Lied: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k rintisan
Sejarah
Baris 5: Baris 5:


''Lied'' pertama tercatat berasal dari akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15, dan bahkan dapat merujuk pada ''{{lang|de|[[Minnesang]]}}'' yang berasal dari awal abad ke-12th hingga ke-13.<ref>{{Britannica|339896|Lied}}</ref> ''Lied'' kemudian dipakai terutama dalam merujuk latar [[puisi romantik]] dalam akhir abad ke-18 hingga ke-19, dan hingga awal abad ke-20. Sebagai contoh adalah karya oleh [[Joseph Haydn]], [[Wolfgang Amadeus Mozart]], [[Ludwig van Beethoven]], [[Franz Schubert]], [[Robert Schumann]], [[Johannes Brahms]], [[Hugo Wolf]], [[Gustav Mahler]], atau [[Richard Strauss]].
''Lied'' pertama tercatat berasal dari akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15, dan bahkan dapat merujuk pada ''{{lang|de|[[Minnesang]]}}'' yang berasal dari awal abad ke-12th hingga ke-13.<ref>{{Britannica|339896|Lied}}</ref> ''Lied'' kemudian dipakai terutama dalam merujuk latar [[puisi romantik]] dalam akhir abad ke-18 hingga ke-19, dan hingga awal abad ke-20. Sebagai contoh adalah karya oleh [[Joseph Haydn]], [[Wolfgang Amadeus Mozart]], [[Ludwig van Beethoven]], [[Franz Schubert]], [[Robert Schumann]], [[Johannes Brahms]], [[Hugo Wolf]], [[Gustav Mahler]], atau [[Richard Strauss]].

== Sejarah ==
{{further|Liederhandschrift}}
Kata ''Lied'' untuk menyebut "lagu" dalam bahasa Jerman (berkaitan dengan dialek [[wikt:leed|leed]] dalam bahasa Inggris) pertama kali muncul dalam penggunaan umum di Jerman pada awal abad ke-15, secara besar menggantikan kata yang sebelumnya digunakan, ''gesang''. Penulis puisi dan komponis [[Oswald von Wolkenstein]] terkadang disebut sebagai pencipta ''lied'' karena inovasinya dalam menggabungkan kata dan musik.<ref>{{Cite book |last1=Orrey |first1=Leslie |first2=John |last2=Warrack |author2-link=John Warrack |year=2002 |chapter=Lied |title=The Oxford Companion to Music |editor-first=Alison |editor-last=Latham |location=Oxford and New York |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-866212-9}}</ref> Komponis akhir abad ke-14 yang dikenal sebagai [[Rahib dari Salzburg]] menulis enam ''lieder'' dua bagian. Walaupun lebih awal dari Oswald, lagu-lagu Oswald (sekitar setengahnya sebenernya meminjam musik dari komponis lain) melebihi Rahib dari Salzburg baik dari segi jumlah (sekitar 120 ''lieder'') maupun kualitas.<ref name="Grove" /> Pada abad ke-15, muncullah tiga koleksi kompilasi lagu besar di Jerman: ''[[Lochamer-Liederbuch|Lochamer Liederbuch]]'', ''Schedelsches Liederbuch'', dan ''Glogauer Liederbuch''.<ref>{{Cite book |last1=Arnold |first1=Devis |title=The New Oxford Companion to Music |date=1984 |publisher=Oxford University Press |isbn=0-19-311316-3 |page=1065}}</ref>

Akademisi [[Konrad Celtis]] (1459–1508), Budayawan Perancang Renaisans Jerman, mengajarkan muridnya untuk menggubah puisi Latin menggunakan pola terukur mengikuti model ode Horace. Puisi ini kemudian "dikondisikan ke dalam musik sederhana empat bagian, memasukkan pergeseran pola asenmal Prancis ''vers mesurée''". Komponis dengan gaya ini di antaranya adalah [[Heinrich Finck]], [[Paul Hofhaimer]], dan [[Ludwig Senfl]]. Gaya ini juga merasuki drama budayawan Jerman baru, sehingga berkontribusi dalam perkembangan himne Protestan. Gaya ini muncul pada koleksi polifoni sekuler paling awal seperti ''Mehrstimmiges Deutsches Liederbuch'' (1534) karya Johann Ott dan ''[[Frische teutsche Liedlein]]'' (sekitar 1540 atau setelahnya) karya [[Georg Forster (komponis)|Georg Forster]] . Menurut Chester Lee Alwes, lagu populer karya [[Heinrich Isaac]] berjudul ''[[Innsbruck, ich muss dich lassen]]'' "menjadi standar emas dari genre ''Lied''".<ref>{{Cite book |last1=Alwes |first1=Chester Lee |title=A History of Western Choral Music |date=2015 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-936193-9 |page=66 |url=https://books.google.com/books?id=brq6BwAAQBAJ&pg=PA66 |access-date=10 Desember 2022 |language=en}}</ref>

