Karl Marx: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Serenity (bicara | kontrib)
mengurutkan kronologis
Baris 7: Baris 7:
== Biografi ==
== Biografi ==


Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif [[Yahudi]].{{fact}} Ayahnya bernama Herschel, keturunan para [[rabi]], walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi [[deis]], yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke [[agama]] resmi Prusia, [[Protestan]] aliran [[Gereja Lutheran|Lutheran]] yang relatif [[liberal]] untuk menjadi [[pengacara]].<ref name="Jonathan"/> Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich.<ref name="Jonathan"/> Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier.{{fact}} Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.<ref name="Jonathan"/>
=== Sejarah Hidup dan Pemikiran Karl Marx ===
Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif [[Yahudi]]. Ayahnya bernama Herschel, keturunan para [[rabi]], meskipun cenderung seorang deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke [[agama]] resmi Prusia, [[Protestan]] aliran [[Gereja Lutheran|Lutheran]] yang relatif [[liberal]], untuk menjadi [[pengacara]].<ref name="Jonathan"/> Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich.<ref name="Jonathan"/> Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier. Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.<ref name="Jonathan"/>


==== Pendidikan ====
Pada tahun [[1981]] Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari [[Universitas Berlin]], sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang begitu suportif, namun kritis terhadap guru mereka.<ref name="Jonathan"/> Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian.<ref name="Jonathan"/> Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal dan dalam kurun waktu sepuluh bulan menjadi [[editor]] kepala.<ref name="Jonathan"/> Namun, karena posisi politisnya, [[koran]] ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.<ref name="Jonathan"/>Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya.<ref>Phil Brown. 2005. Psikologi Maxis. Yogyakarta, Alenia. Hlm. 45</ref> Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip [[demokrasi]], [[humanisme]], dan [[idealisme]] muda.<ref name="Jonathan"/>Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif [[komunis]] utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur.<ref name="Jonathan"/>
Marx menjalani [[sekolah]] di rumah sampai ia berumur 13 tahun.<ref name="David"/> Setelah lulus dari [[Gymnasium Trier]], Marx melanjutkan pendidikan nya di [[Universitas Bonn]] jurusan hukum pada tahun 1835.


Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras [[Trier Tavern]] yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk.<ref name="David"/> Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana.<ref name="David"/> Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di [[Berlin]].<ref name="David"/>Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa [[teologi]] yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari ''Young Hegelian'' yang terkenal di Berlin pada saat itu.<ref name="David"/> Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ''‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’'' namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke [[Universitas Jena]] karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin.<ref name="David"/> Marx mempunyai keponakan yang bernama [[Azariel]], [[Hans]], dan [[Gerald]] yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.{{fact}}
Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya.<ref name="Jonathan"/>Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakan nya di kalimat pembuka pada buku ‘[[Communist Manifesto]]’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.”<ref name="Jonathan"/> Marx percaya bahwa [[kapitalisme]] yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari [[sosialisme]] radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).<ref name="Jonathan"/>


Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran [[mahasiswa]] dan dosen muda yang dikenal sebagai [[Pemuda Hegelian]].<ref name="David"/> Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode [[dialektika]] [[Hegel]], yang dipisahkan dari isi [[teologi]]snya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap [[politik]] dan [[agama]] mapan saat itu.<ref name="David"/>
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme, Marx merupakan kaum terpelajar dan politikus.<ref name="Jonathan"/> Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.<ref name="Jonathan"/>

Pada tahun [[1981]] Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari [[Universitas Berlin]], sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka.<ref name="Jonathan"/> Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian.<ref name="Jonathan"/> Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal.<ref name="Jonathan"/> Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi [[editor]] kepala.<ref name="Jonathan"/> Namun, karena posisi politisnya, [[koran]] ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.<ref name="Jonathan"/>Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya.<ref>Phil Brown. 2005. Psikologi Maxis. Yogyakarta, Alenia. Hlm. 45</ref> Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip [[demokrasi]], [[humanisme]], dan [[idealisme]] muda.<ref name="Jonathan"/>Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif [[komunis]] utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur.<ref name="Jonathan"/>

Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya.<ref name="Jonathan"/>Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘[[Communist Manifesto]]’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.”<ref name="Jonathan"/> Marx percaya bahwa [[kapitalisme]] yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari [[sosialisme]] radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).<ref name="Jonathan"/>

