Nampo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 November 2019 19.24 oleh Mfikriansori (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox settlement <!-- modelled after Seoul and Daegu --> | name = {{raise|0.1em|Nampo}} | native_name = {{lower|0.1em|{{nobold|남...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Nampo
남포시
남포특별시
Transkripsi  
 • Chosŏn'gŭl
 • Hancha
 • McCune-ReischauerNamp'o T'ŭkpyŏlsi
 • Alih Aksara yang DisempurnakanNampo Teukbyeolsi
Ikon Kota Nampo
Ikon Kota Nampo
Motto: 
Negara Korea Utara
DaerahP'yŏngan
Ditemukan1122 SM
Distrik
Luas
 • Total1.281Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 (2014)
 • Total983,660Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak
 • Dialek
P'yŏngan
Nampo
Hangul
Alih AksaraNampo
McCune–ReischauerNamp'o
Kota Spesial Nampo
Hangul
Hanja
Alih AksaraNampo Teukbyeolsi
McCune–ReischauerNamp'o T'ŭkpyŏlsi

Nampo, kadang dieja sebagai Namp'o adalah salah satu kota di Korea Utara yang berstatus sebagai kota spesial. Terletak 50 km di sebelah barat daya Pyongnyang, kota ini adalah kota satelit utama ibu kota Korea Utara itu sekaligus berfungsi sebagai pelabuhan terbesar. Nampo adalah kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Korea Utara setelah Pyongyang. Kota ini dikenal sebagai pusat industri dan manufaktur di kawasan Pyongan-Hwanghae.

Etimologi

Kata Nampo terdiri dari dua karakter, nam (남; 南) yang berarti "selatan" dan po (포; 浦) yang berarti "mulut sungai". Nama Nampo dapat diterjemahkan sebagai kota yang ada di mulut sungai yang terletak selatan. Pada Masa Pendudukan Jepang Nampo disebut sebagai Chinnampo (진남포; 鎭南浦). Karakter chin (진; 鎭) yang berarti "garnisun" atau "barak" kemudian dihapus saat Korea meraih kemerdekaan dari Jepang pasca Perang Dunia II. Karakter tersebut dinilai memiliki konotasi kolonial yang kuat.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

Sejarah

Sebelum berkembang menjadi pelabuhan, Nampo adalah desa nelayan kecil.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Desa ini dijadikan oleh Pasukan Jepang sebagai pangkalan militer mereka selama [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama|Perang Sino-Jepang I) tahun 1894-1895. Pada 1897 Pemerintah Kekaisaran Korea menetapkan daerah di sekitar Desa Nampo sebagai pelabuhan internasional. Sejak saat itu Nampo dan daerah di sekitarnya berkembang pesat. Perkembangan kota ini berlanjut pada Masa Pendudukan Jepang. Pada tahun 1915, Pulau Pibal yang berada di tengah Sungai Taedong dihubungkan dengan daratan utama melalui proyek reklamasi Pada tahun 1934 Nampo menjadi pelabuhan terbesar ketiga di Semenanjung Korea setelah Incheon dan Busan.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

Berkat pelabuhannya, Nampo dipilih untuk menjadi basis industri pemrosesan hasil pertanian dan pengolahan bahan tambang yang dihasilkan oleh daerah-daerah di sekitar kota itu. Produk-produk yang dihasilkan kemudian dikapalkan ke Jepang.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Pasca Perang Dunia II, Nampo menjadi pusat industri mesin dan pembuatan kapal. Perkembangan industri berat tersebut didukung dengan melimpahnya produksi bijih besi. Nampo pada tahun-tahun berikutnya mulai memproduksi kaca dan produk optik sekaligus menegaskan status kota ini sebagai kota industri utama di Korea Utara.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

Kim Il-sung mengunjungi kota pelabuhan ini pada tahun 1981. Dalam kesempatan itu pemimpin Korea Utara tersebut merancang rencana besar bagi Nampo. Perencanaan itu diejawantahkan dalam tiga fokus. Fokus pertama adalah mengembangkan Nampo sebagai pintu masuk Ibu Kota Pyongyang sekaligus kota satelitnya utama. Realisasi hal ini adalah pembangunan dan peningkatan mutu sehingga Nampo menjadi pelabuhan internasional yang banyak dikunjungi orang luar Korea Utara. Fokus kedua adalah mengembangkan kota ini sebagai kota perdagangan utama di Korea Utara yang berbasis ekspor. Fokus ketiga adalah menjadikan kota ini sebagai pusat industri utama di kawasan barat Korea Utara yang ditandai dengan aktivitas industri berat seperti mesin, baja, peleburan, dan konstruksi.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak

Geografi

Nampo terletak di kawasan barat Korea Utara. Kota yang berlokasi di Cekungan Sungai Taedong wilayahnya didominasi oleh dataran landai dengan tanah jenis aluvial. 82% wilayah Nampo berada di ketinggian 50 meter di bawah permukaan laut.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Di sekitar Nampo terdapat Pegunungan Osŏk yang tidak terlalu tinggi, tetapi berbatu. Puncak-puncak dari Pegunungan Osŏk meliputi Wŏn-san (109 m.dpl), Yŏndae-san (98 m.dpl), Myŏnghyŏp-san (35 m.dpl), dan Ma-san yang berada di barat pusat kota, serta Handu-san (61 m.dpl) di sebelah timur. Puncak-puncak yang berada di sebelah selatan umumnya lebih tinggi. Ada Osŏk-san (566 m.dpl) dan Kuksa-san (506 m.dpl). Keduanya adalah titik tertinggi di Nampo. Kota ini mempunyai beberapa pulau kecil di Sungai Taedong seperti Cho-do dan Ori-sŏm. Wilayah ujung kota yang berada di dekat Laut Kuning dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Daerah di sekitar Teluk Kwangryang dikembangkan menjadi tambak-tambak garam.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Templat:Nampho2.jpg

Iklim

Lokasinya yang lebih selatan dibanding kota-kota utama Korea Utara yang lain membuat Nampo memiliki temperatur udara yang cukup tinggi pada bulan Januari. Curah hujan di Nampo terbilang rendah untuk standar nasional, dengan pengecualian beberapa kota di pesisir Laut Timur Korea. Kota ini memiliki kelembapan udara 837,4 mm.

Pembagian Administrasi

Nampo dibagi ke dalam lima distrik (guyŏk; 구역; 區域) dan dua kabupaten (gun; 군; 郡) yang dibagi lagi menjadi 82 lingkungan (tong; 동; 洞) dan 49 desa (ri; 리; 里).Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; nama tidak sah; misalnya, terlalu banyak Berikut adalah nama distrik dan kabupaten di Nampo.

Demografi

Transportasi

Kota Rekanan

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Kim So Yeol (15 Februari 2011). "North Korea Splits No. 38 and 39 Departments Up Again". Daily NK. Diakses tanggal 12 November 2019. 

Pranala Luar