Musik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(47 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4: Baris 4:
| caption = Lukisan sebuah vas Yunani kuno yang menggambarkan pelajaran musik ({{circa}} 510 SM)
| caption = Lukisan sebuah vas Yunani kuno yang menggambarkan pelajaran musik ({{circa}} 510 SM)
| medium = [[suara]]
| medium = [[suara]]
| types = [[Genre musik|genre-genr
| types = [[Genre musik|genre-genre]]
e]]
| ancestor =
| ancestor =
| descendant =
| descendant =
Baris 12: Baris 11:
{{Portal bar|Musik}}
{{Portal bar|Musik}}
}}
}}
'''''Musik''''' ({{Lang-el|μουσική}})<ref name="perseus.tufts.edu">{{cite web |url=https://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3D%2368891 |title=Mousike, Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek–English Lexicon'', at Perseus |publisher=perseus.tufts.edu |access-date=27 October 2015 |archive-date=2008-02-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080223121331/http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.04.0057:entry= |dead-url=no }}</ref> adalah [[nada]] atau [[suara]] yang disusun demikian rupa sehingga mengandung [[Ritme]], [[lagu]], dan keharmonisan.<ref>{{Cite web|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/musik|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2021-10-14|archive-date=2021-10-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20211027175721/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/musik|dead-url=no}}</ref> Musik terdiri dari beberapa unsur, yaitu [[melodi]], [[harmoni]], [[ritme]], dan [[timbre]].<ref>{{Cite book|last=Aru|first=Anggela Marsela W.|date=2018|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/19387/1/Kelas%20XI_Seni%20Budaya%28Seni%20Musik%29_KD%203.1.pdf|title=E-MODUL SENI BUDAYA Kelas XI|location=|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas|pages=10|url-status=live|access-date=2021-10-14|archive-date=2022-01-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220129192853/http://repositori.kemdikbud.go.id/19387/1/Kelas%20XI_Seni%20Budaya%28Seni%20Musik%29_KD%203.1.pdf|dead-url=no}}</ref> Musik termasuk sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki, dan mempersembahkannya dalam suatu bentuk [[seni]]. Musik adalah sebuah fenomena unik yang dihasilkan oleh beberapa [[alat musik]]. Namun, seni musik tidak hanya sebatas bunyi/suara yang dihasilkan dari alat musik, tetapi juga apa pun yang dapat menghasilkan bunyi/suara itu bisa dianggap sebagai musik, atau istilahnya disebut dengan musik alam.
'''Musik''' adalah [[suara]] yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dinamika dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.<ref name=KBBI>{{cite web|url=http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php|title=KBBI|day=5|month=April
|year=2011}}</ref> Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk [[seni]]. Mendengar musik adalah sejenis [[hiburan]]. Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa [[alat musik]]. Musik adalah bahasa universal. Musik dapat dipahami oleh semua orang di seluruh dunia sebagai hasil ungkapan perasaan baik sedih ataupun gembira.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Musik dikenal sejak kehadiran [[manusia]] modern ''[[Homo sapiens]]'' yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu kapan manusia mulai mengenal seni dan musik. Dari penemuan [[arkeologi]] pada lokasi-lokasi seperti pada benua [[Afrika]], sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah ada perubahan [[evolusi]] pada [[otak]] manusia. Dengan otak yang lebih pintar dari hewan, manusia merancang pemburuan yang lebih terarah sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak seperti ini, manusia bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan menggunakan [[imajinasi]] dan spiritual. [[Bahasa]] untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara manusia. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosakata muncul untuk menamakan benda dan memberikan nama panggilan untuk seseorang.
Musik dikenal sejak kehadiran [[manusia]] modern ''[[Homo sapiens]]'' yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tidak ada yang mengetahui kapan manusia mulai mengenal seni dan musik. Dari penemuan [[arkeologi]] pada lokasi-lokasi seperti pada benua [[Afrika]], sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah ada perubahan [[evolusi]] pada [[otak]] manusia. Dengan otak yang lebih pintar dari hewan, manusia merancang pemburuan yang lebih terarah sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak seperti ini, manusia bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan menggunakan [[imajinasi]] dan spiritual. [[Bahasa]] untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara manusia. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosakata muncul untuk menamakan benda dan memberikan nama panggilan untuk seseorang.


Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, manusia purba mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil [[tulang]] kaki kering hewan buruan yang menjadi makanannya dan kemudian meniupnya dan mengeluarkan [[bunyi]]. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan [[alam]] dengan meniup rongga kayu atau [[bambu]] yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi [[suling]] purba.
Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, manusia purba mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil [[tulang]] kaki kering hewan buruan yang menjadi makanannya, kemudian meniupnya dan mengeluarkan [[bunyi]]. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memerhatikan [[alam]] dengan meniup rongga kayu atau [[bambu]] yang mengeluarkan [[bunyi]]. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi [[suling]] purba.


Manusia menyatakan perasaan takut dan gembira dengan menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara menciptakan lagu, hymne, atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja manusia telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi yang keras. Kulit binatang yang digunakan sebagai pakaian diletakkan sebagai penutup rongga kayu yang besar sehingga terciptalah sebuah [[gendang]].


Manusia menyatakan perasaan takut dan gembira dengan menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara menciptakan lagu, hymne, atau [[syair]] nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja manusia telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi yang keras. Kulit binatang yang digunakan sebagai pakaian diletakkan sebagai penutup rongga kayu yang besar sehingga terciptalah sebuah [[gendang]].
== Pra Sejarah ==


== Prasejarah ==
Teori pra sejarah musik hanya didasarkan pada temuan situs arkeologi paleolitik. Seruling merupakan alat musik yang banyak ditumakan pada zaman pra sejarah, yang salah satunya berbentuk seperti [[shakuhachi]] yang berasal dari Jepang. Ada seruling [[Divje Babe]] yang terbuat dari tulang paha beruang gua, yang diperkirakan sudah digunakan sekitar 40.000 tahun yang lalu. Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak zaman [[Peradaban Lembah Sungai Indus]], India, yang memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab [[Weda]]. Penemuan terbesar dan tertua dari alat musik pra sejarah berlokasi di Cina, yang bisa dilacak balik ke antara 7000 dan 6600 SM. [[Lagu-lagu Hurri]] adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkirakan telah ada sekitar 1400 SM.

Teori prasejarah musik hanya didasarkan pada temuan situs arkeologi paleolitik. Seruling merupakan alat musik yang banyak diutamakan pada zaman prasejarah, yang salah satunya berbentuk seperti [[shakuhachi]] yang berasal dari Jepang. Ada seruling [[Divje Babe]] yang terbuat dari tulang paha beruang gua, yang diperkirakan sudah digunakan sekitar 40.000 tahun yang lalu. Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak zaman [[Peradaban Lembah Sungai Indus]], India, yang memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab [[Weda]]. Penemuan terbesar dan tertua dari alat musik pra sejarah berlokasi di Cina, yang bisa dilacak balik ke antara 7000 dan 6600 SM. [[Lagu-lagu Hurri]] adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkirakan telah ada sekitar 1400 SM.


== Terapi ==
== Terapi ==
Baris 30: Baris 29:
[[Terapi musik]] adalah proses interpersonal yang menggunakan musik untuk terapi aspek-fisik, [[emosi]]onal, mental, [[sosial]], [[estetika]], dan [[spiritual]] untuk membantu pasien dalam meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka. Dalam beberapa kasus, kebutuhan pasien ditangani langsung melalui musik. Pada kesempatan lain, metode terapi tergantung hubungan yang berkembang di antara pasien dan terapis. Terapi musik ini digunakan untuk individu dari segala usia dan dengan berbagai kondisi, termasuk untuk gangguan kejiwaan, masalah [[medis]], cacat fisik, gangguan sensorik, cacat perkembangan, penyalahgunaan zat, gangguan komunikasi, masalah interpersonal, dan untuk orang-orang yang berada dalam proses penuaan. Terapi juga digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar, meningkatkan harga diri, mengurangi [[stres]], mendukung latihan fisik, dan memfasilitasi sejumlah aktivitas lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.
[[Terapi musik]] adalah proses interpersonal yang menggunakan musik untuk terapi aspek-fisik, [[emosi]]onal, mental, [[sosial]], [[estetika]], dan [[spiritual]] untuk membantu pasien dalam meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka. Dalam beberapa kasus, kebutuhan pasien ditangani langsung melalui musik. Pada kesempatan lain, metode terapi tergantung hubungan yang berkembang di antara pasien dan terapis. Terapi musik ini digunakan untuk individu dari segala usia dan dengan berbagai kondisi, termasuk untuk gangguan kejiwaan, masalah [[medis]], cacat fisik, gangguan sensorik, cacat perkembangan, penyalahgunaan zat, gangguan komunikasi, masalah interpersonal, dan untuk orang-orang yang berada dalam proses penuaan. Terapi juga digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar, meningkatkan harga diri, mengurangi [[stres]], mendukung latihan fisik, dan memfasilitasi sejumlah aktivitas lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.


