Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
merapikan isi artikel
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
Baris 11: Baris 11:
Klasifikasi ini menggunakan kriteria diagnostik yang didasarkan kepada diagnosis dan manual statistik gangguan jiwa. DSM merupakan salah satu jenis sistem klasifikasi yang menerapkan sistem kategori untuk kriteria diagnostik. Jenis sistem kategori yang dipakainya adalah sistem multiaksis. Pada sistem ini, [[diagnosis]] hanya dapat dilakukan dengan persyaratan adanya berbagai jenis gejala.<ref name=":1" />
Klasifikasi ini menggunakan kriteria diagnostik yang didasarkan kepada diagnosis dan manual statistik gangguan jiwa. DSM merupakan salah satu jenis sistem klasifikasi yang menerapkan sistem kategori untuk kriteria diagnostik. Jenis sistem kategori yang dipakainya adalah sistem multiaksis. Pada sistem ini, [[diagnosis]] hanya dapat dilakukan dengan persyaratan adanya berbagai jenis gejala.<ref name=":1" />


== DSM-4 dan DSM-4-TR ==
== DSM-4 ==
DSM-4 diterbitkan oleh [[American Psychiatric Association|Asosiasi Psikiatri Amerika]] pada tahun 1994.<ref>{{Cite web|last=Mardiati, R., dkk.|title=Gangguan Penggunaan Zat Psikoaktif|url=https://angsamerah.com/pdf/Angsamerah-Handout_Kriteria_SUD.pdf|website=angsamerah.com|access-date=11 Maret 2022}}</ref> Pada DSM-4, gejala yang khas dan unik dikumpulkan untuk melakukan identifikasi tiap jenis gangguan jiwa. Proses diagnosis juga dilakukan menganalisis riwayat penyakit yang bersifat khas pada pasien.<ref>{{Cite book|last=Nuryati, dan Kresnowati, L.|date=2018|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Klasifikasi-Kodefikasi-Penyakit-Masalah-Terkait-III_SC.pdf|title=Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait III: Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis dan Tindaka pada Sistem Panca Indra, Saraf, dan Mental|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=2-3|url-status=live}}</ref>
DSM-4 diterbitkan oleh [[American Psychiatric Association|Asosiasi Psikiatri Amerika]] pada tahun 1994.<ref>{{Cite web|last=Mardiati, R., dkk.|title=Gangguan Penggunaan Zat Psikoaktif|url=https://angsamerah.com/pdf/Angsamerah-Handout_Kriteria_SUD.pdf|website=angsamerah.com|access-date=11 Maret 2022}}</ref> Pada DSM-4, gejala yang khas dan unik dikumpulkan untuk melakukan identifikasi tiap jenis gangguan jiwa. Proses diagnosis juga dilakukan menganalisis riwayat penyakit yang bersifat khas pada pasien.<ref>{{Cite book|last=Nuryati, dan Kresnowati, L.|date=2018|url=http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Klasifikasi-Kodefikasi-Penyakit-Masalah-Terkait-III_SC.pdf|title=Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait III: Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis dan Tindaka pada Sistem Panca Indra, Saraf, dan Mental|location=Jakarta Selatan|publisher=Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan|pages=2-3|url-status=live}}</ref>

