Orang Melayu di Malaysia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
←Mengalihkan ke Melayu Malaysia
Tag: Pengalihan baru Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Illchy (bicara) ke revisi terakhir oleh 2001:448A:100F:FC96:7D2D:62C3:BC77:988F
Tag: Menghapus pengalihan Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan pranala ke halaman disambiguasi
 
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox Ethnic group
#ALIH [[Melayu Malaysia]]
|group = Melayu Malaysia<br/>ملايو مليسيا
|poptime = 13 juta <small>(sensus tahun 2000)</small>
|popplace = '''[[Malaysia]]'''
|langs = [[Bahasa Melayu|Melayu]]
|rels = Mayoritas [[Sunni]] bermazhab [[Mazhab Syafii|Syafi'i]].
|related = [[Orang Melayu Indonesia|Melayu Indonesia]], Melayu Thai, Melayu Singapura, Melayu Brunei.
}}
[[Berkas:Malay family from Malaysia.jpg|jmpl|Orang Melayu Malaysia]]
'''Masyarakat Melayu''' ({{lang-ms|'''Melayu Malaysia'''}}; [[Aksara Jawi|Jawi]]: ملايو مليسيا) adalah salah satu komponen dari bangsa [[Malaysia]]. Kebanyakan adalah penduduk setempat yang telah menghuni wilayah [[Semenanjung Tanah Melayu]] dan [[Pulau Borneo]] bagian barat laut. Masyarakat Melayu di Malaysia kebanyakan adalah sama dengan masyarakat Melayu yang berdiam di beberapa wilayah Indonesia, meskipun di beberapa wilayah merupakan kelompok tersendiri (misalnya di [[Sarawak]], [[Sabah]], [[Kedah]], [[Terengganu]] atau [[Kelantan]]). Meskipun demikian, Undang-undang Dasar Malaysia memiliki batasan tersendiri mengenai [[kemelayuan]] di negara itu.

== Definisi Melayu ==
Definisi [[Melayu]] adalah sebagai penduduk peribumi yang bertutur dalam [[bahasa Melayu]], beragama [[Islam]], dan yang menjalani tradisi dan adat-istiadat Melayu.

Di [[Malaysia]], penduduk pribumi dari keturunan suku-suku di Indonesia, seperti [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Aceh|Aceh]], [[Suku Bugis|Bugis]], [[Suku Batak Mandailing|Mandailing]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Jawa|Jawa]] yang bertutur dalam bahasa Melayu, beragama Islam dan mengikuti adat-istiadat Melayu, semuanya dianggap sebagai orang Melayu ([[Anak Dagang]]) selain daripada Melayu Anak Jati yang berasal daripada Tanah Melayu itu sendiri. Bahkan orang bukan pribumi yang berkawin dengan orang Melayu dan memeluk agama Islam juga diterima sebagai orang Melayu.

== Penyebaran penduduk Melayu di Malaysia ==
[[Berkas:Majidee Malay Village.JPG|jmpl|Sebuah kampung Melayu di [[Johor Bahru]], [[Johor]].]]
Mengikut ''1997 Vital Statistics Malaysia Report'', penduduk Malaysia semuanya berjumlah hampir 21 juta (jumlah sebenar 20.997.220), dan dari jumlah tersebut, penduduk [[Melayu]] adalah 10,2 juta (48,5 %). Penduduk pribumi lain (termasuk [[Iban]], [[Kadazan]], [[Melanau]], [[Bidayuh]], [[Murut]], dll) berjumlah 2,2 juta (10,5 %). Selebihnya terdiri daripada penduduk bukan pribumi, yaitu orang [[Tionghoa]] (5,4 juta – 25,7%), dan orang [[India]], Serani dll (3,1 juta – 14,7%).

