Noda dan Asmara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 34: Baris 34:


== Sinopsis ==
== Sinopsis ==
Cinta Prio pada Yanti tidak terbalas, karena Yanti lebih tertarik pada Yopie, pemuda kaya tetapi playboy. Dalam kekalutan, Prio mendapat kecelakaan lalu lintas, hingga pincang dan impoten. Sementara itu Yopie yang telah merenggut kegadisan Yanti, tetap saja berfoya-foya dengan pelacur, sampai suatu saat ia tertusuk pemabok hingga impoten juga. Kawan Prio, dr.Gunawan membantu pengobatan Prio ke luar negeri. Dan dalam sekejap ia sudah kembali menenteng gadis asing yang pandai berbahasa Indonesia. Gadis ini dengan rela membantu membangkitkan kejantanan Prio, seperti dianjurkan dokter. Sepulang gadis asing tadi, Prio berkelana ke klub-klub malam maupun steambath tetap dalam rangka "penyembuhan". Di panti pijat itu ia bertemu kembali dengan Yanti. Lalu menikahlah Prio dengan Yanti di Gereja Katedral, tanpa sebelumnya penonton tahu mereka itu beragama Katolik. Film ini penuh shot dan dialog yang kotor dan vulgar.<ref>JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 168</ref>


== Pemeran ==
Cinta Prio (Awang Darmawan) pada Yanti (Yati Octavia) tidak terbalas, karena Yanti lebih tertarik pada Yopie (August Melasz), pemuda kaya tetapi playboy. Dalam kekalutan, Prio mendapat kecelakaan lalu lintas, hingga pincang dan impoten. Sementara itu Yopie yang telah merenggut kegadisan Yanti, tetap saja berfoya-foya dengan pelacur, sampai suatu saat ia tertusuk pemabok hingga impoten juga. Kawan Prio, dr.Gunawan (Rudy Salam) membantu pengobatan Prio ke luar negeri. Dan dalam sekejap ia sudah kembali menenteng gadis asing yang pandai berbahasa Indonesia. Gadis ini dengan rela membantu membangkitkan kejantanan Prio, seperti dianjurkan dokter. Sepulang gadis asing tadi, Prio berkelana ke klub-klub malam maupun steambath tetap dalam rangka "penyembuhan". Di panti pijat itu ia bertemu kembali dengan Yanti. Lalu menikahlah Prio dengan Yanti di Gereja Katedral, tanpa sebelumnya penonton tahu mereka itu beragama Katolik. Film ini penuh shot dan dialog yang kotor dan vulgar.<ref>JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 168</ref>
* [[Yati Octavia]] sebagai Yanti
* [[Awang Darmawan]] sebagai Cinta Prio
* [[Agust Melasz]] sebagai Yopie
* [[Rudy Salam]] sebagai Dokter Gunawan


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 27 April 2024 09.46

Noda dan Asmara
SutradaraTindra Rengat
ProduserSuryadi
Ditulis olehAbdi Wiyono
Pemeran
Penata musikMuslihat
PenyuntingEmil Callebaute
DistributorPT. Sido Film
Tanggal rilis
1977
Durasi85 menit
NegaraIndonesia

Noda dan Asmara adalah film Indonesia tahun 1977 dengan disutradarai oleh Tindra Rengat dan dibintangi oleh Yati Octavia dan Awang Darmawan.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Cinta Prio pada Yanti tidak terbalas, karena Yanti lebih tertarik pada Yopie, pemuda kaya tetapi playboy. Dalam kekalutan, Prio mendapat kecelakaan lalu lintas, hingga pincang dan impoten. Sementara itu Yopie yang telah merenggut kegadisan Yanti, tetap saja berfoya-foya dengan pelacur, sampai suatu saat ia tertusuk pemabok hingga impoten juga. Kawan Prio, dr.Gunawan membantu pengobatan Prio ke luar negeri. Dan dalam sekejap ia sudah kembali menenteng gadis asing yang pandai berbahasa Indonesia. Gadis ini dengan rela membantu membangkitkan kejantanan Prio, seperti dianjurkan dokter. Sepulang gadis asing tadi, Prio berkelana ke klub-klub malam maupun steambath tetap dalam rangka "penyembuhan". Di panti pijat itu ia bertemu kembali dengan Yanti. Lalu menikahlah Prio dengan Yanti di Gereja Katedral, tanpa sebelumnya penonton tahu mereka itu beragama Katolik. Film ini penuh shot dan dialog yang kotor dan vulgar.[1]

Pemeran[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ JB Kristanto, Katalog Film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 168

Pranala luar[sunting | sunting sumber]