Miniatur (naskah beriluminasi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Miniatur Kuda Troya dalam Vergilius Romanus, salah satu naskah yang memuat syair wiracarita Aeneis karya Vergilius, permulaan abad ke-5.

Miniatur (berasal dari bahasa Latin: minium, timbal merah) adalah ilustrasi kecil yang menghiasi naskah buatan Zaman Kuno atau Abad Pertengahan; ilustrasi-ilustrasi dalam kodeks-kodeks generasi perdana diwarnai dan dibingkai dengan pewarna merah yang terbuat dari timbal merah, sehingga kegiatan mewarnai ilustrasi disebut pula memerahkan (bahasa Latin: miniare) gambar. Ukuran gambar-gambar hiasan naskah buatan Abad Pertengahan yang umumnya kecil-kecil menyebabkan orang keliru menyangka bahwa istilah ini berarti "berukuran kecil" (bahasa Latin: minuta) atau "memperkecil" (bahasa Latin: minuare), sehingga menggunakannya sebagai sebutan bagi gambar-gambar berukuran kecil, khususnya miniatur-miniatur potret, yang juga berasal dari tradisi seni rupa yang sama dan mula-mula dibuat dengan teknik-teknik yang sama.

Selain tradisi-tradisi dunia Barat dan Bizantium, terdapat pula tradisi-tradisi miniatur Asia yang pada umumnya lebih bersifat ilustratif. Bermula sebagai hiasan naskah, gambar-gambar buatan Asia ini kelak berkembang menjadi gambar-gambar kecil pada satu halaman penuh untuk dikoleksi yang juga disebut miniatur, sementara gambar-gambar sejenis di dunia Barat yang dibuat dengan cat air dan sejumlah medium lain tidak disebut miniatur. Miniatur-miniatur Asia meliputi miniatur-miniatur buatan Persia, Mughal, Osmanli, dan India.

Artikel ini membahas tentang sejarah seni lukis miniatur, khususnya di dunia Barat. Untuk teknik pembuatannya, lihat naskah beriluminasi.

Italia dan Bizantium, abad ke-3 sampai abad ke-6

Miniatur Abraham menyongsong para malaikat, dari Kejadian Cotton, antara abad ke-5 sampai abad ke-6.

Miniatur-miniatur tertua yang masih ada sekarang ini adalah serangkaian potongan gambar atau miniatur berwarna dari Ilias Ambrosiana, sebuah naskah wiracarita Ilias dari abad ke-3.

Miniatur Mughal

Maharaja Jahangir menerima penghadapan kedua putranya, sebuah lukisan album dari ca. 1605-1606

Lukisan Mughal berkembang pada masa kekuasaan Kemaharajaan Mughal (abad ke-16 sampai abad ke-18), dan pada umumnya terbatas pada miniatur-miniatur, baik sebagai ilustrasi buku maupun sebagai lembaran lukisan untuk disimpan dalam album. Seni lukis Mughal bersumber dari tradisi seni lukis miniatur Persia yang diperkenalkan ke India oleh Mir Sayyid Ali dan Abd al-Samad pada pertengahan abad ke-16. Seni lukis Mughal segera tumbuh mandiri dan menjauh dari sumbernya, seni rupa Safawi; berkat pengaruh para seniman Hindu, warna-warna lukisan lambat laun tampak semakin cerah dan gambar-gambar dalam lukisan pun tampak semakin alami. Subyek lukisan lebih banyak bersifat sekular, sebagian besar berupa ilustrasi pada karya-karya sastra atau tulisan sejarah, potret-potret warga istana, dan kajian-kajian tentang alam. Pada puncak kejayaannya, lukisan-lukisan ala Mughal menampilkan suatu perpaduan yang elok dari seni rupa Persia, Eropa, dan Hindustan.

Imperium Osmanli

Potret seorang pelukis pada masa pemerintahan Sultan Mehmet II

Pemalsuan

Miniatur-miniatur buatan Abad Pertengahan pernah dipalsukan untuk menipu kolektor, pelaku pemalsuan yang paling terkenal adalah tokoh misterius yang dijuluki Si Pemalsu Spanyol.

Lihat pula


Rujukan

  • Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. 
  • Otto Pächt, Book Illumination in the Middle Ages (terjemahan dari bahasa Jerman), 1986, Harvey Miller Publishers, London, ISBN 0-19-921060-8
  • Walther, Ingo F. dan Wolf, Norbert, Masterpieces of Illumination (Codices Illustres); hal. 350–353; 2005, Taschen, Köln; ISBN 3-8228-4750-X
  • Jonathan Alexander; Medieval Illuminators and their Methods of Work; hal. 9, Yale UP, 1992, ISBN 0-300-05689-3
  • Calkins, Robert G. Illuminated Books of the Middle Ages. Ithaca, New York: Cornell University Press, 1983.
  • Papadaki-Oekland Stella,Byzantine Illuminated Manuscripts of the Book of Job, ISBN 2-503-53232-2.

Bacaan tambahan

  • Kren, T. & McKendrick, Scot (eds), Illuminating the Renaissance – The Triumph of Flemish Manuscript Painting in Europe, Getty Museum/Royal Academy of Arts, 2003, ISBN 1-903973-28-7
  • McKendrick, Scot; Lowden, John; Doyle, Kathleen, (editor), Royal Manuscripts, The Genius of Illumination, 2011, British Library, ISBN 978-0-7123-5815-6
  • T. Voronova and A Sterligov, Western European Illuminated Manuscripts (in the St Petersberg Public Library), 2003, Sirocco, London
  • Weitzmann, Kurt. Late Antique and Early Christian Book Illumination. Chatto & Windus, London (New York: George Braziller) 1977.
  • Nordenfalk, Carl. Celtic and Anglo-Saxon Painting: Book illumination in the British Isles 600–800. Chatto & Windus, London (New York: George Braziller), 1977.
  • Brown, Michelle P., Manuscripts from the Anglo-Saxon Age, 2007, British Library, ISBN 978-0-7123-0680-5
  • Williams, John, Early Spanish Manuscript Illumination Chatto & Windus, London (New York, George Braziller), 1977.
  • Cahn, Walter, Romanesque Bible Illumination, Ithaca, New York: Cornell University Press, 1982, ISBN 0-8014-1446-6

Persia

  • Canby, Sheila R., Persian Painting, 1993, British Museum Press, ISBN 978-0-7141-1459-0
  • Titley, Norah M., Persian Miniature Painting, and its Influence on the Art of Turkey and India, 1983, University of Texas Press, ISBN 0-292-76484-7
  • Welch, Stuart Cary. Royal Persian Manuscripts, Thames & Hudson, 1976, ISBN 0-500-27074-0

Kebangkitan kembali pada abad ke-19

  • Sandra Hindman, Michael Camille, Nina Rowe & Rowan Watson, Manuscript Illumination in the Modern Age : Recovery and Reconstruction, Evanston : Northwestern University, 2001.
  • Thomas Coomans & Jan De Maeyer (editor), The Revival of Mediaeval Illuminating in the Nineteenth Century (KADOC Artes, 9), University Press Leuven, 2007, 336 halaman.

Pranala luar