Kematian Akbar Salubiro
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada November 2022. |
Akbar Salubiro | |
---|---|
Lahir | 1991 |
Menghilang | 25 Maret 2017 Mamuju, Sulawesi Barat |
Meninggal | 27 Maret 2017 (usia 25) Sulawesi |
Kebangsaan | Indonesia |
Dikenal atas | Ditelan hidup-hidup oleh sanca kembang |
Suami/istri | Munu[1] |
Akbar Salubiro adalah pria Sulawesi berusia 25 tahun yang meninggal akibat dimangsa oleh sanca kembang. Mayat Akbar ditemukan di dalam tubuh ular pada 27 Maret 2017 setelah dia dilaporkan hilang dua hari sebelumnya. Kejadian ini menghebohkan dan diliput oleh berbagai media asing.[2]
Penemuan mayat
[sunting | sunting sumber]Pada Sabtu, 25 Maret 2017, Akbar pergi ke kebun untuk memanen sawit di Desa Salubiro. Setelah tak kunjung pulang, warga mulai mencarinya pada malam keesokan harinya.[3][4] Mereka tak kunjung menemukannya tetapi melihat seekor ular sepanjang tujuh meter berperut besar di selokan. Mereka curiga ular tersebut telah memangsa Akbar dan mengulitinya.[2] Dugaan mereka benar, dari perut ular tersebut terlihat mayat Akbar dengan pakaian masih utuh. Warga di daerah sekitar penemuan mayat mengaku mendengar suara tangisan pada malam sebelumnya tetapi tidak menaruh curiga.[5] Warga menduga Akbar dimangsa dari belakang sehingga tidak sempat melawan ular tersebut.[6]
Proses pengulitan ular direkam oleh warga dan tersebar ke media sosial.[7][8][9][10] Kejadian ini viral karena kasus ular jenis sanca jarang berhasil menelan hidup-hidup seorang manusia. Biasanya, ular melilit mangsanya hinga jantungnya berhenti berdetak baru kemudian melahapnya.[11][12] Ini juga adalah kasus pertama sanca kembang melahap manusia dewasa.[13]
Pemakaman
[sunting | sunting sumber]Akbar dimakamkan di area pemakaman umum Desa Salubiro dan meninggalkan seorang istri dan dua anak.[6]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Video penampakan ular piton yang menelan Akbar
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Post, The Jakarta (29 Maret 2017). "Indonesian man found dead in belly of 7m-long python". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-19.
- ^ a b Pratomo, Yulistyo (30 Maret 2017). Pratomo, Yulistyo, ed. "Ular piton makan manusia di Indonesia jadi sorotan dunia". Merdeka.com. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Collins, Danny (28 Maret 2017). "Gruesome moment dead man's corpse is cut out of the stomach of a massive python". The Sun (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ SUN, Toronto; News (29 Maret 2017). "Missing man killed, swallowed whole by python | Toronto Sun". torontosun.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Young, Matt (29 Maret 2017). "'The boots he was wearing were clearly visible in the snake's stomach'". NewsComAu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ a b Indonesia, Media (28 Maret 2017). "Warga yang Dimangsa Ular Phyton di Mamuju Dimakamkan". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Nurhadi (28 Maret 2017). "Beginilah Ular Piton Menelan Akbar Petani Sawit Memuju Tengah". Tribunnews.com. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ "Missing man found dead in belly of 7m-long python in Indonesia: Report". The Straits Times (dalam bahasa Inggris). 29 Maret 2017. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ "Indonesian man found dead inside snake". BBC News (dalam bahasa Inggris). 29 Maret 2017. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Inertia, The (29 Maret 2017). "23-Foot Python Eats Indonesian Man on the Island of Sulawesi". The Inertia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Press, The Associated (29 Maret 2017). "Villagers slice open python to find man swallowed whole". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Emont, Jon (29 Maret 2017). "Python Swallows Indonesian Man Whole, With Aftermath Caught on Video". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Arp, Kelsey (6 Agustus 2019). "We've Degraded Snakes' Habitats So They've Found Something New to Eat: Us". Slate Magazine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 Juni 2020.