Perempuan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Deprilsalucky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(31 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{disambiginfo|Wanita (disambiguasi)}}
{{redirect|Wanita}}
[[Berkas:Female human anatomy, annotated (NL).png|jmpl|280x280px|Female]]
[[Berkas:Woman Montage (1).jpg|300px|jmpl|Foto kolase perempuan|alt=Dari atas kiri ke kanan: Ratu Syeba, Venus, Jeanne d'Arc, Eva Perón, Marie Curie, Indira Gandhi, Venus dari Willendorf, Wangari Maathai, Bunda Teresa, Grace Hopper, Mamechiho (geisha), petani [[Tibet]], Marilyn Monroe, Oprah Winfrey, Aung San Suu Kyi, Josephine Baker, Isis, Laverne Cox, Elizabeth I, dan seorang ibu dari suku Quechua.]]
'''Perempuan''' adalah istilah untuk [[jenis kelamin]] [[manusia]] yang setara dengan [[betina]] bagi hewan. Perempuan memiliki [[organ|organ-organ]] [[Sistem reproduksi wanita|reproduksi]] yaitu [[ovarium]], [[uterus]], dan [[vagina]], serta mampu menghasilkan [[sel gamet]] yang disebut [[sel telur]]. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk [[menstruasi]], [[Kehamilan|mengandung]], [[lahir|melahirkan]] anak, dan [[menyusui]].<ref>{{Kamus|Perempuan}}</ref>
'''Perempuan''' adalah istilah untuk [[jenis kelamin]] [[manusia]] yang berlawanan dengan [[laki-laki]]. Perempuan memiliki [[organ]] [[Sistem reproduksi wanita]] yaitu [[ovarium]], [[uterus]], dan [[vagina]], serta mampu menghasilkan [[sel gamet]] yang disebut [[sel telur]]. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk [[menstruasi]], [[Kehamilan]], [[lahir|melahirkan]] anak, dan [[menyusui]].<ref>{{Kamus|Perempuan}}</ref>


Istilah "perempuan" umumnya digunakan untuk manusia segala umur. Sebutan umum untuk orang [[dewasa]] berjenis kelamin perempuan disebut '''wanita'''. Sementara itu, istilah untuk [[Anak|anak-anak]] yang berjenis kelamin perempuan disebut "anak perempuan", "[[cewek]]",<ref>{{Kamus|Cewek}}</ref> atau "[[gadis]]".<ref>{{Kamus|Gadis}}</ref> Sapaan yang lebih sopan ataupun panggilan untuk wanita yang dihormati atau yang lebih tua adalah "ibu".<ref>{{Kamus|Ibu}}</ref>
Istilah "perempuan" umumnya digunakan untuk manusia segala umur dan segala golongan. Sebutan umum untuk orang [[dewasa]] berjenis kelamin perempuan disebut '''wanita'''. Sementara itu, istilah untuk [[Anak]] yang berjenis kelamin perempuan disebut "'''anak perempuan'''", "'''[[cewek]]'''",<ref>{{Kamus|Cewek}}</ref> atau "'''[[gadis]]'''".<ref>{{Kamus|Gadis}}</ref>


Di [[Indonesia]], sapaan yang lebih sopan ataupun panggilan untuk wanita yang dihormati atau yang lebih tua adalah "'''[[ibu]]'''",<ref>{{Kamus|Ibu}}</ref> atau sapaan-sapaan lainnya menurut bahasa daerah masing-masing wilayah.
Lawan jenis dari perempuan adalah [[laki-laki]].

