Madrasah Adabiah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan}}{{one source}}[[File:Vereniging Adabiah van de particuliere Hollands-Indische School te Padang met vooraan in het midden rechts M.J. de Haan-de Cock Buning met haar dochter Anna Pauline, KITLV 18135.tiff|jmpl|Para murid [[Hollandsch-Inlandsche School]] swasta Yayasan Adabiah di Padang berfoto bersama M.J. de Haan-de Cock Buning dan putrinya, Anna Pauline]] |
|||
⚫ | '''Madrasah |
||
⚫ | '''Madrasah Adabiah''' (Adabiah School) adalah madrasah pertama di [[Minangkabau]], bahkan di [[Indonesia]], didirikan oleh [[Abdullah Ahmad|Syekh Abdullah Ahmad]] pada tahun 1909 di Padang. Madrasah ini hidup sampai tahun 1914, kemudian diubah menjadi ''HIS Adabiah'' pada tahun 1915, yang merupakan HIS pertama di Minangkabau yang memasukkan pelajaran agama Islam dalam pengajarannya.<ref>{{Cite web|url=https://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2015/05/06/69242/madrasah-dan-sejarah-pendidikan-islam-indonesia-1.html|title=Madrasah dan Sejarah Pendidikan Islam Indonesia|last=Kadir|first=Ilham|date=|website=Hidayatullah|publisher=|access-date=|archive-date=2018-05-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20180526041128/https://www.hidayatullah.com/kajian/sejarah/read/2015/05/06/69242/madrasah-dan-sejarah-pendidikan-islam-indonesia-1.html|dead-url=yes}}</ref> |
||
⚫ | Sejatinya jauh sebelum [[Ki Hadjar Dewantara]] terjun dibidang pendidikan dan mendirikan lembaga [[Taman Siswa]], sudah tersebar di nusantara lembaga-lembaga Pendidikan Islam. Pada awal abad ke-20, madrasah-madrasah dengan sistem berkelas (klasikal) mulai muncul di Indonesia. Menurut penelitian [[Mahmud Yunus]], pendidikan Islam pertama kali memiliki kelas dan memakai bangku, meja, dan papan tulis adalah Madrasah |
||
⚫ | Sejatinya jauh sebelum [[Ki Hadjar Dewantara]] terjun dibidang pendidikan dan mendirikan lembaga [[Taman Siswa]], sudah tersebar di nusantara lembaga-lembaga Pendidikan Islam. Pada awal abad ke-20, madrasah-madrasah dengan sistem berkelas (klasikal) mulai muncul di Indonesia. Menurut penelitian [[Mahmud Yunus]], pendidikan Islam pertama kali memiliki kelas dan memakai bangku, meja, dan papan tulis adalah Madrasah Adabiah (''Adabiah School''). |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
Baris 12: | Baris 14: | ||
[[Kategori:Sekolah]] |
[[Kategori:Sekolah]] |
||
[[Kategori:Sejarah |
[[Kategori:Sejarah Minangkabau]] |
Revisi terkini sejak 27 Maret 2024 15.59
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Artikel ini sebagian besar atau seluruhnya berasal dari satu sumber. |
Madrasah Adabiah (Adabiah School) adalah madrasah pertama di Minangkabau, bahkan di Indonesia, didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad pada tahun 1909 di Padang. Madrasah ini hidup sampai tahun 1914, kemudian diubah menjadi HIS Adabiah pada tahun 1915, yang merupakan HIS pertama di Minangkabau yang memasukkan pelajaran agama Islam dalam pengajarannya.[1]
Sejatinya jauh sebelum Ki Hadjar Dewantara terjun dibidang pendidikan dan mendirikan lembaga Taman Siswa, sudah tersebar di nusantara lembaga-lembaga Pendidikan Islam. Pada awal abad ke-20, madrasah-madrasah dengan sistem berkelas (klasikal) mulai muncul di Indonesia. Menurut penelitian Mahmud Yunus, pendidikan Islam pertama kali memiliki kelas dan memakai bangku, meja, dan papan tulis adalah Madrasah Adabiah (Adabiah School).
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Kadir, Ilham. "Madrasah dan Sejarah Pendidikan Islam Indonesia". Hidayatullah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-26.