Salah satu catatan paling awal yang menyebutkan terapi musik berlokasi di (c. 872-950) Al-Farabi. Makna risalah dari Akal menggambarkan efek terapi musik di jiwa.<ref>{{en}} Amber Haque (2004), "Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists," Journal of Religion and Health 43 (4): 357–377 [363]</ref> Musik telah lama digunakan untuk membantu orang dalam mengatasi masalah emosi mereka. Pada abad ke-17, sarjana Robert Burton dalam ''[[The Anatomy of Melancholy]]'' berpendapat bahwa musik dan [[tari]] sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama [[melankoli]].<ref>{{en}} cf. The Anatomy of Melancholy, Robert Burton, subsection 3, on and after line 3,480, "Music a Remedy"</ref> Dalam catatannya disebutkan, musik memiliki "kekuatan yang sangat besar ... untuk mengusir penyakit" dan menyebutnya sebagai "obat sangat ampuh dalam melawan keputusasaan dan melankolis." Burton menunjukkan bahwa pada zaman [[purbakala]], Canus, pemain [[biola]] Rhodian, menggunakan musik untuk "membuat seorang pria melankolis bergembira, ... kekasih lebih terpikat, seorang yang religius lebih saleh."<ref>Ismenias the Theban, Chiron the centaur, is said to have cured this and many other diseases by music alone: as now thy do those, saith Bodine, that are troubled with St. Vitus's Bedlam dance. [http://www.gutenberg.org/files/10800/10800-8.txt Project Gutenberg's The Anatomy of Melancholy, by Democritus Junior]</ref><ref>{{en}} [http://www.med.mun.ca/munmed/84/crellin.htm "Humanities are the Hormones: A Tarantella Comes to Newfoundland. What should we do about it?"] by Dr. John Crellin, MUNMED, newsletter of the Faculty of Medicine, Memorial University of Newfoundland, 1996.</ref>
Salah satu catatan paling awal yang menyebutkan terapi musik berlokasi di (c. 872-950) Al-Farabi. Makna risalah dari Akal menggambarkan efek terapi musik di jiwa.<ref>{{en}} Amber Haque (2004), "Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists," Journal of Religion and Health 43 (4): 357–377 [363]</ref> Musik telah lama digunakan untuk membantu orang dalam mengatasi masalah emosi mereka. Pada abad ke-17, sarjana Robert Burton dalam ''[[The Anatomy of Melancholy]]'' berpendapat bahwa musik dan [[tari]] sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama [[melankoli]].<ref>{{en}} cf. The Anatomy of Melancholy, Robert Burton, subsection 3, on and after line 3,480, "Music a Remedy"</ref> Dalam catatannya disebutkan, musik memiliki "kekuatan yang sangat besar ... untuk mengusir penyakit" dan menyebutnya sebagai "obat sangat ampuh dalam melawan keputusasaan dan melankolis." Burton menunjukkan bahwa pada zaman [[purbakala]], Canus, pemain [[biola]] Rhodian, menggunakan musik untuk "membuat seorang pria melankolis bergembira, ... kekasih lebih terpikat, seorang yang religius lebih saleh."<ref>Ismenias the Theban, Chiron the centaur, is said to have cured this and many other diseases by music alone: as now thy do those, saith Bodine, that are troubled with St. Vitus's Bedlam dance. [http://www.gutenberg.org/files/10800/10800-8.txt Project Gutenberg's The Anatomy of Melancholy, by Democritus Junior] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110513192500/http://www.gutenberg.org/files/10800/10800-8.txt |date=2011-05-13 }}</ref><ref>{{en}} [http://www.med.mun.ca/munmed/84/crellin.htm "Humanities are the Hormones: A Tarantella Comes to Newfoundland. What should we do about it?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150215015105/http://www.med.mun.ca/munmed/84/crellin.htm |date=2015-02-15 }} by Dr. John Crellin, MUNMED, newsletter of the Faculty of Medicine, Memorial University of Newfoundland, 1996.</ref>