Lawan jenis dari perempuan adalah [[laki-laki]]


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Menurut teori populer, kata "perempuan" berasal dari kata "''empu''" dalam [[Bahasa Jawa Kuno]], yang kemudian diserap dalam [[Bahasa Melayu]], yang berarti "tuan, mulia, hormat".<ref>Kata empu dalam bahasa Melayu berkembang menjadi kata "''empunya''" yang berarti "dimiliki oleh tuannya atau pemiliknya", yang kemudian menjadi kata punya dalam [[Bahasa Melayu Modern]] dan [[Bahasa Indonesia]], yang berarti "milik, memiliki"</ref> Kata ''empu'' tersebut mengalami pengimbuhan dengan penambahan "''per-''" dan "''-an''" yang kemudian membentuk kata "''perempuan''".<ref name="rmi">{{cite web |url=http://rmibogor.id/2019/03/08/perempuan-atau-wanita-makna-perjuangan-dibalik-kata/ |title=Perempuan atau Wanita? Makna Perjuangan di Balik Kata |last=Marfu’ah |first=Siti |last2=Fernandez |first2=Wahyubinatara |date=8 Maret 2019 |website=RMI |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref> Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata ''empu'' dalam perempuan berhubungan dengan kata ''ampu'' yang berarti "sokong, penyangga".<ref name="mag">{{cite web |url=https://magdalene.co/story/antara-wanita-dan-perempuan-apa-bedanya |title=Antara Wanita dan Perempuan, Apa Bedanya? |last=Parhani |first=Siti |date=6 Januari 2021 |website=Magdalene |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref>
Menurut teori populer, kata "perempuan" berasal dari kata "''empu''" dalam [[Bahasa Jawa Kuno]], yang kemudian diserap dalam [[Bahasa Melayu]], yang berarti "tuan, mulia, hormat".<ref>Kata empu dalam bahasa Melayu berkembang menjadi kata "''empunya''" yang berarti "dimiliki oleh tuannya atau pemiliknya", yang kemudian menjadi kata punya dalam [[Bahasa Melayu Modern]] dan [[Bahasa Indonesia]], yang berarti "milik, memiliki"</ref> Kata ''empu'' tersebut mengalami pengimbuhan dengan penambahan "''per-''" dan "''-an''" yang kemudian membentuk kata "''perempuan''".<ref name="rmi">{{cite web |url=http://rmibogor.id/2019/03/08/perempuan-atau-wanita-makna-perjuangan-dibalik-kata/ |title=Perempuan atau Wanita? Makna Perjuangan di Balik Kata |last=Marfu’ah |first=Siti |last2=Fernandez |first2=Wahyubinatara |date=8 Maret 2019 |website=RMI |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref> Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata ''empu'' dalam perempuan berhubungan dengan kata ''ampu'' yang berarti "sokong, penyangga".<ref name="mag">{{cite web |url=https://magdalene.co/story/antara-wanita-dan-perempuan-apa-bedanya |title=Antara Wanita dan Perempuan, Apa Bedanya? |last=Parhani |first=Siti |date=6 Januari 2021 |website=Magdalene |publisher= |access-date=8 November 2021 |quote=}}</ref>


Kata "wanita" berasal dari kata ''vanita'' dalam [[Bahasa Sansekerta]], yang secara harfiah berarti "yang diinginkan".<ref name=mag /><ref name=rmi />
Kata "wanita" berasal dari kata ''vanita'' dalam [[Bahasa Sansekerta]], yang secara harfiah berarti "yang diinginkan".<ref name=rmi /><ref name=mag />


