Pengangkut personel lapis baja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:M113A1-latrun-1.jpg|jmpl|256px|[[M113]] di Museum Yad la-Shiryon, [[Israel]].]]
[[Berkas:M113A1-latrun-1.jpg|jmpl|256px|[[M113]] di Museum Yad la-Shiryon, [[Israel]].]]
[[Berkas:Btr-80 in Serbia.jpg|jmpl|256px|[[BTR-80]] [[Rusia]] di Zvornic, [[Serbia]].]]
[[Berkas:Btr-80 in Serbia.jpg|jmpl|256px|[[BTR-80]] [[Rusia]] di Zvornic, [[Serbia]].]]
'''Pengangkut personel lapis baja''' ([[bahasa Inggris]]: '''''Armoured personnel carrier''''' atau '''APC''') adalah [[kendaraan tempur lapis baja]] yang dibuat untuk mentransportasikan pasukan tempur [[infanteri]] di medan perang, biasanya dipersenjatai [[senapan mesin]] berkaliber kurang dari 20&nbsp;mm<ref>[[:en:Treaty on Conventional Armed Forces in Europe|Treaty of Conventional Armed Forces in Europe]]</ref>, meski varian-variannya bisa saja dipersenjatai [[meriam]], [[peluru kendali anti-tank]], atau [[mortir]]. Kendaraan ini sebenarnya tidak dirancang untuk melakukan pertempuran langsung, melainkan dipersenjatai untuk pertahanan diri dan dilapisi baja untuk melindungi personel di dalamnya dari serangan lawan, dan pecahan-pecahan ledakan. APC bisa menggunakan [[roda]] biasa maupun roda rantai.
'''Pengangkut personel lapis baja''' ([[bahasa Inggris]]: '''''Armoured personnel carrier''''' atau '''APC''') adalah [[kendaraan tempur lapis baja]] yang dibuat untuk mentransportasikan pasukan tempur [[infanteri]] di medan perang, biasanya dipersenjatai [[senapan mesin]] berkaliber kurang dari 20&nbsp;mm,<ref>[[:en:Treaty on Conventional Armed Forces in Europe|Treaty of Conventional Armed Forces in Europe]]</ref> meski varian-variannya bisa saja dipersenjatai [[meriam]], [[peluru kendali anti-tank]], atau [[mortir]]. Kendaraan ini sebenarnya tidak dirancang untuk melakukan pertempuran langsung, melainkan dipersenjatai untuk pertahanan diri dan dilapisi baja untuk melindungi personel di dalamnya dari serangan lawan, dan pecahan-pecahan ledakan. APC bisa menggunakan [[roda]] biasa maupun roda rantai.


Kendaraan ini, terutama yang beroda biasa, di Indonesia disebut sebagai '''''Panser''''', sebutan yang kurang tepat sebenarnya, mengingat Panser berasal dari kata ''[[Panzer]]''<ref>[[:en:Panzer|Panzer]]</ref>, yang merujuk kepada jenis kendaraan tempur lapis baja Angkatan Darat [[Jerman]] (''[[Wehrmacht]]'') pada masa [[Perang Dunia 2]] ([[1939]] - [[1945]]).
Kendaraan ini, terutama yang beroda biasa, di Indonesia disebut sebagai '''''Panser''''', sebutan yang kurang tepat sebenarnya, mengingat Panser berasal dari kata ''[[Panzer]]'',<ref>[[:en:Panzer|Panzer]]</ref> yang merujuk kepada jenis kendaraan tempur lapis baja Angkatan Darat [[Jerman]] (''[[Wehrmacht]]'') pada masa [[Perang Dunia 2]] ([[1939]] - [[1945]]).


