2015. Because of chronic internal rivalries, Gallic resistance was easily broken, though Vercingetorix’s Great Rebellion of 52 bce had notable successes. 
  11. ^ "Julius Caesar: The first triumvirate and the conquest of Gaul". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal February 15, 2015. Indeed, the Gallic cavalry was probably superior to the Roman, horseman for horseman. Rome’s military superiority lay in its mastery of strategy, tactics, discipline, and military engineering. In Gaul, Rome also had the advantage of being able to deal separately with dozens of relatively small, independent, and uncooperative states. Caesar conquered these piecemeal, and the concerted attempt made by a number of them in 52 bce to shake off the Roman yoke came too late. 
  12. ^ Julius Caesar, Commentaries on the Gallic War Book 7; Cassius Dio, Roman History 40.33–42
  13. ^ Suetonius, Julius 49
  14. ^ Suetonius, Julius 49; Cassius Dio, Roman History 43.20
  15. ^ Catullus, Carmina 29, 57
  16. ^ Suetonius, Julius 73
  17. ^ Suetonius, Augustus 68, 71
  18. ^ Huzar, Eleanor Goltz (1978). Mark Antony, a biography By Eleanor Goltz Huzar. Minneapolis, MN: University of Minnesota Press. hlm. 79–80. ISBN 978-0-8166-0863-8. 
  19. ^ "Plutarch – Life of Brutus". Classics.mit.edu. Diakses tanggal 28 April 2010. 
  20. ^ "Suetonius, 'Life of the Caesars, Julius', trans. J C Rolfe". Fordham.edu. Diakses tanggal 28 April 2010. 
  21. ^ Plutarch, Life of Caesar, ch. 66: "ὁ μεν πληγείς, Ῥωμαιστί· 'Μιαρώτατε Κάσκα, τί ποιεῖς;'"
  22. ^ Woolf Greg (2006), Et Tu Brute? – The Murder of Caesar and Political Assassination, 199 pages – ISBN 1-86197-741-7
  23. ^ Suetonius, Julius, c. 82.
  24. ^ Suetonius, Julius 82.2
  25. ^ From the J. C. Rolfe translation of 1914: "...he was stabbed with three and twenty wounds, uttering not a word, but merely a groan at the first stroke, though some have written that when Marcus Brutus rushed at him, he said in Greek, 'You too, my child?".
  26. ^ Plutarch, Caesar 66.9
  27. ^ Stone, Jon R. (2005). The Routledge Dictionary of Latin Quotations. London: Routledge. hlm. 250. ISBN 0-415-96909-3. 
  28. ^ Morwood, James (1994). The Pocket Oxford Latin Dictionary (Latin-English). Oxford, England: Oxford University Press. ISBN 0-19-860283-9. 
  29. ^ Plutarch, Caesar 67
  30. ^ "Temple of Caesar". Anamericaninrome.com. Diakses tanggal 8 January 2012. 

Referensi

  • Life of Caesar, oleh Plutarch; Oxford Classics
  • The Twelve Caesars – Julius Caesar, oleh Suetonius; Penguin Classics

Lihat pula