[[Berkas:Cover_of_Diagnostic_and_Statistical_Manual_of_Mental_Disorders.jpg|jmpl|[[Sampul kertas|Sampul]] dari DSM-4-TR.]]
== DSM-IV-TR ==
Sedangkan DSM-4-TR dibuat untuk memberikan kriteria diagnostik untuk trauma. Kriteria ini menetapkan bahwa trauma hanya dapat dirasakan oleh individu yang mengalami, menyaksikan, atau menghadapi kejadian-kejadian yang berbentuk ancaman yang nyata. Ancaman ini meliputi ancaman kematian, cedera serius, dan ancaman terhadap integritas tubuh. Kriteria trauma pada ancaman kematian meliuputi ancaman kematian saja ataupun kematian yang nyata. Sedangkan kriteria untuk ancaman terhadap integritas tubuh berlaku pada pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Kriteria trauma ini menambahkan bahwa trauma hanya ditetapkan pada ancaman-ancaman tersebut dengan adanya tanggapan berupa rasa ketakutan yang luar biasa, rasa ketidakberdayaan maupun perasaan [[Horor psikologis|horor]].<ref>{{Cite journal|last=Nurmalitasari, F., dan Harsono, Y. T.|date=2020|title=Peran Jenis Kelamin terhadap Pertumbuhan Pasca Trauma pada Penyintas Difabel Pasca Gempa Bumi Yogyakarta|url=http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/download/18/19|journal=Prosiding Seminar Nasional dan Call Paper: Psikologi Positif Menuju Mental Wellness|pages=56}}</ref>
DSM-IV-TR melakukan klasifikasi atas gangguan jiwa dengan membaginya menjadi 17 kategori diagnostik. Peningkatan [[akurasi]] diagnosisi ditingkatkan karena daftar kriteria khusus untuk setiap gangguan mental dan jumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai ambang diagnostik telah tersedia. Penyempurnaan dalam manual diagnostik dan pengembangan berkelanjutan didukung oleh penelitian empiris dan tinjauan literatur yang ekstensif. DSM-IV-TR telah menjadi salah satu manual terlengkap dan efisien dalam mendiagnosis gangguan jiwa. DSM-IV-TR memiliki kedudukan yang sama dengan ICD-10. Kedua manual ini saling kompatibel.<ref>{{Cite journal|last=Segal|first=Daniel L. Segal|date=2010|title=Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM‐IV‐TR)|url=https://www.researchgate.net/profile/Daniel-Segal-6/publication/230002115_Diagnostic_and_Statistical_Manual_of_Mental_Disorders_DSM-IV-TR/links/5c78625e458515831f781d66/Diagnostic-and-Statistical-Manual-of-Mental-Disorders-DSM-IV-TR.pdf|journal=The Corsini Encyclopedia of Psychology|publisher=John Wiley & Sons, Inc|pages=495|doi=10.1002/9780470479216.corpsy0271|isbn=978-047-017-024-3}}</ref> [[Berkas:Cover_of_Diagnostic_and_Statistical_Manual_of_Mental_Disorders.jpg|jmpl|[[Sampul kertas|Sampul]] dari DSM-4-TR.]]
Sedangkan DSM-4-TR dibuat untuk memberikan kriteria diagnostik untuk trauma. Kriteria ini menetapkan bahwa trauma hanya dapat dirasakan oleh individu yang mengalami, menyaksikan, atau menghadapi kejadian-kejadian yang berbentuk ancaman yang nyata. Ancaman ini meliputi ancaman kematian, cedera serius, dan ancaman terhadap integritas tubuh. Kriteria trauma pada ancaman kematian meliuputi ancaman kematian saja ataupun kematian yang nyata. Sedangkan kriteria untuk ancaman terhadap integritas tubuh berlaku pada pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Kriteria trauma ini menambahkan bahwa trauma hanya ditetapkan pada ancaman-ancaman tersebut dengan adanya tanggapan berupa rasa ketakutan yang luar biasa, rasa ketidakberdayaan maupun perasaan [[Horor psikologis|horor]].<ref>{{Cite journal|last=Nurmalitasari, F., dan Harsono, Y. T.|date=2020|title=Peran Jenis Kelamin terhadap Pertumbuhan Pasca Trauma pada Penyintas Difabel Pasca Gempa Bumi Yogyakarta|url=http://conference.um.ac.id/index.php/psi/article/download/18/19|journal=Prosiding Seminar Nasional dan Call Paper: Psikologi Positif Menuju Mental Wellness|pages=56}}</ref>


