Muhammad Syafi'i (polisi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammad Syafi'i (polisi)
Berkas:Irjen-m-syafii.png
Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa jabatan
Jumat, 3 Februari 2017 – Jumat, 1 Mei 2020
Sebelum
Pendahulu
Brigjen. Pol. Eddy Hartono
Pengganti
Brigjen. Pol. Martinus Hukom
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir15 Mei 1962 (umur 61)
Indonesia Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi
Alma materSekolah Perwira Militer Sukarela Bagian Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tahun 1988.
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinasDari tahun 1988 sampai dengan 2020.
Pangkat Inspektur Jenderal Polisi
SatuanReserse.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H. (lahir 15 Mei 1962) adalah seorang Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang terakhir menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H. merupakan lulusan dari Sekolah Perwira Militer Sukarela Bagian Kepolisian Negara Republik Indonesia yang sekarang berganti nama menjadi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia angkatan 1988 yang berbakat dan berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan sebelumnya dari salah satu Perwira Tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia bintang 2 ini adalah Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H. adalah salah satu aparatur penegak hukum Polri terbaik yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam Satuan Tugas Bom Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia karena berhasil melumpuhkan salah satu buronan kriminal tingkat tinggi kategori tindak pidana terorisme yaitu Dr. Azahari serta para pengikutnya sehingga Dr. Azahari berakhir tewas di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur pada hari Rabu 9, November 2005[1]. Beliau mendapatkan penghargaan luar biasa dari Jenderal Polisi. Sutanto yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia pada saat itu. Penghargaan luar biasa tersebut juga diraih oleh para kompatriotnya yang berasal dari Tim Kobra Bareskrim Polri, yaitu Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, Rycko Amelza Dahniel, dan Ignatius Sigit Widiatmono sehingga mereka menjadi tokoh-tokoh kontraterorisme yang sangat disegani dan dijuluki sebagai 'Darah Biru' oleh para anggota Densus 88 AT Polri di luar dari Tim Kobra Bareskrim Polri.

Karier

Penangkapan Tommy Soeharto

Perjalanan karier Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H. di Kepolisian Negara Republik Indonesia melesat dengan sangat cepat berkat beragam prestasi luar biasa yang telah dicapai beliau. Pada tahun 2001, Syafii merupakan salah satu anggota dari Tim Kobra Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, salah satu putra dari Presiden Republik Indonesia ke-2 yaitu Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto. Sehingga namanya tercatat sebagai salah satu aparatur penegak hukum Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa[2].

Penangkapan Imam Samudra

Syafii juga termasuk salah satu aparatur penegak hukum Polri yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat bergabung dalam Satuan Reserse Anti Teror dan Bom Direktorat Reserse Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, karena berhasil menangkap salah satu buronan kriminal tingkat tinggi kategori tindak pidana terorisme yaitu Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten, pada hari Kamis, 21 November 2002.

Penangkapan Dr. Azhari

Karier Syafii semakin meroket saat bergabung ke dalam Satuan Tugas Bom Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia karena berhasil melumpuhkan salah satu buronan kriminal tingkat tinggi kategori tindak pidana terorisme yaitu Dr. Azahari serta para pengikutnya di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, pada hari Rabu, 9 November 2005[3].

Riwayat Jabatan

  • Kepala Satuan Intelijen Keamanan Kepolisian Resor Temanggung Kepolisian Daerah Jawa Tengah/Kasat Intelkam Polres Temanggung Polda Jateng.
  • Kepala Unit Identifikasi/Monitoring Subdetasemen Intelijen Detasemen Khusus 88 Anti Teror Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kanit Iden/Monitor Subden Intel Densus 88 AT Bareskrim Polri. (Pada tahun 2004)
  • Kepala Satuan Reserse Anti Teror dan Bom Direktorat Reserse Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya/Kasat Serse Anti Teror & Bom Ditserse Polda Metro Jaya. (Pada tahun 2005)
  • Kepala Subdirektorat 5 Direktorat 1/Keamanan Transnasional Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Kasubdit V Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri. (Pada tahun 2006)
  • Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Tangerang Kota Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya/Kapolres Metro Tangerang Kota Polda Metro Jaya. (Pada tahun 2008)
  • Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia/Wakadensus 88 AT Polri. (Pada tahun 2009)
  • Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia/Kadensus 88 AT Polri. (Pada tahun 2010)
  • Direktur Penindakan Kedeputian Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia/Dirtindak Kedeputian Bid. Tindak & Binpuan BNPT RI. (Pada tahun 2015)
  • Analis Kebijakan Utama Bidang Pencegahan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia/Anjak Utama Bid. Cegah Densus 88 AT Polri. (Pada tahun 2016)
  • Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia/Kadensus 88 AT Polri. (Pada tahun 2017)
  • Analis Kebijakan Utama Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia/Anjak Utama Bareskrim Polri. (Pada tahun 2020/memasuki masa pensiun)

Kasus terkenal lainnya

  • Pengungkapan Kasus Kriminal Tingkat Tinggi Kategori Tindak Pidana Pembunuhan yaitu pembunuhan atas Hakim Agung Safiudin Kartasasmita, di Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pada tahun 2001)
  • Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Kriminal Tingkat Tinggi Kategori Tindak Pidana Terorisme yaitu Bom Bali II (Pada tahun 2005)

Catatan kaki

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-12. Diakses tanggal 2016-03-12. 
  2. ^ http://groups.yahoo.com/group/partai-keadilan/message/13133
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-12. Diakses tanggal 2016-03-12. 
Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Eddy Hartono
Kepala Detasemen Khusus 88
2017—2020
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Martinus Hukom
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Tito Karnavian
Kepala Detasemen Khusus 88
2010—2015
Diteruskan oleh:
Kombes. Pol. Eddy Hartono