Di Jerman, zaman keemasan lagu terjadi pada abad ke-19. Komponis Jerman dan Austria sebelum era ini telah menulis musik untuk suara dengan pengiring kibor. Akan tetapi, dengan berkembangnya [[sastra berbahasa Jerman]] pada era [[Zaman klasik (musik)|Klasik]] dan Romantik, para komponis menemukan inspirasi dalam puisi yang membangkitkan genre yang dikenal sebagai ''lied''. Awal dari tradisi ini dapat dilihat pada lagu karya [[Joseph Haydn|Haydn]], [[Wolfgang Amadeus Mozart|Mozart]], dan [[Ludwig van Beethoven|Beethoven]], tetapi oleh Schubert lah ditemukannya keseimbangan baru antara kata dan musik, pengungkapan baru rasa dari kata di dalam dan melalui musik. Schubert menulis lebih dari 600 lagu, sebagiannya berupa urutan atau musik siklus yang berkaitan dengan petualangan jiwa alih-alih raga. Tradisi ini diteruskan oleh [[Robert Schumann|Schumann]], [[Johannes Brahms|Brahms]], dan [[Hugo Wolf]], serta pada abad ke-20 oleh [[Richard Strauss]], [[Gustav Mahler|Mahler]], dan [[Hans Pfitzner]]. Komponis musik [[atonalitas|atonal]], seperti [[Arnold Schoenberg]],<ref>{{cite book |last=Gramit |first=David |year=2004 |chapter=The Circulation of the Lied: The Double Life of an Art Form |title=The Cambridge Companion to the Lied |editor-first=James |editor-last=Parsons |page=311 |location=Cambridge and New York |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-521-80471-4}}</ref> [[Alban Berg]], dan [[Anton Webern]], juga menggubah ''lieder''.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 September 2023 14.08

Poster untuk siklus Lieder karya Robert Schumann, Dichterliebe (1840)

Dalam tradisi musik klasik barat, Lied (/ld, lt/, jamak Lieder /ˈldər/;[1][2][3] pelafalan dalam bahasa Jerman: [liːt], jamak [ˈliːdɐ], terj. har.'lagu') adalah istilah untuk puisi yang dikondisikan dalam musik klasik untuk menciptakan karya musik polifonik.[4] Istilah ini digunakan untuk setiap jenis lagu Jerman dan Belanda kontemporer, tetapi di antara penutur bahasa Inggris dan Prancis, lied seringkali digunakan secara terbalik dengan "lagu seni" untuk mencakup karya dengan tradisi terinspirasi oleh bahasa lain. Puisi yang dibuat ke dalam lieder seringkali berpusat pada tema pastoral atau cinta romantis.[5]

Lied pertama tercatat berasal dari akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15, dan bahkan dapat merujuk pada Minnesang yang berasal dari awal abad ke-12th hingga ke-13.[6] Lied kemudian dipakai terutama dalam merujuk latar puisi romantik dalam akhir abad ke-18 hingga ke-19, dan hingga awal abad ke-20. Sebagai contoh adalah karya oleh Joseph Haydn, Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, Franz Schubert, Robert Schumann, Johannes Brahms, Hugo Wolf, Gustav Mahler, atau Richard Strauss.

