Khosrau II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Khosrow II
𐭧𐭥𐭮𐭫𐭥𐭣𐭩
Shahanshah (Kaisar Agung) Persia
Parvēsh (Sang Pemenang)
Uang emas Khusrau II.
Berkuasa599 (berkuasa pertama)
591 – 25 Februari 624 (berkuasa kedua)
PendahuluHormizd IV (pendahulu)
Bahram Chobin (perampas)
Vistahm (raja saingan)
PenerusKavadh II
KelahiranCirca 579
Ctesiphon, Persia
Kematian28 Februari 624
Ctesiphon, Persia
AyahHormizd IV
IbuSaudari Vistahm
PermaisuriShirin, Maria
AgamaZoroastrianisme

Khosrau II (bahasa Persia: خسرو دوم Khosraw Parvesh, bahasa Arab: كسرى الثاني Kisra, bahasa Yunani: Chosroes II) dalam sumber-sumber kuno Persia disebut dengan julukan Parvesh, "Yang Jaya", adalah seorang Raja dari Kerajaan Persia Sassaniyah .Ia memerintah Kerajaan Persia Sassaniyah antara tahun 599 sampai kematiannya pada tahun 624 M . Khosrau II merupakan putra dari Hormizd IV (memerintah 573-599 M ) dan cucu dari Khosrau I (memerintah 537-573 M).

Khosrau II di kenal sebagai salah satu Raja Persia Sassaniyah yang melancarkan serangan terhadap Kekaisaran Romawi Byzantium untuk merespon atas di singkirkannya Maurice, ayah mertuanya, oleh musuhnya, Pochas, salah seorang perwira pasukan Infantry Romawi Byzantium yang bertugas di Eropa, dari kedudukannya sebagai Kaisar Romawi Byzantium, dalam peperangan yang terjadi antara tahun 611-619 M tersebut, Kerajaan Persia Sassaniyah berhasil merebut sementara Levant ( Syam ), Mesir dan Antokiyah ( Turki ),bahkan pada tahun 620 Masehi, Khosru II memerintahkan sekitar 53.000 pasukan Persia Sassaniyah untuk mengepung Konstantinople, Ibukota Kekaisaran Romawi Byzantium dalam rangka persiapan untuk menaklukan kota terkaya dan termegah di belahan bumi barat tersebut, namun pengepungan tersebut berahir dengan kegagalan setelah serangan balik pasukan Romawi Byzantium terhadap pasukan Persia Sassaniyah setahun berikutnya dan mencapai puncaknya ketika pasukan Romawi Byzantium di bawah komando Heraklius Augustus, Gubernur Romawi Byzantium untuk Negeri Mesir yang sukses merebut kursi Kaisar Romawi Byzantium dari tangan Pochas .

Pasukan Romawi kemudian Byzantium melanjutkan peperangan Kerajaan Persia Sassaniyah dengan melancarkan invasi militer ke Mesopotamia ( Irak ) yang wilayah kekuasaan Persia Sassaniyah pada tahun 622-623 M, sadar Kerajaannya di ambang kekalahan perang melawan Romawi Byzantium akibat obsesi serakah ayahnya, Syurajih , putera tertua Khosrau II dengan bantuan sebagian pasukan Persia Sassaniyah kemudian melakukan kudeta terhadap kekuasaan ayahnya, yang kemudian Khosrau II di eksekusi mati di penjara oleh algojo atas perintah Syurajih, puteranya sendiri yang kemudian setelah menjadi Raja Persia Sassaniyah memakai nama gelar Kavadh II .
Dalam Sejarah Agama Islam, RosuluLLAH Nabi Muhammad ShoLLAHU Alaihi Wassalam pernah mengutus AbduLLAH bin Hudaifah untuk mengirimkan surat kepada Khosru II yang berisi ajakan agar memeluk Agama Islam dan meninggalkan Kepercayaan Majusi (Zoroasternya) namun Khosru II menolak bahkan merobek-robek surat RosuluLLAH Nabi Muhammad seraya mengusir AbduLLAH dari Istana Merah Persia, mendengar cerita dari AbduLLAH bahwa Kisra telah menghina surat beliau dengan cara merobek-robeknya, RosuluLLAH Nabi Muhammad Berdo'a kepada ALLAH agar menghancurkan Kerajaan Persia,tak lama kemudian Kisra di bunuh oleh anaknya sendiri Syurajih yang bergelar Kavadh II dalam sebuah kudeta kekuasaan dan beberapa puluh tahun setelahnya tepatnya pada tahun 651 Masehi, Kerajaan Persia berhasil di taklukan oleh pasukan Arab Muslim di bawah kepemimpinan Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas di masa kekuasaan Khalifah Umar bin Khattab RodiaLLAHU Anhu .
 Penaklukan negeri Persia memudahkan orang-orang Arab untuk menyebarkan Agama Islam ke dunia timur seperti India, Asia ( China ) dan Nusantara atau Indonesia .

Referensi