<ref>Aung, Steven K.H., Lee, Mathew H.M., [http://www.liebertonline.com/doi/abs/10.1089/act.2004.10.266?journalCode=act "Music, Sounds, Medicine, and Meditation: An Integrative Approach to the Healing Arts," Alternative & Complementary Therapies], Oct 2004, Vol. 10, No. 5: 266–270.</ref>Pada bulan November 2006, Dr Michael J. Crawford<ref> [http://www1.imperial.ac.uk/medicine/people/m.crawford/ Dr. Michael J. Crawford page] at [[Imperial College London]], Faculty of Medicine, Department of Psychological Medicine.</ref> dan koleganya juga menemukan bahwa terapi musik membantu pasien skizofrenia.<ref>{{cite journal | last = Crawford | first = Mike J. | coauthors = Talwar, Nakul, et al. | year = 2006 | month = November | title = Music therapy for in-patients with schizophrenia: Exploratory randomised controlled trial | journal = The British Journal of Psychiatry (2006) | volume = 189 | pages = 405–409 | url = http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/abstract/189/5/405 | doi = 10.1192/bjp.bp.105.015073 | pmid = 17077429| quote = Music therapy may provide a means of improving mental health among people with schizophrenia, but its effects in acute psychoses have not been explored | issue=5}}</ref> Dalam Kekaisaran [[Utsmaniyah]], penyakit mental diobati dengan musik.<ref>{{Cite web|url=http://www.iadh.org/pdf/2006November.pdf|title=Treatment of Mental Illnesses With Music Therapy – A different approach from history}}</ref>
<ref>Aung, Steven K.H., Lee, Mathew H.M., [http://www.liebertonline.com/doi/abs/10.1089/act.2004.10.266?journalCode=act "Music, Sounds, Medicine, and Meditation: An Integrative Approach to the Healing Arts," Alternative & Complementary Therapies], Oct 2004, Vol. 10, No. 5: 266–270.</ref> Pada bulan November 2006, Dr Michael J. Crawford<ref>[http://www1.imperial.ac.uk/medicine/people/m.crawford/ Dr. Michael J. Crawford page] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101128015858/http://www1.imperial.ac.uk/medicine/people/m.crawford/ |date=2010-11-28 }} at [[Imperial College London]], Faculty of Medicine, Department of Psychological Medicine.</ref> dan koleganya juga menemukan bahwa terapi musik membantu pasien skizofrenia.<ref>{{cite journal | last = Crawford | first = Mike J. | coauthors = Talwar, Nakul, et al. | year = 2006 | month = November | title = Music therapy for in-patients with schizophrenia: Exploratory randomised controlled trial | journal = The British Journal of Psychiatry (2006) | volume = 189 | pages = 405–409 | url = http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/abstract/189/5/405 | doi = 10.1192/bjp.bp.105.015073 | pmid = 17077429 | quote = Music therapy may provide a means of improving mental health among people with schizophrenia, but its effects in acute psychoses have not been explored | issue = 5 | access-date = 2012-04-05 | archive-date = 2007-02-09 | archive-url = https://web.archive.org/web/20070209013942/http://bjp.rcpsych.org/cgi/content/abstract/189/5/405 | dead-url = no }}</ref> Dalam Kekaisaran [[Utsmaniyah]], penyakit mental diobati dengan musik.<ref>{{Cite web|url=http://www.iadh.org/pdf/2006November.pdf|title=Treatment of Mental Illnesses With Music Therapy–A different approach from history|access-date=2012-04-05|archive-date=2013-12-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20131201231144/http://www.iadh.org/pdf/2006November.pdf|dead-url=yes}}</ref>