== Agama ==
== Agama ==
{{Further|Perempuan dalam Islam}}
{{Further|Perempuan dalam Islam}}
Doktrin [[agama]] tertentu memiliki ketentuan khusus yang berkaitan dengan [[peran gender]], interaksi sosial dan pribadi antar jenis kelamin, pakaian berpakaian yang pantas untuk perempuan, dan berbagai masalah lain yang mempengaruhi perempuan dan posisi mereka dalam masyarakat. Di banyak negara, ajaran agama ini mempengaruhi [[hukum pidana]] atau hukum keluarga dalam yurisdiksi tersebut (untuk contoh, lihat [[syariat Islam]]). Hubungan antara agama, hukum, dan kesetaraan gender telah banyak dibahas oleh organisasi internasional.<ref>{{cite web|url=https://www.un.org/apps/news/story.asp/html/http%3Cspan%20class=%27pullme%27%3EIt%20has%20become%20increasingly%20clear%20that%20disasters%20are%20setting%20back%20efforts%20in%20development%20%E2%80%93%20they%20can%20cripple%20the%20economy,%20destroy%20infrastructure,%20and%20plunge%20more%20people%20into%20poverty%3C/span%3E://www.unisdr.org/www.sealthedeal2009.org/petition/html/story.asp?NewsID=46370&Cr=religion&Cr1=#.Ustsg_tpCKE |title=United Nations News Centre&nbsp;— Harmful practices against women and girls can never be justified by religion&nbsp;– UN expert |publisher=Un.org |date=2013-10-29 |access-date=2014-04-19}}</ref>
Doktrin [[agama]] tertentu memiliki ketentuan [[khusus]] yang berkaitan dengan [[peran gender]], interaksi [[sosial]] dan [[pribadi]] antar jenis kelamin, pakaian berpakaian yang pantas untuk perempuan, dan berbagai masalah lain yang mempengaruhi perempuan dan posisi mereka dalam [[masyarakat]]. Di banyak [[negara]], ajaran agama ini mempengaruhi [[hukum pidana]] atau hukum [[keluarga]] dalam yurisdiksi tersebut (untuk contoh, lihat [[syariat Islam]]). Hubungan antara agama, [[hukum]], dan kesetaraan gender telah banyak dibahas oleh organisasi internasional.<ref>{{cite web|url=https://www.un.org/apps/news/story.asp/html/http%3Cspan%20class=%27pullme%27%3EIt%20has%20become%20increasingly%20clear%20that%20disasters%20are%20setting%20back%20efforts%20in%20development%20%E2%80%93%20they%20can%20cripple%20the%20economy,%20destroy%20infrastructure,%20and%20plunge%20more%20people%20into%20poverty%3C/span%3E://www.unisdr.org/www.sealthedeal2009.org/petition/html/story.asp?NewsID=46370&Cr=religion&Cr1=#.Ustsg_tpCKE |title=United Nations News Centre&nbsp;— Harmful practices against women and girls can never be justified by religion&nbsp;– UN expert |publisher=Un.org |date=2013-10-29 |access-date=2014-04-19}}</ref>


== Biologi dan ciri kelamin ==
== Biologi dan ciri kelamin ==
Baris 20: Baris 22:
[[Image:Scheme female reproductive system-id.svg|thumb|right|Sistem reproduksi wanita manusia]]
[[Image:Scheme female reproductive system-id.svg|thumb|right|Sistem reproduksi wanita manusia]]
[[Image:Sky spectral karyotype.png|thumb|Kariotipe spektrum dari seorang wanita manusia]]
[[Image:Sky spectral karyotype.png|thumb|Kariotipe spektrum dari seorang wanita manusia]]
[[Image:Anterior view of human female and male, with labels 2.png|thumb|Perbandingan perempuan dan laki-laki dewasa.|alt=Foto manusia perempuan dewasa, dengan laki-laki dewasa untuk perbandingan. Perhatikan bahwa rambut kemaluan dari kedua model telah dihilangkan.]]
Dari segi [[biologi]], [[alat kelamin]] perempuan terlibat dalam sistem reproduksi, sedangkan [[ciri kelamin sekunder|ciri-ciri kelamin sekunder]] terlibat dalam hal [[menyusui]] anak dan menarik pasangan laki-laki.<ref>{{cite book |editor=Marc H. Bornstein |date=2018 |title=The SAGE Encyclopedia of Lifespan Human Development |url=https://books.google.com/books?id=HwJbDwAAQBAJ&q=secondary+sex+characteristics&pg=PT4758 |publisher=SAGE Publications |isbn=9781506353326 }}</ref><ref name="Buss 2019">{{cite book |last=Buss |first=David |date=2019 |edition=Sixth |title=Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind |chapter=Men's Long-Term Mating Strategies|url=https://books.google.com/books?id=Sn6JDwAAQBAJ |publisher=Routledge |isbn=9780429590061 }}</ref>
Dari segi [[biologi]], [[alat kelamin]] perempuan terlibat dalam sistem reproduksi, sedangkan [[ciri kelamin sekunder|ciri-ciri kelamin sekunder]] terlibat dalam hal [[menyusui]] anak dan menarik pasangan laki-laki.<ref>{{cite book |editor=Marc H. Bornstein |date=2018 |title=The SAGE Encyclopedia of Lifespan Human Development |url=https://books.google.com/books?id=HwJbDwAAQBAJ&q=secondary+sex+characteristics&pg=PT4758 |publisher=SAGE Publications |isbn=9781506353326 }}</ref><ref name="Buss 2019">{{cite book |last=Buss |first=David |date=2019 |edition=Sixth |title=Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind |chapter=Men's Long-Term Mating Strategies|url=https://books.google.com/books?id=Sn6JDwAAQBAJ |publisher=Routledge |isbn=9780429590061 }}</ref>


