Kuil Asakusa
Kuil Asakusa 浅草神社 | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Shinto |
Dewa | Hinokuma Hamanari Hinokuma Takenari Hajino Matsuchi[1] Ebisu[2] |
Lokasi | |
Lokasi | 2-26-1, Asakusa, Taitō-ku Tokyo 111-0032 |
Koordinat | 35°42′54.50″N 139°47′50.77″E / 35.7151389°N 139.7974361°E |
Arsitektur | |
Gaya arsitektur | Gongen-zukuri |
Dibangun oleh | Tokugawa Iemitsu |
Didirikan | 1649 |
Situs web | |
www | |
Daftar istilah Shinto |
Kuil Asakusa (浅草神社 , Asakusa-jinja) adalah sebuah kuil Shinto yang terletak di Asakusa, Tokyo, Jepang.
Kuil Shinto yang juga dikenal sebagai Sanja-sama (Kuil Tiga Dewa) ini adalah salah satu yang paling populer di ibu kota.[3] Kuil ini didirikan untuk menghormati tiga pendiri kuil Buddha Sensō-ji. Kuil Asakusa merupakan bagian dari kompleks bangunan suci di Distrik Asakusa. Bangunan ini terletak di sisi timur Sensō-ji, di mana keberadaannya ditandai oleh gerbang torii besar yang terbuat dari batu.
Kuil Asakusa merupakan satu dari dua bangunan di daerah itu yang selamat dari ganasnya Perang Dunia II. Kuil ini ditetapkan sebagai Properti Kebudayaan Penting karena sejarahnya yang panjang.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kuil Asakusa dibangun atas perintah Shogun Tokugawa Iemitsu pada tahun 1649 selama zaman Edo.[4] Tempat ini didedikasikan untuk tiga orang pendiri kuil Buddha Sensō-ji. Legenda menceritakan bahwa dua bersaudara nelayan bernama Hinokuma Hamanari dan Hinokuma Takenari menemukan patung Dewi Kannon yang tersangkut di jala ikan di Sungai Sumida pada 17 Mei 628.[5]
Sementara itu, seorang tuan tanah kaya bernama Haji no Matsuchi[1] (Haji no Nakatomo) mendengar kabar penemuan itu dan mendekati keduanya lalu menceritakan kisah Sang Buddha kepada mereka. Kedua bersaudara terkesan dan kemudian masuk agama Buddha. Patung Kannon ditahbiskan di sebuah kuil kecil oleh tuan tanah dan mereka beruda menghabiskan sisa hidupnya untuk menyebarkan ajaran Buddha. Kuil tersebut sekarang dikenal sebagai Sensō-ji. Kuil Asakusa dibangun untuk memuja ketiga orang ini sebagai dewa. Kuil, bangunan, dan daerah di sekitarnya menjadi lokasi berbagai perayaan keagamaan Shinto dan Buddha selama berabad-abad. Festival yang paling penting dan terkenal adalah Sanja Matsuri, yang diadakan pada akhir Mei.
Tidak seperti banyak bangunan lain di Asakusa, kuil Shinto ini selamat dari serangan udara Tokyo 1945.[4] Karena sejarahnya yang kaya, kuil ini ditetapkan sebagai Properti Kebudayaan Penting oleh Pemerintah Jepang pada tahun 1951.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Asakusa Shrine".
- ^ "Asakusa Watch". asakusa-e.com.
- ^ "Asakusa Shrine". MyTravelGuide. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2008.
- ^ a b "Sensoji". japan-guide.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2008.
- ^ "Asakusa Kannon (Sensoji Temple)". World Greatest Sites. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2008.
- ^ 社殿について (dalam bahasa Jepang).