Nani Sulistyani Herawati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 September 2023 07.52 oleh Donie777 (bicara | kontrib)

Rr Hj. Nani Sulistyani Herawati (lahir 17 Agustus 1955) adalah seorang politikus Indonesia kelahiran Jakarta. Ia menikahi R. Priyo Sanyoto (Jendral Purnawirawan Kavaleri ) dan memiliki 2 anak laki-laki. Ia merupakan lulusan S3 dari Institut Pertanian Bogor.[1]

Nani terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Kepulauan Riau yang meliputi Kota Batam, Kab. Karimun, Kab. Bintan, Kab. Lingga, Kab. Natuna, dan Kota Tanjung Pinang. Ia menjadi anggota DPR-RI dari Partai Demokrat dan memperoleh suara sebanyak 36.115 suara. Sebagai anggota yang bernomor anggota A-437, ia membidangi masalah Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan pada komisi empat [1] komisi delapan, Agama, Sosial, Budaya terakhir di komisi satu.

Bersama dengan Herlini Amran dan Harry Azhar Azis, ia mewakili Kepri di DPR RI pada periode 2009-2014. Karir Nani terhenti pada pemilu selanjutnya karena Partai Demokrat gagal mempertahan kursi DPR RI.[2]

Hj. Nani Sulistyani diajukan oleh partai karena kiprahnya sebagai pendiri dan perintis DPLN (Dewan Perwakilan Luar Negri) Partai Demokrat cabang Singapore dan Hongkong. Warga masyarakat Kepulauan Riau memilih Nani karena beliau tokoh yang matang dalam berpolitik sehingga mudah mengambil hati rakyat dengan keterampilan orasinya dan empatinya kepada masyarakat Kepri.

Berpengalaman sebagai Dosen Publik Relation dan Manajemen, pernah satu kelas dengan SBY mengambil kuliah Doktor di IPB dikarenakan tidak dinafikan kepopuleran Presiden SBY yang selaku pembina Partai Demokrat pastinya mendukung terpilihnya Nani .[1]

Tahun 2023 Hj Nani Sulistyani kembali diajukan oleh Partai Demokrat yang telah berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk mewakili Dapil Tangerang Selatan,Tangerang Kota, Tangerang Selatan atau bisa disebut sebagai dapil Banten 3. Beliau dipilih dipercaya oleh partai untuk mewakili suara perempuan dan tentunya calon pemilih laki-laki juga.

Dengan keyakinan siap untuk perubahan dan perbaikan suatu saat pasti Nani menunjukan kepiawaiannya kembali dalam berkiprah dikancah politik dengan amanah, nasionalis religius sehingga masyarakat dapil Banten 3 dapat maksimal merasakan kiprah beliau menampung aspirasi dan memperjuangkan kepentingan rakyat seperti sebelumnya dirasakan masyarakat Kepri. Satu kutipan kata-kata beliau untuk pulau rempang "Saat Bunda disana itu tidak akan terjadi, karena bunda akan tegas berpengaruh dikomisi satu untuk mencegah korban dan berpihak pada rakyat" . Dengan sapaan yang masih sama akrabnya beliau dipanggil Bunda Nany oleh masyarakat dapil Banten tiga.

Referensi