== Sejarah ==
== Sejarah ==


=== Perang Dunia I ===
=== Perang Dunia I ===
[[Berkas:British Mark IX Armoured Personnel Carrier.jpg|left|thumb|Mark IX]]
[[Berkas:British Mark IX Armoured Personnel Carrier.jpg|kiri|jmpl|Mark IX]]
Asal usul kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) diawali di Front Barat (''Western Front'') dalam [[Perang Dunia I]] ([[1914]] - [[1918]]). Menjelang akhir perang, tank-tank [[Sekutu]] mampu menerobos garis pertahanan pasukan [[Blok Poros]], tetapi pasukan infanteri yang mengikutinya masih menghadapi terjangan peluru senjatan ringan dan artileri lawan. Sedangkan, tanpa dukungan infanteri, tank akan sangat rapuh, mudah terkepung dan dihancurkan lawan. Untuk itu, [[Inggris]] melakukan eksperimen dengan mengangkut pasukan infantri di dalam tank Mark V yang sudah diperpanjang badannya sehingga memiliki ruangan kecil untuk mengangkut lebih banyak personel, tidak hanya awak kendaraan lapis baja seperti umumnya dijumpai pada tank konvensional. Uji coba tersebut ternyata gagal, sehingga pada tahun 1918 Markas Besar AD Inggris memutuskan merancang kendaraan lapis baja khusus, yaitu Mark IX, namun perang keburu usai.
Asal usul kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) diawali di Front Barat (''Western Front'') dalam [[Perang Dunia I]] ([[1914]] - [[1918]]). Menjelang akhir perang, tank-tank [[Sekutu]] mampu menerobos garis pertahanan pasukan [[Blok Sentral]], tetapi pasukan infanteri yang mengikutinya masih menghadapi terjangan peluru senjatan ringan dan artileri lawan. Sedangkan, tanpa dukungan infanteri, tank akan sangat rapuh, mudah terkepung dan dihancurkan lawan. Untuk itu, [[Inggris]] melakukan eksperimen dengan mengangkut pasukan infantri di dalam tank Mark V yang sudah diperpanjang badannya sehingga memiliki ruangan kecil untuk mengangkut lebih banyak personel, tidak hanya awak kendaraan lapis baja seperti umumnya dijumpai pada tank konvensional. Uji coba tersebut ternyata gagal, sehingga pada tahun 1918 Markas Besar AD Inggris memutuskan merancang kendaraan lapis baja khusus, yaitu Mark IX, tetapi perang keburu usai.


=== Perang Dunia II ===
=== Perang Dunia II ===
[[Berkas:SDKFZ 251 pic3.JPG|thumb|[[:en:SdKfz 251|SdKfz 251]] [[Wehrmacht]]]]
[[Berkas:SDKFZ 251 pic3.JPG|jmpl|[[:en:SdKfz 251|SdKfz 251]] [[Wehrmacht]]]]
[[Berkas:M3 Half Track, Thunder Over Michigan 2006.jpg|left|thumb|M3 Half-track, [[US Army]]]]
[[Berkas:M3 Half Track, Thunder Over Michigan 2006.jpg|kiri|jmpl|M3 Half-track, [[US Army]]]]
Selama Perang Dunia II, truk-truk ''[[:en:Half-track|half-track]]'' seperti [[:en:M3 Half-track|M3]] milik AD [[Amerika Serikat]] dan [[:en:SdKfz 251|SdKfz 251]] milik AD Jerman digunakan sebagai APC. Pasukan Persemakmuran Inggris menggunakan tank ringan ''full-track'' ''[[:en:Universal Carrier|Universal Carrier]]'' atau ''Scout Car''. Selama perang, APC berevolusi dari kendaraan lapis baja ringan dengan kapasitas angkut menjadi kendaraan berfungsi khusus. Tank-tank bekas atau rusak direkondisi menjadi APC, seperti "''[[:en:Kangaroo (armoured personnel carrier)|Kangaroo]]''" yang diubah dari tank [[:en:M7 Priest#Variants|M7-Priest]], [[:en:Churchill tank#Specialist vehicles|Churchill]], [[:en:M3 Stuart|M3 Stuart]] dan [[:en:Ram tank#Variants|Ram]].
Selama Perang Dunia II, truk-truk ''[[:en:Half-track|half-track]]'' seperti [[:en:M3 Half-track|M3]] milik AD [[Amerika Serikat]] dan [[:en:SdKfz 251|SdKfz 251]] milik AD Jerman digunakan sebagai APC. Pasukan Persemakmuran Inggris menggunakan tank ringan ''full-track'' ''[[:en:Universal Carrier|Universal Carrier]]'' atau ''Scout Car''. Selama perang, APC berevolusi dari kendaraan lapis baja ringan dengan kapasitas angkut menjadi kendaraan berfungsi khusus. Tank-tank bekas atau rusak direkondisi menjadi APC, seperti "''[[:en:Kangaroo (armoured personnel carrier)|Kangaroo]]''" yang diubah dari tank [[:en:M7 Priest#Variants|M7-Priest]], [[:en:Churchill tank#Specialist vehicles|Churchill]], [[:en:M3 Stuart|M3 Stuart]] dan [[:en:Ram tank#Variants|Ram]].


