Keringkasan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1: Baris 1:
Dalam penggunaan umum dan [[linguistik]], '''keringkasan''' (juga disebut '''lakonikisme''') adalah prinsip [[komunikasi]]<ref name="tEoS">{{cite book |author=William Strunk |title=The Elements of Style |year=1918}}</ref> untuk menghilangkan [[Redundansi (linguistik)|redundansi]],<ref name="UNT">UNT Writing Lab. "Concision, Clarity, and Cohesion." Accessed June 19, 2012. [http://www.unt.edu/writinglab/UNTOWL_Concision_Clarity_and_Cohesion.pdf Link.]</ref> umumnya dicapai dengan menggunakan kata-kata sesedikit mungkin dalam sebuah kalimat sambil mempertahankan artinya. Secara umum, hal ini dicapai melalui penghilangan bagian-bagian yang memberikan informasi yang berulang, baik yang jelas maupun yang tidak relevan. Di luar linguistik, sebuah pesan mungkin juga “ringkas” jika dilakukan dalam bentuk komunikasi lainnya, misalnya gerakan atau mimik wajah.
Dalam penggunaan umum dan [[linguistik]], '''keringkasan''' (juga disebut '''lakonikisme''') adalah prinsip [[komunikasi]]<ref name="tEoS">{{cite book |author=William Strunk |title=The Elements of Style |year=1918}}</ref> untuk menghilangkan [[Redundansi (linguistik)|redundansi]],<ref name="UNT">UNT Writing Lab. "Concision, Clarity, and Cohesion." Accessed June 19, 2012. [http://www.unt.edu/writinglab/UNTOWL_Concision_Clarity_and_Cohesion.pdf Link.]</ref> umumnya dicapai dengan menggunakan kata-kata sesedikit mungkin dalam sebuah kalimat sambil mempertahankan artinya. Secara umum, hal ini dicapai melalui penghilangan bagian-bagian yang memberikan informasi yang berulang, baik yang jelas maupun yang tidak relevan. Di luar linguistik, sebuah pesan mungkin juga “ringkas” jika dilakukan dalam bentuk komunikasi lainnya, misalnya gerakan atau mimik wajah.


Misalnya, kalimat "Ini adalah fakta bahwa sebagian besar argumen harus berusaha meyakinkan pembaca, yaitu penonton, bahwa argumen tersebut benar" dapat diungkapkan secara lebih ringkas sebagai "Sebagian besar argumen harus menunjukkan kebenarannya kepada pembaca" – kalimatnya diringkas dengan membuang kata yang mibazir.<ref name="Boulder">Program for Writing and Rhetoric, University of Colorado at Boulder. "Writing Tip #27: Revising for Concision and Clarity." Accessed June 19, 2012. [http://www.colorado.edu/pwr/writingtips/27.html Link.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120614050957/http://www.colorado.edu/pwr/writingtips/27.html |date=2012-06-14 }}</ref>
Contoh dari keringkasan ialah kalimat "Ini adalah fakta bahwa sebagian besar argumen harus berusaha meyakinkan pembaca, yaitu penonton, bahwa argumen tersebut benar" dapat diungkapkan secara lebih ringkas sebagai "Sebagian besar argumen harus menunjukkan kebenarannya kepada pembaca" – kalimatnya diringkas dengan membuang kata yang mibazir.<ref name="Boulder">Program for Writing and Rhetoric, University of Colorado at Boulder. "Writing Tip #27: Revising for Concision and Clarity." Accessed June 19, 2012. [http://www.colorado.edu/pwr/writingtips/27.html Link.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120614050957/http://www.colorado.edu/pwr/writingtips/27.html |date=2012-06-14 }}</ref>


Pidato atau tulisan yang "[[Frasa lakonik|lakonik]]" mengacu pada keterusterangan yang konon dikenal oleh orang-orang [[Lakonia|Laconia]] di [[Yunani Kuno|Yunani kuno]].<ref>Leslie Kurke, Aesopic Conversations: Popular Tradition, Cultural Dialogue, and the Invention of Greek Prose, Princeton University Press, 2010, pp. 131–2, 135.</ref>
Pidato atau tulisan yang "[[Frasa lakonik|lakonik]]" mengacu pada keterusterangan yang konon dikenal oleh orang-orang [[Lakonia|Laconia]] di [[Yunani Kuno|Yunani kuno]].<ref>Leslie Kurke, Aesopic Conversations: Popular Tradition, Cultural Dialogue, and the Invention of Greek Prose, Princeton University Press, 2010, pp. 131–2, 135.</ref>

Revisi terkini sejak 28 April 2024 20.33

Dalam penggunaan umum dan linguistik, keringkasan (juga disebut lakonikisme) adalah prinsip komunikasi[1] untuk menghilangkan redundansi,[2] umumnya dicapai dengan menggunakan kata-kata sesedikit mungkin dalam sebuah kalimat sambil mempertahankan artinya. Secara umum, hal ini dicapai melalui penghilangan bagian-bagian yang memberikan informasi yang berulang, baik yang jelas maupun yang tidak relevan. Di luar linguistik, sebuah pesan mungkin juga “ringkas” jika dilakukan dalam bentuk komunikasi lainnya, misalnya gerakan atau mimik wajah.

Contoh dari keringkasan ialah kalimat "Ini adalah fakta bahwa sebagian besar argumen harus berusaha meyakinkan pembaca, yaitu penonton, bahwa argumen tersebut benar" dapat diungkapkan secara lebih ringkas sebagai "Sebagian besar argumen harus menunjukkan kebenarannya kepada pembaca" – kalimatnya diringkas dengan membuang kata yang mibazir.[3]

Pidato atau tulisan yang "lakonik" mengacu pada keterusterangan yang konon dikenal oleh orang-orang Laconia di Yunani kuno.[4]

Pentingnya dalam pedagogi[sunting | sunting sumber]

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog pendidikan Richard E. Mayer dan lainnya, keringkasan isi buku teks dan ceramah dikaitkan dengan pemahaman materi yang lebih baik.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ William Strunk (1918). The Elements of Style. 
  2. ^ UNT Writing Lab. "Concision, Clarity, and Cohesion." Accessed June 19, 2012. Link.
  3. ^ Program for Writing and Rhetoric, University of Colorado at Boulder. "Writing Tip #27: Revising for Concision and Clarity." Accessed June 19, 2012. Link. Diarsipkan 2012-06-14 di Wayback Machine.
  4. ^ Leslie Kurke, Aesopic Conversations: Popular Tradition, Cultural Dialogue, and the Invention of Greek Prose, Princeton University Press, 2010, pp. 131–2, 135.
  5. ^ Mayer, Richard E.; Bove, William; Bryman, Alexandra; Mars, Rebecca; Tapangco, Lene (March 1996). "When less is more: Meaningful learning from visual and verbal summaries of science textbook lessons". Journal of Educational Psychology (dalam bahasa Inggris). 88 (1): 64–73. doi:10.1037/0022-0663.88.1.64. ISSN 1939-2176.