====Akhir dari kapitalisme====
Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus.<ref name="Jonathan"/> Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.<ref name="Jonathan"/>
Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional.<ref name="Jonathan"/>“[[Komunisme]] untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini<ref name="Jonathan"/>. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.<ref name="Jonathan"/>Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini.<ref name="Jonathan"/>Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – [[Ideologi]] [[Jerman]]-<ref name="Jonathan"/>
Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional.<ref name="Jonathan"/>“[[Komunisme]] untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini<ref name="Jonathan"/>. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.<ref name="Jonathan"/>Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini.<ref name="Jonathan"/>Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – [[Ideologi]] [[Jerman]]-<ref name="Jonathan"/>
Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti, ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal.<ref name="Jonathan"/> Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober [[Rusia]].<ref name="Jonathan"/>Namun, masih ada beberapa bagian kecil dari dunia ini yang belum mengenal ide Marxian ini sampai pada abad ke-20.<ref name="Jonathan"/> Hubungan antara Marx dan [[Marxism]] adalah titik kontroversi.<ref name="Jonathan"/>Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini.<ref name="Jonathan"/> Dalam bukunya Marx, [[Das Kapital]] (2006), penulis biografi [[Francis Wheen]] mengulangi penelitian [[David McLellan]] yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.<ref name="Jonathan"/>
Hubungan antara Marx dan [[Marxism]] adalah titik kontroversi.<ref name="Jonathan"/>Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini.<ref name="Jonathan"/> Dalam bukunya Marx, [[Das Kapital]] (2006), penulis biografi [[Francis Wheen]] mengulangi penelitian [[David McLellan]] yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.<ref name="Jonathan"/>


Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan [[Jerman]] untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di [[Paris]].<ref name="David">David McLellan. 1973. Karl Marx: His Life and Thought. New York: Harper Colophon. Hlm. 34-65</ref> Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru –sosialisme [[Prancis]] dan ekonomi politik [[Inggris]]. Inilah cara uniknya mengawinkan [[Hegelianisme]], sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.<ref name="David"/> Yang sama pentingnya adalah pertemuannya dengan orang yang menjadi sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya-[[Friedrich Engels]]<ref>Terrell Carver. 1983. Marx and Engels: The Intellectual Relationship. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 113</ref>. Anak seorang pemilik pabrik tekstil, Engels menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja.<ref name="David"/> Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya.<ref name="David"/> Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Prancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya.<ref name="David"/> Dalam percakapan itu Engels mengatakan, “Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini”<ref>Paul D. McLean. 1998. A Frame Analysis of Favor Seeking in the Renainaissance: Agency Networks, and Political Culture. American Journal of Sociology. Hlm. 51-91</ref>. Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, ''The Condition of the Working Class in England''.<ref name="David"/> Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak diantaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk ''The Holy Family'' dan ''The German Ideology'' (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis ''The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844'', yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi<ref>Engels, Frederick. Frederick Engels tentang das Kapital Marx. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. 2002. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm. 56</ref>.
Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan [[Jerman]] untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di [[Paris]].<ref name="David">David McLellan. 1973. Karl Marx: His Life and Thought. New York: Harper Colophon. Hlm. 34-65</ref> Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru –sosialisme [[Prancis]] dan ekonomi politik [[Inggris]].{{fact}} Inilah cara uniknya mengawinkan [[Hegelianisme]], sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.<ref name="David"/>


