Narapidana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lukisan lapangan olahraga di Penjara Newgate yang diciptakan oleh Gustave Doré  1872
Para narapidana di Botany Bay, New South Wales, 1789
Para narapidana dan petugas tahanan pada perjalanan menuju Siberia, 1845

Narapidana atau Napi atau terpidana atau tahanan adalah "orang yang didakwa bersalah atas sebuah kejahatan dan dihukum oleh pengadilan" atau "orang yang menjalani yang berada dalam masa menjalani pidana "hilang kemerdekaan" di lembaga permasyarakatan atau "orang yang menjalani hukuman pidana". Meskipun terpidana kehilangan kemerdekaannya, dilain sisi dari keadaan Napi ada hak-hak narapidana yang tetap dilindungi dalam sistem pemasyarakatan Indonesia.

Sedangkan pengertian terpidana itu sendiri adalah seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.[1]

Hak-Hak Narapidana

Hak narapidana yang telah diatur dalam Pasal 14 ayat (1) UU Pemasyarakatan, yaitu:[1]

  1. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya.
  2. Mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.
  3. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
  4. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak.
  5. Menyampaikan keluhan.
  6. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang.
  7. Mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan.
  8. Menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya.
  9. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi).
  10. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi keluarga.
  11. Mendapatkan pembebasan bersyarat.
  12. Mendapatkan cuti menjelang bebas.
  13. Mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Referensi

  1. ^ a b "Ini Hak Tahanan Dan Narapidana Yang Tak Boleh Ditelantarkan". www.hukumonline.com. Diakses tanggal 22 Mei 2014. 


Pranala luar