Sebagian besar daripada penduduk Melayu (kurang lebih 65%) tinggal di kawasan desa, di kampung-kampung. Pada masa dulu, sebuah kampung Melayu merupakan satu unit [[politik]], satu unit [[ekonomi]], satu unit genealogi, dan satu unit keagamaan. Kini, kewujudan kampung Melayu tidak sepenuhnya memenuhi keempat-empat ciri di atas.

== Sistem ekonomi ==
Bagi orang Melayu yang tinggal di desa, mayoritasnya menjalankan aktivitas pertanian dan menangkap ikan. Aktivitas pertanian termasuk mengusahakan tanaman padi, karet, kelapa sawit, kelapa, dan tanaman campuran (''mixed farming''). Orang Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya bekerja dalam sektor dinas, sebagai pekerja di sektor perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan lain-lain. Penguasaan ekonomi di kalangan orang Melayu perkotaan relatif masih rendah dibandingkan dengan penguasaan ekonomi oleh penduduk non-pribumi, terutamanya orang [[Tionghoa]]. Tetapi kini telah ramai orang Melayu yang telah sukses dalam bidang perniagaan dan menjadi ahli korporat. Banyak yang tinggal di kota-kota besar dan mampu memiliki mobil dan rumah mewah. Selain itu itu juga, banyak orang Melayu yang mempunyai pendidikan yang tinggi, setingkat universitas di dalam maupun di luar negeri.

== Sistem politik ==
Sistem politik Melayu adalah musyawarah, musyawarah dijalankan di dalam lumbung yang dipimpin oleh ketua atau pemangku [[adat]] setempat. Lumbung disini bukan hanya tempat penyimpanan padi atau hasil bumi lainnya, namun juga berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan segala aset masyarakat setempat baik yang bergerak maupun yang diam yang ditujukan untuk mengangkat harkat dan martabat hidup pribumi setempat. Musyawarah yang dijalankan biasanya membahas mengenai pengelolaan sistem tanah adat berdasarkan [[budaya]] dan adat setempat. Sehingga sistem musyawarah yang dijalankan akan memiliki corak dan karakter yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Disini dapat dilihat bahwa suku Melayu telah mengenal sistem [[politik]] yang egaliter dan mengakar kepada budayanya. Maka tidak mengherankan bahwa suku Melayu mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat, sebab musyawarah memaknakan adanya tolong-menolong dan kesetiakawanan sosial sebagai suatu permufakatan. Musyawarah juga merupakan sarana dimana rakyat dapat diposisikan untuk membangun aturan-aturan dasar dalam kehidupannya baik pada tatanan nilai maupun pada tatanan norma yang bersumber kepada [[hukum adat]] setempat. Sistem musyawarah ini lambat laun hilang diakibatkan hancurnya sistem tanah adat melalui ''culture stelsel'' yang diberlakukan oleh kaum penjajah. Hancurnya sistem tanah adat berakibat kepada hilangnya musyawarah dalam kehidupan masyarakat melayu. Hal ini diperparah dengan dipecah belahnya suku Melayu yang berada di wilayah Kalimantan Utara dengan wilayah Kalimantan lainnya dengan pendirian federasi Malaysia yang dibentuk atas bantuan militer Inggris.

== Agama dan kepercayaan ==
Orang Melayu hampir seluruhnya beragama [[Islam]]. Namun, sisa-sisa unsur agama [[Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]] dan [[Animisme]] masih dapat dilihat dalam sistem Kepercayaan mereka. Islam tidak dapat menghapuskan seluruh unsur Kepercayaan tersebut. Proses sinkretisme terjadi di mana unsur kepercayaan sebelum Islam ada secara laten atau disesuaikan dengan unsur Islam. Proses ini jelas dapat ditemukan dalam ilmu pengobatan Melayu (pengobatan tradisional), dan dalam beberapa upacara adat.