Di Perancis ia bertemu dengan [[Friedrich Engels]] sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya<ref>Terrell Carver. 1983. Marx and Engels: The Intellectual Relationship. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 113</ref>. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja.<ref name="David"/> Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan diantara kedua orang ini.<ref name="David"/> Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada [[keluarga]].<ref name="David"/> Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada [[institusi]] keluarga.<ref name="David"/> Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya.<ref name="David"/> Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Prancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya.<ref name="David"/> Dalam percakapan itu Engels mengatakan, “Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini”<ref>Paul D. McLean. 1998. A Frame Analysis of Favor Seeking in the Renainaissance: Agency Networks, and Political Culture. American Journal of Sociology. Hlm. 51-91</ref>. Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, ''The Condition of the Working Class in England''.<ref name="David"/> Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak diantaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk ''The Holy Family'' dan ''The German Ideology'' (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis ''The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844'', yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi<ref>Engels, Frederick. Frederick Engels tentang das Kapital Marx. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. 2002. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm. 56</ref>.
=== Pendidikan ===
Marx menjalani [[sekolah]] di rumah sampai ia berumur 13 tahun.<ref name="David"/> Setelah lulus dari [[Gymnasium Trier]], Marx melanjutkan pendidikan nya di [[Universitas Bonn]] jurusan hukum pada tahun 1835 pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras [[Trier Tavern]] yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk.<ref name="David"/> Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana.<ref name="David"/> Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di [[Berlin]].<ref name="David"/>Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa [[teologi]] yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu.<ref name="David"/> Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke [[Universitas Jena]] karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin.<ref name="David"/> Marx mempunyai keponakan yang bernama [[Azariel]], [[Hans]], dan [[Gerald]] yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.


Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam [[organisasi]] radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya<ref>Paul M. Sweezy and Leo Huberman. 1964. The Communist Manifesto After 100 Years. New York: Monthly Review Press. Hlm. 98</ref>. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior Marx.<ref name="David"/>
=== Marx dan Pemuda Hegelian ===
Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran [[mahasiswa]] dan dosen muda yang dikenal sebagai [[Pemuda Hegelian]].<ref name="David"/> Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode [[dialektika]] [[Hegel]], yang dipisahkan dari isi [[teologi]]snya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap [[politik]] dan [[agama]] mapan saat itu.<ref name="David"/> Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan diantara kedua orang ini.<ref name="David"/> Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada [[keluarga]].<ref name="David"/> Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada [[institusi]] keluarga.<ref name="David"/> Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam [[organisasi]] radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya<ref>Paul M. Sweezy and Leo Huberman. 1964. The Communist Manifesto After 100 Years. New York: Monthly Review Press. Hlm. 98</ref>. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior marx.<ref name="David"/>


Sebenarnya banyak orang percaya bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx <ref>Cyril Smith. 1997. Friedrich Engels and Marx’s Critique of Political Economy. Capital and Class 62: 123-142</ref>. Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan terlalu meyederhanakan [[teori]]nya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx.<ref name="David"/> Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah [[Prussia]], Pemerintahan [[Prancis]] pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1945, dan ia berpindah ke [[Brussel]].<ref name="David"/> Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif gerakan [[revolusioner]] internasional.<ref name="David"/> Ia juga bergabung dengan [[liga komunis]] dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya.<ref name="David"/> Hasilnya adalah ''Communist Manifesto'' yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang ditandai dengan kumandang slogan [[politik]] <ref>Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165</ref>.
Sebenarnya banyak orang percaya bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx <ref>Cyril Smith. 1997. Friedrich Engels and Marx’s Critique of Political Economy. Capital and Class 62: 123-142</ref>. Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan terlalu meyederhanakan [[teori]]nya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx.<ref name="David"/> Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah [[Prussia]], Pemerintahan [[Prancis]] pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1945, dan ia berpindah ke [[Brussel]].<ref name="David"/> Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif gerakan [[revolusioner]] internasional.<ref name="David"/> Ia juga bergabung dengan [[liga komunis]] dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya.<ref name="David"/> Hasilnya adalah ''Communist Manifesto'' yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang ditandai dengan kumandang slogan [[politik]] <ref>Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165</ref>.
Baris 32: Baris 37:
Pada tahun 1849 Marx pindah ke [[London]], dan karena kegagalan [[revolusi]] [[politik]]nya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke [[penelitian]] yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya [[sistem]] kapitalis.<ref name="David"/> Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di [[British Museum]].<ref name="David"/> Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku ''Capital'', yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia meninggal.<ref name="David"/> Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels <ref>Michael H. Hart, 1995. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta, Dunia Pustaka Jaya. Hlm. 98</ref>.
Pada tahun 1849 Marx pindah ke [[London]], dan karena kegagalan [[revolusi]] [[politik]]nya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke [[penelitian]] yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya [[sistem]] kapitalis.<ref name="David"/> Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di [[British Museum]].<ref name="David"/> Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku ''Capital'', yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia meninggal.<ref name="David"/> Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels <ref>Michael H. Hart, 1995. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta, Dunia Pustaka Jaya. Hlm. 98</ref>.