=== Perang Dingin ===
=== Perang Dingin ===
Selama [[Perang Dingin]], APC dikembangkan lebih spesifik. AS memperkenalkan sederet jenis APC, termasuk penerus [[:en:Landing Vehicle Tracked|LVT]], tetapi yang paling produktif adalah [[:en:M113 armored personnel carrier|M113]], yang diproduksi hingga 80.000 unit. Negara blok Barat mengganti M113 dengan APC beroda. Uni Sovyet memproduksi [[:en:BTR-40|BTR-40]], [[:en:BTR-152|BTR-152]], [[:en:BTR-60|BTR-60]], [[:en:BTR-70|BTR-70]], [[BTR-80]] dan [[BTR-90]] dalam jumlah yang besar. BTR-60, 80, dan 90 masih terus diproduksi sampai saat ini. Cekoslovakia dan Polandia bersama-sama mengembangkan APC amfibi [[:en:OT-64 SKOT|OT-64 SKOT]]. Israel sempat merombak tank-tank [[T-55]] yang direbut dari [[Mesir]] dan [[Suriah]] menjadi APC berlapis baja tebal [[:en:IDF Achzarit|Achzarit]].
Selama [[Perang Dingin]], APC dikembangkan lebih spesifik. AS memperkenalkan sederet jenis APC, termasuk penerus [[:en:Landing Vehicle Tracked|LVT]], tetapi yang paling produktif adalah [[:en:M113 armored personnel carrier|M113]], yang diproduksi hingga 80.000 unit. Negara blok Barat mengganti M113 dengan APC beroda. Uni Sovyet memproduksi [[:en:BTR-40|BTR-40]], [[:en:BTR-152|BTR-152]], [[:en:BTR-60|BTR-60]], [[:en:BTR-70|BTR-70]], [[BTR-80]] dan [[BTR-90]] dalam jumlah yang besar. BTR-60, 80, dan 90 masih terus diproduksi sampai saat ini. Cekoslovakia dan Polandia bersama-sama mengembangkan APC amfibi [[:en:OT-64 SKOT|OT-64 SKOT]]. Israel sempat merombak tank-tank [[T-55]] yang direbut dari [[Mesir]] dan [[Suriah]] menjadi APC berlapis baja tebal [[:en:IDF Achzarit|Achzarit]].


== Desain ==
== Desain ==
[[Berkas:M113.jpg|left|thumb|M113]]
[[Berkas:M113.jpg|kiri|jmpl|M113]]
Sebagian besar APC bermesin [[diesel]] yang mirip seperti mesin-mesin truk atau bus kota. Contohnya M113 yang menggunakan mesin standar [[General Motors]] yang digunakan juga pada bus kota. Berat APC bervariasi dari 6 hingga 40 ton atau lebih, namun yang paling umum berkisar antara 9 sampai 20 ton. Kebanyakan berkapasitas angkut 8 dan 12 orang pasukan, meski ada juga yang mampu mengangkut lebih dari 20 orang. Awaknya terdiri dari paling sedikit 1 orang pengemudi, kebanyakan didampingi penembak (''gunner'') dan/atau komandan pasukan.
Sebagian besar APC bermesin [[diesel]] yang mirip seperti mesin-mesin truk atau bus kota. Contohnya M113 yang menggunakan mesin standar [[General Motors]] yang digunakan juga pada bus kota. Berat APC bervariasi dari 6 hingga 40 ton atau lebih, tetapi yang paling umum berkisar antara 9 sampai 20 ton. Kebanyakan berkapasitas angkut 8 dan 12 orang pasukan, meski ada juga yang mampu mengangkut lebih dari 20 orang. Awaknya terdiri dari paling sedikit 1 orang pengemudi, kebanyakan didampingi penembak (''gunner'') dan/atau komandan pasukan.