== Kesenian ==
[[Berkas:GadisMelayuMenari.png|jmpl|Seorang gadis Melayu sedang tari-menari dengan irama Melayu.]]
Dalam masyarakat Melayu, seni dapat dibagi menjadi dua: seni persembahan (tarian, nyanyian, persembahan pentas seperti makyong, wayang kulit, ghazal, hadrah, kuda kepang) dan seni tampak (seni ukir, seni bina, seni hias, pertukangan tangan, tenunan, anyaman dll). Permainan tradisi seperti gasing, wau, congkak, juga termasuk dalam kategori seni persembahan. Kegiatan seni Melayu mempunyai identitas tersendiri yang juga memperlihatkan gabungan berbaga-bagai unsur asli dan luar.

== Sistem kekeluargaan dan pernikahan ==
Dari segi kekeluargaan, masyarakat Melayu menerapkan sistem kekeluargaan patrilineal dan sistem pengelompokan patriarkat. Berbeda dengan orang Minang Malaysia yang menerapkan sistem kekeluargaan matrilineal dan juga berbeda dengan Melayu Indonesia yang menerapkan sistem kekeluargaan parental/bilineal.

Orang Melayu melakukan perkawinan monogami dan poligami. Bentuk perkawinan endogami (perkawinan di dalam lingkungan yang kecil, seperti pernikahan antarkerabat) juga terjadi, malah di sebagian tempat diutamakan. Perkawinan campur juga ada. Semua perkawinan Melayu dijalankan mengikut peraturan dan undang-undang perkawinan Islam ([[Mazhab Syafi'i]]).

== Pendidikan ==
Sebelum penjajahan, orang Melayu mendapat pendidikan agama. Semasa penjajahan, peluang pendidikan sekuler terbatas, dan lebih terpusat di daerah perkotaan. Pendidikan sekuler hanya dikembangkan setelah merdeka. Kini pendidikan sekuler menjadi saluran [[mobilitas sosial]] yang utama di kalangan orang Melayu. Keberadaan kelas menengah Melayu di Malaysia paling utamanya melalui saluran pendidikan.

== Bahasa Melayu ==
Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional dan bahasa pengantar di semua lembaga publik di Malaysia setelah bahasa Inggris. Bahasa Melayu yang menjadi bahasa pengantar penduduk [[Nusantara]] sejak lama juga telah dipilih oleh pemerintah Malaysia menjadi bahasa resmi bagi negara tersebut setelah suku Melayu di Indonesia menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia.

== Lihat pula ==
* [[Melayu Kedah]]
* [[Daftar suku bangsa di Malaysia]]

{{etnis Malaysia}}

[[Kategori:Melayu]]
[[Kategori:Suku bangsa di Malaysia]]

Revisi terkini sejak 13 April 2024 21.12

Melayu Malaysia
ملايو مليسيا
Daerah dengan populasi signifikan
Malaysia
Bahasa
Melayu
Agama
Mayoritas Sunni bermazhab Syafi'i.
Kelompok etnik terkait
Melayu Indonesia, Melayu Thai, Melayu Singapura, Melayu Brunei.
Orang Melayu Malaysia

Masyarakat Melayu (Melayu: Melayu Malaysia; Jawi: ملايو مليسيا) adalah salah satu komponen dari bangsa Malaysia. Kebanyakan adalah penduduk setempat yang telah menghuni wilayah Semenanjung Tanah Melayu dan Pulau Borneo bagian barat laut. Masyarakat Melayu di Malaysia kebanyakan adalah sama dengan masyarakat Melayu yang berdiam di beberapa wilayah Indonesia, meskipun di beberapa wilayah merupakan kelompok tersendiri (misalnya di Sarawak, Sabah, Kedah, Terengganu atau Kelantan). Meskipun demikian, Undang-undang Dasar Malaysia memiliki batasan tersendiri mengenai kemelayuan di negara itu.

Definisi Melayu[sunting | sunting sumber]

Definisi Melayu adalah sebagai penduduk peribumi yang bertutur dalam bahasa Melayu, beragama Islam, dan yang menjalani tradisi dan adat-istiadat Melayu.