== DSM-5 ==
== DSM-5 ==

Revisi per 14 Maret 2022 17.27

DSM-5 & DSM-4-TR, dua jenis edisi dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (dalam bahasa Inggris: Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders; disingkat DSM) diterbitkan oleh American Psychiatric Association (APA), menawarkan bahasa yang umum dan kriteria standar untuk klasifikasi gangguan mental. Buku ini digunakan, atau diandalkan, oleh dokter, Psikolog klinis, peneliti, lembaga regulasi obat kejiwaan, perusahaan asuransi kesehatan, perusahaan farmasi, sistem hukum, dan pembuat kebijakan bersama-sama dengan alternatif seperti Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD), diproduksi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). DSM sekarang dalam edisi kelima, DSM-5, yang diterbitkan pada 18 Mei 2013.[1] Ia mengevaluasi pasien di lima sumbu atau dimensi, bukan hanya satu aspek yang luas dari 'gangguan jiwa'. Dimensi ini berhubungan dengan aspek biologis, psikologis, sosial dan aspek lainnya. DSM berevolusi dari sistem mengumpulkan sensus dan statistik rumah sakit jiwa, dan dari manual Angkatan Darat Amerika Serikat. Revisi sejak publikasi pertamanya pada tahun 1952 telah secara bertahap menambahkan jumlah gangguan mental meski juga menghapus yang tidak lagi dianggap sebagai gangguan mental.

Sejarah

Edisi pertama dari DSM diterbitkan pada tahun 1952. Namanya saat diterbitkan hanya Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. Tidak adanya pemberian nomor edisi dikarenakan tidak terpikirkan akan adanya revisi berkala terhadap manual ini. Itu tidak membawa nomor apa pun yang melekat pada judulnya. Kemudian pada tahun 196, diterbitkan edisi kedua dari DSM. Nama terbitannya adalah Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Second Edition. Kemudian pada tahun 1980, edisi ketiga dari DSM diterbitkan. Pada saat itu, telah ada kecenderungan untuk menggunakan angka Romawi pada edisi-edisi terbaru DSM. Karenanya, edisi ketiga ini diberi judul DSM III. DSM III menjadi pelopor bagi sistem evaluasi dan klasifikasi gangguan jiwa multiaksial. DSM III mengalami revisi pada tahun 1987. Hasil revisinya kemudian diterbitkan dengan nama DSM III-R. Edisi keempat dari DSM diterbitkan pada tahun 1994. Nama terbitannya adalah DSM IV. Pada tahun 2000, revisi teks dari DSM IV diterbitkan dengan nama DSM-IV-TR.[2]

Tujuan penerbitan

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental atau DSM, diterbitkan oleh Asosiasi Psikiatri Amerika. Tujuan penerbita DSM adalah untuk menjadi satu sistem klasifikasi diagnostik atas gangguan jiwa.[3]

Sistem kategori

Klasifikasi ini menggunakan kriteria diagnostik yang didasarkan kepada diagnosis dan manual statistik gangguan jiwa. DSM merupakan salah satu jenis sistem klasifikasi yang menerapkan sistem kategori untuk kriteria diagnostik. Jenis sistem kategori yang dipakainya adalah sistem multiaksis. Pada sistem ini, diagnosis hanya dapat dilakukan dengan persyaratan adanya berbagai jenis gejala.[3]

DSM-4

DSM-4 diterbitkan oleh Asosiasi Psikiatri Amerika pada tahun 1994.[4] Pada DSM-4, gejala yang khas dan unik dikumpulkan untuk melakukan identifikasi tiap jenis gangguan jiwa. Proses diagnosis juga dilakukan menganalisis riwayat penyakit yang bersifat khas pada pasien.[5]

DSM-IV-TR

DSM-IV-TR melakukan klasifikasi atas gangguan jiwa dengan membaginya menjadi 17 kategori diagnostik. Peningkatan akurasi diagnosisi ditingkatkan karena daftar kriteria khusus untuk setiap gangguan mental dan jumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk mencapai ambang diagnostik telah tersedia. Penyempurnaan dalam manual diagnostik dan pengembangan berkelanjutan didukung oleh penelitian empiris dan tinjauan literatur yang ekstensif. DSM-IV-TR telah menjadi salah satu manual terlengkap dan efisien dalam mendiagnosis gangguan jiwa. DSM-IV-TR memiliki kedudukan yang sama dengan ICD-10. Kedua manual ini saling kompatibel.[6]

Sampul dari DSM-4-TR.