=== Mobilitas ===
=== Mobilitas ===
Baris 29: Baris 29:


=== Lapisan Baja ===
=== Lapisan Baja ===
APC harus bisa menyediakan perlindungan minimum terhadap terjangan peluru, meskipun ada juga yang lapisan bajanya setebal ''main battle tank'', seperti Namer [[Angkatan Bersenjata Israel|IDF]], yang berbasis tank Merkava. Lapisan baja biasanya terdiri dari baja atau alumunium. Beberapa APC juga dilindungi dengan NBC, yang melindungi dari senjata pemusnah massal. Umumnya APC lebih ringan dan tidak setebal tank atau IFV, seringkali terbuka di bagian atas dan ada pintu dan jendela, seperti VAB milik AD [[Perancis]].
APC harus bisa menyediakan perlindungan minimum terhadap terjangan peluru, meskipun ada juga yang lapisan bajanya setebal ''main battle tank'', seperti Namer [[Angkatan Bersenjata Israel|IDF]], yang berbasis tank Merkava. Lapisan baja biasanya terdiri dari baja atau alumunium. Beberapa APC juga dilindungi dengan NBC, yang melindungi dari senjata pemusnah massal. Umumnya APC lebih ringan dan tidak setebal tank atau IFV, sering kali terbuka di bagian atas dan ada pintu dan jendela, seperti VAB milik AD [[Prancis]].


=== Persenjataan ===
=== Persenjataan ===
APC dipersenjatai dengan kanon otomatis yang tidak lebih besar dari kaliber 20&nbsp;mm, sebelum dimasukkan ke dalam sub klasifikasi "kendaraan tempur infantri", dan akan dilengkapi dengan 1 atau lebih senapan mesin berkaliber 5.56 sampai 7.62&nbsp;mm. Senjata utamanya biasanya berada di atas kendaraan, dipasang dengan ''pintle mount'' sederhana, di dalam turet kecil, atau sistem senjata jarak jauh.
APC dipersenjatai dengan kanon otomatis yang tidak lebih besar dari kaliber 20&nbsp;mm, sebelum dimasukkan ke dalam sub klasifikasi "kendaraan tempur infantri", dan akan dilengkapi dengan 1 atau lebih senapan mesin berkaliber 5.56 sampai 7.62&nbsp;mm. Senjata utamanya biasanya berada di atas kendaraan, dipasang dengan ''pintle mount'' sederhana, di dalam turet kecil, atau sistem senjata jarak jauh.


Senjata yang dipasang dengan ''pintle mount'' sekarang sudah jarang dijumpai, karena kurangnya perlindungan awaknya. Dalam Perang Dunia II, kendaraan ''half-track'' Jerman Sd.Kfz. 251 dilengkapi dengan sedikitnya 1 senapan mesin MG42 atau MG34, yang hanya bisa diarahkan dalam busur kecil dari ujung kendaraan di mana senjata dipasang dan hanya memberikan perlindungan minimal terhadap si penembak. Turet memberikan perlindungan keliling 360 derajat kepada penembak. Kebanyakan turet APC meliputi senapan mesin koaksial (MG) di samping senjata utama. Perkembangan terkini, sistem kendali senjata jarak jauh (''remote weapon system''; RWS) digunakan sebagai pengganti ''pintle mount ''dan memberikan perlindungan yang sama tingkatnya dengan turet, dengan tambahan manfaat meningkatnya jarak pandang tanpa mengurangi keseluruhan profil kendaraan. Namun, tidak seperti turet, senjata tidak dapat diisi ulang dari dalam kendaraan.
Senjata yang dipasang dengan ''pintle mount'' sekarang sudah jarang dijumpai, karena kurangnya perlindungan awaknya. Dalam Perang Dunia II, kendaraan ''half-track'' Jerman Sd.Kfz. 251 dilengkapi dengan sedikitnya 1 senapan mesin MG42 atau MG34, yang hanya bisa diarahkan dalam busur kecil dari ujung kendaraan di mana senjata dipasang dan hanya memberikan perlindungan minimal terhadap si penembak. Turet memberikan perlindungan keliling 360 derajat kepada penembak. Kebanyakan turet APC meliputi senapan mesin koaksial (MG) di samping senjata utama. Perkembangan terkini, sistem kendali senjata jarak jauh (''remote weapon system''; RWS) digunakan sebagai pengganti ''pintle mount ''dan memberikan perlindungan yang sama tingkatnya dengan turet, dengan tambahan manfaat meningkatnya jarak pandang tanpa mengurangi keseluruhan profil kendaraan. Namun, tidak seperti turet, senjata tidak dapat diisi ulang dari dalam kendaraan.


