Lompat ke isi

Kalisampurno, Tanggulangin, Sidoarjo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kalisampurno
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenSidoarjo
KecamatanTanggulangin
Kode pos
61272
Kode Kemendagri35.15.06.2001 Edit nilai pada Wikidata
Luas107.787 ha
Peta
PetaKoordinat: 7°30′28″S 112°41′55″E / 7.50778°S 112.69861°E / -7.50778; 112.69861

Kalisampurno adalah sebuah desa di kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Desa ini merupakan desa yang subur, dimana sebagian wilayahnya terdapat banyak area sawah pertanian yang didukung oleh aliran sungai sebagai irigasi lahan pertanian yang melewati bagian ujung selatan dan timur desa, selain itu sungai ini juga digunakan untuk pembuangan air hujan dari seluruh penjuru desa. Desa ini juga terbagi menjadi 2 wilayah yaitu perdesaan dan perumahan yang dipisahkan oleh jalan Tol Porong – Gempol.

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Desa Kalisampurno memiliki luas wilayah 107.787 hektar dan terbagi menjadi 2 wilayah, yaitu Desa Kalisampurno dan PERUMTAS (Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera). Secara administratif pemerintahan terbagi menjadi 2 Dusun, 9 RW dan 59 RT.

Batas Desa

  • Sebelah utara berbatasan dengan Desa Kludan kecamatan Tanggulangin.
  • Sebelah timur berbatasan dengan Desa Ketapang kecamatan Tanggulangin.
  • Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Wunut kecamatan Porong.
  • Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kedensari kecamatan Tanggulangin.

Wilayah Dusun

Wilayah Desa Kalisampurno terdiri dari 2 Dusun, 9 RW dan 59 RT yang terinci sebagai berikut:

  • Dusun Kalisawah terdiri dari RW 1 - 4 dan RW 6 - 9 yang mencakup 54 RT.
  • Dusun Sampurno terdiri dari RW 5 yang terdiri dari RT 16 - 20.

Desa ini awalnya merupakan hanya berupa hutan belukar yang tidak berpenghuni, hingga pada tahun 1742, datang perantau dari kota Surakarta yang bernama Secoboyo, atau lebih dikenal sebagai Mbah Coboyo yang merupakan seorang pandai besi. Alasan utama dirinya merantau karena adanya peperangan yang terjadi karena bangsa belanda, sehingga perlu untuk berlindung dan mengungsi ke tempat lebih aman. Mbah Coboyo pergi mengikuti aliran sungai tanpa arah dengan alat seadanya, yaitu dengan menaiki batang pohon yang digunakannya sebagai perahu. Hingga dirinya sampai pada hutan yang tak berpenghuni, dan dirinya mulai menebang dengan alat-alat yang ia buat sendiri dan menjadikan daerah itu sebagai tempat hunian atau orang jawa menyebutnya babat alas. Dirinya banyak menjadikan daerah tersebut sebagai lahan pertanian untuk menyambung hidupnya. Daerah tersebut diberi nama oleh Mbah Coboyo sebagai dukuh pandean karena dirinya seorang pandai besi yang membuat sendiri alat untuk menebang pohon dan bertani selama menempati daerah tersebut. Tetapi karena daerah yang ditempatinya telah berubah menjadi hamparan pertanian yang luas yang dialiri oleh aliran sungai sehingga menjadi subur, sehingga merubah namanya menjadi dukuh kalisawah yang artinya tanah persawahan subur yang dialiri oleh sungai. Selain Mbah Coboyo, juga terdapat Mbah Singoyudho, yang merupakan seorang yang babat alas daerah yang dihuninya, yang mana daerah tersebut berada di sebelah barat dukuh kalisawah tempat Mbah Coboyo. Mbah Singoyudho menamai daerahnya dengan sebutan dukuh sampurno yang artinya sempurna, dimana dirinya berkeinginan memiliki kehidupan sosial yang sempurna dari agama hingga ekonomi.

Singkatnya sejak kepemimpinan Kepala Desa Sarikerto pada tahun 1908, Dukuh Kalisawah dan Dukuh Sampurno berubah menjadi pedusunan yang bergabung menjadi satu, dengan alasan jumlah perumahan di dusun Sampurno hanya sedikit. Dengan bergabungnya tersebut maka Desa diberi nama Kalisampurno. Nama Desa Kalisampurno berasal dari dua kata yaitu kata kali dan Sampurno. Kata kali merupakan bahasa Jawa yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia berarti sungai, sedangkan Sampurno juga merupakan bahasa Jawa yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia adalah sempurna. Jadi kata Kalisampurno memiliki arti sungai yang sempurna, yang mempunyai makna bahwa tanah Desa Kalisampurno tanahnya subur karena kecukupan air dengan adanya aliran  sungai dan masyarakatnya mempunyai kehidupan sosial yang sempurna dari segi agama, ekonomi dan sebagainya.

Potensi Umum Desa

[sunting | sunting sumber]

Desa Kalisampurno memiliki banyak potensi untuk dikembangkan dari segi ekonomi, desa ini merupakan tergolong desa industri, terutama industri kecil menengah. diantaranya Desa Kalisampurno memiliki sentra-sentra usaha yang cukup potensial dari kelompok tani dan lahan pertanian, industri, industri kecil, koperasi, dan kerajinan. Industri di Desa Kalisampurno yang ada adalah kelompok-kelompok pengrajin dari kulit, pengrajin tas, industri antenna dan usaha di bidang makanan dan barang. Dari segi sumber daya alam desa ini memiliki lahan pertanian yang subur yang dapat dimanfaatkan dengan baik, serta memiliki sumber daya manusia dari segi pendidikan yang baik, dimana desa ini memiliki fasilitas pendidikan baik hingga tingkatan menengah pertama. Dan diantaranya merupakan sekolah-sekolah negeri, diantaranya SD Negeri Kalisampurno 1, 2 & 3 serta SMP Negeri 1 Tanggulangin. Dari segi geografis desa ini juga memiliki potensi dimana Desa Kalisampurno sebagai pintu gerbang kecamatan Tanggulangin.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Desa Kalisampurno memiliki satu objek wisata yang unik, dimana konsep wisata ini menambahkan fungsi bendungan desa sebagai taman yang interaktif disamping hanya mengatur aliran sungai, dimana wisata ini disebut sebagai Taman Dam Kalisampurno. Awal terbentuknya wisata ini pada tahun 2023 yang merupakan termasuk dalam Program Sido Resik 2023 yang merupakan program dari Pemkab Sidoarjo yang merevitalisasi fungsi sungai/kali di Sidoarjo. Taman Dam Kalisampurno memiliki fungsi sebagai tempat diselenggarakan acara-acara desa yang bersifat hiburan seperti pertunjukan musik dan juga nonton bareng (nobar). Selain itu masyarakat setempat juga menjadikan taman dam kalisampurno sebagai tempat bersantai di kala sore hingga malam hari, karena secara fasilitas taman ini sudah cukup lengkap dari taman bermain untuk anak, tempat bersantai dan juga warung. Selain dikunjungi masyarakat setempat taman ini juga banyak pengunjung dari luar desa yang turut meramaikan.

  1. ^ Karang Taruna Aditya Karya (2015). Sejarah Desa Kalisampurno 1742-2015 (edisi ke-1). Sidoarjo. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]