Sedangkan DSM-4-TR dibuat untuk memberikan kriteria diagnostik untuk trauma. Kriteria ini menetapkan bahwa trauma hanya dapat dirasakan oleh individu yang mengalami, menyaksikan, atau menghadapi kejadian-kejadian yang berbentuk ancaman yang nyata. Ancaman ini meliputi ancaman kematian, cedera serius, dan ancaman terhadap integritas tubuh. Kriteria trauma pada ancaman kematian meliuputi ancaman kematian saja ataupun kematian yang nyata. Sedangkan kriteria untuk ancaman terhadap integritas tubuh berlaku pada pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Kriteria trauma ini menambahkan bahwa trauma hanya ditetapkan pada ancaman-ancaman tersebut dengan adanya tanggapan berupa rasa ketakutan yang luar biasa, rasa ketidakberdayaan maupun perasaan horor.[7]

DSM-5

Berkas:Dsm-5-released-big-changes-dsm5.jpg
Sampul dari DSM-5.

Penerbitan DSM-5 dilakukan pada tahun 2013.[8] Penulisan DSM-5 dikerjakan selama 12 tahun oleh berbagai ahli di bidang diagnosis dan kedokteran. Kriteria diagnostik dievaluasi dengan berbagai pemikiran dan pertimbangan. Selain itu, setiap aspek manual di dalamnya dipertimbangkan berdasarkan cara organisasi aspek tersebut. DSM-5 juga memasukkan berbagai fitur baru yang berguna bagi dokter dalam diagnosis gangguan jiwa.[9] Kekurangan dari DSM-5 adalah belum membahas mengenai gangguan kecanduan internet yang dialami oleh masyarakat modern. Penyebabnya adalah penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli masih belum memadai.[10] Sementara itu, gangguan skizoafektif sempat dipertimbangkan untuk dihapus dalam penyusunan DSM-5.[11]

Referensi

  1. ^ American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Arlington, VA: American Psychiatric Association. 
  2. ^ Vihang N. Vahia (2013). "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5: A Quick Glance" (PDF). Indian Journal of Psychiatry. 55 (3): 220. 
  3. ^ a b Yusuf, A., dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa (PDF). Jakarta: Salemba Medika. hlm. 9. 
  4. ^ Mardiati, R., dkk. "Gangguan Penggunaan Zat Psikoaktif" (PDF). angsamerah.com. Diakses tanggal 11 Maret 2022. 
  5. ^ Nuryati, dan Kresnowati, L. (2018). Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait III: Anatomi, Fisiologi, Patologi, Terminologi Medis dan Tindaka pada Sistem Panca Indra, Saraf, dan Mental (PDF). Jakarta Selatan: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan. hlm. 2–3. 
  6. ^ Segal, Daniel L. Segal (2010). "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM‐IV‐TR)" (PDF). The Corsini Encyclopedia of Psychology. John Wiley & Sons, Inc: 495. doi:10.1002/9780470479216.corpsy0271. ISBN 978-047-017-024-3. 
  7. ^ Nurmalitasari, F., dan Harsono, Y. T. (2020). "Peran Jenis Kelamin terhadap Pertumbuhan Pasca Trauma pada Penyintas Difabel Pasca Gempa Bumi Yogyakarta". Prosiding Seminar Nasional dan Call Paper: Psikologi Positif Menuju Mental Wellness: 56. 
  8. ^ Aldrin, M., dkk. (2017). "Sistem Pakar untuk Mendiagnosis Autisme". Seminar Nasional Informatika Medis VIII: 61. 
  9. ^ American Psychiatric Association (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5) (PDF). Arlington: American Psychiatric Association. hlm. 5. ISBN 978-0-89042-555-8. 
  10. ^ Indra, C. M., dkk. (2019). "Hubungan Kecanduan Internet dengan Depresi pada Pelajar Kelas XI di SMA Negeri 9 Binsus Manado Tahun Ajaran 2018/2019". Jurnal Medik dan Rehabilitasi. 1 (3): 1. 
  11. ^ Citraningtyas, Theresia (2017). "Gangguan Skizoafektif: Penerapan DSM-5 pada Entitas Diagnostik yang Hampir Dihilangkan". Jurnal Kedokteran Meditek. 23 (64): 47. 

Pranala luar