Senapan utama yang umum dipakai di APC adalah senapan mesin M2 Browning kaliber 50&nbsp;mm atau yang ekuivalen senapan mesin berat KPV 14.55&nbsp;mm. Stryker membawa senapan M2 di atas CROWS RWS. Senapan mesin 7.62mm sering digunakan sebagai senjata koaksial atau sekunder. Beberapa APC blok Timur memiliki senapan mesin di depan, atau anjungan tembak di kompartemen awak. AAVP7 membawa M2 kaliber 50mm sebagai senapan mesin koaksial, di samping pelontar granat otomatis Mark 19. Terkadang APC juga dipersenjatai dengan misil anti tank.
Senapan utama yang umum dipakai di APC adalah senapan mesin M2 Browning kaliber 12,7mm atau yang ekuivalen senapan mesin berat KPV 14.55&nbsp;mm. Stryker membawa senapan M2 di atas CROWS RWS. Senapan mesin 7.62mm sering digunakan sebagai senjata koaksial atau sekunder. Beberapa APC blok Timur memiliki senapan mesin di depan, atau anjungan tembak di kompartemen awak. AAVP7 membawa M2 kaliber 12,7mm sebagai senapan mesin koaksial, di samping pelontar granat otomatis Mark 19. Terkadang APC juga dipersenjatai dengan misil anti tank.


=== Penggunaan lain ===
=== Penggunaan lain ===
Selain sebagai pengangkut pasukan infantri, APC juga digunakan sebagai [[ambulans]] berlapis baja untuk mengevakuasi prajurit yang terluka. Kendaraan dilengkapi dengan tandu, obat-obatan dan peralatan medis.
Selain sebagai pengangkut pasukan infantri, APC juga digunakan sebagai [[ambulans]] berlapis baja untuk mengevakuasi prajurit yang terluka. Kendaraan dilengkapi dengan tandu, obat-obatan dan peralatan medis.


