Pandai Sikek, X Koto, Tanah Datar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Bot: Mengganti kata Sumatra menjadi Sumatera, per diskusi
Dewi naharia (bicara | kontrib)
Uang emisi 1999 saat itu hanya ada di pecahan 50.000 rupiah dan 100.000 rupiah. Uang pecahan 5.000 baru diperbarui dua tahun kemudian.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10: Baris 10:
|penduduk=5.539 jiwa
|penduduk=5.539 jiwa
}}
}}
'''Pandai Sikek''' merupakan salah satu [[nagari]] yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan X Koto, [[Kabupaten Tanah Datar|Kabupaten Tanah Data]]<nowiki/>r, Provinsi Sumatera Barat, [[Indonesia]]. Nagari Pandai Sikek juga dikenal sebagai tempat pengrajin [[songket|tenun]], dan ini diapresiasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam gambar mata uang pecahan Rp 5.000 emisi [[1999]]-saat ini.
'''Pandai Sikek''' merupakan salah satu [[nagari]] yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan X Koto, [[Kabupaten Tanah Datar|Kabupaten Tanah Data]]<nowiki/>r, Provinsi Sumatera Barat, [[Indonesia]]. Nagari Pandai Sikek juga dikenal sebagai tempat pengrajin [[songket|tenun]], dan ini diapresiasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam gambar mata uang pecahan Rp 5.000 emisi [[2001]]-saat ini.
[[Berkas:Bamboofabric.png|jmpl|300px|ka|Salah satu motif tenun songket khas Pandai Sikek]]
[[Berkas:Bamboofabric.png|jmpl|300px|ka|Salah satu motif tenun songket khas Pandai Sikek]]



Revisi per 22 September 2023 05.03

Pandai Sikek
Rumah Tenun Pusako Pandai Sikek
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanX Koto
Kode Kemendagri13.04.01.2008
Luas23,14 km²
Jumlah penduduk5.539 jiwa

Pandai Sikek merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari Pandai Sikek juga dikenal sebagai tempat pengrajin tenun, dan ini diapresiasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dalam gambar mata uang pecahan Rp 5.000 emisi 2001-saat ini.

Salah satu motif tenun songket khas Pandai Sikek

Sejarah

Berdasarkan sejarahnya (Barih Balibeh) pasukuan di Nagari Pandai Sikek pada mulanya hanya terdiri dari ampek suku (empat suku) yaitu:

  1. Koto
  2. Guci
  3. Sikumbang
  4. Pisang

Kemudian dalam perkembangan populasi penduduk, maka suku Koto dipecah menjadi empat suku, dan datang beberapa suku yang lain sehingga saat ini di Nagari Pandai Sikek terdapat tujuh suku dan lebih dikenal dengan sebutan Urang nan Tujuah Suku Salapan indu yaitu:

  1. Koto Sungai Guruah
  2. Koto Tibalai
  3. Koto Limo Paruik
  4. Koto Gantiang
  5. Guci
  6. Sikumbang
  7. Pisang
  8. Panyalai dan Jambak

Kemudian dari Urang nan Tujuah Suku Salapan indu tersebut lahirlah istilah Pangulu nan Anam Puluah (Penghulu yang enam puluh) yaitu:

  1. Koto Sungai Guruah pangulu nan sapuluah - 10 Penghulu
  2. Koto Tibalai pangulu nan batujuah - 7 Penghulu
  3. Koto Limo Paruik pangulu nan batujuah - 7 Penghulu
  4. Koto Gantiang pangulu nan barampek - 4 Penghulu
  5. Guci pangulu nan sapuluah - 10 Penghulu
  6. Sikumbang pangulu nan sambilan - 9 Penghulu
  7. Pisang pangulu nan sambilan - 9 Penghulu
  8. Panyalai dan Jambak pangulu nan barampek - 4 Penghulu

Namun saat ini Koto Gantiang Pangulu nan Barampek bergabung dengan Koto Sungai Guruah Pangulu nan Sapuluah, sedangkan Panyalai dan Jambak bergabung Guci. Sehingga kalau dijumlahkan penghulunya menjadi 52.

Perekonomian

Di nagari ini yang menjadi sumber pendapatan primadona bagi masyarakat setempat adalah sebagai pengrajin tenun atau songket. Motif-motif kain tenun di nagari ini selalu diambil dari contoh kain-kain tua yang masih tersimpan dengan baik dan sering dipakai sebagai pakaian pada upacara-upacara adat dan untuk fungsi lain dalam lingkup upacara adat, misalnya sebagai tando dan dipajang juga pada waktu batagak (mendirikan) rumah. Motif-motif tenun Pandai Sikek diyakini sebagai motif asli pada kain-kain tenunan perempuan-perempuan Pandai Sikek pada zaman lampau.

Pengrajin tenun Pandai Sikek dalam uang Rp5.000

Pranala luar

Templat:Pandai Sikek, X Koto, Tanah Datar