Panggil Aku King: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k Penambahan Infobox - Semoga berkenan
Xaverius2312 (bicara | kontrib)
menambahkan referensi
Baris 76: Baris 76:
''Tajuk Rencana : Liem Swie King dan Kebutuhan Inspirasi''
''Tajuk Rencana : Liem Swie King dan Kebutuhan Inspirasi''
<ref>http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/06/23/69258/Liem.Swie.King.dan.Kebutuhan.Inspirasi</ref>
<ref>http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/06/23/69258/Liem.Swie.King.dan.Kebutuhan.Inspirasi</ref>

== Referensi ==
{{reflist}}

Revisi per 15 Juli 2009 04.04

Panggil Aku King
PengarangRobert Adhi Ksp
Judul asliPanggil Aku King
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
GenreAutobiografi, Memoar
PenerbitKompas
Tanggal terbit
June 2009
ISBNISBN 9789797094128 Invalid ISBN


"Panggil Aku King"

"Panggil Aku King" adalah judul buku kisah perjalanan hidup Liem Swie King, legenda bulu tangkis Indonesia yang pernah merajai berbagai turnamen internasional pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Buku "Panggil Aku King" ditulis oleh Robert Adhi Ksp, wartawan Harian KOMPAS dalam waktu tiga bulan. Buku setebal 456 halaman + xxiv ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK), diberi kata pengantar oleh Jakob Oetama, dengan editor Andy F Noya. ISBN 978-979-709-412-8

Buku "Panggil Aku King" yang beredar pertengahan Juni 2009, langsung mengalami cetak ulang kedua, hanya dalam waktu dua minggu. Buku ini diluncurkan resmi pada Jumat 19 Juni 2009 di BII Plaza, Jalan MH Thamrin, Jakarta, digelar oleh Eka Tjipta Foundation. Acara peluncuran buku ini dimeriahkan dengan diskusi buku dengan moderator Andy F Noya, menghadirkan Liem Swie King, Tahir Djide ([pelatih fisik King), Jimmy S Harianto (wartawan senior KOMPAS), dan Robert Adhi Ksp (penulis buku "Panggil Aku King". Acara ini dihadiri oleh Tan Joe Hok dan Rudy Hartono, dua legenda bulu tangkis Indonesia lainnya.

Buku "Panggil Aku King" diulas dalam acara "Kick Andy" (Metro TV) dengan host Andy F Noya pada Jumat 19 Juni 2009, dan ditayangkan ulang pada Minggu 21 Juni 2009. Buku ini dikupas di Harian KOMPAS Jumat 19 Juni 2009, juga dikupas dalam acara "Kabar Buku" di Radio BBC London Siaran Indonesia dan disiarkan Sabtu 20 Juni 2009 pukul 20.15. Buku ini juga dikupas dalam acara Liputan 6 SCTV Pagi, Siang dan Petang pada 20 Juni 2009, diulas dalam acara Zona 80 (Metro TV) hari Minggu 21 Juni, dan acara "Empat Lawan Satu" ANTV pada Selasa 30 Juni 2009.

Liem Swie King dan penulis buku Robert Adhi Ksp diwawancarai secara "live" oleh Radio Delta FM pada Senin 22 Juni 2009 dan Radio Sonora FM pada Sabtu 4 Juli 2009. Buku ini diulas di Tajuk Rencana Harian "Suara Merdeka" 23 Juni 2009, Harian "Suara Pembaruan" Minggu 28 Juni 2009, juga diulas panjang lebar di "Jendela Buku" Harian Media Indonesia Sabtu 27 Juni 2009, dan dibedah dalam acara di Toko Buku Kinokuniya, Plaza Senayan, Jakarta pada 27 Juni 2009 juga.


Isi Buku "Panggil Aku King"

Buku ini antara lain memuat sejumlah kisah Liem Swie King yang belum pernah dimuat di media massa atau kalaupun pernah dimuat, itu hanya sekilas. Beberapa di antaranya adalah bagaimana King yang lahir di kota Kudus, kota kecil di pantai utara Jawa Tengah, pergi ke sekolah tanpa mengenakan alas kaki. Buku ini juga mengungkapkan kisah awal mula King memegang raket papan dan bagaimana King "ditemukan" oleh pemilik klub Djarum, Robert Budi Hartono.

Buku ini mengisahkan perjuangan King muda, bagaimana dia harus naik rakit dari Demak ke Semarang karena jalur pantai utara Jawa Tengah terputus akibat dilanda banjir besar. Kisah ini menunjukkan betapa kuatnya keinginan King waktu itu karena dia tidak ingin terlambat lagi masuk Pelatnas di Jakarta. Ini kisah perjuangan gigih seorang calon juara.

Salah satu cerita menarik dari buku ini adalah cerita "kekalahan" King dalam final All England 1976 dari Rudy Hartono. Apakah betul King diminta mengalah? Apakah benar ada rahasia terpendam di balik kekalahan King dari Rudy Hartono dalam final All England 1976 itu? Benarkah ada orang lain yang berperan, sehingga memuluskan jalan bagi Rudy Hartono memecahkan rekor menjadi juara All England 8 kali?

Dalam buku "Panggil Aku King" juga diungkapkan mengapa King sampai terlambat bangun saat SEA Games 1979 di Jakarta sampai akhirnya dia harus menerima hukuman skorsing dari PB PBSI. Ini menunjukkan King juga seorang manusia yang pernah melakukan kesalahan, namun setelah itu King bangkit kembali, melakukan yang terbaik dan menjadi terbaik.

King saat ini hidup bahagia bersama istri dan tiga anaknya. King menjadi sosok ayah ideal bagi ketiga anaknya, Alex, Stephanie, dan Michelle.

Buku ini sarat dengan pesan-pesan yang dapat memotivasi dan memberi inspirasi bagi anak-anak muda.


Liputan Media tentang Buku "Panggil Aku King"

Harian Kompas, 19 Juni 2009

Panggil Aku King (Saja) [1]

Liem Swie King dan All England 1976 [2]

Kompas.com , 19 Juni 2009 Buku Panggil Aku King Diluncurkan [3]

Liputan 6 SCTV, 20 Juni 2009 Buku Panggil Aku King Menuai Kontroversi [4] [5]

Harian Suara Merdeka, 23 Juni 2009 Tajuk Rencana : Liem Swie King dan Kebutuhan Inspirasi [6]

Referensi