Pada tahun 1964 Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan [[gerakan pekerja]] Internasional.<ref name="David"/> Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya. Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir karier Marx.<ref name="David"/> Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 [[Maret]] 1883.<ref name="David"/>
Pada tahun 1864 Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan [[gerakan pekerja]] Internasional.<ref name="David"/> Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya.{{fact}} Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir karier Marx.<ref name="David"/> Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 [[Maret]] 1883.<ref name="David"/>

Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti.<ref name="Jonathan"/> Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal.<ref name="Jonathan"/> Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari [[Marxist Bolsheviks]] dalam [[Revolusi Oktober Rusia]].<ref name="Jonathan"/>Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.<ref name="Jonathan"/>


== Karya-karya Marx ==
== Karya-karya Marx ==

Revisi per 6 Juni 2010 11.40

Karl Marx

Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas", sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis. [1].

Biografi

Karl Marx adalah seseorang yang lahir dari keluarga progresif Yahudi.[butuh rujukan] Ayahnya bernama Herschel, keturunan para rabi, walaupun begitu ayahnya cenderung menjadi deis, yang kemudian meninggalkan agama Yahudi dan beralih ke agama resmi Prusia, Protestan aliran Lutheran yang relatif liberal untuk menjadi pengacara.[1] Herschel pun mengganti namanya menjadi Heinrich.[1] Saudara Herschel, Samuel — seperti juga leluhurnya— adalah rabi kepala di Trier.[butuh rujukan] Keluarga Marx amat liberal dan rumah Marx sering dikunjungi oleh cendekiawan dan artis masa-masa awal Karl Marx.[1]

Pendidikan

Marx menjalani sekolah di rumah sampai ia berumur 13 tahun.[2] Setelah lulus dari Gymnasium Trier, Marx melanjutkan pendidikan nya di Universitas Bonn jurusan hukum pada tahun 1835.

Pada usia nya yang ke-17, dimana ia bergabung dengan klub minuman keras Trier Tavern yang mengakibatkan ia mendapat nilai yang buruk.[2] Marx tertarik untuk belajar kesustraan dan filosofi, namun ayahnya tidak menyetujuinya karena ia tak percaya bahwa anaknya akan berhasil memotivasi dirinya sendiri untuk mendapatkan gelar sarjana.[2] Pada tahun berikutnya, ayahnya memaksa Karl Marx untuk pindah ke universitas yang lebih baik, yaitu Friedrich-Wilhelms-Universität di Berlin.[2]Pada saat itu, Marx menulis banyak puisi dan esai tentang kehidupan, menggunakan bahasa teologi yang diwarisi dari ayahnya seperti ‘The Deity’ namun ia juga menerapkan filosofi atheis dari Young Hegelian yang terkenal di Berlin pada saat itu.[2] Marx mendapat gelar Doktor pada tahun 1841 dengan tesis nya yang berjudul ‘The Difference Between the Democritean and Epicurean Philosophy of Nature’ namun, ia harus menyerahkan disertasi nya ke Universitas Jena karena Marx menyadari bahwa status nya sebagai Young Hegelian radikal akan diterima dengan kesan buruk di Berlin.[2] Marx mempunyai keponakan yang bernama Azariel, Hans, dan Gerald yang sangat membantunya dalam semua teori yang telah ia ciptakan.[butuh rujukan]

Di Berlin, minat Marx beralih ke filsafat, dan bergabung ke lingkaran mahasiswa dan dosen muda yang dikenal sebagai Pemuda Hegelian.[2] Sebagian dari mereka, yang disebut juga sebagai Hegelian-kiri, menggunakan metode dialektika Hegel, yang dipisahkan dari isi teologisnya, sebagai alat yang ampuh untuk melakukan kritik terhadap politik dan agama mapan saat itu.[2]

Pada tahun 1981 Marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari Universitas Berlin, sekolah yang dulu sangat dipengaruhi Hegel dan para Hegelian Muda, yang suportif namun kritis terhadap guru mereka.[1] Desertasi doktoral Marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengantisipasi banyak gagasannya kemudian.[1] Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal.[1] Dalam kurun waktu sepuluh bulan bekerja disana menjadi editor kepala.[1] Namun, karena posisi politisnya, koran ini ditutup sepuluh bulan kemudian oleh pemerintah.[1]Esai-esai awal yang di publikasikan pada waktu itu mulai merefleksikan sejumlah pandangan-pandangan yang akan mengarahkan Marx sepanjang hidupnya.[3] Dengan bebas, esai-esai tersebut menyebarkan prinsip-prinsip demokrasi, humanisme, dan idealisme muda.[1]Ia menolak sifat abstrak filsafat Hegelian, impian naif komunis utopis, dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandangnya sebagai aksi politik prematur.[1]

