Kras, Kediri
Kras | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Kediri | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs Budi Wahono[butuh rujukan] | ||||
Populasi | |||||
• Total | 56,679 (2.012) jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 35.06.03 | ||||
Kode BPS | 3506040 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 16 desa | ||||
|
Kras adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan Ini berada disebelah selatan Kecamatan Ngadiluwih. Kecamatan Kras berbatasan langsung dengan Kecamatan Ngantru, Kab. Tulungagung di sebelah selatannya, di kecamatan ini membentang sungai Brantas dari selatan ke utara. Pada sisi barat sungai Brantas di sepanjang Kecamatan Kras, terdapat Kecamatan Mojo, Kab. Kediri. Sedangkan di sebelah timur, Kras berbatasan langsung dengan Kecamatan Ringinrejo, Kab. Kediri.
Di Kecamatan Kras terdapat pabrik gula Ngadirejo, salah satu dari sekian banyak pabrik gula yang aktif di Jawa Timur. Titik keramaian di Kecamatan Kras antara lain berada di pertigaan pasar Kras, perempatan desa Kanigoro, pertigaan Jarakan Ngasem dan perempatan desa Jabang. Mayoritas penduduk di Kecamatan Kras bermatapencaharian tani dan buruh tani. Komoditas pertanian paling utama adalah tebu, padi, jagung, dan beberapa alternatif tanaman lain seperti cabai, terong, pepaya.
Dalam catatan sejarah nasional, Kecamatan Kras pernah dikenal karena tragedi G30S-PKI di Kanigoro. Kanigoro merupakan sebuah desa di sisi timur sekitar 5 km dari pusat Kecamatan Kras. Tragedi G30S-PKI di Kanigoro, Kras saat itu diceritakan sebagai serangkaian kegiatan penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga anggota PKI terhadap sebuah langgar kecil yang sedang menggelar tilawatil quran.
Kecamatan Kras dalam jalur perhubungan nasional difasilitasi oleh jalan raya nasional Kediri-Tulungagung. Ada banyak armada bis umum yang mengakomodir trayek berhenti di Kras. Seperti halnya PO Harapan Jaya, PO Bagong, PO Pelita Indah, dan lain sebagainya. Kemudian selain itu Kras juga didukung rel kereta api nasional yang di dalamnya terdapat satu stasiun kecil di Desa Purwodadi, sekitar 1 km dari kantor Kecamatan Kras. Stasiun kelas 3 ini masih aktif melayani pemberangkatan dan pemberhentian kereta api Rapih-Dhoho jurusan Blitar-Surabaya atau sebaliknya.
Mayoritas penduduk di Kecamatan Kras beragama Islam, di mana terdapat beberapa masjid sebagai sarana beribadah di setiap desanya. Sedikitnya 1 dusun memiliki 1 masjid besar, ditambah banyak langgar atau surau kecil-kecil. Meski begitu ada juga sekelompok minoritas yang beragama Kristen Protestan dengan beberapa Gereja yang berdiri di Kecamatan Kras, seperti GKJW di Purwodadi, Gereja di Desa Jambean dan juga Gereja di Desa Kras.
Dalam hal fasilitas pendidikan, di Kecamatan Kras terdapat SDN di setiap tingkatan desa, terdapat 3 SMPN yaitu SMPN 1 di Purwodadi, SMPN 2 di Bendosari, dan SMPN 3 di Mojosari. Untuk jenjang di atasnya terdapat SMKN 1 Kras yang terletak di Desa Setonorejo, sebuah desa yang berada di posisi paling selatan di Kecamatan Kras. Selain itu ada beberapa sekolah swasta seperti MTs Darussalam Kras, SMP PSM Kras, SMK PGRI Kras, SMA Kadiri Kras.
Kuliner paling terkenal dan merakyat di wilayah Kecamatan Kras tentu saja adalah sego pecel khususnya di pagi hari. Banyak warung yang menyajikan sego pecel khas Kediri dengan sayur atau kulupan kembang turi atau daun bayam, ditaburi sambal kacang kental dengan lauk tahu tempe atau peyek kacang. Selain sego pecel, ada beberapa kuliner seperti bothok wader, rempelo ati, dan lain-lain yang bisa dijumpai di beberapa warung makan yang berada di titik keramaian Kecamatan Kras.