Lompat ke isi

La Bonnotte

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

La Bonnotte atau Kentang La Bonnotte merupakan salah satu jenis tanaman kentang yang memiliki citarasa unik dan menjadi salah satu dari beberapa daftar bahan makanan termahal di dunia, seperti kaviar beluga, jamur truffle putih, safron/ kuma-kuma, jamur matsutake, kopi luwak, dan sebagainya.[1]

Deskripsi

[sunting | sunting sumber]

La Bonnotte adalah tanaman kentang khas dari Perancis yang sudah ada sejak tahun 1920, dibawa oleh seorang petani dari Barfleur,[2] dan hanya dapat tumbuh di daerah khusus. Ladang tanaman kentang ini hanya dapat ditemukan di Pulau Noirmoutier sebelah utara, sebuah pulau kecil yang berada di Teluk Biscay, wilayah Negara Perancis bagian barat,[3] terlindungi angin barat dan embun beku dalam sebuah segitiga besar yang terletak diantara Pulau Le Viel dan Pulau L'Herbaudiere.[2] Ia memiliki rasa asin dari sensasi rumput laut dan alga/ ganggang yang disebabkan cara pengolahannya berbeda dari tanaman kentang lain pada umumnya.[4]

Keunikan dari budidaya kentang La Bonnotte ini adalah para petani memanfaatkan sumber daya lautan di sekeliling mereka sebagai campuran tanah pada lahan berpasir pantai yang akan ditanami benih kentang La Bonnotte. Pengaruh iklim yang sejuk dan udara asin serta keadaan kontur tanah di Pulau Noirmoutier tersebut juga dapat menjadi penentu ciri khas dari rasa kentang La Bonnotte. Selama musim gugur berlangsung mereka mulai mengumpulkan rumput laut di sekitar pantai yang digunakan untuk penyuburan lahan perkebunan mereka.[2]

Para petani mulai menanam benih di lahan seluas 50 meter persegi[4] pada bulan Februari[5] kemudian menunggu selama 90 hari[2] hingga musim panen tiba yang hanya terjadi satu kali setiap tahunnya yaitu pada awal Mei dan berlangsung selama kurang lebih 10 hari. Keunikan lainnya terletak pada cara memanen tanaman Kentang ini. Para petani tidak menggunakan alat bantu seperti mesin pencabut otomatis atau perkakas kebun lainnya, melainkan mengeruknya menggunakan cara manual dengan tangan-tangan mereka dan diambil satu persatu serta dipanen sebelum benar-benar masak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keutuhan buah kentang tersebut karena kentang jenis ini sangat halus, mudah hancur dan rapuh.[6] Untuk merayakan panen yang langka teraebut, setiap tahunnya para penduduk memeriahkannya dengan mengadakan festival yang diakhiri dengan malam perjamuan.[2]

Satu kali panen para petani kentang di Pulau Noirmoutier dapat memperoleh paling banyak 100 ton kentang segar[7] dan segera didistribusikan ke koperasi-koperasi pengolahan pasca panen. Produksi yang sedikit, memiliki citarasa yang khas, serta masa panen yang pendek[8] menjadikan kentang La Bonnotte sebagai komoditi yang langka dan memiliki harga yang mahal dengan kisaran dalam rupiah sekitar 7-9 juta per tahun 2019.[1]Olahan dari kentang La Bonnotte sering dijadikan menu tambahan untuk makanan seperti sup, salad, dan krim, terutama lapisan pada kulit luarnya yang memiliki aroma ekstra seperti aroma lemon dan asin yang samar.[4][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "These are the world's most expensive foods". lovefood.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-22. 
  2. ^ a b c d e "POTATOES OF NOIRMOUTIER ISLAND". www.ile-noirmoutier.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-22. 
  3. ^ a b "Bonnotte: the World's Most Expensive Potato". www.finedininglovers.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-22. 
  4. ^ a b c "The Most Expensive Potatoes in the World have a Special Taste, Reminiscent of the Sea". www.tasteatlas.com. Diakses tanggal 2020-06-22. 
  5. ^ "World's Most Expensive Food: La Bonnotte potatoes". Rich and Loaded (dalam bahasa Inggris). 2016-01-16. Diakses tanggal 2020-06-22. 
  6. ^ "Why these potatoes cost $860 a kilo". au.finance.yahoo.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-22. 
  7. ^ "Excessively-Priced Potatoes : La Bonnotte Potatoes". TrendHunter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-22. 
  8. ^ May 8; 2009; Comments, 12:30 pm 0. "The Fifth Most Expensive Food in the World: A Potato – Eat Me Daily". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-22. Diakses tanggal 2020-06-22.