Menurut pasal 19 [[Konvensi Jenewa]], "''unit medis bergerak dari Layanan Medis bisa terjebak dalam kondisi diserang, namun harus dihormati dan dilindungi oleh pihak manapun sepanjang waktu''<ref>"''mobile medical units of the Medical Service may in no circumstances be attacked, but at all times be respected and protected by the Parties to the conflict"''</ref>". Meskipun pasal 22 mengizinkan membawa senjata pertahanan, namun umumnya kendaraan ini tidak dipersenjatai. Dalam pasal 39, "''emblem pelayan medis harus dipasang... pada peralatan-peralatan yang digunakan sebagai pelayanan Medis''"<ref>''shall be displayed ... on all equipment employed in the Medical Service''</ref>''.'' Pada umumnya, ambulans berlapis baja ditandai dengan lambang [[Palang Merah Internasional|ICRC]].
Menurut pasal 19 [[Konvensi Jenewa]], "''unit medis bergerak dari Layanan Medis bisa terjebak dalam kondisi diserang, tetapi harus dihormati dan dilindungi oleh pihak manapun sepanjang waktu''<ref>"''mobile medical units of the Medical Service may in no circumstances be attacked, but at all times be respected and protected by the Parties to the conflict"''</ref>". Meskipun pasal 22 mengizinkan membawa senjata pertahanan, tetapi umumnya kendaraan ini tidak dipersenjatai. Dalam pasal 39, "''emblem pelayan medis harus dipasang... pada peralatan-peralatan yang digunakan sebagai pelayanan Medis''"<ref>''shall be displayed ... on all equipment employed in the Medical Service''</ref>''.'' Pada umumnya, ambulans berlapis baja ditandai dengan lambang [[Palang Merah Internasional|ICRC]].
== Album ==
== Album ==
<gallery caption="Pengangkut Personel Lapis Baja" widths="180px" heights="120px" perrow="3">
<gallery caption="Pengangkut Personel Lapis Baja" widths="180px" heights="120px" perrow="3">
Baris 47: Baris 47:
Berkas:Dzik-3.jpg|Dzik-3(Polandia) dari Angkatan Darat Iraq
Berkas:Dzik-3.jpg|Dzik-3(Polandia) dari Angkatan Darat Iraq
Berkas:GTK Boxer side.jpg|GTK Boxer German/Dutch APC
Berkas:GTK Boxer side.jpg|GTK Boxer German/Dutch APC
Berkas:VAB armoured personnel carrier DSC00846.jpg|VAB Perancis
Berkas:VAB armoured personnel carrier DSC00846.jpg|VAB Prancis
Berkas:QAMR vehicle.JPG|NZLAV III Selandia Baru
Berkas:QAMR vehicle.JPG|NZLAV III Selandia Baru
Berkas:IDF_camouflaged_APC.JPG|APC Israel
Berkas:IDF_camouflaged_APC.JPG|APC Israel
Baris 53: Baris 53:
Berkas:Panser side left.JPG| APC [[Indonesia]] [[Pindad APS-3 ANOA|Pindad Panser]] - [[ANOA]] 6X6 APS
Berkas:Panser side left.JPG| APC [[Indonesia]] [[Pindad APS-3 ANOA|Pindad Panser]] - [[ANOA]] 6X6 APS
</gallery>
</gallery>

== Referensi ==
{{reflist}}


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi terkini sejak 10 Agustus 2023 10.06

M113 di Museum Yad la-Shiryon, Israel.
BTR-80 Rusia di Zvornic, Serbia.

Pengangkut personel lapis baja (bahasa Inggris: Armoured personnel carrier atau APC) adalah kendaraan tempur lapis baja yang dibuat untuk mentransportasikan pasukan tempur infanteri di medan perang, biasanya dipersenjatai senapan mesin berkaliber kurang dari 20 mm,[1] meski varian-variannya bisa saja dipersenjatai meriam, peluru kendali anti-tank, atau mortir. Kendaraan ini sebenarnya tidak dirancang untuk melakukan pertempuran langsung, melainkan dipersenjatai untuk pertahanan diri dan dilapisi baja untuk melindungi personel di dalamnya dari serangan lawan, dan pecahan-pecahan ledakan. APC bisa menggunakan roda biasa maupun roda rantai.

Kendaraan ini, terutama yang beroda biasa, di Indonesia disebut sebagai Panser, sebutan yang kurang tepat sebenarnya, mengingat Panser berasal dari kata Panzer,[2] yang merujuk kepada jenis kendaraan tempur lapis baja Angkatan Darat Jerman (Wehrmacht) pada masa Perang Dunia 2 (1939 - 1945).

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perang Dunia I[sunting | sunting sumber]

Mark IX

Asal usul kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) diawali di Front Barat (Western Front) dalam Perang Dunia I (1914 - 1918). Menjelang akhir perang, tank-tank Sekutu mampu menerobos garis pertahanan pasukan Blok Sentral, tetapi pasukan infanteri yang mengikutinya masih menghadapi terjangan peluru senjatan ringan dan artileri lawan. Sedangkan, tanpa dukungan infanteri, tank akan sangat rapuh, mudah terkepung dan dihancurkan lawan. Untuk itu, Inggris melakukan eksperimen dengan mengangkut pasukan infantri di dalam tank Mark V yang sudah diperpanjang badannya sehingga memiliki ruangan kecil untuk mengangkut lebih banyak personel, tidak hanya awak kendaraan lapis baja seperti umumnya dijumpai pada tank konvensional. Uji coba tersebut ternyata gagal, sehingga pada tahun 1918 Markas Besar AD Inggris memutuskan merancang kendaraan lapis baja khusus, yaitu Mark IX, tetapi perang keburu usai.

