Perahu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan informasai, referensi
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 17: Baris 17:
* [[Cape Islander]]
* [[Cape Islander]]
* [[Catboat]]
* [[Catboat]]
*[[Chialoup]]
* [[Chialoup]]
* [[Coble]]
* [[Coble]]
* [[Coracle]]
* [[Coracle]]
Baris 52: Baris 52:
* [[Outrigger canoe]]
* [[Outrigger canoe]]
* [[Padded V-hull]]
* [[Padded V-hull]]
*[[Pencalang]]
* [[Pencalang]]
* [[Penjajap]]
* [[Penjajap]]
*[[Perahu mayang|Perahu Mayang]]
* [[Perahu mayang|Perahu Mayang]]
* [[Pinnace]]
* [[Pinnace]]
* [[Pirogue]]
* [[Pirogue]]

Revisi per 6 Juni 2019 00.29

Sebuah perahu adalah kendaraan air, biasanya lebih kecil dari kapal laut. Beberapa perahu biasanya dibawa oleh kapal laut. Akan tetapi kata perahu ini sebenarnya mengalami penyempitan makna, karena setidaknya sampai abad ke-17, perahu merujuk kepada kapal besar (lihat perahu K'u-lun), bahkan galleon Barat pun dulunya dikategorikan sebagai perahu, sampai digantikan oleh kata "kapal" pada bahasa Indonesia dan bahasa Melayu modern, yang sejatinya berasal dari rumpun bahasa Dravida "kappal".[1] Kata ini mulai muncul pada literatur Tamil sebagai kata கப்பல் (kappal) setelah abad ke-17.[2] Kendaraan yang disebut "perahu" pada masa modern, dulu disebut sebagai sampan (berasal dari kata China 舢舨).[3]

Sebuah perahu biasanya terdiri dari satu atau lebih struktur yang mengapung disebut lambung kapal dan beberapa sistem pendorong seperti baling-baling, dayung, pedal, tiang layar, layar, roda pendayung atau sebuah jet air.

Jenis perahu

Sampan nelayan di utara Pulau Jawa, Indonesia
Nelayan mencari ikan dengan perahu cadik berlayar
A sailboat (racing dinghy) and barge share the Mississippi River

Lihat pula

Referensi

  1. ^ T. Burrow and M.B. Emeneau. 1984. A Dravidian Etymological Dictionary. Oxford. nos 1219, 3838, 4120.
  2. ^ Tamil Lexicon. Madras. 1982. 7 vols, s.v. vankam.
  3. ^ Rafiek, M. (Desember 2011). Kapal dan Perahu dalam Hikayat Raja Banjar: Kajian Semantik. Borneo Research Journal. 5: 187-200.

Pranala luar