Kontrasepsi laki-laki: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:


== Jenis-jenis ==
== Jenis-jenis ==
Jenis-jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh laki-laki antara lain sebagai berikut:<ref>{{Cite web|title=Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana|url=https://dp3appkb.bantulkab.go.id/|website=Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana|language=en|access-date=2024-05-04}}</ref>

1. Pil Kontrasepsi

Pil kontrasepsi merupakan satu-satunya jenis kontrasepsi yang bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Pil kontrasepsi untuk pria mengandung senyawa peptida yang bekerja dengan cara menghentikan pergerakan sperma sebelum mencapai ke sel telur. Berbeda dengan wanita, pil kontrasepsi pria perlu dikonsumsi sebelum berhubungan intim dengan pasangan.  

2. Kondom

Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling familiar. Selain bisa menampung sperma agar tidak memasuki sel telur, kondom juga melindungi dari penyakit menular seksual, seperti herpes dan klamidia.

3. Vasektomi

Vasektomi lebih dikenal sebagai "sterilisasi pria." Prosedurnya dilakukan dengan cara memotong dan menutup tabung yang dilewati sperma dari testis, yaitu tempat diproduksinya sperma. Bisa dikatakan, vasektomi adalah cara kontrasepsi yang paling efektif diantara lainnya. Kelebihan lainnya, vasektomi lebih murah dan tidak akan memengaruhi ejakulasi pria dan pasangan.

4. Senggama Terputus

''Coitus interuptus'' atau senggama terputus merupakan kontrasepsi tradisional yang telah ada sejak lama. Metode ini sebenarnya tidak begitu efektif dan kurang menyenangkan untuk pria karena Mr P perlu ditarik keluar Miss V sebelum terjadinya ejakulasi.

5. Suntik Testosteron

Testosteron memiliki peran penting untuk memproduksi jumlah sperma. Suntik testosteron bertujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan jumlah sperma. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah pria yang melakukan suntik testosteron tidak membuahi pasangannya. Namun, efek sampingnya adalah muncul jerawat dan perubahan seksual, mengingat testosteron juga berperan dalam mengatur tingkat libido pria.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 4 Mei 2024 04.50

Kontrasepsi laki-laki adalah cara atau alat yang digunakan oleh laki-laki dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan.[1] Penggunaan alat kontrasepsi akan mencegah sel telur dan sel sperma bertemu, menghentikan produksi sel telur, menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim.

Jenis-jenis

Jenis-jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh laki-laki antara lain sebagai berikut:[2]

1. Pil Kontrasepsi

Pil kontrasepsi merupakan satu-satunya jenis kontrasepsi yang bisa digunakan oleh pria maupun wanita. Pil kontrasepsi untuk pria mengandung senyawa peptida yang bekerja dengan cara menghentikan pergerakan sperma sebelum mencapai ke sel telur. Berbeda dengan wanita, pil kontrasepsi pria perlu dikonsumsi sebelum berhubungan intim dengan pasangan.  

2. Kondom

Kondom merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling familiar. Selain bisa menampung sperma agar tidak memasuki sel telur, kondom juga melindungi dari penyakit menular seksual, seperti herpes dan klamidia.

3. Vasektomi

Vasektomi lebih dikenal sebagai "sterilisasi pria." Prosedurnya dilakukan dengan cara memotong dan menutup tabung yang dilewati sperma dari testis, yaitu tempat diproduksinya sperma. Bisa dikatakan, vasektomi adalah cara kontrasepsi yang paling efektif diantara lainnya. Kelebihan lainnya, vasektomi lebih murah dan tidak akan memengaruhi ejakulasi pria dan pasangan.

4. Senggama Terputus

Coitus interuptus atau senggama terputus merupakan kontrasepsi tradisional yang telah ada sejak lama. Metode ini sebenarnya tidak begitu efektif dan kurang menyenangkan untuk pria karena Mr P perlu ditarik keluar Miss V sebelum terjadinya ejakulasi.

5. Suntik Testosteron

Testosteron memiliki peran penting untuk memproduksi jumlah sperma. Suntik testosteron bertujuan untuk meminimalisir atau menghilangkan jumlah sperma. Hasil penelitian menunjukan bahwa sejumlah pria yang melakukan suntik testosteron tidak membuahi pasangannya. Namun, efek sampingnya adalah muncul jerawat dan perubahan seksual, mengingat testosteron juga berperan dalam mengatur tingkat libido pria.

Referensi

  1. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-05-04. 
  2. ^ "Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana". Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-04.