Di Malaysia, penduduk pribumi dari keturunan suku-suku di Indonesia, seperti Minangkabau, Aceh, Bugis, Mandailing, Banjar, Jawa yang bertutur dalam bahasa Melayu, beragama Islam dan mengikuti adat-istiadat Melayu, semuanya dianggap sebagai orang Melayu (Anak Dagang) selain daripada Melayu Anak Jati yang berasal daripada Tanah Melayu itu sendiri. Bahkan orang bukan pribumi yang berkawin dengan orang Melayu dan memeluk agama Islam juga diterima sebagai orang Melayu.

Penyebaran penduduk Melayu di Malaysia[sunting | sunting sumber]

Sebuah kampung Melayu di Johor Bahru, Johor.

Mengikut 1997 Vital Statistics Malaysia Report, penduduk Malaysia semuanya berjumlah hampir 21 juta (jumlah sebenar 20.997.220), dan dari jumlah tersebut, penduduk Melayu adalah 10,2 juta (48,5 %). Penduduk pribumi lain (termasuk Iban, Kadazan, Melanau, Bidayuh, Murut, dll) berjumlah 2,2 juta (10,5 %). Selebihnya terdiri daripada penduduk bukan pribumi, yaitu orang Tionghoa (5,4 juta – 25,7%), dan orang India, Serani dll (3,1 juta – 14,7%).

Sebagian besar daripada penduduk Melayu (kurang lebih 65%) tinggal di kawasan desa, di kampung-kampung. Pada masa dulu, sebuah kampung Melayu merupakan satu unit politik, satu unit ekonomi, satu unit genealogi, dan satu unit keagamaan. Kini, kewujudan kampung Melayu tidak sepenuhnya memenuhi keempat-empat ciri di atas.

Sistem ekonomi[sunting | sunting sumber]

Bagi orang Melayu yang tinggal di desa, mayoritasnya menjalankan aktivitas pertanian dan menangkap ikan. Aktivitas pertanian termasuk mengusahakan tanaman padi, karet, kelapa sawit, kelapa, dan tanaman campuran (mixed farming). Orang Melayu yang tinggal di kota kebanyakannya bekerja dalam sektor dinas, sebagai pekerja di sektor perindustrian, perdagangan, pengangkutan, dan lain-lain. Penguasaan ekonomi di kalangan orang Melayu perkotaan relatif masih rendah dibandingkan dengan penguasaan ekonomi oleh penduduk non-pribumi, terutamanya orang Tionghoa. Tetapi kini telah ramai orang Melayu yang telah sukses dalam bidang perniagaan dan menjadi ahli korporat. Banyak yang tinggal di kota-kota besar dan mampu memiliki mobil dan rumah mewah. Selain itu itu juga, banyak orang Melayu yang mempunyai pendidikan yang tinggi, setingkat universitas di dalam maupun di luar negeri.

Sistem politik[sunting | sunting sumber]

Sistem politik Melayu adalah musyawarah, musyawarah dijalankan di dalam lumbung yang dipimpin oleh ketua atau pemangku adat setempat. Lumbung disini bukan hanya tempat penyimpanan padi atau hasil bumi lainnya, namun juga berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan segala aset masyarakat setempat baik yang bergerak maupun yang diam yang ditujukan untuk mengangkat harkat dan martabat hidup pribumi setempat. Musyawarah yang dijalankan biasanya membahas mengenai pengelolaan sistem tanah adat berdasarkan budaya dan adat setempat. Sehingga sistem musyawarah yang dijalankan akan memiliki corak dan karakter yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Disini dapat dilihat bahwa suku Melayu telah mengenal sistem politik yang egaliter dan mengakar kepada budayanya. Maka tidak mengherankan bahwa suku Melayu mempunyai ikatan persaudaraan yang kuat, sebab musyawarah memaknakan adanya tolong-menolong dan kesetiakawanan sosial sebagai suatu permufakatan. Musyawarah juga merupakan sarana dimana rakyat dapat diposisikan untuk membangun aturan-aturan dasar dalam kehidupannya baik pada tatanan nilai maupun pada tatanan norma yang bersumber kepada hukum adat setempat. Sistem musyawarah ini lambat laun hilang diakibatkan hancurnya sistem tanah adat melalui culture stelsel yang diberlakukan oleh kaum penjajah. Hancurnya sistem tanah adat berakibat kepada hilangnya musyawarah dalam kehidupan masyarakat melayu. Hal ini diperparah dengan dipecah belahnya suku Melayu yang berada di wilayah Kalimantan Utara dengan wilayah Kalimantan lainnya dengan pendirian federasi Malaysia yang dibentuk atas bantuan militer Inggris.