Sejarah

Kata Lied untuk menyebut "lagu" dalam bahasa Jerman (berkaitan dengan dialek leed dalam bahasa Inggris) pertama kali muncul dalam penggunaan umum di Jerman pada awal abad ke-15, secara besar menggantikan kata yang sebelumnya digunakan, gesang. Penulis puisi dan komponis Oswald von Wolkenstein terkadang disebut sebagai pencipta lied karena inovasinya dalam menggabungkan kata dan musik.[7] Komponis akhir abad ke-14 yang dikenal sebagai Rahib dari Salzburg menulis enam lieder dua bagian. Walaupun lebih awal dari Oswald, lagu-lagu Oswald (sekitar setengahnya sebenernya meminjam musik dari komponis lain) melebihi Rahib dari Salzburg baik dari segi jumlah (sekitar 120 lieder) maupun kualitas.[4] Pada abad ke-15, muncullah tiga koleksi kompilasi lagu besar di Jerman: Lochamer Liederbuch, Schedelsches Liederbuch, dan Glogauer Liederbuch.[8]

Akademisi Konrad Celtis (1459–1508), Budayawan Perancang Renaisans Jerman, mengajarkan muridnya untuk menggubah puisi Latin menggunakan pola terukur mengikuti model ode Horace. Puisi ini kemudian "dikondisikan ke dalam musik sederhana empat bagian, memasukkan pergeseran pola asenmal Prancis vers mesurée". Komponis dengan gaya ini di antaranya adalah Heinrich Finck, Paul Hofhaimer, dan Ludwig Senfl. Gaya ini juga merasuki drama budayawan Jerman baru, sehingga berkontribusi dalam perkembangan himne Protestan. Gaya ini muncul pada koleksi polifoni sekuler paling awal seperti Mehrstimmiges Deutsches Liederbuch (1534) karya Johann Ott dan Frische teutsche Liedlein (sekitar 1540 atau setelahnya) karya Georg Forster . Menurut Chester Lee Alwes, lagu populer karya Heinrich Isaac berjudul Innsbruck, ich muss dich lassen "menjadi standar emas dari genre Lied".[9]

Di Jerman, zaman keemasan lagu terjadi pada abad ke-19. Komponis Jerman dan Austria sebelum era ini telah menulis musik untuk suara dengan pengiring kibor. Akan tetapi, dengan berkembangnya sastra berbahasa Jerman pada era Klasik dan Romantik, para komponis menemukan inspirasi dalam puisi yang membangkitkan genre yang dikenal sebagai lied. Awal dari tradisi ini dapat dilihat pada lagu karya Haydn, Mozart, dan Beethoven, tetapi oleh Schubert lah ditemukannya keseimbangan baru antara kata dan musik, pengungkapan baru rasa dari kata di dalam dan melalui musik. Schubert menulis lebih dari 600 lagu, sebagiannya berupa urutan atau musik siklus yang berkaitan dengan petualangan jiwa alih-alih raga. Tradisi ini diteruskan oleh Schumann, Brahms, dan Hugo Wolf, serta pada abad ke-20 oleh Richard Strauss, Mahler, dan Hans Pfitzner. Komponis musik atonal, seperti Arnold Schoenberg,[10] Alban Berg, dan Anton Webern, juga menggubah lieder.

Referensi

  1. ^ "lied". CollinsDictionary.com. HarperCollins. Diakses tanggal 17 November 2020. 
  2. ^ "Lied". Random House Unabridged Dictionary. New York: Random House, Inc. 1997. Diakses tanggal 17 November 2020 – via Infoplease. 
  3. ^ "lied". The American Heritage Dictionary of the English Language (edisi ke-5th). Boston: Houghton Mifflin Harcourt. 2014. 
  4. ^ a b "Lied". In L. Root, Deane. Grove Music Online. Oxford Music Online. Oxford University Press.  (perlu berlangganan)
  5. ^ "Lieder". GCSE Bitesize. BBC Schools. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2015. 
  6. ^ Lied di Encyclopædia Britannica
  7. ^ Orrey, Leslie; Warrack, John (2002). "Lied". Dalam Latham, Alison. The Oxford Companion to Music. Oxford and New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-866212-9. 
  8. ^ Arnold, Devis (1984). The New Oxford Companion to Music. Oxford University Press. hlm. 1065. ISBN 0-19-311316-3. 
  9. ^ Alwes, Chester Lee (2015). A History of Western Choral Music (dalam bahasa Inggris). Oxford University Press. hlm. 66. ISBN 978-0-19-936193-9. Diakses tanggal 10 Desember 2022. 
  10. ^ Gramit, David (2004). "The Circulation of the Lied: The Double Life of an Art Form". Dalam Parsons, James. The Cambridge Companion to the Lied. Cambridge and New York: Cambridge University Press. hlm. 311. ISBN 978-0-521-80471-4. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar