Keselamatan dalam Kekristenan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Oktober 2011 15.35 oleh Kia 80 (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 4870374 oleh 94.189.165.11 (Bicara))

Di dalam kekristenan, konsep keselamatan merupakan salah satu isu utama dan menempati kedudukan yang sentral dalam teologi Kristen. Studi teologi untuk hal keselamatan disebut soteriologi - yaitu tentang bagaimana keselamatan dapat dicapai dan apa saja yang memengaruhi keselamatan, dan hasilnya. Keselamatan juga disebut sebagai "pelepasan" atau "penebusan" dari dosa dan pengaruh dosa.

Menurut kepercayaan Kristen tidak ada orang yang dapat memperoleh keselamatan melalui usaha mereka sendiri, baik itu dengan ritus-ritus, perbuatan baik, persembahan, meditasi atau cara-cara lainnya. Keselamatan hanya bisa diterima karena telah diberikan secara cuma-cuma oleh kematian Yesus di kayu salib. Untuk menerima keselamatan pertama-tama seseorang harus mengakui keberadaannya yang berdosa terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penerimaan karya penebusan Kristus, yang disebut sebagai "pertobatan". Istilah "pertobatan" memiliki makna lebih dari sekedar menyesali perbuatannya yang salah. Pertobatan harus disertai dengan perubahan mentalitas.

Keselamatan berasal dari anugerah Allah. Perjanjian Lama menunjukkan bahwa manusia pada dasarnya adalah berdosa, dan menceritakan tentang perjanjian yang diberikan Tuhan kepada umat pilihan. Perjanjiannya termasuk Perjanjian kepada Abraham, yaitu bahwa melalui Abraham semua bangsa di bumi akan diberkati. Tuhan menunjukkan karya penyelamatannya di sepanjang sejarah Israel dan juga menjanjikan Mesias yang akan menyelamatkan manusia dari kuasa dan hukuman dosa. Sosok Mesias tersebut dipenuhi oleh Yesus yang akhirnya mengalahkan seluruh karya Iblis, termasuk penderitaan, penyakit, dan kematian.[1]

Di dalam Perjanjian Baru dijelaskan bahwa "karena kasih karunia [kita] diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." Efesus 2:8–9

Orang yang diselamatkan diampuni dosanya dan akan menerima hidup yang kekal. Mereka disebut sebagai anak-anak Allah dan menerima Roh Kudus yang memampukan mereka untuk lahir baru.

Perbandingan dalam Protestan

Teologi keselamatan dalam Arminianisme (dari Jacobus Arminius, penentang Calvin) yang terkenal dengan nama doktrin Arminian. Kelima pokok ajaran Calvinisme yang terkenal dengan singkatannya dalam bahasa Inggris "T U L I P" merupakan tanggapan terhadap doktrin Arminian yang tidak sesuai dengan Alkitab.

Tabel berikut ini merangkum tiga pandangan klasik terhadap keselamatan.[2]

Topik Lutheranisme Calvinisme Arminianisme
Kehendak manusia/
Kehendak bebas
Kerusakan total tanpa memiliki kehendak bebas Kerusakan total tanpa memiliki kehendak bebas Manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih yang baik dan yang jahat
Doktrin pemilihan/
Predestinasi
Pemilihan tanpa syarat hanya untuk keselamatan Pemilihan tanpa syarat baik untuk keselamatan maupun untuk penghukuman Pemilihan dengan syarat didasarkan pada iman dan perbuatan baik manusia yang sudah diketahui Allah sebelumnya.
Pembenaran/Penebusan Penebusan untuk semua orang telah selesai ketika Kristus mati. Penebusan terbatas hanya pada umat pilihan Allah, telah selesai ketika Kristus mati. Pembenaran dimungkinkan untuk semua orang (penebusan universal), namun hanya terjadi ketika seseorang memanfaatkannya/menentukan pilihan yang didasarkan oleh imannya. Semua umat manusia mempunyai kemungkinan untuk dapat ditebus sebagai akibat dari pekerjaan Kristus di kayu salib.
Pekerjaan Roh Kudus/
Anugerah keselamatan
Melalui cara-cara menerima anugerah Allah, keselamatan dapat ditolak Tanpa melalui cara apa pun, keselamatan tidak dapat ditolak Menyangkut anugerah kehendak bebas dan oleh karena itu dapat ditolak; pekerjaan Roh Kudus terbatas, sebab Ia memanggil manusia untuk bebas memilih bertobat dan manusia dapat menolaknya.
Perlindungan Orang percaya dapat jatuh, namun Allah memberi jaminan preservasi Ketekunan orang-orang kudus, sekali diselamatkan, akan tetap selamat Orang percaya dilindungi imannya oleh Allah namun memiliki kemungkinan kehilangan anugerah Allah tersebut.

Referensi dan pranala luar

  1. ^ "Salvation." Macmillan Dictionary of the Bible. London: Collins, 2002. Credo Reference. 19 July 2009. ISBN 0-333-64805-6
  2. ^ Table drawn from, though not copied, from Lange, Lyle W. God So Loved the Word: A Study of Christian Doctrine. Milwaukee: Northwestern Publishing House, 2006. p. 448.

Lihat pula