Agama dan kepercayaan[sunting | sunting sumber]

Orang Melayu hampir seluruhnya beragama Islam. Namun, sisa-sisa unsur agama Hindu, Buddha dan Animisme masih dapat dilihat dalam sistem Kepercayaan mereka. Islam tidak dapat menghapuskan seluruh unsur Kepercayaan tersebut. Proses sinkretisme terjadi di mana unsur kepercayaan sebelum Islam ada secara laten atau disesuaikan dengan unsur Islam. Proses ini jelas dapat ditemukan dalam ilmu pengobatan Melayu (pengobatan tradisional), dan dalam beberapa upacara adat.

Kesenian[sunting | sunting sumber]

Seorang gadis Melayu sedang tari-menari dengan irama Melayu.

Dalam masyarakat Melayu, seni dapat dibagi menjadi dua: seni persembahan (tarian, nyanyian, persembahan pentas seperti makyong, wayang kulit, ghazal, hadrah, kuda kepang) dan seni tampak (seni ukir, seni bina, seni hias, pertukangan tangan, tenunan, anyaman dll). Permainan tradisi seperti gasing, wau, congkak, juga termasuk dalam kategori seni persembahan. Kegiatan seni Melayu mempunyai identitas tersendiri yang juga memperlihatkan gabungan berbaga-bagai unsur asli dan luar.

Sistem kekeluargaan dan pernikahan[sunting | sunting sumber]

Dari segi kekeluargaan, masyarakat Melayu menerapkan sistem kekeluargaan patrilineal dan sistem pengelompokan patriarkat. Berbeda dengan orang Minang Malaysia yang menerapkan sistem kekeluargaan matrilineal dan juga berbeda dengan Melayu Indonesia yang menerapkan sistem kekeluargaan parental/bilineal.

Orang Melayu melakukan perkawinan monogami dan poligami. Bentuk perkawinan endogami (perkawinan di dalam lingkungan yang kecil, seperti pernikahan antarkerabat) juga terjadi, malah di sebagian tempat diutamakan. Perkawinan campur juga ada. Semua perkawinan Melayu dijalankan mengikut peraturan dan undang-undang perkawinan Islam (Mazhab Syafi'i).

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sebelum penjajahan, orang Melayu mendapat pendidikan agama. Semasa penjajahan, peluang pendidikan sekuler terbatas, dan lebih terpusat di daerah perkotaan. Pendidikan sekuler hanya dikembangkan setelah merdeka. Kini pendidikan sekuler menjadi saluran mobilitas sosial yang utama di kalangan orang Melayu. Keberadaan kelas menengah Melayu di Malaysia paling utamanya melalui saluran pendidikan.

Bahasa Melayu[sunting | sunting sumber]

Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional dan bahasa pengantar di semua lembaga publik di Malaysia setelah bahasa Inggris. Bahasa Melayu yang menjadi bahasa pengantar penduduk Nusantara sejak lama juga telah dipilih oleh pemerintah Malaysia menjadi bahasa resmi bagi negara tersebut setelah suku Melayu di Indonesia menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]