Kepulauan Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Penambahan pengantian istilah Sunda Kecil pada 1950 yang dilakukan M. Yamin. |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
** [[Jawa]] |
** [[Jawa]] |
||
** [[Sumatra]] |
** [[Sumatra]] |
||
* [[Kepulauan Sunda Kecil]]<ref>{{cite web|url=http://www.sundamedia.com/2015/07/badak-sunda-dan-harimau-sunda.html | title=Badak Sunda dan Harimau Sunda. | publisher="[...] Mr. Muhamad Yamin yang pada 1950-an ketika menjadi Menteri P.P. dan K. mengganti istilah Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara. Sebab, istilah Kepulauan Sunda Kecil diganti dengan Kepulauan Nusa Tenggara, maka istilah Kepulauan Sunda Besar juga tidak lagi digunakan dalam ilmu bumi dan perpetaan nasional Indonesia – meskipun dalam perpetaan Internasional istilah Greater Sunda Islands dan Lesser Sunda Islands masih tetap digunakan." - [[Ajip Rosidi]]: Penulis, budayawan. [[Pikiran Rakyat]], 21 Agustus 2010.|accessdate=Juli 7, 2015}}</ref>, dari barat ke timur |
|||
* [[Kepulauan Sunda Kecil]], dari barat ke timur |
|||
** [[Bali]] |
** [[Bali]] |
||
** [[Lombok]] |
** [[Lombok]] |
Revisi per 7 Juli 2015 06.23
Kepulauan Sunda adalah sebutan untuk gugusan pulau pada sebelah barat Nusantara, yang terbagi ke dalam dua kelompok:
- Kepulauan Sunda Besar
- Kepulauan Sunda Kecil[1], dari barat ke timur
Gugusan ini secara politik terbagi antara Indonesia (sebagian besar), Brunei, Timor Leste, dan Malaysia.
Lihat pula
Pranala luar
Koordinat: 2°00′S 110°00′E / 2.000°S 110.000°E
- ^ "Badak Sunda dan Harimau Sunda". "[...] Mr. Muhamad Yamin yang pada 1950-an ketika menjadi Menteri P.P. dan K. mengganti istilah Kepulauan Sunda Kecil menjadi Kepulauan Nusa Tenggara. Sebab, istilah Kepulauan Sunda Kecil diganti dengan Kepulauan Nusa Tenggara, maka istilah Kepulauan Sunda Besar juga tidak lagi digunakan dalam ilmu bumi dan perpetaan nasional Indonesia – meskipun dalam perpetaan Internasional istilah Greater Sunda Islands dan Lesser Sunda Islands masih tetap digunakan." - Ajip Rosidi: Penulis, budayawan. Pikiran Rakyat, 21 Agustus 2010. Diakses tanggal Juli 7, 2015.