Perang Dunia II[sunting | sunting sumber]

SdKfz 251 Wehrmacht
M3 Half-track, US Army

Selama Perang Dunia II, truk-truk half-track seperti M3 milik AD Amerika Serikat dan SdKfz 251 milik AD Jerman digunakan sebagai APC. Pasukan Persemakmuran Inggris menggunakan tank ringan full-track Universal Carrier atau Scout Car. Selama perang, APC berevolusi dari kendaraan lapis baja ringan dengan kapasitas angkut menjadi kendaraan berfungsi khusus. Tank-tank bekas atau rusak direkondisi menjadi APC, seperti "Kangaroo" yang diubah dari tank M7-Priest, Churchill, M3 Stuart dan Ram.

Perang Dingin[sunting | sunting sumber]

Selama Perang Dingin, APC dikembangkan lebih spesifik. AS memperkenalkan sederet jenis APC, termasuk penerus LVT, tetapi yang paling produktif adalah M113, yang diproduksi hingga 80.000 unit. Negara blok Barat mengganti M113 dengan APC beroda. Uni Sovyet memproduksi BTR-40, BTR-152, BTR-60, BTR-70, BTR-80 dan BTR-90 dalam jumlah yang besar. BTR-60, 80, dan 90 masih terus diproduksi sampai saat ini. Cekoslovakia dan Polandia bersama-sama mengembangkan APC amfibi OT-64 SKOT. Israel sempat merombak tank-tank T-55 yang direbut dari Mesir dan Suriah menjadi APC berlapis baja tebal Achzarit.

Desain[sunting | sunting sumber]

M113

Sebagian besar APC bermesin diesel yang mirip seperti mesin-mesin truk atau bus kota. Contohnya M113 yang menggunakan mesin standar General Motors yang digunakan juga pada bus kota. Berat APC bervariasi dari 6 hingga 40 ton atau lebih, tetapi yang paling umum berkisar antara 9 sampai 20 ton. Kebanyakan berkapasitas angkut 8 dan 12 orang pasukan, meski ada juga yang mampu mengangkut lebih dari 20 orang. Awaknya terdiri dari paling sedikit 1 orang pengemudi, kebanyakan didampingi penembak (gunner) dan/atau komandan pasukan.

Mobilitas[sunting | sunting sumber]

APC bergerak menggunakan roda maupun rantai, atau kombinasi keduanya (disebut half-track). Keduanya memiliki keunggulan dan keterbatasan. APC yang menggunakan rantai memiliki traksi offroad lebih besar dan lebih mudah bermanuver, termasuk berputar 180 derajat. Namun, karena pendeknya usia pakai rantai, dan kerusakan pada badan jalan yang dapat disebabkan, biasanya kendaraan berantai diangkut dengan kereta, truk tronton atau truk pengangkut khusus. Sementara APC yang menggunakan roda bergerak lebih cepat di jalan aspal dan dapat menempuh jarak yang cukup jauh. Namun APC beroda memiliki tekanan tanah yang lebih tinggi dengan berat yang sebanding, karena treknya memiliki luas permukaan yang lebih besar saat bersinggungan dengan tanah. Tingginya tekanan tanah meningkatkan kemungkinan kendaraan tidak bisa bergerak di lumpur, salju atau pasir.

Ada pula APC yang bersifat amfibi. Rodanya bisa mendorong maju di dalam air. APC beroda juga memiliki baling-baling (propeller) atau jet air. Persiapan operasi amfibi biasanya termasuk pengecekan integritas lambung dan melipat dek turun di bagian depan. Kecepatan berenang bervariasi antar kendaraan, M113 punya kecepatan maksimum 3.8 mph, sementara LAV-25 dan AAVP-7 dua kali lipat kecepatannya, yaitu masing-masing 6.5 dan 8.2 mph.

