Negara Kesatuan Borneo Utara
Tampilan
Negara Kesatuan Kalimantan Utara Negara Kesatuan Kalimantan Utara | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
1960–1962 | |||||||
Bendera | |||||||
Usulan wilayah negara | |||||||
Status | Negara yang diusulkan | ||||||
Ibu kota | Bandar Brunei (de facto) | ||||||
Bahasa yang umum digunakan | Melayu | ||||||
Agama | Islam Sunni | ||||||
Pemerintahan | Monarki konstitusional | ||||||
Sultan | |||||||
Sejarah | |||||||
• Usulan | 1960 | ||||||
• Dibubarkan | 1962 | ||||||
| |||||||
Sekarang bagian dari | Brunei Sarawak Sabah | ||||||
Negara Kesatuan Kalimantan Utara adalah usulan negara yang mencakup wilayah Sarawak, Borneo Utara (juga dikenal dengan nama Sabah) dan protektorat Brunei.
Gagasan pendirian negara ini diusulkan oleh ketua Partai Rakyat Brunei A. M. Azahari yang telah membina hubungan dengan gerakan nasionalis Sukarno pada tahun 1940-an. Usulan ini dipandang sebagai alternatif dan perlawanan terhadap rencana untuk pembentukan Malaysia. Kesultanan Brunei sendiri netral atas usulan pendirian negara ini.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- G.M. Watson and S. Caine, Report on the Establishment of a Central Bank in Malaya (Kuala Lumpur, 1956)