Karet sintetis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: clean up
Kim Nansa (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 1: Baris 1:
'''Karet sintetis''' adalah [[elastomer]] buatan. Ini terutama [[polimer]] yang disintesis dari produk sampingan [[minyak bumi]]. Sekitar 32 juta metrik ton karet diproduksi setiap tahun, dan dari jumlah itu dua pertiganya adalah sintetis.<ref name=Ullmann>{{cite book|first1=Desmond |last1=Threadingham |first2=Werner |last2=Obrecht |first3=Wolfgang |last3=Wieder |title=Overview|work=Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry|year=2011|location=Weinheim |doi=10.1002/14356007.a23_239.pub5}}</ref> Pendapatan global yang dihasilkan dengan karet sintetis kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar US$56 miliar pada tahun 2020.<ref>{{cite|publisher=Ceresana |title=Market Study Synthetic Rubber |date=June 2013 |url=http://www.ceresana.com/en/market-studies/plastics/synthetic-rubber/}}</ref> Karet sintetis, seperti karet alam, telah digunakan dalam industri otomotif untuk profil ban, pintu dan jendela, selang, sabuk, anyaman, dan lantai.
'''Karet sintetis''' adalah [[elastomer]] buatan. Ini terutama [[polimer]] yang disintesis dari produk sampingan [[minyak bumi]]. Sekitar 32 juta metrik ton karet diproduksi setiap tahun, dan dari jumlah itu dua pertiganya adalah sintetis.<ref name=Ullmann>{{cite book|first1=Desmond |last1=Threadingham |first2=Werner |last2=Obrecht |first3=Wolfgang |last3=Wieder |title=Overview|work=Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry|year=2011|location=Weinheim |doi=10.1002/14356007.a23_239.pub5}}</ref> Pendapatan global yang dihasilkan dengan karet sintetis kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar US$56 miliar pada tahun 2020.<ref>{{cite|publisher=Ceresana |title=Market Study Synthetic Rubber |date=June 2013 |url=http://www.ceresana.com/en/market-studies/plastics/synthetic-rubber/}}</ref> Karet sintetis, seperti karet alam, telah digunakan dalam industri otomotif untuk profil ban, pintu dan jendela, selang, sabuk, anyaman, dan lantai.


Penggunaan sepeda yang diperluas, dan khususnya ban pneumatiknya, mulai tahun 1890-an, menciptakan peningkatan permintaan akan karet. Pada tahun 1909, sebuah tim yang dikepalai oleh [[Fritz Hofmann]], yang bekerja di laboratorium Bayer di Elberfeld, Jerman, berhasil mempolimerisasi isoprena, karet sintetis pertama.
Penggunaan sepeda yang diperluas, dan khususnya ban pneumatiknya, mulai tahun 1890-an, menciptakan peningkatan permintaan akan karet. Pada tahun 1909, sebuah tim yang dikepalai oleh [[Fritz Hofmann]], yang bekerja di laboratorium Bayer di Elberfeld, [[Jerman]], berhasil mempolimerisasi [[isoprena]], karet sintetis pertama.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 22 April 2024 02.06

Karet sintetis adalah elastomer buatan. Ini terutama polimer yang disintesis dari produk sampingan minyak bumi. Sekitar 32 juta metrik ton karet diproduksi setiap tahun, dan dari jumlah itu dua pertiganya adalah sintetis.[1] Pendapatan global yang dihasilkan dengan karet sintetis kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar US$56 miliar pada tahun 2020.[2] Karet sintetis, seperti karet alam, telah digunakan dalam industri otomotif untuk profil ban, pintu dan jendela, selang, sabuk, anyaman, dan lantai.

Penggunaan sepeda yang diperluas, dan khususnya ban pneumatiknya, mulai tahun 1890-an, menciptakan peningkatan permintaan akan karet. Pada tahun 1909, sebuah tim yang dikepalai oleh Fritz Hofmann, yang bekerja di laboratorium Bayer di Elberfeld, Jerman, berhasil mempolimerisasi isoprena, karet sintetis pertama.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Threadingham, Desmond; Obrecht, Werner; Wieder, Wolfgang (2011). Overview. Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry. Weinheim. doi:10.1002/14356007.a23_239.pub5. 
  2. ^ Market Study Synthetic Rubber, Ceresana, June 2013