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
Baris 38: Baris 37:
== Kepustakaan ==
== Kepustakaan ==
* {{cite encyclopedia |surname1=Kennedy |given1=Michal |surname2=Kennedy |given2=Joyce Bourne |year=2013 |orig-year=2012 |edition=6 paperback |editor=Tim Rutherford-Johnson |title=The Oxford Dictionary of Music |lang=en |url=https://books.google.com/books?id=XX2sAQAAQBAJ&hl=ru&source=gbs_book_other_versions |place=Oxford |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-957854-2 |ref=harv}}
* {{cite encyclopedia |surname1=Kennedy |given1=Michal |surname2=Kennedy |given2=Joyce Bourne |year=2013 |orig-year=2012 |edition=6 paperback |editor=Tim Rutherford-Johnson |title=The Oxford Dictionary of Music |lang=en |url=https://books.google.com/books?id=XX2sAQAAQBAJ&hl=ru&source=gbs_book_other_versions |place=Oxford |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-957854-2 |ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|year=2001 |editor=Root, Deane L. |title=[[:en:The New Grove Dictionary of Music and Musicians|The New Grove Dictionary of Music and Musicians]] |lang=en |url= |place=Oxford |publisher=Oxford University Press |isbn= |postscript=. Versi daring — [http://www.oxfordmusiconline.com/grovemusic/ ''Grove Music Online''] |ref=harv}}
* {{cite encyclopedia|year=2001 |editor=Root, Deane L. |title=[[:en:The New Grove Dictionary of Music and Musicians|The New Grove Dictionary of Music and Musicians]] |lang=en |url= |place=Oxford |publisher=Oxford University Press |isbn= |postscript=. Versi daring—[http://www.oxfordmusiconline.com/grovemusic/ ''Grove Music Online''] |ref=harv}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://id.yamaha.com/id/music_education/ Sekolah Musik Yamaha]
* {{id}} [http://id.yamaha.com/id/music_education/ Sekolah Musik Yamaha]
* {{en}} [https://archive.is/20121209102410/www.bbc.co.uk/blast/music/ BBC Blast Music] For 13–19-year-olds interested in learning about, making, performing and talking about music.
* {{en}} [https://archive.today/20121209102410/www.bbc.co.uk/blast/music/ BBC Blast Music] For 13–19-year-olds interested in learning about, making, performing and talking about music.
* {{en}} [http://www.music.vt.edu/musicdictionary/ The Virginia Tech Multimedia Music Dictionary], with definitions, pronunciations, examples, quizzes and simulations
* {{en}} [http://www.music.vt.edu/musicdictionary/ The Virginia Tech Multimedia Music Dictionary] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141022022300/http://www.music.vt.edu/musicdictionary/ |date=2014-10-22 }}, with definitions, pronunciations, examples, quizzes and simulations
* {{en}} [http://www.music-web.org/ The Music-Web Music Encyclopedia], for musicians, composers and music lovers
* {{en}} [http://www.music-web.org/ The Music-Web Music Encyclopedia], for musicians, composers and music lovers
* {{en}} [http://dolmetsch.com/musictheorydefs.htm Dolmetsch free online music dictionary], complete, with references to a list of specialised music dictionaries (by continent, by instrument, by genre, etc.)
* {{en}} [http://dolmetsch.com/musictheorydefs.htm Dolmetsch free online music dictionary], complete, with references to a list of specialised music dictionaries (by continent, by instrument, by genre, etc.)
* {{en}} [http://www.naxos.com/education/glossary.asp Musical Terms] – Glossary of music terms from Naxos
* {{en}} [http://www.naxos.com/education/glossary.asp Musical Terms]–Glossary of music terms from Naxos
* {{en}} [http://www.uned.es/dpto_fil/revista/polemos/articulos/MA_Quintana_On%20Hermeneutical%20Ethics%20&%20Education%20(Internet)2.doc "On Hermeneutical Ethics and Education: Bach als Erzieher"], a paper by Prof. Miguel Ángel Quintana Paz in which he explains the history of the different views hold about music in Western societies, since the Ancient Greece to our days.
* {{en}} [http://www.uned.es/dpto_fil/revista/polemos/articulos/MA_Quintana_On%20Hermeneutical%20Ethics%20&%20Education%20(Internet)2.doc "On Hermeneutical Ethics and Education: Bach als Erzieher"], a paper by Prof. Miguel Ángel Quintana Paz in which he explains the history of the different views hold about music in Western societies, since the Ancient Greece to our days.
* {{en}} [http://www.bsmny.org/features Monthly Online Features From Bloomingdale School of Music], addressing a variety of musical topics for a wide audience
* {{en}} [http://www.bsmny.org/features Monthly Online Features From Bloomingdale School of Music] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160529130844/http://www.bsmny.org/features |date=2016-05-29 }}, addressing a variety of musical topics for a wide audience
* {{en}} [http://www.musicfoundations.org/pages/3/index.htm Arts and Music Uplifting Society towards Transformation and Tolerance] Articles meant to stimulate people’s awareness about the peace enhancing, transforming, communicative, educational and healing powers of music.
* {{en}} [http://www.musicfoundations.org/pages/3/index.htm Arts and Music Uplifting Society towards Transformation and Tolerance] Articles meant to stimulate people’s awareness about the peace enhancing, transforming, communicative, educational and healing powers of music.
* {{en}} [http://www.scientificamerican.com/podcast/episode.cfm?id=musical-chills-related-to-brain-dop-11-01-09 Scientific American, ''Musical Chills Related to Brain Dopamine Release'']
* {{en}} [http://www.scientificamerican.com/podcast/episode.cfm?id=musical-chills-related-to-brain-dop-11-01-09 Scientific American, ''Musical Chills Related to Brain Dopamine Release'']
Baris 54: Baris 53:


{{commons|Music}}
{{commons|Music}}

{{Authority control}}


[[Kategori:Musik| ]]
[[Kategori:Musik| ]]

Revisi per 5 Mei 2024 04.10

Musik
Lukisan sebuah vas Yunani kuno yang menggambarkan pelajaran musik (c. 510 SM)
Mediumsuara
Jenisgenre-genre
Budaya awalbervariasi
Awal berkembangPaleolitikum

Musik (Yunani: μουσική)[1] adalah nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung Ritme, lagu, dan keharmonisan.[2] Musik terdiri dari beberapa unsur, yaitu melodi, harmoni, ritme, dan timbre.[3] Musik termasuk sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki, dan mempersembahkannya dalam suatu bentuk seni. Musik adalah sebuah fenomena unik yang dihasilkan oleh beberapa alat musik. Namun, seni musik tidak hanya sebatas bunyi/suara yang dihasilkan dari alat musik, tetapi juga apa pun yang dapat menghasilkan bunyi/suara itu bisa dianggap sebagai musik, atau istilahnya disebut dengan musik alam.

Sejarah

Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapiens yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tidak ada yang mengetahui kapan manusia mulai mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika, sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah ada perubahan evolusi pada otak manusia. Dengan otak yang lebih pintar dari hewan, manusia merancang pemburuan yang lebih terarah sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak seperti ini, manusia bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan menggunakan imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara manusia. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosakata muncul untuk menamakan benda dan memberikan nama panggilan untuk seseorang.

Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, manusia purba mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanannya, kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memerhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi suling purba.


Manusia menyatakan perasaan takut dan gembira dengan menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara menciptakan lagu, hymne, atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja manusia telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi yang keras. Kulit binatang yang digunakan sebagai pakaian diletakkan sebagai penutup rongga kayu yang besar sehingga terciptalah sebuah gendang.

Prasejarah

Teori prasejarah musik hanya didasarkan pada temuan situs arkeologi paleolitik. Seruling merupakan alat musik yang banyak diutamakan pada zaman prasejarah, yang salah satunya berbentuk seperti shakuhachi yang berasal dari Jepang. Ada seruling Divje Babe yang terbuat dari tulang paha beruang gua, yang diperkirakan sudah digunakan sekitar 40.000 tahun yang lalu. Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak zaman Peradaban Lembah Sungai Indus, India, yang memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab Weda. Penemuan terbesar dan tertua dari alat musik pra sejarah berlokasi di Cina, yang bisa dilacak balik ke antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurri adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkirakan telah ada sekitar 1400 SM.

