Lompat ke isi

Militärgrenze

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Militärgrenze
1553–1881
Peta wilayah Militärgrenze (ditandai dengan warna merah) sekitar tahun 1800
Peta wilayah Militärgrenze (ditandai dengan warna merah) sekitar tahun 1800
StatusProvinsi militer
Agama
Ortodoks Timur, Katolik Roma
Era SejarahPeriode modern awal
• Didirikan
1553
• Dibubarkan
1881
Luas
185733.553 km2 (12.955 sq mi)
Populasi
• 1857
1062072
Sekarang bagian dari
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Militärgrenze (bahasa Indonesia: Wilayah Perbatasan Militer) adalah sebuah provinsi yang terletak di wilayah perbatasan selatan Monarki Habsburg. Wilayah ini berfungsi sebagai cordon sanitaire untuk menghadapi serangan Kesultanan Utsmaniyah.

Wilayah ini didirikan pada abad ke-16 oleh Ferdinand I, Kaisar Romawi Suci, dan terbagi menjadi dua distrik di bawah pemerintahan militer khusus: Wilayah Perbatasan Militer Kroasia dan Wilayah Perbatasan Militer Slavonia. Pada awalnya, Militärgrenze berada di bawah jurisdiksi Sabor dan Ban Kroasia, tetapi semenjak tahun 1627 dikendalikan secara langsung oleh militer Habsburg. Mereka mengendalikan wilayah ini selama lebih dari dua abad hingga pembubaran provinsi ini pada tahun 1881.

Pada abad ke-17, wilayah ini diperluas ke timur. Pada saat itu, Provinsi Militärgrenze terbentang dari wilayah Kroasia di barat hingga Transilvania timur. Pada masa ini, sistem pertahanan juga diganti dari sistem garnisun konvensional menjadi komunitas-komunitas "pasukan-pemukim".

Penduduk wilayah ini dikenal dengan nama "Grenzer" atau "Warga Perbatasan". Mereka adalah pendatang dan sebagian besar merupakan orang Serbia, Kroasia dan Jerman. Mereka menjadi pasukan yang mempertahankan Monarki dan sebagai gantinya memperoleh hak tanah. Orang-orang Jerman telah direkrut di Hungaria pada akhir abad ke-18 untuk menetap dan mengembangkan wilayah Lembah Sungai Donau; mereka dikenal dengan nama Donauschwaben. Satuan-satuan militer yang dibentuk oleh para pemukim memiliki alasan untuk bertempur dan telah mengenal kondisi alam wilayahnya. Maka dari itu, reputasi mereka pun berkembang.

Referensi

[sunting | sunting sumber]