Lisozim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
24Adrianus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Harpoonist011 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:lysozyme crystal1.JPG|jmpl|200px|Kristal lisozim.]]
{{stub}}
[[Image:lysozyme crystal1.JPG|thumb|200px|Kristal lisozim.]]
[[Berkas:Lysozyme.png|jmpl|200px|Struktur lisozim berdasarkan analisis dengan [[sinar-X]]]]
'''Lisozim''' adalah [[enzim]] yang memutuskan ikatan β-1,4-glikosida antara [[asam-N-asetil glukosamin]] dengan [[asam-N-asetil muramat]] pada [[peptidoglikan]] sehingga dapat merusak [[dinding sel]] [[bakteri]].<ref name="Madigan">{{en}} Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Hal: 78. ISBN 0-13-196893-9</ref> Air kemudian dapat masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menggelembung dan akhirnya pecah, proses tersebut disebut dengan [[lisis]].<ref name="Madigan"/> Lisozim dapat ditemukan pada [[sekresi]] hewan termasuk air mata, [[saliva]], dan [[cairan tubuh]] yang lainnya sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap [[infeksi]] bakteri.<ref name="Madigan"/> Lisozim dapat membunuh bakteri apabila lingkungan tempat bakteri tersebut tidak berada dalam keadaan [[Tonisitas|isotonis]] yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel (lingkungan) seimbang sehingga sekalipun dinding sel bakteri pecah, air tidak akan masuk ke dalam sel dan lisis tidak terjadi.<ref name="Madigan"/> Dalam hal ini, sel yang sudah kehilangan dinding sel tersebut dinamakan sebagai [[protoplas]].<ref name="Hogg">{{en}} Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.</ref> Keadaan isotonis tersebut dapat dibuat dengan cara menambahkan zat terlarut seperti [[sukrosa]] pada lingkungan sel (biasanya berupa cairan seperti air).<ref name="Madigan"/> Sebaliknya, apabila sel berada dalam lingkungan yang [[hipotonis]] yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih tinggi daripada lingkungannya, air akan [[difusi|berdifusi]] masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel pecah (lisis).<ref name="Madigan"/>
[[Image:Lysozyme.png|thumb|200px|Struktur lisozim berdasarkan analisis dengan [[sinar-X]]]]
'''Lisozim''' adalah [[enzim]] yang memutuskan ikatan β-1,4-glikosida antara [[asam-N-asetil glukosamin]] dengan [[asam-N-asetil muramat]] pada [[peptidoglikan]] sehingga dapat merusak [[dinding sel]] [[bakteri]].<ref name="Madigan">{{en}}Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Hal: 78. ISBN 0-13-196893-9</ref> Air kemudian dapat masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menggelembung dan akhirnya pecah, proses tersebut disebut dengan [[lisis]].<ref name="Madigan"/> Lisozim dapat ditemukan pada sekresi hewan termasuk air mata, [[saliva]], dan cairan tubuh yang lainnya sebgai mekanisme pertahanan tubuh terhadap [[infeksi]] bakteri.<ref name="Madigan"/> Lisozim dapat membunuh bakteri apabila lingkungan tempat bakteri tersebut tidak berada dalam keadaan [[isotonis]] yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel (lingkungan) seimbang sehingga sekalipun dinding sel bakteri pecah, air tidak akan masuk ke dalam sel dan lisis tidak terjadi.<ref name="Madigan"/> Dalam hal ini, sel yang sudah kehilangan dinding sel tersebut dinamakan sebagai [[protoplas]].<ref name="Hogg">{{en}}Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.</ref> Keadaan isotonis tersebut dapat dibuat dengan cara menambahkan zat terlarut seperti sukrosa pada lingkungan sel (biasanya berupa cairan seperti air).<ref name="Madigan"/>Sebaliknya, apabila sel berada dalam lingkungan yang [[hipotonis]] yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih tinggi daripada lingkungannya, air akan [[difusi|berdifusi]] masuk ke dalam sel dan menyebabkan se pecah (lisis).<ref name="Madigan"/>


==Lihat Pula==
== Lihat pula ==
*[[Peptidoglikan]]
* [[Peptidoglikan]]
*[[Gram-positif]]
* [[Gram-positif]]
*[[Protoplas]]
* [[Protoplas]]


==Referensi==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}
{{bakteri-stub}}


[[Kategori:Bakteri]]
[[Kategori:Bakteri]]
[[Kategori:Biologi sel]]
[[Kategori:Biologi sel]]
[[Kategori:Mikrobiologi]]
[[Kategori:Mikrobiologi]]
[[Kategori:Enzim]]

[[ca:Lisozim]]
[[cs:Lysozym]]
[[de:Lysozym]]
[[es:Lisozima]]
[[eu:Lisozima]]
[[fr:Lysozyme]]
[[hr:Lizozim]]
[[it:Lisozima]]
[[he:ליזוזים]]
[[hu:Lizozim]]
[[nl:Lysozym]]
[[ja:リゾチーム]]
[[oc:Lisozim]]
[[pl:Lizozym]]
[[pt:Lisozima]]
[[ro:Lizozim]]
[[ru:Лизоцим]]
[[sl:Lizocim]]
[[sv:Lysozym]]
[[tr:Lizozim]]
[[uk:Лізоцим]]
[[zh:溶菌酶]]

Revisi terkini sejak 30 November 2022 11.43

Kristal lisozim.
Struktur lisozim berdasarkan analisis dengan sinar-X

Lisozim adalah enzim yang memutuskan ikatan β-1,4-glikosida antara asam-N-asetil glukosamin dengan asam-N-asetil muramat pada peptidoglikan sehingga dapat merusak dinding sel bakteri.[1] Air kemudian dapat masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel menggelembung dan akhirnya pecah, proses tersebut disebut dengan lisis.[1] Lisozim dapat ditemukan pada sekresi hewan termasuk air mata, saliva, dan cairan tubuh yang lainnya sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri.[1] Lisozim dapat membunuh bakteri apabila lingkungan tempat bakteri tersebut tidak berada dalam keadaan isotonis yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel dan di luar sel (lingkungan) seimbang sehingga sekalipun dinding sel bakteri pecah, air tidak akan masuk ke dalam sel dan lisis tidak terjadi.[1] Dalam hal ini, sel yang sudah kehilangan dinding sel tersebut dinamakan sebagai protoplas.[2] Keadaan isotonis tersebut dapat dibuat dengan cara menambahkan zat terlarut seperti sukrosa pada lingkungan sel (biasanya berupa cairan seperti air).[1] Sebaliknya, apabila sel berada dalam lingkungan yang hipotonis yaitu konsentrasi zat terlarut di dalam sel lebih tinggi daripada lingkungannya, air akan berdifusi masuk ke dalam sel dan menyebabkan sel pecah (lisis).[1]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f (Inggris) Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Hal: 78. ISBN 0-13-196893-9
  2. ^ (Inggris) Hogg S. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.