Ketika menolak aktivis-aktivis tersebut, Marx meletakkan landasan karyanya.[1]Marx terkenal karena analisis nya di bidang sejarah yang dikemukakannya di kalimat pembuka pada buku ‘Communist Manifesto’ (1848) :” Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah tentang pertentangan kelas.”[1] Marx percaya bahwa kapitalisme yang ada akan digantikan dengan komunisme, masyarakat tanpa kelas setelah beberapa periode dari sosialisme radikal yang menjadikan negara sebagai revolusi keditaktoran proletariat(kaum paling bawah di negara Romawi).[1]

Akhir dari kapitalisme

Marx sering dijuluki sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus.[1] Ia memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme.[1]

Di lain tangan, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisasi dari kelas kerja internasional.[1]Komunisme untuk kita bukanlah hubungan yang diciptakan oleh negara, tetapi merupakan cara ideal untuk keadaan negara pada saat ini[1]. Hasil dari pergerakan ini kita yang akan mengatur dirinya sendiri secara otomatis.[1]Komunisme adalah pergerakan yang akan menghilangkan keadaan yang ada pada saat ini.[1]Dan hasil dari pergerakan ini menciptakan hasil dari yang lingkungan yang ada dari saat ini. – Ideologi Jerman-[1]

Hubungan antara Marx dan Marxism adalah titik kontroversi.[1]Marxism tetap berpengaruh dan kontroversial dalam bidang akademi dan politik sampai saat ini.[1] Dalam bukunya Marx, Das Kapital (2006), penulis biografi Francis Wheen mengulangi penelitian David McLellan yang menyatakan bahwa sejak Marxisme tidak berhasil di Barat, hal tersebut tidak menjadikan Marxisme sebagai ideologi formal, namun hal tersebut tidak dihalangi oleh kontrol pemerintah untuk dipelajari.[1]

Marx Menikah pada tahun 1843 dan segera terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfir yang lebih liberal di Paris.[2] Disana ia terus menganut gagasan Hegel dan para pendukungnya, namun ia juga mendalami dua gagasan baru –sosialisme Prancis dan ekonomi politik Inggris.[butuh rujukan] Inilah cara uniknya mengawinkan Hegelianisme, sosialisme, dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualitasnya.[2]

Di Perancis ia bertemu dengan Friedrich Engels sahabat sepanjang hayatnya, penopang finansialnya dan kolaboratornya[4]. Engels adalah anak seorang pemilik pabrik tekstil, dan menjadi seorang sosialis yang bersifat kritis terhadap kondisi yang dihadapi oleh para kelas pekerja.[2] Kendati Marx dan Engels memiliki kesamaan orientasi teoritis, ada banyak perbedaan diantara kedua orang ini.[2] Marx cenderung lebih teoritis, intelektual berantakan, dan sangat berorientasi pada keluarga.[2] Engels adalah pemikir praktis, seorang pengusaha yang rapi dan cermat, serta orang yang sangat tidak percaya pada institusi keluarga.[2] Banyak kesaksian Marx atas nestapa kelas pekerja berasal dari paparan Engels dan gagasan-gagasannya.[2] Pada tahun 1844 Engels dan Marx berbincang lama disalah satu kafe terkenal di Prancis dan ini mendasari pertalian seumur hidup keduanya.[2] Dalam percakapan itu Engels mengatakan, “Persetujuan penuh kita atas arena teoritis telah menjadi gamblang...dan kerja sama kita berawal dari sini”[5]. Tahun berikutnya, Engels mepublikasikan satu karya penting, The Condition of the Working Class in England.[2] Selama masa itu Marx menulis sejumlah karya rumit (banyak diantaranya tidak dipublikasikan sepanjang hayatnya), termasuk The Holy Family dan The German Ideology (keduanya ditulis bersama dengan Engels), namun ia pun menulis The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844, yang memayungi perhatiannya yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi[6].