Organ-organ reproduksi yang khas pada perempuan, yiatu:
Organ-organ reproduksi yang khas pada perempuan, yiatu:
* [[Ovarium]], selain fungsi pengaturannya untuk menghasilkan hormon, menghasilkan gamet betina yang disebut [[sel telur]], yang bila [[pembuahan|dibuahi]] oleh gamet jantan ([[Spermatozoid|sel sperma]]) maka dapat membentuk individu genetik baru.
* [[Ovarium]], selain fungsi pengaturannya untuk menghasilkan hormon, menghasilkan gamet betina yang disebut [[sel telur]], yang bila [[pembuahan|dibuahi]] oleh gamet jantan ([[Spermatozoid|sel sperma]]) maka dapat membentuk individu [[Genetika|genetik]] baru.
* [[Rahim]] adalah organ dengan jaringan untuk melindungi dan memelihara janin dan otot yang sedang berkembang untuk dikeluarkan saat melahirkan.
* [[Rahim]] adalah organ dengan jaringan untuk melindungi dan memelihara janin dan otot yang sedang berkembang untuk dikeluarkan saat melahirkan.
* [[Vagina]] digunakan dalam persetubuhan dan persalinan, meskipun istilah ''vagina'' sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan salah digunakan untuk menyebut [[vulva]] (alat kelamin wanita luar),<ref name="Kirkpatrick">{{cite book|vauthors=Kirkpatrick M|title=Human Sexuality: Personality and Social Psychological Perspectives|publisher=[[Springer Science & Business Media]]|isbn=978-1468436563|year=2012|page=175 |url=https://books.google.com/books?id=qfsxBwAAQBAJ&pg=PA175}}</ref><ref name="Sáenz-Herrero">{{cite book|vauthors=Sáenz-Herrero M|title=Psychopathology in Women: Incorporating Gender Perspective into Descriptive Psychopathology|publisher=[[Springer Publishing|Springer]]|isbn=978-3319058702|year=2014|page=250 |url=https://books.google.com/books?id=-unSBAAAQBAJ&pg=PA250|quote=In addition, there is a current lack of appropriate vocabulary to refer to the external female genitals, using, for example, 'vagina' and 'vulva' as if they were synonyms, as if using these terms incorrectly were harmless to the sexual and psychological development of women.'}}</ref> yang terdiri dari lubang vagina, [[labia (alat kelamin)|labia]], [[klitoris]], dan [[uretra]] wanita.
* [[Vagina]] digunakan dalam persetubuhan dan persalinan, meskipun istilah ''vagina'' sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan salah digunakan untuk menyebut [[vulva]] (alat kelamin wanita luar),<ref name="Kirkpatrick">{{cite book|vauthors=Kirkpatrick M|title=Human Sexuality: Personality and Social Psychological Perspectives|publisher=[[Springer Science & Business Media]]|isbn=978-1468436563|year=2012|page=175 |url=https://books.google.com/books?id=qfsxBwAAQBAJ&pg=PA175}}</ref><ref name="Sáenz-Herrero">{{cite book|vauthors=Sáenz-Herrero M|title=Psychopathology in Women: Incorporating Gender Perspective into Descriptive Psychopathology|publisher=[[Springer Publishing|Springer]]|isbn=978-3319058702|year=2014|page=250 |url=https://books.google.com/books?id=-unSBAAAQBAJ&pg=PA250|quote=In addition, there is a current lack of appropriate vocabulary to refer to the external female genitals, using, for example, 'vagina' and 'vulva' as if they were synonyms, as if using these terms incorrectly were harmless to the sexual and psychological development of women.'}}</ref> yang terdiri dari lubang vagina, [[labia (alat kelamin)|labia]], [[klitoris]], dan [[uretra]] wanita.


Sedangkan organ-organ nonreproduksi yang khas pada perempuan, yaitu:
Sedangkan organ-organ nonreproduksi yang khas pada perempuan, yaitu:
Baris 44: Baris 45:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{Commons category-inline|Women|Wanita}}
* {{Commons category-inline|Women|Wanita}}

{{manusia-stub}}


[[Kategori:Perempuan| ]]
[[Kategori:Perempuan| ]]

Revisi terkini sejak 25 Maret 2024 23.31

Female

Perempuan adalah istilah untuk jenis kelamin manusia yang berlawanan dengan laki-laki. Perempuan memiliki organ Sistem reproduksi wanita yaitu ovarium, uterus, dan vagina, serta mampu menghasilkan sel gamet yang disebut sel telur. Perempuan juga memiliki kemampuan untuk menstruasi, Kehamilan, melahirkan anak, dan menyusui.[1]

Istilah "perempuan" umumnya digunakan untuk manusia segala umur dan segala golongan. Sebutan umum untuk orang dewasa berjenis kelamin perempuan disebut wanita. Sementara itu, istilah untuk Anak yang berjenis kelamin perempuan disebut "anak perempuan", "cewek",[2] atau "gadis".[3]

Di Indonesia, sapaan yang lebih sopan ataupun panggilan untuk wanita yang dihormati atau yang lebih tua adalah "ibu",[4] atau sapaan-sapaan lainnya menurut bahasa daerah masing-masing wilayah.

Lawan jenis dari perempuan adalah laki-laki

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Menurut teori populer, kata "perempuan" berasal dari kata "empu" dalam Bahasa Jawa Kuno, yang kemudian diserap dalam Bahasa Melayu, yang berarti "tuan, mulia, hormat".[5] Kata empu tersebut mengalami pengimbuhan dengan penambahan "per-" dan "-an" yang kemudian membentuk kata "perempuan".[6] Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata empu dalam perempuan berhubungan dengan kata ampu yang berarti "sokong, penyangga".[7]

Kata "wanita" berasal dari kata vanita dalam Bahasa Sansekerta, yang secara harfiah berarti "yang diinginkan".[6][7]

Agama[sunting | sunting sumber]

Doktrin agama tertentu memiliki ketentuan khusus yang berkaitan dengan peran gender, interaksi sosial dan pribadi antar jenis kelamin, pakaian berpakaian yang pantas untuk perempuan, dan berbagai masalah lain yang mempengaruhi perempuan dan posisi mereka dalam masyarakat. Di banyak negara, ajaran agama ini mempengaruhi hukum pidana atau hukum keluarga dalam yurisdiksi tersebut (untuk contoh, lihat syariat Islam). Hubungan antara agama, hukum, dan kesetaraan gender telah banyak dibahas oleh organisasi internasional.[8]

Biologi dan ciri kelamin[sunting | sunting sumber]

Sistem reproduksi wanita manusia
Kariotipe spektrum dari seorang wanita manusia

Dari segi biologi, alat kelamin perempuan terlibat dalam sistem reproduksi, sedangkan ciri-ciri kelamin sekunder terlibat dalam hal menyusui anak dan menarik pasangan laki-laki.[9][10]

Organ-organ reproduksi yang khas pada perempuan, yiatu:

  • Ovarium, selain fungsi pengaturannya untuk menghasilkan hormon, menghasilkan gamet betina yang disebut sel telur, yang bila dibuahi oleh gamet jantan (sel sperma) maka dapat membentuk individu genetik baru.
  • Rahim adalah organ dengan jaringan untuk melindungi dan memelihara janin dan otot yang sedang berkembang untuk dikeluarkan saat melahirkan.
  • Vagina digunakan dalam persetubuhan dan persalinan, meskipun istilah vagina sering digunakan dalam bahasa sehari-hari dan salah digunakan untuk menyebut vulva (alat kelamin wanita luar),[11][12] yang terdiri dari lubang vagina, labia, klitoris, dan uretra wanita.

Sedangkan organ-organ nonreproduksi yang khas pada perempuan, yaitu:

  • Payudara berevolusi dari kelenjar keringat untuk menghasilkan susu, sekresi bergizi yang merupakan salah satu ciri khas mamalia. Pada wanita dewasa payudara umumnya lebih menonjol daripada kebanyakan mamalia lainnya; keunggulan ini, tidak perlu untuk produksi air susu ibu (ASI), dan dianggap setidaknya sebagian sebagai hasil seleksi seksual.[10]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ (Indonesia) Arti kata Perempuan dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata Cewek dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  3. ^ (Indonesia) Arti kata Gadis dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  4. ^ (Indonesia) Arti kata Ibu dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  5. ^ Kata empu dalam bahasa Melayu berkembang menjadi kata "empunya" yang berarti "dimiliki oleh tuannya atau pemiliknya", yang kemudian menjadi kata punya dalam Bahasa Melayu Modern dan Bahasa Indonesia, yang berarti "milik, memiliki"
  6. ^ a b Marfu’ah, Siti; Fernandez, Wahyubinatara (8 Maret 2019). "Perempuan atau Wanita? Makna Perjuangan di Balik Kata". RMI. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  7. ^ a b Parhani, Siti (6 Januari 2021). "Antara Wanita dan Perempuan, Apa Bedanya?". Magdalene. Diakses tanggal 8 November 2021. 
  8. ^ "United Nations News Centre — Harmful practices against women and girls can never be justified by religion – UN expert". Un.org. 2013-10-29. Diakses tanggal 2014-04-19. 
  9. ^ Marc H. Bornstein, ed. (2018). The SAGE Encyclopedia of Lifespan Human Development. SAGE Publications. ISBN 9781506353326. 
  10. ^ a b Buss, David (2019). "Men's Long-Term Mating Strategies". Evolutionary Psychology: The New Science of the Mind (edisi ke-Sixth). Routledge. ISBN 9780429590061. 
  11. ^ Kirkpatrick M (2012). Human Sexuality: Personality and Social Psychological Perspectives. Springer Science & Business Media. hlm. 175. ISBN 978-1468436563. 
  12. ^ Sáenz-Herrero M (2014). Psychopathology in Women: Incorporating Gender Perspective into Descriptive Psychopathology. Springer. hlm. 250. ISBN 978-3319058702. In addition, there is a current lack of appropriate vocabulary to refer to the external female genitals, using, for example, 'vagina' and 'vulva' as if they were synonyms, as if using these terms incorrectly were harmless to the sexual and psychological development of women.' 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Media terkait Wanita di Wikimedia Commons