Naresuan
Tampilan
Naresuan Agung นเรศวร | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja Ayutthaya | |||||
Berkuasa | 1 Juli 1590–25 April 1605 | ||||
Pendahulu | Maha Thammarachathirat (Sanphet I) | ||||
Penerus | Ekathotsarot (Sanphet III) | ||||
Kelahiran | 1555/1556 Istana Chan, Phitsanulok, Kerajaan Sukhothai | ||||
Kematian | 25 April 1605 Senin, tanggal 8 bulan Siam keenam (Vaisakha) | ||||
Permaisuri | Mani Rattana Ek Kasattri Yodaya Mibaya | ||||
| |||||
Wangsa | Dinasti Sukhothai | ||||
Ayah | Maha Thammarachathirat (Sanphet I) | ||||
Ibu | Ratu Wisutkasat |
Naresuan (1555 - 25 April 1605), kadang-kadang juga dijuluki Naret atau Pangeran Hitam atau Sanphet II(bahasa Thai: สมเด็จพระนเรศวรมหาราช) adalah raja Ayutthaya dan merupakan raja ke-2 dari Dinasti Sukhothai. Sang Raja memerintah dari tahun 1590 hingga kematiannya pada tahun 1605, juga penguasa Lanna dari tahun 1602 hingga kematiannya. Selama era kekuasaannya, Ayutthaya memiliki wilayah teritori terluas dalam sejarahnya.
Raja Naresuan merupakan salah satu raja yang paling dihormati di Thailand karena Sang Raja dikenal dengan upayanya membebaskan Kerajaan Ayutthaya dari Dinasti Toungoo. Selama masa pemerintahannya, terjadi banyak peperangan melawan Dinasti Toungoo dari Burma. Raja Naresuan juga menyambut kedatangan Belanda.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Wikimedia Commons memiliki media mengenai Naresuan.
- The Flight of Lao War Captives from Burma back to Laos in 1596:A Comparison of Historical Sources Diarsipkan 2006-05-18 di Wayback Machine. Jon Fernquest, Mae Fa Luang University, SOAS bulletin, Spring 2005