Lompat ke isi

Musim hujan Asia Timur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Empat massa udara yang menurunkan musim hujan Asia Timur

Musim hujan Asia Timur (hanzi: 梅雨, méiyǔ; Jepang: 梅雨, tsuyu, baiu; bahasa Korea: 장마, jangma) adalah musim hujan di kawasan Asia Timur yang meliputi Jepang (kecuali Hokkaido, Kepulauan Ogasawara), selatan Semenanjung Korea, pesisir Cina Selatan[1] dan pesisir Cina Tengah,[2] termasuk Taiwan. Istilah ini dipakai untuk menyebut musim dengan ciri meningkatnya curah hujan antara Mei hingga Juli. Musim hujan Asia Timur berlangsung dari Juni hingga Juli di Korea dan Jepang, dan dari Juli hingga Agustus di kawasan Chang Jiang dan Huai He di Tiongkok.

Garis depan musim hujan terjadi ketika udara lembap di atas Samudra Pasifik bertemu dengan massa udara dingin dari daratan Tiongkok. Garis depan hujan yang diikuti terbentuknya badai yang disebut depresi frontal menurunkan hujan di Korea, Jepang, dan Cina Timur. Seiring dengan pergerakan maju-mundur garis depan hujan seusai kekuatan massa udara hangat dan massa udara dingin, sering terjadi curah hujan berkepanjangan yang kadang-kadang menyebabkan banjir di Tiongkok bagian timur. Namun kekeringan dapat terjadi pada tahun-tahun ketika tingkat curah hujan berada di bawah normal. Musim hujan Asia Timur berakhir ketika massa udara panas yang berasal dari daerah tekanan tinggi subtropis telah menjadi cukup kuat untuk mendorong garis depan hujan ke utara dan mengakhirinya.

Perdebatan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun-tahun tertentu, awal dan akhir musim hujan sering dijadikan bahan perdebatan. Pada tahun 2005, misalnya, daerah tekanan tinggi subtropis bergerak dengan cepat ke utara pada akhir Juni/awal Juli. Garis depan hujan meloncati kawasan Chang Jiang sehingga musim hujan tidak tidak terjadi di Chang Jiang. Selanjutnya, daerah tekanan tinggi subtropis turun ke selatan dan terjadi curah hujan cukup besar di kawasan tersebut. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apakah curah hujan tersebut termasuk pola hujan musim panas yang sering terjadi setelah musim hujan, atau tercipta musim hujan kedua. Sejumlah ahli meteorologi bahkan berpendapat periode hujan pada akhir Juni bukanlah musim hujan yang sebenarnya.[3] [4] [5] [6] [7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Cina Selatan adalah kawasan Fujian dan daerah Sungai Mutiara (Guangdong, Guizhou, Yunnan, dan Guangxi).
  2. ^ Cina Tengah adalah kawasan tengah dan muara aliran sungai Sungai Panjang, wilayah sekitar Pegunungan Qinling dan Sungai Huai ke selatan, dan Pegunungan Nanling ke utara.
  3. ^ "入梅不像梅出梅梅更浓 梅雨"变味"真假难辨" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). Xinhuanet. 2005-07-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2008-05-07. 
  4. ^ "倒黄梅?二度梅? 有关专家认为再下就要变成梅雨" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). Sina. 2005-07-09. Diakses tanggal 2008-05-07. 
  5. ^ "是"倒黄梅"还是"二度梅"?接连阴雨让专家直挠头" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). Sina. 2005-07-08. Diakses tanggal 2008-05-07. 
  6. ^ "上海是否出现了"倒黄梅"?为啥视而不见" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). CNHYC. 2005-07-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-09. Diakses tanggal 2008-05-07. 
  7. ^ "是倒黄梅还是二度梅?" (dalam bahasa bahasa Tionghoa). 新华报业网. 2005-07-12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-25. Diakses tanggal 2008-05-07.