Di tengah-tengah perbedaan tersebut, Marx dan Engels membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolabirasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerja sama dalam organisasi radikal, dan bahkan Engels menopang Marx sepanjang hidupnya sehingga Marx menagbdikan diri untuk petualang politik dan intelektualnya[7]. Kendati mereka berasosiasi begitu kuat dengan nama Marx dan Engels, Engels menjelaskan bahwa dirinya partner junior Marx.[2]

Sebenarnya banyak orang percaya bahwa Engels sering gagal memahami karya Marx [8]. Setelah kematian Marx, Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori Marxian dan dengan mendistorsi dan terlalu meyederhanakan teorinya, meskipun ia tetap setia pada perspektif politik yang telah ia bangun bersama Marx.[2] Karena beberapa tulisannya meresahkan pemerintah Prussia, Pemerintahan Prancis pada akhirnya mengusir Marx pada tahun 1945, dan ia berpindah ke Brussel.[2] Radikalismenya tumbuh, dan ia menjadi anggota aktif gerakan revolusioner internasional.[2] Ia juga bergabung dengan liga komunis dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaannya.[2] Hasilnya adalah Communist Manifesto yang terbit pada tahun 1848, satu karya yang ditandai dengan kumandang slogan politik [9].

Pada tahun 1849 Marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848, ia mulai menarik diri dari aktivitas revolusioner lalu beralih ke penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerjanya sistem kapitalis.[2] Pada tahun 1852, ia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerja dalam kapitalisme di British Museum.[2] Studi-studi ini akhirnya menghasilkan tiga jilid buku Capital, yang jilid pertamanya terbit pada tahun 1867; dua jilid lainnya terbit setelah ia meninggal.[2] Ia hidup miskin selama tahun-tahun itu, dan hampir tidak mampu bertahan hidup dengan sedikitnya pendapatan dari tulisan-tulisannya dan dari bantuan Engels [10].

Pada tahun 1864 Marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional.[2] Ia segera mengemuka dalam gerakan ini dan menghabiskan selama beberapa tahun di dalamnya.[butuh rujukan] Namun disintegrasi yang terjadi di dalam gerakan ini pada tahun 1876, gagalnya sejumlah gerakan revolusioner, dan penyakit yang dideritanya menandai akhir karier Marx.[2] Istrinya meninggal pada tahun 1881, anak perempuannya tahun 1882, dan Marx sendiri meninggal pada tanggal 14 Maret 1883.[2]

Dalam hidupnya, Marx terkenal sebagai orang yang sukar dimengerti.[1] Ide-ide nya mulai menunjukkan pengaruh yang besar dalam perkembangan pekerja segera setelah ia meninggal.[1] Pengaruh ini berkembang karena didorong oleh kemenangan dari Marxist Bolsheviks dalam Revolusi Oktober Rusia.[1]Ide Marxian baru mulai mendunia pada abad ke-20.[1]

Karya-karya Marx

  • Manifest der Kommunistischen Partei
  • Achtzehnte Brumaire

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165-190
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab David McLellan. 1973. Karl Marx: His Life and Thought. New York: Harper Colophon. Hlm. 34-65
  3. ^ Phil Brown. 2005. Psikologi Maxis. Yogyakarta, Alenia. Hlm. 45
  4. ^ Terrell Carver. 1983. Marx and Engels: The Intellectual Relationship. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 113
  5. ^ Paul D. McLean. 1998. A Frame Analysis of Favor Seeking in the Renainaissance: Agency Networks, and Political Culture. American Journal of Sociology. Hlm. 51-91
  6. ^ Engels, Frederick. Frederick Engels tentang das Kapital Marx. Diterjemahkan oleh Ira Iramanto. 2002. Jakarta: Hasta Mitra. Hlm. 56
  7. ^ Paul M. Sweezy and Leo Huberman. 1964. The Communist Manifesto After 100 Years. New York: Monthly Review Press. Hlm. 98
  8. ^ Cyril Smith. 1997. Friedrich Engels and Marx’s Critique of Political Economy. Capital and Class 62: 123-142
  9. ^ Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm. 165
  10. ^ Michael H. Hart, 1995. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Jakarta, Dunia Pustaka Jaya. Hlm. 98

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA