Multibahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Desember 2013 02.13 oleh Hanamanteo (bicara | kontrib)
Papan yang bertuliskan "Pekerja haram akan ditawan" dalam lima bahasa di Singapura (4 bahasa teratas adalah bahasa nasional manakala tulisan dalam bahasa kelima ditulis dengan tangan).

Keanekabahasaan atau multilingualisme merupakan tindakan menggunakan berbagai jenis bahasa dari individu atau pihak masyarakat. Jumlah penutur yang mampu untuk berbicara dalam berbagai bahasa adalah lebih besar berbanding penutur ekabahasa dalam kalangan penduduk dunia.[1] Keanekabahasaan menjadi satu fenomena sosial disebabkan oleh pengaruh globalisasi dan keterbukaan budaya.[2] Disebabkan kemudahan dan aksesdunia tanpa batas yaitu Internet, pendedahan terhadap berbagai jenis bahasa semakin meningkat di seluruh dunia.

Seseorang yang mampu untuk berbicara dalam berbagai bahasa dijuluki sebagai penutur berbagai bahasa atau poliglot.[3]

Referensi

  1. ^ G. Richard Tucker. "A Global Perspective on Bilingualism and Bilingual Education (1999)". Universitas Carnegie Mellon. 
  2. ^ "The importance of multilingualism". multilingualism.org. Diakses tanggal 16 September 2010. 
  3. ^ (Inggris) "Polyglot - Pengertian poliglot oleh ensiklopedia, kamus dalam jaringan gratis". Thefreedictionary.com. Diakses tanggal 10 Juli 2010. 

Bacaan lanjut