Terapi

Terapi musik adalah proses interpersonal yang menggunakan musik untuk terapi aspek-fisik, emosional, mental, sosial, estetika, dan spiritual untuk membantu pasien dalam meningkatkan atau mempertahankan kesehatan mereka. Dalam beberapa kasus, kebutuhan pasien ditangani langsung melalui musik. Pada kesempatan lain, metode terapi tergantung hubungan yang berkembang di antara pasien dan terapis. Terapi musik ini digunakan untuk individu dari segala usia dan dengan berbagai kondisi, termasuk untuk gangguan kejiwaan, masalah medis, cacat fisik, gangguan sensorik, cacat perkembangan, penyalahgunaan zat, gangguan komunikasi, masalah interpersonal, dan untuk orang-orang yang berada dalam proses penuaan. Terapi juga digunakan untuk meningkatkan konsentrasi belajar, meningkatkan harga diri, mengurangi stres, mendukung latihan fisik, dan memfasilitasi sejumlah aktivitas lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.

Salah satu catatan paling awal yang menyebutkan terapi musik berlokasi di (c. 872-950) Al-Farabi. Makna risalah dari Akal menggambarkan efek terapi musik di jiwa.[4] Musik telah lama digunakan untuk membantu orang dalam mengatasi masalah emosi mereka. Pada abad ke-17, sarjana Robert Burton dalam The Anatomy of Melancholy berpendapat bahwa musik dan tari sangat penting dalam mengobati penyakit mental, terutama melankoli.[5] Dalam catatannya disebutkan, musik memiliki "kekuatan yang sangat besar ... untuk mengusir penyakit" dan menyebutnya sebagai "obat sangat ampuh dalam melawan keputusasaan dan melankolis." Burton menunjukkan bahwa pada zaman purbakala, Canus, pemain biola Rhodian, menggunakan musik untuk "membuat seorang pria melankolis bergembira, ... kekasih lebih terpikat, seorang yang religius lebih saleh."[6][7] [8] Pada bulan November 2006, Dr Michael J. Crawford[9] dan koleganya juga menemukan bahwa terapi musik membantu pasien skizofrenia.[10] Dalam Kekaisaran Utsmaniyah, penyakit mental diobati dengan musik.[11]

Catatan kaki

  1. ^ "Mousike, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek–English Lexicon, at Perseus". perseus.tufts.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-23. Diakses tanggal 27 October 2015. 
  2. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2021-10-14. 
  3. ^ Aru, Anggela Marsela W. (2018). E-MODUL SENI BUDAYA Kelas XI (PDF). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. hlm. 10. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-01-29. Diakses tanggal 2021-10-14. 
  4. ^ (Inggris) Amber Haque (2004), "Psychology from Islamic Perspective: Contributions of Early Muslim Scholars and Challenges to Contemporary Muslim Psychologists," Journal of Religion and Health 43 (4): 357–377 [363]
  5. ^ (Inggris) cf. The Anatomy of Melancholy, Robert Burton, subsection 3, on and after line 3,480, "Music a Remedy"
  6. ^ Ismenias the Theban, Chiron the centaur, is said to have cured this and many other diseases by music alone: as now thy do those, saith Bodine, that are troubled with St. Vitus's Bedlam dance. Project Gutenberg's The Anatomy of Melancholy, by Democritus Junior Diarsipkan 2011-05-13 di Wayback Machine.
  7. ^ (Inggris) "Humanities are the Hormones: A Tarantella Comes to Newfoundland. What should we do about it?" Diarsipkan 2015-02-15 di Wayback Machine. by Dr. John Crellin, MUNMED, newsletter of the Faculty of Medicine, Memorial University of Newfoundland, 1996.
  8. ^ Aung, Steven K.H., Lee, Mathew H.M., "Music, Sounds, Medicine, and Meditation: An Integrative Approach to the Healing Arts," Alternative & Complementary Therapies, Oct 2004, Vol. 10, No. 5: 266–270.
  9. ^ Dr. Michael J. Crawford page Diarsipkan 2010-11-28 di Wayback Machine. at Imperial College London, Faculty of Medicine, Department of Psychological Medicine.
  10. ^ Crawford, Mike J. (2006). "Music therapy for in-patients with schizophrenia: Exploratory randomised controlled trial". The British Journal of Psychiatry (2006). 189 (5): 405–409. doi:10.1192/bjp.bp.105.015073. PMID 17077429. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-09. Diakses tanggal 2012-04-05. Music therapy may provide a means of improving mental health among people with schizophrenia, but its effects in acute psychoses have not been explored 
  11. ^ "Treatment of Mental Illnesses With Music Therapy–A different approach from history" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-12-01. Diakses tanggal 2012-04-05. 

Kepustakaan

Pranala luar