Lapisan Baja[sunting | sunting sumber]

APC harus bisa menyediakan perlindungan minimum terhadap terjangan peluru, meskipun ada juga yang lapisan bajanya setebal main battle tank, seperti Namer IDF, yang berbasis tank Merkava. Lapisan baja biasanya terdiri dari baja atau alumunium. Beberapa APC juga dilindungi dengan NBC, yang melindungi dari senjata pemusnah massal. Umumnya APC lebih ringan dan tidak setebal tank atau IFV, sering kali terbuka di bagian atas dan ada pintu dan jendela, seperti VAB milik AD Prancis.

Persenjataan[sunting | sunting sumber]

APC dipersenjatai dengan kanon otomatis yang tidak lebih besar dari kaliber 20 mm, sebelum dimasukkan ke dalam sub klasifikasi "kendaraan tempur infantri", dan akan dilengkapi dengan 1 atau lebih senapan mesin berkaliber 5.56 sampai 7.62 mm. Senjata utamanya biasanya berada di atas kendaraan, dipasang dengan pintle mount sederhana, di dalam turet kecil, atau sistem senjata jarak jauh.

Senjata yang dipasang dengan pintle mount sekarang sudah jarang dijumpai, karena kurangnya perlindungan awaknya. Dalam Perang Dunia II, kendaraan half-track Jerman Sd.Kfz. 251 dilengkapi dengan sedikitnya 1 senapan mesin MG42 atau MG34, yang hanya bisa diarahkan dalam busur kecil dari ujung kendaraan di mana senjata dipasang dan hanya memberikan perlindungan minimal terhadap si penembak. Turet memberikan perlindungan keliling 360 derajat kepada penembak. Kebanyakan turet APC meliputi senapan mesin koaksial (MG) di samping senjata utama. Perkembangan terkini, sistem kendali senjata jarak jauh (remote weapon system; RWS) digunakan sebagai pengganti pintle mount dan memberikan perlindungan yang sama tingkatnya dengan turet, dengan tambahan manfaat meningkatnya jarak pandang tanpa mengurangi keseluruhan profil kendaraan. Namun, tidak seperti turet, senjata tidak dapat diisi ulang dari dalam kendaraan.

Senapan utama yang umum dipakai di APC adalah senapan mesin M2 Browning kaliber 12,7mm atau yang ekuivalen senapan mesin berat KPV 14.55 mm. Stryker membawa senapan M2 di atas CROWS RWS. Senapan mesin 7.62mm sering digunakan sebagai senjata koaksial atau sekunder. Beberapa APC blok Timur memiliki senapan mesin di depan, atau anjungan tembak di kompartemen awak. AAVP7 membawa M2 kaliber 12,7mm sebagai senapan mesin koaksial, di samping pelontar granat otomatis Mark 19. Terkadang APC juga dipersenjatai dengan misil anti tank.

Penggunaan lain[sunting | sunting sumber]

Selain sebagai pengangkut pasukan infantri, APC juga digunakan sebagai ambulans berlapis baja untuk mengevakuasi prajurit yang terluka. Kendaraan dilengkapi dengan tandu, obat-obatan dan peralatan medis.

Menurut pasal 19 Konvensi Jenewa, "unit medis bergerak dari Layanan Medis bisa terjebak dalam kondisi diserang, tetapi harus dihormati dan dilindungi oleh pihak manapun sepanjang waktu[3]". Meskipun pasal 22 mengizinkan membawa senjata pertahanan, tetapi umumnya kendaraan ini tidak dipersenjatai. Dalam pasal 39, "emblem pelayan medis harus dipasang... pada peralatan-peralatan yang digunakan sebagai pelayanan Medis"[4]. Pada umumnya, ambulans berlapis baja ditandai dengan lambang ICRC.

Album[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Treaty of Conventional Armed Forces in Europe
  2. ^ Panzer
  3. ^ "mobile medical units of the Medical Service may in no circumstances be attacked, but at all times be respected and protected by the Parties to the conflict"
  4. ^ shall be displayed ... on all equipment employed in the Medical Service

Lihat pula[sunting | sunting sumber]