Nasakom

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Desember 2014 03.19 oleh Toonyf (bicara | kontrib)

Nasakom adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia. Ini adalah akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.[1][2][3][4]

Pada 1956 Sukarno secara terbuka mengkritik demokrasi parlementer, yang menyatakan bahwa itu "didasarkan pada konflik inheren" yang berlawanan dengan gagasan Indonesia harmoni sebagai keadaan alami antar hubungan manusia. Sebaliknya, ia mencari sistem yang didasarkan pada sistem tradisional desa dengan menampilkan diskusi dan konsensus, dibawah bimbingan para tetua desa. Ia mengusulkan campuran antara tiga unsur nasionalisme, agama dan komunisme menjadi pemerintah koperasi 'Nas-A-Kom'. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan tiga faksi utama dalam politik Indonesia - tentara, kelompok-kelompok Islam, dan komunis. Dengan dukungan dari militer, pada bulan Februari ia menyatakan 'Demokrasi Terpimpin', dan mengusulkan kabinet yang akan mewakili semua partai politik penting (termasuk PKI).

Referensi

  1. ^ Echols, John M.; Shadily, Hassan (1989), Kamus Indonesia Inggris: An Indonesian-English Dictionary (edisi ke-3), Jakarta: PT Gramedia, ISBN 979-403-756-7 
  2. ^ Friend, T. (2003). Indonesian Destinies. Harvard University Press. hlm. 25, 82–83. ISBN 0-674-01137-6. 
  3. ^ Ricklefs, M. C. (1991). A History of Modern Indonesia since c. 1300 (edisi ke-2). MacMillan. hlm. 268. ISBN 0-333-57689-6. LCCN 94102636. OCLC 30320024. OL 1135607M. ISBN 0-333-57690-X.  alternate version at Google Books with preview
  4. ^ Vickers, Adrian (2005). A History of Modern Indonesia. Cambridge University Press. hlm. 146. ISBN 0-521-54262-6.