Masjid Sheikh Zayed Surakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Desember 2023 03.41 oleh Great achievement (bicara | kontrib) (L)
Masjid Sheikh Zayed Surakarta
مسجد الشيخ زايد سوراكارتا
Masjid Sheikh Zayed Surakarta
Agama
AfiliasiIslam
ProvinsiJawa Tengah
Lokasi
LokasiSurakarta
NegaraIndonesia
Arsitektur
Arsitek
  • Arkonin
  • Airmas Asri
TipeMasjid
Gaya arsitekturTimur Tengah dengan sedikit sentuhan arsitektur Maroko
Didanai olehUni Emirat Arab
KontraktorWaskita Karya
Peletakan batu pertama2021
Rampung28 Februari 2023
Spesifikasi
Arah fasadKiblat
Kapasitas~17.000
Menara4

Masjid Sheikh Zayed Surakarta (Arab: مسجد الشيخ زايد سوراكارتا, translit. Masjid asy-Syaikh Zāyid Surakarta) adalah masjid yang terletak di kota Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 2021, dan merupakan replika dari Masjid Sheikh Zayed[1] di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Masjid ini merupakan hibah dari Pemerintah Uni Emirat Arab kepada Pemerintah Indonesia.[2]

Masjid ini kemudian dirancang mirip aslinya dengan empat menara menjulang, satu kubah utama, dikelilingi 81 kubah-kubah kecil, dan ornamen bangunan Timur Tengah.[3] Diresmikan pada 14 November 2022 oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan, masjid ini menggunakan karpet bermotif batik serta tembok di dekat imam bertuliskan Asmaulhusna.

Sejarah

Sebelum menjadi masjid, lokasi tempat masjid ini berdiri dahulu merupakan bekas depot minyak Pertamina Gilingan. Seiring bertumbuhnya Kota Surakarta, depot minyak Gilingan menjadi semakin tidak efektif untuk distribusi BBM karena berlokasi di tengah-tengah permukiman. Akibatnya, rencana distribusi minyak menggunakan jaringan perpipaan ke depo ini menjadi gagal karena persoalan biaya. Depot minyak ini ditutup pada tahun 2008 karena beroperasinya depot baru di Boyolali. Pada tahun 2012, Pertamina merencanakan membangun hotel dan gedung pameran serta kawasan wisata kuliner di atas lahan depot minyak tersebut, tetapi akhirnya gagal terencana. Sebagian kecil dari lahan eks-depot minyak tersebut akhirnya dijadikan stasiun pengisian bahan bakar.[4]

Pada tahun 2019, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menjabat sebagai Menko Marinves, membeberkan rencana UEA untuk membangun masjid di atas lahan depot minyak Gilingan.[4] Terkait dengan hal tersebut, Duta Besar UEA kemudian meninjau lokasi eks-depot minyak Gilingan tersebut sebagai lokasi pembangunan masjid, sebagaimana rencana Muhammad bin Zayid Al Nahyan.[5]

PT Arkonin dan PT Airmas Asri Architects ditunjuk sebagai firma arsitektur yang mendesain bangunan masjid, atas mandat Pemerintah UEA. Sementara itu, proses pembangunan dilakukan oleh kontraktor Waskita Karya.[6][7]

Masjid ini diresmikan pada 14 November 2022 oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan, setelah sebelumnya direncanakan dibuka 17 November.[8] Selanjutnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi membuka masjid ini untuk seluruh kegiatan keagamaan umum pada 28 Februari 2023.[9]

Bangunan

Yang membedakan masjid ini dan masjid aslinya yang terletak di Abu Dhabi adalah ukurannya yang lebih kecil, dengan luas hanya 2,7 ha (27.000 m2) atau hanya sekitar 22,5% dari lahan masjid aslinya yang seluas 12 ha (120.000 m2).[10]

Bentuk dasarnya masih mengikuti masjid aslinya, yang masih kental dengan gaya arsitektur Maroko, Asia Selatan, dan Timur Tengah, dengan ukurannya yang lebih kecil. Di samping ukuran masjidnya yang kecil, yang menjadi ciri khas dari masjid ini dibandingkan dengan masjid aslinya adalah adaptasi motif-motif batik ke tiap-tiap komponen bangunan, seperti kawung, kembang, dan bokor kencono. Dengan luasnya itu, masjid ini diklaim mampu menampung 10.000 jemaah.[6]

Galeri

Referensi

  1. ^ "President Sheikh Mohamed attends inauguration of Sheikh Zayed Grand Mosque in Indonesia: Mosque is almost identical to the original in Abu Dhabi". The National. 2022-11-14. Diakses tanggal 2022-11-15. 
  2. ^ Agama, Kementrian. "Masjid Sheikh Zayed Solo akan Dikelola secara Profesional". kemenag.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-20. 
  3. ^ Meidinata, Nugroho (2022-10-23WIB09:56:56+00:00). "Spesifikasi Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo: Punya 82 Kubah Bergaya Maroko". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-12-20. 
  4. ^ a b "Kisah Depo BBM Nempel Permukiman Solo, Kini Jadi Masjid Sheikh Zayed". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  5. ^ Isnanto, Bayu Ardi. "Dubes UEA Cek Lahan Eks Depo Pertamina di Solo, Ada Apa?". detiknews. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  6. ^ a b alacasa. "Mirip Kayak yang di Abu Dhabi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo". Casa Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-17. 
  7. ^ Media, Kompas Cyber (2023-03-19). "Dibantu Waskita Karya, Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed Solo Bereskan Utang Warung Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  8. ^ Media, Kompas Cyber (2022-11-10). "Peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Maju Jadi 14 November 2022, Gibran Jelaskan Alasannya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  9. ^ Putra, Agil Trisetiawan. "Ma'ruf Amin Resmi Buka Masjid Sheikh Zayed Solo untuk Umum". detiknews. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  10. ^ Meidinata, N., ed. (2022-10-23). "Sama-sama Megah, Ini Beda Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo dan Abu Dhabi". Solopos. Diakses tanggal 2023-04-17. 

Pranala luar