Perang Cumbok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
karena tidak sesuai dengan sejarah dilapangan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ←Suntingan 114.122.7.139 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Tag: Pengembalian
Baris 24: Baris 24:
}}
}}


'''Perang Cumbok''' (dikenal juga sebagai '''Peristiwa Cumbok''' atau '''Revolusi Sosial''') adalah serangkaian pertempuran yang terjadi di [[Kabupaten Pidie]], [[Aceh]] mulai 2 Desember 1945 hingga 16 Januari 1946. Perang ini pecah antara kalangan [[ulama]] (''teungku'') para pendukung [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]] yang tergabung dalam [[Persatuan Ulama Seluruh Aceh]] melawan kubu [[uleebalang]] (''teuku'') yang lebih memilih mempertahan status aceh, sehingga menyebabkan revolusi di tatanan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.
'''Perang Cumbok''' (dikenal juga sebagai '''Peristiwa Cumbok''' atau '''Revolusi Sosial''') adalah serangkaian pertempuran yang terjadi di [[Kabupaten Pidie]], [[Aceh]] mulai 2 Desember 1945 hingga 16 Januari 1946. Perang ini pecah antara kalangan [[ulama]] (''teungku'') para pendukung [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]] yang tergabung dalam [[Persatuan Ulama Seluruh Aceh]] melawan kubu [[uleebalang]] (''teuku'') yang lebih memilih kekuasaan [[Belanda]], sehingga menyebabkan revolusi di tatanan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 17 Mei 2020 19.11

Perang Cumbok
Bagian dari Revolusi Nasional Indonesia
Tanggal2 Desember 1945 - 16 Januari 1946
LokasiKabupaten Pidie, Aceh
Hasil Kemenangan pihak PUSA
Pihak terlibat
PUSA Kaum uleebalang
Tokoh dan pemimpin
Teungku Daud Beureueh
Teungku Ahmad Hasballah
Teungku Hasan Krueng Kalee
Teuku Nyak Arief
Syamaun Gaharu
Teuku Keumangan Umar
Teuku Daud Cumbok

Perang Cumbok (dikenal juga sebagai Peristiwa Cumbok atau Revolusi Sosial) adalah serangkaian pertempuran yang terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh mulai 2 Desember 1945 hingga 16 Januari 1946. Perang ini pecah antara kalangan ulama (teungku) para pendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh melawan kubu uleebalang (teuku) yang lebih memilih kekuasaan Belanda, sehingga menyebabkan revolusi di tatanan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.

Referensi